Asdh

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KEGAWATDARURATAN CEDERA KEPALA


PERIODE AKUT DENGAN GANGGUAN
KESEIMBANGAN

DI SUSUN OLEH :
NAMA : NIKE NOFFALIA
NIM : 1410105010
PENGERTIAN

 Cidera kepala (terbuka dan tertutup) terdiri dari fraktur tengkorak, commusio (gegar)
serebri, contusio (memar) serebri, laserasi dan perdarahan serebral yaitu diantaranya
subdural, epidural, intraserebral, dan batang otak (Doenges, 2000:270). Cedera kepala
merupakan proses dimana terjadi trauma langsung atau deselerasi terhadap kepala
yang menyebabkan kerusakan tengkorak dan otak (Grace & Borley, 2007).
 Trauma atau cedera kepala yang di kenal sebagai cedera otak adalah gangguan fungsi
normal otak karena trauma baik trauma tumpul maupun trauma tajam. Defisit
neurologis terjadi karena robeknya substansia alba, iskemia, dan pengaruh masa
karena hemoragik, serta edema serebral di sekitar jaringan otak (Batticaca Fransisca,
2008). Cedera kepala atau cedera otak merupakan suatu gangguan traumatik dari
fungsi otak yang di sertai atau tanpa di sertai perdarahan interstisial dalam substansi
otak tanpa di ikuti terputusnya kontinuitas otak (Arif Muttaqin, 2008).
ETIOLOGI

Menurut NANDA NIC-NOC (2013), etiologi dari cedera kepala adalah :


Cedera Akselerasi
 Terjadi jika obejek bergerak menghantam kepala yang tidak bergerak (misalnya : alat pemukul menghantam kepala atau peluru
yang ditembakkan ke kepala)
Cedera Deselerasi
 Terjadi jika kepala yang bergerak membentur obyek diam, seperti pada kasus jatuh atau tabrakan mobil ketika kepala membentur
kaca depan mobil
Cedera Akselerasi-Deselerasi
 Sering terjadi dalam kasus kecelakaan kendaraan bermotor dan episode kekerasan fisik
Cedera Coup-countre Coup
 Terjadi jika kepala terbentur yang menyebabkan otak bergerak dan ruang kranial dan dengan kuat mengenai area tulang tengkorak
yang berlawanan serta area kepala yang pertama kali terbentur. Sebagai contoh pasien dipukul di bagian belakang kepala
Cedera Rotasional
 Terjadi jika pukulan/benturan menyebabkan otak berputar dalam rongga tengkorak, yang mengakibatkan peregangan atau
robeknya neuron dalam substansia alba serta robeknya pembuluh darah yang memfiksasi otak dengan bagian dalam rongga
tengkorak.
TANDA DAN GEJALA

Berdasarkan anatomis
 Gegar otak (comutio selebri)
 Edema Cerebri
 Memar Otak (kontusio Cerebri)
 Laserasi
TANDA DAN GEJALA

Berdasarkan nilai GCS (Glasgow Coma Scale)


Cidera kepala Ringan (CKR)
 GCS 13-15
 Kehilangan kesadaran/amnesia <30 menit
 Tidak ada fraktur tengkorak
 Tidak ada kontusio celebral, hematoma
Cidera Kepala Sedang (CKS)
 GCS 9-12
 Kehilangan kesadaran dan atau amnesia >30 menit tetapi kurang dari 24 jam
 Dapat mengalami fraktur tengkorak
Cidera Kepala Berat (CKB)
 GCS 3-8
 Kehilangan kesadaran dan atau terjadi amnesia > 24 jam
 Juga meliputi kontusio celebral, laserasi, atau hematoma intracranial
KOMPLIKASI

Edema serebral dan herniasi


 Edema serebral adalah penyebab paling umum peningkatan TIK pada pasien yang mendapat cedera kepala, puncak
pembengkakan yang terjadi kira kira 72 jam setelah cedera. TIK meningkat karena ketidakmampuan tengkorak untuk membesar
meskipun peningkatan volume oleh pembengkakan otak diakibatkan trauma..
Defisit neurologik dan psikologik
 Pasien cedera kepala dapat mengalami paralysis saraf fokal seperti anosmia (tidak dapat mencium bau bauan) atau abnormalitas
gerakan mata, dan defisit neurologik seperti afasia, defek memori, dan kejang post traumatic atau epilepsy.
Komplikasi lain secara traumatic :
 Infeksi sitemik (pneumonia, ISK, sepsis)
 Infeksi bedah neurologi (infeksi luka, osteomielitis, meningitis, ventikulitis, abses otak)
 Osifikasi heterotropik (nyeri tulang pada sendi sendi)
 Komplikasi lain:
 Peningkatan TIK
 Hemorarghi
 Kegagalan nafas
 Diseksi ekstrakranial
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

CT Scan
 Adanya nyeri kepala, mual, muntah, kejang, penurunan kesadaran, mengidentifikasi adanya hemoragi, pergeseran jaringan otak
Angiografi Serebral
 Menunjukkan kelainan sirkulasi cerebral seperti pergeseran cairan otak akibat oedema, perdarahan, trauma.
EEG (Electro Encephalografi)
 Memperlihatkan keberadaan/perkembangan gelombang patologis
MRI (Magnetic Resonance Imaging)
 Mengidentifikasi perfusi jaringan otak, misalnya daerah infark, hemoragik.
Sinar X
 Mendeteksi adanya perubahan struktur tulang tengkorak.
Test Orientasi dan Amnesia Galveston (TOAG)
 Untuk menentukan apakah penderita trauma kepala sudah pulih daya ingatnya.
Pemeriksaan pungsi lumbal
 Untuk mengetahui kemungkinan perdarahan subarahnoid
PENATALAKSANAAN MEDIS

Penatalaksanaan umum cedera kepala:


 Monitor respirasi : bebaskan jalan nafas, monitor keadaan ventilasi, periksa
analisa gas darah, berikan oksigan jika perlu
 Monitor tekanan intrakranial
 Atasi syok bila ada
 Kontrol tanda vital
 Keseimbangan cairan dan elektrolit
PENATALAKSANAAN MEDIS

Operasi
Operasi dilakukan untuk mengeluarkan darah pada intrasereberal, debridemen luka,dan prosedur
shunting, jenis operasi tersebut adalah :
 Craniotomy adalah mencakup pembukaan tengkorak melalui pembedahan untuk
meningkatkan akses pada struktur intrakranial. Ada tiga tipe craniotomy menurut letak insisi
yaitu: craniotomy supratentorial (diatas tentorium), infratentorial (dibawah tentorium) dan
craniotomy transfenoidal (melalui sinus mulut dan hidung)
 Craniektomy adalah eksisi pada suatu bagian tengkorak
 Cranioplasty adalah perbaikan deffek kranial dengan menggunakan plat logam atau plastik
 Lubang burr / Burr holes adalah suatu tindakan pembuatan lubang pada tulang kepala yang
bertujuan untuk diagnostik diantaranya untuk mengetahui ada tidaknya perdarahan ekstra
aksial, pembengkakan cereberal, cedera dan mengetahui ukuran serta posisi ventrikel
sebelum tindakan definitif craniotomy dilakukan. dan eksplorasi.
PENGKAJIAN

UMUM
 Airway  
 Breathing    
 Circulation  
PENGKAJIAN

Khusus
 Konservatif    
Dengan pemberian manitol/gliserin, furosemid, pemberian steroid
 Operatif    
Tindakan kraniotomi, pemasangan drain, shuting prosedur
 Monitoring tekanan intrakranial    
Yang ditandai dengan sakit kepala hebat, muntah proyektil dan papil edema
 Pemberian diet/nutrisi
 Rehabilitasi, fisioterapi
PENGKAJIAN

Kebutuhan sehari-hari
 Aktivitas/Istirahat
 Sirkulasi
 Integritas Ego
 Eliminasi
 Makanan/Cairan
 Neurosensori
 Nyeri/kenyamanan.
 Pernafasan
 Keamanan
 Interaksi Sosial
 Penyuluhan/pembelajaran
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Resiko perdarahan b.d trauma, riwayat jatuh


 Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak b.d penurunan ruangan untuk perfusi serebral, sumbatan aliran
darah serebral
 Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan persepsi/ kognitif, terapi pembatasan/kewaspadaan keamanan, mis
tirah baring , immobilisasi
 Kerusakan memori
 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
 Resiko kekurangan volume cairan
 Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d trauma jaringan otak
 Resiko infeksi
 Intoleransi aktivitas
 Nyeri akut
 Resiko cidera b.d penurunan tingkat kesadaran, gelisah, agitasi, gerakann involunter dan kejang
 Ansietas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai