Anda di halaman 1dari 14

KOLESISTITIS

KOLESISTITIS

Oleh :
Adelia Sekartanti 19360167
Delina Indah Sari 19360090
 
Pembimbing :
dr. Medina Yuliza, Sp. PD 
KOLESISTI
KOLESISTI
TIS
TIS
Definisi

Kolesistitis adalah reaksi inflamasi akut


dinding kandung empedu yang disertai
keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan,
dan demam
Etiologi
Faktor yang mempengaruhi timbulnya serangan kolesistitis akut adalah
– statis cairan empedu
– infeksi kuman
– iskemia dinding kandung empedu.
Penyebab utama kolesistitis akut adalah batu kandung empedu (90%) yang
terletak di duktus sistikus.
FAKTOR RESIKO
Jenis kelamin
Usia
Berat badan
Makanan
Riwayat keluarga
Aktifitas fisik
Gejala Klinis

Gejala pada umumnya berupa :


Nyeri pada perut kanan bagian atas.
Kadang rasa sakit menjalar ke pundak
atau skapula kanan dan dapat
berlangsung sampai 60 menit tanpa
reda.
Kriteria Diagnosis Kolesistitis
Berdasarkan Tokyo Guidelines (2007),
Kriteria diagnosis untuk kolesistitis adalah:
- Gejala dan tanda lokal :
– Tanda Murphy
– Nyeri atau nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen
– Massa di kuadran kanan atas abdomen
– Gejala dan tanda sistemik :
– Demam
– Leukositosis
– Peningkatan kadar CRP
– Pemeriksaan pencitraan :
– Temuan yang sesuai pada pemeriksaan USG atau skintigrafi
Pemeriksaan Laboratorium

 Hasil bilirubin <4,0 mg/dl, Apabila konsentrasi bilirubin


tinggi, perlu dipikirkan adanya batu di saluran empedu
ekstrahepatik.
 Leukositosis
 Peningkatan enzim-enzim hati (SGOT, SGPT, alkali
fosfatase, dan bilirubin)
 Peninggian transaminase dan fosfatase alkali
Pemeriksaan Radiologi

 Foto polos abdomen


 Kolesistografi
 USG abdomen
 Skintigrafi
 Ct Scan
 Kolangiografi
 MRI
PENATALAKSANAAN
Pasien kolesistitis tanpa komplikasi dapat diberikan
Terapi yang diberikan untuk pasien
terapi dengan rawat jalan dengan syarat:
– Tidak demam dan tanda vital stabil rawat jalan:
– Tidak ada tanda adanya obstruksi dari hasil – Antibiotik profilaksis, seperti
pemeriksaan laboratorium. levofloxacin dan metronidazol.
– Tidak ada tanda obstruksi duktus biliaris dari – Antiemetik, seperti prometazin atau
USG.
proklorperazin, untuk mengkontrol
– Tidak ada kelainan medis penyerta, usia tua,
mual dan mencegah gangguan cairan
kehamilan atau kondisi imunokompromis.
dan elektrolit.
– Analgesik yang diberikan harus adekuat.
– Analgesik seperti
– Pasien memiliki akses transpotasi dan mudah
asetaminofen/oxycodone.
mendapatkan fasilitas medik.
– Pasien harus kembali lagi untuk follow up.
Terapi pembedahan : kolesistektomi.

 Koleksistektomi dini  Koleksistektomi ditunda


Koleksistomi dini merupakan koleksistektomi Koleksistektomi ditunda merupakan
yang dilakukan dalam kurun waktu 24 – 72 koleksistektomi yang dialakukan setelah 72
jam. jam.
 Indikasi koleksistektomi dini meliputi :  Indikasi koleksistektomi ditunda meliputi :
– Kolesistitis Akut – Diskinesia Biliaris
– Kolesistitis Emfisema – Kolesistitis Kronik
– Empiema Kandung Empedu – Kolelitiasis Simptomatik.
– Perforasi Kandung Empedu
– Riwayat Koledokolitiasis.
PROGNOSIS
Penyembuhan spontan didapatkan 85% kasus,
sekalipun kandung empedu menjadi tebal,
fibrotik, penuh dengan batu dan tidak berfungsi
lagi.
Tindakan bedah akut pada pasien tua (>75th)
mempunyai prognosis jelek di samping
kemungkinan banyak timbul komplikasi pasca
bedah.
Pencegahan
 Mengurangi konsumsi lemak tidak lebih dari 10-25% dari kebutuhan energi
total.
 Menghindari makanan daging yang mengandung lemak, gorengan, bersantan,
dan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak
ketimun, durian dan nangka.
 Konsumsi serat pada buah buahan dan sayuran hijau
 Bila hendak menurunkan berat badan, lakukan secara bertahap. Penurunan
berat badan yang dianjurkan adalah sekitar 0,5–1,5 kg setiap minggu.
 Menjaga berat badan agar tetap stabil.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai