Asuhan Keperawatan Pada Kegawatdaruratan Stroke Periode Akut Dengan Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Asuhan Keperawatan Pada Kegawatdaruratan Stroke Periode Akut Dengan Gangguan Keseimbangan Asam Basa
PADA KEGAWATDARURATAN
STROKE PERIODE AKUT
DENGAN GANGGUAN DI SUSUN OLEH :
– Stroke adalah suatu sindroma yang mempunyai karakteristik suatu serangan yang
mendadak, nonkonvulsif yang disebabkan karena gangguan peredaran darah ke
otak non tromatik.
– Stroke, atau cedera serebrovaskular (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak.Stroke adalah suatu
keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran darah di otak yang
menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibabatkan
seseorang menderita kelumpuhan atau kematian.
– menurut Valentina (2008) stroke adalah sebagai gangguan neurologis fokal yang
terjadi mendadak akibat proses patofisiologi dalam pembuluh darah.
Etiologi
– Hipertensi
– Hipotensi
– Obesitas
– Kolesterol darah tinggi
– Riwayat penyakit jantung
– Riwayat penyakit diabetes mellitus
– Merokok
– Stres
Patofisiologi
– Setiap kondisi yang menyebabkan perubahan perfusi darah pada otak akan
menyebabkan keadaan hipoksia. Hipoksia yang berlangsung lama dapat
menyebabkan iskemik otak iskemik yang terjadi dalam waktu yang singkat
urang dari 10 – 15 menit dapat menyebabkan defisit sementara dan nukan
defisit permanen. Sedangkan iskemik yang terjadi dalam waktu lama dapat
menyebabkan sel mati permanen dan mengakibatkan infark pada otak.
Pathway
Manifestas klinis
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
– Darah rutin
– Gula darah
– Urine rutin
– Cairan serebrospinal
– Analisa gas darah (AGD)
– Biokimia darah
– Elektrolit
Asuhan Keperawatan
– Identitas Klien
– Riwayat Kesehatan
– Pemeriksaan Fisik
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral yang berhubungan dengan perdarahan intraserebri, oklusi otak,
vasospasme, dan edema otak.
2. Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan asam basa dan perubahan membran
alveolar-kapiler.
3. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan hemiparesis/hemiplagia, kelemahan neuromuskular pada
ekstremitas.
4. Kerusakan komunikasi verbal b.d efek dari kerusakan pada area bicara pada hemisfer otak, kehilangan kontrol
tonus otot fasial atau oral, dan kelemahan secara umum.
Intervensi Keperawatan
Diagnosa 2 :
– Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan asam basa dan
perubahan membran alveolar-kapiler.
Intervensi
– Istirahatkan klien dalam posisi semifowler
– Pertahankan oksigenasi NRM 8-10 l/mnt
– Pertahankan Ph pada kondisi nrmal
– Observasi tanda vital tiap jam atau melindungi respon klien
Intervensi Keperawatan
Diagnosa 3 :
– Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan neurovaskular.
Intervensi
– Kaji fungsi sensori dan motorik dengan mengobservasi setiap ekstremitas secara terpisah
terhadap kekuatan dan gerakan normal, respon terhadap rangsang.
– Lakukan latihan secara teratur dan letakkan telapak kaki klien dilantai saat duduk di kursi atau
papan penyanggah saat tidur di tempat tidur. Topang kaki saat mengubah posisi dengan
meletakkan bantai di satu sisi saat membalikkan klien.
– Letakkan tangan dalam posisi berfungsi dengan jari-jari sedikit fleksi dan ibu jari dalam posisi
berhubungan dengan abduksi.
Intervensi Keperawatan
Diagnosa 4 :
– Gangguan komunikasi verbal yang berhubungan dengan efek dari kerusakan pada area bicara
pada hemisfer otak, kehilangan kontrol tonus otot fasial atau oral, dan kelemahan secara umum.
Intervensi
– Lakukan terapi bicara
– Bedakan afasia dengan disatria
– Katakan untuk mengikuti perintah secara sederhana seperti tutup matamu dan lihat ke pintu
– Antisipasi dan bantu kebutuhan klien
TERIMA KASIH