Anda di halaman 1dari 49

PSIKOLOGI INDUSTRI

Oleh :
Dr. Agus Triyono

Disampaikan pada : Pelatihan Ahli K3 Muda Lingkungan Kerja


Di Jakarta 2021
Pengertian
• Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
hubungannya dengan dunia kerja, baik
individual, interpersonal, manajerial maupun
organisasional.

• Tujuan
Menciptakan dan memelihara suasana kerja
yang baik, sehat, nyaman, serasi dan aman,
yang akan mendukung upaya peningkatan
produktivitas.
Teori Kebutuhan Manusia
(Maslow)
• Kebutuhan hidup dasar
• Kebutuhan rasa aman
• Kebutuhan bersosialisasi
• Kebutuhan harga diri
• Kebutuhan aktualisasi
Kondisi Lingkungan Kerja yang
berpengaruh
• Faktor Fisik
• Faktor Kimia
• Faktor Biologis
• Faktor Psikososial
• Tata Letak Ruang
• Warna Ruang Kerja
• Musik
• Rumah Yang Jauh
Beberapa Aspek Psikologi Kerja
• Motivasi Kerja dan Kepuasan
Kerja
• Seleksi dan Penempatan
Pegawai
• Pelatihan dan Pengembangan
• Produktivitas Kerja
• Stres Kerja
Motivasi dan Kepuasan Kerja
• Dorongan untuk melakukan aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan dalam diri manusia
Tujuan tercapai

• Selama masih ada tuntutan yang belum


terpenuhi  masih selalu timbul dorongan
Motivasi dan Kepuasan Kerja

Kebutuhan Ketegangan Dorongan

Ketegangan Tujuan Kegiatan


mereda Terpuaskan
Motivasi dan Kepuasan Kerja
• Termotivasi:
Bekerja untuk memenuhi
kebutuhannya

• Motivasi Tinggi:
Bekerja untuk mendapat
kesenangan dan kepuasan.
Motivasi dan Kepuasan Kerja
• Setelah bekerja  orang
melakukan penilaian.
• Bila hasil pekerjaan telah
sesuai dengan harapan dan
tujuan  Kepuasan Kerja
• Bila belum  timbul
dorongan untuk
mencapainya.
Seleksi dan Penempatan
Pegawai
• Seleksi:
Proses dalam penerimaan
pegawai dengan tujuan
mengetahui sejauh mana calon
tenaga kerja memiliki ciri
kepribadian yang disyaratkan oleh
perusahaan  ditaksir sejauh
mana keberhasilan dalam bekerja.

• Rekomendasi / keputusan
menerima atau menolak calon
pegawai.
Seleksi dan Penempatan
Pegawai
• Penempatan:
Mencocokan kualifikasi calon dengan
persyaratan yang telah ditetapkan dari
setiap jenis pekerjaan yang tersedia.

• Rekomendasi atau keputusan untuk


mendistribusikan calon tenaga kerja pada
pekerjaan yang berbeda-beda.
Seleksi dan Penempatan
Pegawai
Prosedurnya:
• Analisis Pekerjaan
Data pekerjaan dikumpulkan untuk menentukan
ciri pribadi seperti apa yg diperlukan agar
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan harapan.

• Penetapan alat Ukur/ Test Psikologis:


Untuk mengukur ciri pribadi dan dilengkapi
wawancara untuk hal-hal yang tidak diperoleh
dari test psikologi
Pelatihan dan Pengembangan
Tujuan:
1. Meningkatkan produktivitas
2. Meningkatkan mutu
3. Meningkatkan semangat kerja
4. Menarik dan mempertahankan
tenaga kerja yang baik
5. Menjaga kesehatan dan
keselamatan kerja
Pelatihan dan Pengembangan
• Pelatihan
ialah proses pendidikan
jangka pendek dgn
prosedur yang sistimatis
dan terorganisir, dimana
tenaga kerja non
managerial mempelajari
pengetahuan dan
ketrampilan teknis
Pelatihan dan Pengembangan
• Pengembangan
Ialah proses pendidikan jangka panjang,
dengan prosedur sistimatis dan
terorganisir, dimana tenaga kerja
manajerial mempelajari pengetahuan
konseptual dan teoritis
Produktivitas Kerja
• Produktivitas :
Perbandingan antara hasil atau keluaran
(Output) dengan masukan (Input)

• Artinya: Menghasilkan lebih banyak dan


berkualitas (Output) dengan usaha yang
sama (Input)
Produktivitas Kerja
• Produktivitas Tenaga Kerja:
Ialah efisiensi proses menghasilkan
sumber daya yang digunakan, bukan
dengan tenaga kerja bekerja lebih berat
tetapi dengan perencanaan yang tepat,
teknologi dan manajemen yang baik.
Produktivitas Kerja
Faktor yang mempengaruhi:
• Pekerjaan yang menarik
• Upah yang baik
• Keamanan dan perlindungan kerja
• Penghayatan atas arti pekerjaan
• Lingkungan dan suasana kerja yang baik
• Promosi dan pengembangan diri
• Rasa terlibat dalam organisasi
• Pengertian dan simpati atas persoalan pribadi
• Kesetiaan pimpinan pada diri pekerja
STRES KERJA
PENGERTIAN
Luthan (1985)
• Stres Kerja : Adalah respon adaptif terhadap situasi
eksternal yang muncul dalam bentuk deviasi fisik,
psikologis dan perilaku pada anggota organisasi atau
para pekerja.

Behr dan Newman dalam Luthan (1995)


• Stres Kerja : Suatu kondisi yang timbul dari interaksi
antara organisma dan pekerjaannya yang menyebabkan
terjadi perubahan organisme yang menimbulkan
penyimpangan fungsi-fungsi normal organisma tersebut.
Ivancevich dan Matteson dalam Luthan 1985).
• Stres Kerja :Adalah respon adaptif yang dipengaruhi
oleh karakteristik individu dan proses psikologis sebagai
konsekuensi dari perilaku atau kejadian-kejadian yang
menimbulkan tuntutan khusus secara fisiologis dan
psikologis terhadap individu.

Dalam keadaan yang menguntungkan stres disebut


EUSTRES dan dalam keadaan merugikan disebut
DISTRESS.

Secara umum yang dimaksud stres adalah distress


SUMBER STRES (STRESSOR)
Dunnete (1983) membagi sumber stres kerja ada 6 :

1. Tugas :
Tugas-tugas yang sulit, membingungkan dan jumlahnya
banyak.
2. Peran :
Konflik peran, peran yang membingungkan, peran yang
terlalu banyak.
3. Kondisi Perilaku :
Keresahan dan kerumunan.
4. Lingkungan fisik :
Suhu yang dingin/panas dan
bising.
5. Lingkungan sosial
Hubungan interpersonal,
ketidaksepakatan, terganggunya
privacy, dan adanya isolasi.
6. Sistem dalam individu :
Pencemas dan cara individu
mempersepsi sesuatu.
EFEK STRES THD KESEHATAN
1. Gangguan Fisik
• Sistem Otot :
Reumatoid psikogenik, gejalanya adalah :
Sakit dan nyeri pada otot-otot, kaku dan
kedutan otot, gigi gemerutuk dan suara tidak
stabil.
• Sistem Sensoris :
Tinitus (telinga berdengung), gejala lain seperti
penglihatan kabur, muka merah/pucat, rasa
lemas dan persaan ditusuk-tusuk.
• Sistem Kardiovaskuler :
Hipertensi, penyakit jantung koroner, infark jantung,
angina pectoris, payah jantung, psikogenik. Gejala yang
sering muncul adalah : takikardia, aritmia jantung, rasa
berdebar, nyeri di dada, denyut nadi mengeras,
lesu/lemas seperti mau pingsan, detak jantung berhenti
sekejab.
• Sistem Pernafasaan :
Batuk psikogenik, asma bronchiale, kecekutan
psikogenik. Tanda-tanda lain yang sering timbul : rasa
terkenan, sempit di dada, perasaan tercekik, sering
menarik nafas panjang, nafas pendek dan sesak nafas.
• Sistem Pencernaan :
Ulcus pepticum (ulcus peptik), colitis ulcerativa (radang
usus besar). Gejala lain yang sering timbul : sulit
menelan, perut melilit, nyeri sebelum dan sesudah
makan, perasaan terbakar di perut, rasa penuh atau
kembung, enek, muntah, buang air besar lembek,
konstipasi.

• Sistem Kemih Kelamin :


Dismenore (nyeri haid), vagimismus, poliuri,
disuri,amenore, uretritis tidak khas, menorhagia, frigid,
ejakulasi prekok, ejakulasi retarda dan impotensia.
• Sistem Kulit :
Pruritas ani, pruritas genital,
hiperhydrosis psikogenik,
dermatitis, eksim, urtikaria,
acne vulgaris (jerawat).

• Sistem Kelenjar Endokrin :


Diabetes miletus, hipoglikemi,
hiper/hipotiroid.
• Sistem Syaraf Otonom :
Mulut kering, muka merah, mudah berkeringat,
pusing, sakit kepala, bulu roma berdiri.

• Selain gangguan tersebut di atas, stres juga


dapat menimbulkan : Kanker, penyakit ginjal,
obesitas, gangguan imunologik (influensa),
anemia pernisiosa, dan menurunnya daya tahan
tubuh.
2. Gangguan Mental
• Perasaan Ansietas :
Cemas, punya firasat buruk, takut
akan pikiran sendiri, dan mudah
tersinggung.

• Perasaan Ketegangan :
Lesu, tak dapat istirahat dengan
tenang, mudah terkejut, mudah
menangis, gemetar, dan gelisah.
• Ketakutan :
Pada suasana galau, takut ditinggal sendiri, takut pada
keramaian lalu lintas, takut berada di tempat ramai,
dan takut pada orang asing.

• Perasaan Depresi :
Kehilangan minat/gairah, berkurangnya kesenangan
pada hobinya, sedih, terbangun pada dini hari,
perasaan selalu berubah-ubah, putus asa, tak
berdaya, merasa tak berguna, rasa bersalah dan
berdosa. Menyalahkan diri sendiri, ada usaha bunuh
diri, merasa butuh pertolongan, dan mudah curiga.
• Insomnia :
Sulit tidur, sering terbangun, terbangun dini hari, mimpi
buruk, mimpi menakutkan, bangun dengan lesu.

• Gangguan Kecerdasan :
Sulit konsentrasi, daya ingat menjadi buruk.

• Gangguan Sikap/Tingkah Laku :


Gelisah, tak dapat tenang, gemetar, kening sering
berkerut, muka tegang, muka merah, nafas pendek
dan cepat.
Potensi Bahaya
Faktor Psikologi (Ps 24)
meliputi:

ketidakjelasan/ketaksaan peran;
konflik peran;

beban kerja berlebih secara kualitatif;

beban kerja berlebih secara kuantitatif;

pengembangan karir; dan/atau

tanggung jawab terhadap orang lain.


Pengukuran Stres Kerja

1. Kuisener Risiko Stres Kerja.


2. Alat Ukur HRV Test
Kuesioner ini tidak diperuntukkan menilai derajat stres
personal.

Ketentuan jumlah responden

n = N / (1+(N x e2)

n : Jumlah responden
N : Jumlah populasi
e2 : Tingkat kesalahan 10%

Jika populasi kurang dari 30 maka jumlah responden


menggunakan total populasi.
Skor ≤ 9 : Tingkat risiko stress RINGAN
Skor 10-24 : Tingkat risiko stress SEDANG
Skor > 24 : Tingkat risiko stress BERAT
HEAT RATE VARIABILITY (HRV)
CARA PENGENDALIAN
STRES KERJA
1. Pengendalian Sosial Budaya
• Menghadiri kegiatan sosial.
• Berusaha mempunyai lingkungan
sahabat dan kenalan.
• Berusaha mengatur waktu secara
efektif.
• Setidaknya seminggu sekali
rekreasi/hiburan.
• Bercakap-cakap tentang keberhasilan
dan kehidupan sehari-hari.
• Berusaha mempererat tali
persahabatan.
• Berusaha setiap hari mencari waktu
untuk menenangkan diri.
2. Pendekatan Agama
• Berusaha menambah
pengetahuan agama untuk
meningkatkan iman dan taqwa
kepada Tuhan.
• Beribadah secara teratur setiap
hari.
• Menghadiri pertemuan keagamaan
minimal seminggu sekali.
• Menyadari bahwa hidup di dunia
hanya merupakan persemaian
untuk kehidupan akhirat kelak.
3. Pendekatan Olah raga
• Lakukan olah raga sedikitnya 2 kali
seminggu.
• Usahakan olah raga sampai berkeringat.
• Pilihlah olah raga yang memberikan nilai
kesegaran jasmani dan bersifat sosial
seperti lari pagi, sepak bola, volly ball dll.
4. Pendekatan Medis
• Psikoterapi :
Umumnya yang telah mengalami
stres dapat hidup lebih dewasa,
dan bahagia. Dengan situasi
seperti tersebut diharapkan
individu dapat lebih mudah
melakukan adaptasi dengan stres,
karena orang yang mengalami
stres pada prinsipnya adalah
kegagalan individu dalam
menghadapi stres/situasi yang
tidak menyenangkan.
• Medikamentosa :
Anti cemas (anxiolytic)
Anti tegang (tensiolytic)
Anti sedih (antidepressent)
Obat tidur (hipnotic)
Pengendalian Faktor Psikologi
melalui Manajemen Stress
(Sesuai Permenaker No 5 Th 2018) sbb :

a.melakukan pemilihan, penempatan dan pendidikan


pelatihan bagi Tenaga Kerja;
b.mengadakan program kebugaran bagi Tenaga Kerja;
c.mengadakan program konseling;
d.mengadakan komunikasi organisasional secara memadai;
e. memberikan kebebasan bagi Tenaga Kerja untuk
memberikan masukan dalam proses pengambilan
keputusan;
f. mengubah struktur organisasi, fungsi dan/atau dengan
merancang kembali pekerjaan yang ada;
g. menggunakan sistem pemberian imbalan tertentu; dan/atau
h. pengendalian lainnya sesuai dengan kebutuhan.
TERIMA KASIH

DR. Agus Triyono, S.Si, M.Kes – Kepala Balai K3 Jakarta Kemnaker R.I

Phone : 021.4246335 Mobile : 081511144420


Email : agustriyono2000@yahoo.com
47
SHORT CURICULUM VITAE
Nama : DR. Agus Triyono, S.Si, M.Kes
Instansi : Kepala Balai K3 Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan
HP 081511144420 Email : agustriyono2000@yahoo.com

Pendidikan K3 L :
1. Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia
2. S-2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja – Univ Gajah Mada
3. Improvement of Industrial Safety & Health - Japan
4. Safety Officer – Singapore
5. OSH on SME’s – Philipina
6. Industrial Ventilation - Malaysia
7. Ahli K3
8. Pengawas Ketenagakerjaan
9. Operator Radiografi
10. Ahli Radiografi
11. Instrumentasi Nuklir
12. OHSAS 18001
13. Social Acountability Manajemen System 8000
14. Energy Efisiency
15. Assessor Kompetensi
16. Assessor Licensi 48 Ergonomi/Agust.Doc
Pengalaman Kerja
Dosen K3 pada :
1. Magister Kedokteran Kerja Universitas Indonesia – Jakarta
2. Magister Manajemen Kesehatan – Univ Muhamadiyah Jakarta.
3. Universitas Indonusa Esa Unggul - Jakarta
4. Universitas Pembangunan Nasional (UPN) – Jakarta
5. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKIM) – Jakarta
6. STIE Lembaga Administrasi Negara – Jakarta
7. STIKES BPI Jakarta.

Organisasi K3
1. Deputy Sekjen Assosiasi Hiperkes dan KK Pusat – Jakarta (2006-2009)
2. Deputy Sekjen Assosiasi Profesi dan Keahlian Higiene Industri Pusat – Jakarta.
3. Deputy Manajer Mutu Laboratorium K3 Pusat K3 – Jakarta
4. Kepala Sub Bagian Program & Anggaran Pusat K3 Jakarta
5. Kepala Bagian Perlengkapan Biro Umum Sekretariat Jenderal.
6. Kepala Subdit Pengembangan SDM K3 – Direktorat Bina K3
7. Kepala Balai K3 Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan

KK/Agust.Doc 49

Anda mungkin juga menyukai