Ibu Hamil
Ibu Hamil
Ibu Hamil
DENGAN TBC
Oleh
DWITA AYUNDA SYAMA
1610105052
PENGERTIAN TBC
Tuberkolusis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mikrobacterium
tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian bawah yang
sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone infection
Etiologi
Pada ibu
Demam, biasanya subfebril menyerupai demam influenza. Serangan demam pertama dapat sembuh sebentar, tetapi
kemudian dapat timbul kembali. Begitulah seterusnya, hilang timbulnya demam influenza ini. Sehingga klien merasa
tidak pernah terbebas dari serangan demam influenza. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh klien dan
berat ringannya infeksi kuman tuberculosis yang masuk.
Batuk/batuk berdarah, batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk membuang produk-
produk radang keluar. Karena terlibatnya bronkus pada setiap penyakit tidak sama, mungkin saja batuk baru ada setelah
penyakit berkembang pada jaringan paru yakni setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan peradangan bermula.
Sifat batuk dimulai dari batuk kering (non-produktif) kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif
(menghasilkan sputum) keadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah karena terdapat pembuluh hdarah yang pecah.
Kebanyakan bentuk darah pada tuberculosis terjadi pada kavitas tetapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding bronkus.
Sesak nafas, sesak nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang infiltrasinya sudah meliputi setengah
bagian paru-paru.
Nyeri dada : ini jarang ditemukan, nyeri timbul bila infiltrasi radang sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis.
Malaise : ditemukan berupa anoreksia, berat badan menurun, sakit kepala, nyeri otot dan keringat di waktu di malam hari
Manifestasi Klinis
Pada bayi
Abortus, terhambatnya pertumbuhan janin, kelahiran prematur dan terjadinya penularan TB
dari ibu ke janin melalui aspirasi cairan amnion (disebut TB congenital). Gejala TB congenital
biasanya sudah bisa diamati pada minggu ke 2-3 kehidupan bayi,seperti prematur, gangguan
napas, demam, berat badan rendah, hati dan limpa membesar. Penularan kongenital sampai
saat ini masih belum jelas,apakah bayi tertular saat masih di perut atau setelah lahir.
Komplikasi
Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran napas bawah) yang dapat mengakibatkan
kematian karena syok hipovolemik atau karena tersumbatnya jalan napas.
Atelektasis (parumengembang kurang sempurna) atau kolaps dari lobus akibat retraksi
bronchial.
Bronkiektasis (pelebaran broncus setempat) dan fibrosis (pembentukan jaringan ikat pada
proses pemulihan atau reaktif) pada paru.
Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, dan ginjal.
Efek tuberculosis terhadap kehamilan
risiko pada janin adalah abortus, terhambatnya pertumbuhan janin, kelahiran prematur dan
terjadinya penularan TB dari ibu ke janin melalui aspirasi cairan amnion (disebut TB
congenital). Gejala TB congenital biasanya sudah bisa diamati pada minggu ke 2-3
kehidupan bayi,seperti prematur, gangguan napas, demam, berat badan rendah, hati dan
limpa membesar. Penularan kongenital sampai saat ini masih belum jelas,apakah bayi
tertular saat masih di perut atau setelah lahir.
Penatalaksanaan
Dalam perawatan klien hamil dengan TB perawat harus mampu memberikan pendidikan
pada klien dan keluarga tentang penyebaran penyakit dan pencegahannya, tentang
pengobatan yang diberikan dan efek sampingnya, serta hal yang mungkin terjadi jika
penyakit TB tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat. Klien dan keluarga harus tahu
system pelayanan pengobatan TB sehingga klien tidak mengalami drop out selama
pengobatan dimana keluarga berperan sebagai pengawas minum obat bagi klien.
Pemantuan kesehatan ibu dan janin harus selalu dilakukan untuk mencegah terjadinya
komplikasi yang mungkin terjadi akibat TB.Perbaikan status nutrisi ibu dan pencegahan
anemia sangat penting dilakukan untuk mencegah keparahan TB dan meminimalkan efek
yang timbul terhadap janin.Pendidikan tentang sanitasi lingkungan pada keluarga dan klien
penting diberikan untuk menghindari penyebaran penyakit lebih luas.
TINJAUAN KASUS
Identitas pasien
Nama : Ny. M
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat tinggal : Jalan Muaro
Pekerjaan: Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
BB : 35 Kg
Tinggi : 140 cm
LILA : 120 cm
TINJAUAN KASUS
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d batuk produktif ,batu darah
2. Gangguan pertukaran gas b.d hiperventilasi
3. Pola napas tidak efektif b.d perubahan cairan intrapleura
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d reaksi sistematik tubuh
5. Risiko infeksi b.d factor lingkungan
6. Intoleransi aktivitas b.d reaksi sistemik tubuh
7. Kurangnya pengetahuan
TINJAUAN KASUS