Anda di halaman 1dari 24

PROGRAM S 1 MANAJEMEN

SB 785
Investasi berkaitan dengan bermacam-
macam aktivitas yang bersifat menanamkan
uang dalam lahan usaha/bisnis/ proyek.

 Pengertian investasi berdasarkan kamus


Webster adalah :
activity to put money into bussiness, real
estate, stock, bond, etc for purpose of
obtaining an income or profit or to spend
(time effort, etc) with expectation of some
satisfaction.
 Berdasarkan pengertian tadi
dijelaskan bahwa investasi adalah
kegiatan untuk menaruh uang dalam
bidang usaha atau project, real
estate, saham, obligasi, dll untuk
memperoleh pendapatan atau
keuntungan atau untuk
mengeluarkan / mengorbankan
uang, waktu dll dengan harapan
memperoleh kepuasan.
 Autonomous Investment
Jenis investasi yang tidak dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan tetapi mempunyai tujuan
untuk kelancaran jalannya perekonomian.
Misal: Jalan, irigasi, bendungan, jembatan dll
 Induced Investment
Investasi yang mempunyai kaitan dengan
tingkat pendapatan masyarakat, pendapatan
naik akan menyebabkan naiknya permintaan
barang tertentu.
Misal : mobil naik, motor naik, restoran dll
 Dependent Investment
Investasi yang dipengaruhi oleh tingkat
bunga atau modal yang berlaku di
masyarakat.
Misal : obligasi naik, saham naik, deposito
naik, dll.
 Pada dasarnya bisnis dapat dijelaskan
an investment of the
sebagai berikut :
minimum size that is
economically and technically
feasible.


bisnis adalah
Atau dengan kata lain
sebuah investasi dengan tingkat
minimal yang secara ekonomi
dan secara teknis layak.
 Studi Kelayakan merupakan atau adalah
suatu studi atau telaah apabila suatu usaha
dilakukan kiranya nanti dapat berjalan dan
berkembang dengan baik atau tidak.
 Isi dari studi kelayakan adalah suatu studi
mengenai segala macam persyaratan-
persyaratan bagi berdiri dan berkembangnya
suatu usaha / investasi.
 Jika berdasarkan studi tersebut segala
persyaratan terpenuhi maka dapat dikatakan
bahwa usaha / bisnis / investasi tersebut
layak / feasible / go on, begitu juga
sebaliknya.
 Suatu kegiatan yang berbentuk proyek
adalah berbeda dengan kegiatan yang
berbentuk operasional rutin.
 Studi Kelayakan Bisnis merupakan
penelitian tentang layak atau tidaknya
suatu proyek dibangun tetapi juga saat
dioperasionalisasikan secara rutin dalam
rangka pencapaian keuntungan yang
maksimal untuk waktu yang tidak
ditentukan, misalnya rencana peluncuran
produk baru, jasa, ide baru, dll. Sedangkan
 Studi Kelayakan Proyek merupakan
penelitian tentang layak atau tidaknya
suatu proyek dibangun untuk jangka waktu
tertentu.
 Semakin maju suatu Negara maka industri
yang dimiliki semakin tidak didominasi oleh
industri manufaktur yang memproduksi
barang atau semata-mata proses
pembangunan melainkan oleh semakin
berkembangnya industri jasa yang mungkin
perkembangannya lebih cepat daripada
industri manufakturnya. ( Nestle 450 pabrik di
85 negara) , proyek bisnisnya seperti :
 Nestle juga pemilik L’Oreal, Ralph Lauren,
Giorgio Armani, Yves Saint Laurent, dan
DIESEL. Nestle menguasai berbagai produk
parfum berlisensi di dunia juga Garnier,
VICHY, Maybelline, The Body Shop, dan
Biotherm
Saat ini sedang dibangun pabrik ke-empat di Karawang
untuk memproduksi DANCOW, MILO, dan bubur bayi Nestlé
CERELAC
 Proyek adalah rangkaian kegiatan yang
direncanakan dengan menggunakan
berbagai sumber daya dan diharapkan
memperoleh keuntungan/ manfaat/ benefit
dimasa yang akan datang.

 Pengertian di atas menjelaskan bahwa


proyek:
1. Aktifitas/ kegiatan
2. Sumber daya
3. Manfaat/ keuntungan
4. Masa yang akan datang
 Hasil dari suatu studi kelayakan
bisnis adalah laporan tertulis,
yang hasilnya menyatakan bahwa
suatu rencana bisnis layak
direalisasikan, tetapi mungkin
saja terjadi studi kelayakan yang
layak ternyata tidak dilaksanakan
dikarenakan adanya intervensi
pihak lain yang merasa
kepentingannya tidak terpenuhi.
Pelaksanaan suatu proyek diharapkan
akan memperoleh manfaat. Manfaat
proyek ada yang bersifat materiil/
tangible adapula immateriil/ intangible.
 Tangible Benefit
1. Direct Benefit
a. Nilai produk meningkat
b. Menurunkan biaya rata-rata
2. Indirect Benefit
a. Multiplier effect
b. Economic of scale
c. Dynamic Secondary Effect

 Intangible Benefit
1. Perbaikan Lingkungan Hidup
2. Mengurangi Pengangguran
3. Keamanan yang kondusif
1. Pihak Investor ( pemilik dana yang turut
menanamkan dananya)
2. Pihak Kreditur ( misal Bank untuk
bonafiditas, agunan tp biasanya dikaji
ulang ).
3. Pihak Intern/ Manajemen Perusahaan
( Digunakan sebagai dasar dalam strategi
peningkatan usaha dan laba).
4. Pihak pemerintah dan Masyarakat,
( memperhatikan kebijakan pemerintah
dan sumbangan bisnis bagi masyarakat ).
5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi.
( Analisi manfaat dan biaya terhadap
perekonomian nasional)
1. Penemuan Ide.
Barang atau jasa yang dibuat harus
berpotensi laku dijual dan
menguntungkan. Misal :
2. Tahap Penelitian.
Dari beberapa ide yang dipilih dilakukan
penelitian yang lebih mendalam.
( pengumpulan data, olah data, analisis
data, simpulan dan laporan akhir ).
3. Tahap Evaluasi.
Ada 3 macam evaluasi : evaluasi usulan
proyek, evaluasi proyek sedang berjalan,
evaluasi bisnis yang sudah
dioperasionalkan secara rutin.
4. Tahap pengurutan usulan yang layak.
Jika terdapat lebih dari satu rencana bisnis
yang dianggap layak maka prioritas adalah
rencana bisnis yang mempunyai skor
tertinggi.
5. Tahap Rencana Pelaksanaan.
Setelah rencana bisnis dipilih untuk
realisasi perlu dibuat recana kerja
pelaksanaan pembangunan proyek. Misal :
jumlah dan kualifikasi pekerja, dana,
sumber daya, manajemen.
6. Tahap Pelaksanaan.
Setelah persiapan telah selesai selanjutnya
adalah kajian evaluasi bisnis seperti
keuangan, pemasaran, operasional, SDM,
dan manajemen yang efektif.
1. Aspek Teknis
Aspek yang berhubungan dengan penerimaan
dan pengeluaran dari barang dan jasa juga
bahan baku atau pasokannya yang
dibutuhkan/dihasilkan dalam suatu proyek .
2. Aspek Organisasi
Ditujukan pada hubungan antara administrasi
bisnis dengan administrasi pemerintah.
Diharapkan dapat mempersatukan sumber
daya terutama yang berkaitan dengan asas
hukum/ legalitas formal.
3. Aspek manajerial dan administrasi.
Menyangkut kemampuan staff dalam
menjalankan administrasi dan pengambilan
keputusan yang tepat dan realistis.
4. Aspek Komersial.
Menyangkut masalah permintaan dan
penawaran produk dari suatu usaha.
( konsmen, harga, pasar dll ).
5. Aspek Finansial.
Menyangkut masalah pengeluaran dan
penerimaan dalam pelaksanaan bisnis dan
kemampuan bisnis mengembalikan dana
dan perkembangan bisnis.
6. Aspek Ekonomis.
Menyangkut sumbangan atau peranan
bisnis terhadap pembangunan ekonomi
secara keseluruhan.
 Jadual Kegiatan :
adalah urutan kegiatan dari awal sampai
dengan akhir kegiatan sampai seluruh
kegiatan selesai.
 Program Pelaksanaan :
adalah urutan kegiatan berdasarkan
waktu sehingga seluruh kegiatan
selesai.
 Penentuan lama kegiatan didasarkan
pada waktu paling pesimis (p), waktu
optimis (a) dan waktu yang paling
memungkinkan (m).
 Ketiga macam waktu ini digabungkan

menjadi waktu yang paling


diharapkan, dengan rumus :

te = a + 4m + p
a
Waktu yang paling optimis untuk mengurus
perizinan ditentukan selama 6 hari, paling
pesimis 30 hari dan paling memungkinkan
12 hari. Maka waktu yang paling
diharapkan adalah :
te = 6 + 4.12 + 30
6
= 6 + 48 + 30 = 14 hari
6

Anda mungkin juga menyukai