Anda di halaman 1dari 32

Andhin Dyas Fitriani, M.

Pd

BILANGAN
(SISTEM NUMERASI DAN
MACAM-MACAM
BILANGAN)
SISTEM NUMERASI MESIR KUNO
 3400 sebelum masehi
 Tulisan Hieroglyphics
 Ditemukan dibatu-batu piramid, papyrus,
barang pecah belah dll
SISTEM NUMERASI MESIR KUNO
SISTEM NUMERASI MESIR KUNO
SISTEM NUMERASI MESIR KUNO
SISTEM NUMERASI MESIR KUNO

Karakteristik:
 Penulisan mendatar, dari kiri ke kanan
 Lambang bilangan yang sama dari kiri
ke kanan maks 3 angka dasar,
selebihnya tulis di bawahnya
 Tidak menggunakan sistem posisi
 Menggunakan sistem aditif
SISTEM NUMERASI YUNANI KUNO
ATTIK
 600 SM
Numera        Lambang-lambang Dasar
      1             Ι
      10          Δ  [Deka]
      100        Η [Hɛkaton]
      1000      Χ [K ʰ ilioi / k ʰ ilias]
      10000    Μ[Myrion]
SISTEM NUMERASI ALPHABET
YUNANI
 500SM
 27 huruf alfabet
 Angka dasar digunakan untuk satuan,
puluhan, dan ratusan
 Angka dasar untuk ribuan dengan
membubuhkan tanda (‘) di atas angka
dasar untuk satuan
 Angka dasar untuk puluhan ribuan
dengan menaruh angka di atas huruf M
SISTEM NUMERASI ALPHABET
YUNANI
SISTEM NUMERASI ALPHABET
YUNANI
SISTEM NUMERASI ALPHABET
YUNANI
SISTEM NUMERASI BABILONIA
 Sejak 2000 SM
 Lambang bilangan Babilonia disebut
Cuneiform (tulisan paku)
 Bilangan yang kurang dari 60 ditulis
dengan menggunakan angka dasar 10
dan sistem aditif
 Untuk bilangan lebih dari 60, dipakai
tanda selang (antara) yang berarti
angka sebelah kiri tanda dikalikan 60
SISTEM NUMERASI BABILONIA
SISTEM NUMERASI MAYA
 300 SM
 Maya adalah salah satu suku bangsa
Indian di Jazirah Jucatan, Meksiko
 Ditemukan oleh Fransisco de Cordoba
pada 1517 M
 Mengggunakan basis 20
SISTEM NUMERASI MAYA
SISTEM NUMERASI
JEPANG
 Sistem numerasi bangsa Cina dan
bangsa Jepang sama hanya cara
membacanya berlainan
 Menggunakan sistem multiplikatif dan
aditif
 Ditulis dari atas dan bawah
SISTEM NUMERASI
JEPANG
SISTEM NUMERASI
JEPANG
SISTEM NUMERASI
ROMAWI
 260 SM
 Menggunakan basis 10
 Angka dasar utama paling banyak ditulis
3 x berturut-turut
 Menggunakan siste aditif dan substraktif
SISTEM NUMERASI
ROMAWI
 1=I
5=V
10 = X
50 = L
100 = C
500 = D
1000 = M
SISTEM NUMERASI HINDU ARAB
 Sistem numerasi yang masih digunakan
 Angka dasar hanya ada 10 buah
 Penulisan dari kiri ke kanan
 Basis 10
BILANGAN ATAU ANGKA
 Manakah yang lebih besar?

2 atau 5??
BILANGAN ATAU ANGKA
 Bilangan merupakan  Lambang bilangan
suatu unsur atau yang biasa kita
objek yang tidak tuliskan disebut
dapat didefinisikan angka
 Bilangan merupakan  Lambang bilangan
konsep yang abstrak, berhubungan
 Bukan simbul dengan angka atau
 Bukan angka notasi
 Berhubungan
dengan nilai
BILANGAN
 Jumlah atau banyak
 Bagian dari keseluruhan
SISTEM NUMERASI
 Sekumpulan lambang atau aturan pokok
untuk menuliskan bilangan
 Lambang untuk menyatakan suatu
bilangan disebut numeral
SISTEM NUMERASI
 Ragam lambang bilangan:
 S.N. mesir kuno
 S. N. Babilonia
 S. N. yunani kuno attik
 S. N. yunani kuno alfabetik
 S. N. maya
 S. N. Jepang – Cina
 S. N. Romawi
 S. N. Hindu Arab
MACAM-MACAM
BILANGAN
1.Bilangan kardinal 2. Bilangan ordinal
 Menyatakan hasil  Menjawab
membilang pertanyaan unsur
 Menyatakan dari suatu himpunan
banyaknya suatu  Terdapat poses
objek (anggota dari mengurutkan
suatu himpunan)
 Berkaitan dengan
how many atau
how much
MACAM-MACAM
BILANGAN
3. Bilangan Asli 4. Bilangan komposit
 Natural numbers  Bil asli yang memiliki
 {1,2,3,4,….} lebih dari 2 faktor
 Digolongkan:  Punya pembagi lain

A. Bil genap positif


kec. Bil itu sendiri
dan 1
B. Bil ganjil positif
C. Bil prima positif
MACAM-MACAM
BILANGAN
5. Bilangan Cacah 6. Bilangan sempurna
 Bil yang digunakan • Bil asli yang jumlah
untuk menyatakan faktornya (kec.
cacah anggota atau Faktor yang sama
kardinalitas suatu dengan dirinya)
himpunan sama dengan bil
 {0,1,2,3,…} tersebut
• Cth: 6 dan 28
MACAM-MACAM
BILANGAN
7. Bilangan bulat 8. Bilangan rasional
 Himpunan yang  Bil yang dapat
merupakan dinyatakan dalam
gabungan dari bentuk a/b, a dan b
himpunan bil asli bil bulat, b ≠ 0.
dengan lawan dari
bil asli dan juga bil
nol
 {…,-3,-2,-1,0,1,2,3,
…}
MACAM-MACAM
BILANGAN
9. Bilangan Irasional 10. Bilangan real
 Bil yang tidak dapat  Gabungan antara
dinyatakan sebagai himpunan bil
perbandingan bil bulat
rasional dengan bil
a dan b, b≠ 0b
 Bukan bil bulat dan jg
irasional
bukan pecahan
 Jika ditulis dlm bentuk
desimal, tidak
mempunyai pola yang
berulang secara teratur
MACAM-MACAM
BILANGAN
11. Bil Kompleks
 Akar dari bil negatif, cth: √-2
 Di definisikan i = √-1
 Bentuk umum : a + ib

Anda mungkin juga menyukai