Anda di halaman 1dari 28

GERBANG LOGIKA

Oktriza Melfazen, ST., MT.


gerbang logika
Gerbang logika adalah piranti dua keadaan, yaitu mempunyai keluaran
dengan nol volt yang menyatakan logika 0 (atau rendah) dan keluaran
dengan tegangan tetap yang menyatakan logika 1 (atau tinggi).

gerbang OR
sebuah gerbang logika yang keluarannya berlogika “1” jika salah satu atau
seluruh inptunya berlogika “1”
gerbang logika
gerbang AND
sebuah gerbang logika
yang keluarannya berlogika “1” jika semua inputnya
dan seterusnya berlogika “1”.
gerbang logika
gerbang NOT
jenis rangkaian digitall dasar yang lain adalah gerbang NOT. gerbang NOT
ini disebut inverter (pembalik). rangkaian ini mempunyai satu masukan
dan satu keluaran.

gebang NOR
gerbang NOR adalah gerbang kombinasi dari gerbang NOT dan gerbang
OR. dalam hal ini ada empat kondisi yang dapat dianalisis dan disajikan
pada tabel kebenaran.
gerbang logika
gerbang NAND
gerbang NAND adalah gerbang kombinasi dari gerbang NOT dan gerbang
AND. dalam hal ini ada empat kondisi yang dapat dianalisis dan disajikan
pada tabel kebenaran.

gerbang Ex-OR
Gerbang Ex-OR (dari kata exclusive-or) akan memberikan keluaran 1 jika
kedua masukannya mempunyai keadaan yang berbeda.
gerbang logika
gerbang Ex-NOR (Eksklusif –NOR)
Ex-NOR dibentuk dari kombinasi gerbang
OR dan gerbang NOT yang merupakan inversinya
atau lawan Ex-OR, sehingaa dapat juga dibentuk
dari gerbang Ex-OR dengan gerbang NOT. Dalam
hal ini ada empat kondisi yang dapat dianalisis dan
disajikan pada tabel kebenaran
teorema hukum dasar aljabar boole
teorema dasar
X+0=X X.0 = 0
X+1=1 X.1 = X

hukum idempoten: meng-OR-an satu variabel dengan dirinya sendiri


menghasilkan keadaan yang sama dengan keadaan variabel itu
X+X=X X.X = X
hukum involusi: (komplementasi) dua kali akan menghasilkan
keadaan aslinya

hukum komplemen
teorema hukum dasar aljabar boole
untuk fungsi-fungsi Boole dengan dua peubah atau lebih, dikenal juga
hukum-hukum kumulatif, assosiatif dan distributif yang berlaku dalam
aljabar biasa, yaitu:
hukum kumulatif :
XY = YX
X+Y=Y+X
hukum assosiatif:
(X Y) Z = X (Y Z) = XYZ
(X+Y) + Z = X + (Y+Z) = X + Y + Z
hukum distributif:
X (Y + Z) = X Y + X Z
X + Y Z = (X + Y)(X + Z)
teorema hukum dasar aljabar boole
untuk memudahkan pemakaiannya dibawah ada beberapa rumus
tambahan yang melengkapi rumus dasar yang diberikan diatas
teorema penyederhanaan:

hukum de Morgan:

teorema Konsensus:
PENYEDERHANAAN
RANGKAIAN

MATA KULIAH TEKNIK DIGITAL


METODE PENYEDERHANAAN
RANGKAIAN LOGIKA

• Penyederhanaan Secara Aljabar


• Peta Karnaugh
• Tabulasi (Quine Mc.Kluskey)
Penyederhanaan Secara Aljabar

• Tahap minimalisasi rangkaian logika agar efektif dan efisiensi


• Rangkaian dengan jumlah gerbang yang sedikit akan lebih
murah harganya, dan tata letak komponen lebih sederhana.
• Salah satu cara untuk meminimalkannya adalah dengan
menggunakan aljabar Boole.
Contoh :
1. A A B B

Y=AB+AB
Y =A(B+B)
=A

Sehingga rangkaian di atas bisa disederhanakan menjadi :

A A B B

Y
Cont..

2.
Y
A
B

Y = A + (A + B) . B C Rangkaian hasil penyederhanaan :


=A+ABC+BBC ; B.B=B
=A+ABC+BC A
B Y
= A + B C (A + 1) ; A+1=1
C
=A+BC
Peta Karnaugh (K-Map)

• Meskipun aljabar Boole merupakan suatu sarana untuk


menyederhanakan pernyataan logika, belum dapat
dipastikan bahwa pernyataan yang disederhanakan dengan
aljabar Boole itu merupakan pernyataan yang paling
sederhana.
• Prosedur meminimumkan agak sulit dirumuskan karena
tidak adanya aturan yang jelas untuk menentukan langkah
manipulasinya.
• Metode peta karnaugh memberikan suatu prosedur yang
mudah
Format K-Map

• n variabel input akan menghasilkan 2n kombinasi minterm


yang diwakili dalam bentuk segiempat (kotak).
• Peta Karnaugh 2 variabel memerlukan 22 atau 4 kotak, peta
karnaugh 3 variabel mempunyai 23 atau 8 kotak, dst
Peta Karnaugh 2 Variabel

 Contoh :
Peta Karnaugh 3 Variabel
 Peletakan posisi suku minterm
Peta Karnaugh 3 variabel

 Contoh : f =  m (0,1,2,4,6)
Peta Karnaugh 4 variabel

 Peletakan posisi suku minterm


Peta Karnaugh 4 Variabel
 Contoh : f =  m (0,2,8,10,12,14 )
Peta Karnaugh 5 Variabel
 Peletakan posisi suku minterm
Peta Karnaugh 5 Variabel
 Contoh : f =  m (0,7,8,15,16,23,24 )
Peta Karnaugh 6 Variabel
 Peletakan posisi suku minterm
Peta Karnaugh 6 Variabel
 Contoh :
f =  m (0,4,10,11,18,21,22,23,26,27,29,30,31,32,36,50,
53,54,55,58,61,62,63)
Peta Karnaugh maxterm
• Dengan cara memetakan tabel kebenaran dalam kotak-kotak
segi empat yang jumlahnya tergantung dari jumlah peubah
(variabel) masukan
• Penyederhanaan untuk setiap “0” yang bertetanggaan
2,4,8,16… menjadi suku maxterm yang sederhana.
Peta Karnaugh maxterm
 Contoh : g =  M(1,3,4,5,6,7,9,11,13,15)
Penilikan kesamaan

• Peta Karnaugh
dapat digunakan
untuk menilik
kesamaan dua
buah fungsi
boolean
• Contoh : Buktikan
kesamaan  Dapat dilihat kedua fungsi
memiliki peta karnaugh yang
sama.

Anda mungkin juga menyukai