0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
39 tayangan14 halaman
Kolesistitis adalah inflamasi dinding kandung empedu yang ditandai dengan nyeri perut kanan atas dan demam. Penyebab utamanya adalah batu empedu yang menyebabkan statis cairan di duktus sistikus. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis, pemeriksaan laboratorium, dan ultrasonografi. Penatalaksanaannya meliputi analgesik, antibiotik, dan kolesistektomi jika komplikasi atau riwayat ulang. Prognosis umumnya baik ke
Kolesistitis adalah inflamasi dinding kandung empedu yang ditandai dengan nyeri perut kanan atas dan demam. Penyebab utamanya adalah batu empedu yang menyebabkan statis cairan di duktus sistikus. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis, pemeriksaan laboratorium, dan ultrasonografi. Penatalaksanaannya meliputi analgesik, antibiotik, dan kolesistektomi jika komplikasi atau riwayat ulang. Prognosis umumnya baik ke
Kolesistitis adalah inflamasi dinding kandung empedu yang ditandai dengan nyeri perut kanan atas dan demam. Penyebab utamanya adalah batu empedu yang menyebabkan statis cairan di duktus sistikus. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis, pemeriksaan laboratorium, dan ultrasonografi. Penatalaksanaannya meliputi analgesik, antibiotik, dan kolesistektomi jika komplikasi atau riwayat ulang. Prognosis umumnya baik ke
dinding kandung empedu yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan, dan demam Etiologi Faktor yang mempengaruhi timbulnya serangan kolesistitis akut adalah – statis cairan empedu – infeksi kuman – iskemia dinding kandung empedu. Penyebab utama kolesistitis akut adalah batu kandung empedu (90%) yang terletak di duktus sistikus. FAKTOR RESIKO Jenis kelamin Usia Berat badan Makanan Riwayat keluarga Aktifitas fisik Gejala Klinis
Gejala pada umumnya berupa :
Nyeri pada perut kanan bagian atas. Kadang rasa sakit menjalar ke pundak atau skapula kanan dan dapat berlangsung sampai 60 menit tanpa reda. Kriteria Diagnosis Kolesistitis Berdasarkan Tokyo Guidelines (2007), Kriteria diagnosis untuk kolesistitis adalah: - Gejala dan tanda lokal : – Tanda Murphy – Nyeri atau nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen – Massa di kuadran kanan atas abdomen – Gejala dan tanda sistemik : – Demam – Leukositosis – Peningkatan kadar CRP – Pemeriksaan pencitraan : – Temuan yang sesuai pada pemeriksaan USG atau skintigrafi Pemeriksaan Laboratorium
Hasil bilirubin <4,0 mg/dl, Apabila konsentrasi bilirubin
tinggi, perlu dipikirkan adanya batu di saluran empedu ekstrahepatik. Leukositosis Peningkatan enzim-enzim hati (SGOT, SGPT, alkali fosfatase, dan bilirubin) Peninggian transaminase dan fosfatase alkali Pemeriksaan Radiologi
Foto polos abdomen
Kolesistografi USG abdomen Skintigrafi Ct Scan Kolangiografi MRI PENATALAKSANAAN Pasien kolesistitis tanpa komplikasi dapat diberikan Terapi yang diberikan untuk pasien terapi dengan rawat jalan dengan syarat: – Tidak demam dan tanda vital stabil rawat jalan: – Tidak ada tanda adanya obstruksi dari hasil – Antibiotik profilaksis, seperti pemeriksaan laboratorium. levofloxacin dan metronidazol. – Tidak ada tanda obstruksi duktus biliaris dari – Antiemetik, seperti prometazin atau USG. proklorperazin, untuk mengkontrol – Tidak ada kelainan medis penyerta, usia tua, mual dan mencegah gangguan cairan kehamilan atau kondisi imunokompromis. dan elektrolit. – Analgesik yang diberikan harus adekuat. – Analgesik seperti – Pasien memiliki akses transpotasi dan mudah asetaminofen/oxycodone. mendapatkan fasilitas medik. – Pasien harus kembali lagi untuk follow up. Terapi pembedahan : kolesistektomi.
Koleksistektomi dini Koleksistektomi ditunda
Koleksistomi dini merupakan koleksistektomi Koleksistektomi ditunda merupakan yang dilakukan dalam kurun waktu 24 – 72 koleksistektomi yang dialakukan setelah 72 jam. jam. Indikasi koleksistektomi dini meliputi : Indikasi koleksistektomi ditunda meliputi : – Kolesistitis Akut – Diskinesia Biliaris – Kolesistitis Emfisema – Kolesistitis Kronik – Empiema Kandung Empedu – Kolelitiasis Simptomatik. – Perforasi Kandung Empedu – Riwayat Koledokolitiasis. PROGNOSIS Penyembuhan spontan didapatkan 85% kasus, sekalipun kandung empedu menjadi tebal, fibrotik, penuh dengan batu dan tidak berfungsi lagi. Tindakan bedah akut pada pasien tua (>75th) mempunyai prognosis jelek di samping kemungkinan banyak timbul komplikasi pasca bedah. Pencegahan Mengurangi konsumsi lemak tidak lebih dari 10-25% dari kebutuhan energi total. Menghindari makanan daging yang mengandung lemak, gorengan, bersantan, dan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak ketimun, durian dan nangka. Konsumsi serat pada buah buahan dan sayuran hijau Bila hendak menurunkan berat badan, lakukan secara bertahap. Penurunan berat badan yang dianjurkan adalah sekitar 0,5–1,5 kg setiap minggu. Menjaga berat badan agar tetap stabil. TERIMAKASIH