Anda di halaman 1dari 10

JOURNAL READING

TINEA CAPITIS
Oleh :
Adelia Sekartanti

Pembimbing :
dr. Leny Indryani Lubis, Sp.KK
Pendahuluan
✢ Tinea kapitis merupakan infeksi jamur
yang sering terjadi pada rambut kulit
kepala yang terutama terjadi pada anak
pra-remaja.
✢ Survei pada anak-anak sekolah dasar di
Ohio pada tahun 2003 dan Alabama pada
tahun 2011 menemukan tingkat prevalensi
11% .

2
ETIOLOGI
✢ Terdapat dua generasi dermatofita sebagai
mikroorganisme etiologi : Trichophyton dan
Microsporum
✢ Pada awal abad ke-20, Microsporum audouinii
merupakan penyebab utama tinea kapitis di AS,
dan Trichophyton tonsurans berperan atas 95%
kasus di AS.
✢ Trichophyton violaceum merupakan organisme yang
dominan di Eropa Timur dan Asia Selatan,
sedangkan Microsporum canis menyebabkan
sebagian besar kasus tinea kapitis di Afrika, Eropa
Gejala Klinis
Trichophyton tonsurans
Inflamasi minimal, Rambut rontok
pada area kulit kepala, ditandai
sebagai titik hitam
Microsporum canis
Berskuama, inflamasi, dengan rambut
rontok 2–3 mm atau lebih diatas kulit
kepala, Rambut Rusak
✢ Griseofulvin Pengobatan
 Griseofulvin merupakan obat fungistatik yang
diproduksi oleh berbagai spesies jamur Penicillium.
Obat ini mengikat mikrotubulus dan menghambat
kontraksi spindel mitosis
 Dosis : 20–25 mg / kg / hari untuk microsized dan
10–15 mg untuk ultramikrosized selama 6-12 minggu.
Pengobatan harus dilanjutkan selama 2 minggu
setelah perbaikan gejala klinis.
 Efek samping yang paling umum : Sakit kepala dan
gangguan pencernaan, Efek samping yang parah
dan sangat jarang : eritema multiforme, serum
sickness-like reaction, dan eksaserbasi lupus
Terbinafine
✢ Terbinafine, juga dikenal sebagai Lamisil®, yaitu turunan
allylamine dengan sifat fungisida . Obat ini merupakan
inhibitor non-kompetitif dari squalene epoxidase, enzim
kunci dalam sintesis ergosterol, komponen penting dari
membran sel jamur.
✢ Dosis didasarkan pada berat badan: 125,0 mg untuk kurang
dari 25 kg, 187,5 mg untuk 25-35 kg, dan 250,0 mg untuk 35
kg atau lebih, untuk durasi 6 minggu
✢ Efek samping : Lupus eritematosus kutaneus, Erythema
multiforme, Pustulosis eksantematosa generalisata akut,
Sindrom Stevens-Johnson, Neuropati optik anterior,
Dermatomiositis, Hepatitis autoimun , Kegagalan hati
fulminan akut, Gangguan rasa jangka panjang
ITRACONAZOLE
✢ Itraconazole, dikenal sebagai Sporanox® atau
Onmel®, merupakan salah satu dari triazole generasi
pertama. Obat ini bersifat fungistatik dengan
Itraconazole
menghambat sintesis ergosterol dan menyebabkan
penumpukan prekursor sterolnya. Waktu paruh
itraconazole adalah 20-60 jam, yang diekskresikan di
dalam feses.
✢ Dosis : 3 mg/kg/hari selama 2–4 minggu dan 5
mg/kg/hari 2–4 minggu
Fluconazole
Fluconazole, juga dikenal sebagai Diflucan®,
merupakan triazole generasi pertama dan memiliki
mekanisme aksi yang sama dengan itraconazole.
Dosis: 5–6 mg/kg/hari selama 3–6 minggu
Efek samping : gastrointestinal dan sakit kepala
merupakan efek samping yang paling umum dan
Kasus langka pustulosis eksantematosa generalisata
akut dan nekrolisis epidermal.
Kesimpulan
Organisme penyebab tinea kapitis harus
dipertimbangkan ketika memilih terapi yang tepat.
Di dapatkan obat griseofulvin dalam hal keberhasilan,
biaya, dan durasi pengobatan yang lebih pendek, dengan
tingkat efek samping dan tolerabilitas yang tepat. Dan
terbinafine tidak boleh menjadi obat lini pertama untuk
tinea kapitis karena disebabkan oleh M. canis. Diperlukan
studi besar, acak, terkontrol griseofulvin versus
itraconazole versus flukonazol untuk menentukan obat
terbaik untuk mengobati tinea kapitis akibat M. canis dan
T. tonsurans
Thanks!

10

Anda mungkin juga menyukai