PEMBELAJARAN
Konsep Saintifik
pada pembelajaran
Proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep,
prosedur, hukum atau prinsip, melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik
simpulan, dan mengkomunikasikan.
Hubungan pendekatan saintifik
dan model belajar
INQUIRY
DISCOVERY
MENGAMATI;
MENANYA; PENDEKATAN
PBL
MENCOBA, SAINTIFIK,
PBJL MENGANALISIS, REKAYASA DAN
MENGKOMUNIKAS TEKNOLOGI
PBT/PBTE IKAN
TEACHING FACTORY
HUBUNGAN MODEL BELAJAR
DAN PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR
PENCAPAIAN
MODEL KOMPETENSI
CARA MENGAJAR
PEMBELAJARAN DASAR
(TUJUAN)
LINGKUNGAN BELAJAR
ANALISIS PEMILIHAN
MODEL PEMBELAJARAN
4.Menyelesaikan kesulitan/masalah
Peserta didik diminta untuk berspekulasi tentang cara mengatasi kesulitan/masalah, dengan merancang kembali ujicoba,
mengolah data dengan cara yang berbeda, menggeneralisasi data dan mengembangkan konstruk.
MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING
1. Mengidentifikasi masalah
Mengidentifikasi masalah melalui curah pendapat dari kasus yang diberikan.
2. Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan nformasi yang relevan
Peserta didik mendata sejumlah fakta pendukung sesuai masalah, serta pengetahuan deklaratif berupa konsep dan prinsip
yang harus dikuasai berkenaan dengan masalah.
3. Mengembangkan solusi melalui identifikasi alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandangan
Peserta didik diajak berfikir untuk mengembangkan pemecahan masalah melalui berfikir prosedural melakukan
penelaahan penyebab masalah, melalui pengumpulan imformasi dari setiap langkah pemeriksaan hingga ditemukan
penyebab utama masalah.
4. Melakukan tindakan strategis
Peserta didik mengembangkan tindakan strategis yang didasarkan atas temuan untuk memecahkan masalah.
5. Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan
Peserta didik diajak memeriksa pengaruh hasil tindakan terhadap permasalahan yang terjadi di dalam sistem,
menggunakan rujukan seperti “service manual”, hingga sistem dapat bekerja secara normal sesuai rujukan.
SINTAKSIS model Problem Solving Learning Jenis Trouble Shooting
1. Merencanakan produk
Membuat rancangan produk; dapat berupa benda hasil produksi, layanan jasa, rencana pertunjukan. Dapat
dilakukan dari mulai menggambar detail, membuat pamflet (waktu pertunjukan, isi pertunjukan),
perhitungan kebutuhan bahan/kostum, peralatan, teknik pengerjaan serta alur kerja/koordinasi kerja.
2. Melaksanakan proses produksi
Peserta didik melakukan tahapan produksi berdasarkan rencana produk benda/ layanan jasa/rencana
pertunjukan, alur /koordinasi kerja serta memonitor proses produksi.
3. Mengevaluasi produk (melakukan kendali mutu),
Peserta didik memeriksa hasil produk melalui membandingkan dengan tuntutan perencanaan teknis.
4. Mengembangkan rencana pemasaran
Peserta didik mempersiapkan rancangan pemasaran baik dalam jejaring (daring) maupun luar jejaring
(luring) berbentuk brosur/pamflet dan mempresentasikannya.
TEACHING FACTORY
TUJUAN
1. Menyiapkan lulusan SMK menjadi pekerja dan atau wirausahawan;
2. Membantu peserta didik memilih bidang kerja yang sesuai dengan kompetensinya;
3. Menumbuhkan kreativitas peserta didik melalui learning by doing;
4. Mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja;
5. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK;
6. Membantu peserta didik mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, serta menjalin kerjasama
dengan dunia kerja secara aktual;
7. Memberi kesempatan kepada peserta didik melatih keterampilannya, sehingga dapat membuat
keputusan tentang karier yang akan dipilih.
SINTAKSIS TEACHING FACTORY
(SEMA E. ALPTEKIN:2001)
1. Merancang produk
Peserta didik mengembangkan produk baru/cipta resep atau produk kebutuhan sehari-hari (consumer
goods)/merancang pertunjukan kontemporer dengan menggambar/membuat scrip/merancang pada komputer
atau manual dengan data spesifikasinya.
2. Membuat prototype
Membuat produk/kreasi baru/tester sebagai prototype sesuai data spesifikasi.
3. Memvalidasi dan memverifikasi prototype
Peserta didik melakukan validasi dan verifikasi dimensi data spesifikasi dari prototype/kreasi baru/tester
yang dibuat untuk mendapatkan persetujuan layak diproduksi/dipentaskan.
4. Membuat produk masal
Peserta didik mengembangkan jadwal dan jumlah produk/pertunjukan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
SINTAKSIS TEACHING FACTORY
(Dadang Hidayat, 2011)
1. Menerima order
Peserta didik berperan sebagai penerima order dan berkomunikasi dengan pemberi order berkaitan
dengan pesanan/layanan jasa yang diinginkan. Terjadi komunikasi efektif dan santun serta mencatat
keinginan/keluhan pemberi order. Misal: pada gerai perbaikan Smart Phone atau reservasi kamar
hotel.
2. Menganalisis order
Peserta didik berperan sebagai teknisi melakukan analisis terhadap pesanan pemberi order berupa
produk barang atau layanan jasa sehubungan dengan gambar detail, spesifikasi, bahan, waktu
pengerjaan, dan harga di bawah supervisi guru yang berperan sebagai supervisor.
3. Menyatakan kesiapan mengerjakan order
Peserta didik menyatakan kesiapan untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan hasil analisis order
dan kompetensi yang dimilikinya, sehingga menumbuhkan motivasi dan tanggung jawab.
4. Mengerjakan order
Melaksanakan pekerjaan sesuai tuntutan spesifikasi kerja yang sudah dihasilkan
melalui proses analisis order. Peserta didik sebagai pekerja harus menaati
prosedur kerja yang ditentukan, keselamatan kerja, dan langkah kerja secara
sungguh-sunguh untuk menghasilkan produk sesuai spesifikasi yang ditentukan.
5. Mengevaluasi produk
Melakukan penilaian terhadap benda produk kerja/layanan jasa dengan cara
membandingkan parameter benda kerja/layanan jasa yang dihasilkan data
parameter pada spesifikasi order pesanan atau spesifikasi service manual.
6. Menyerahkan order
Peserta didik menyerahkan order benda produk kerja/layanan jasa, setelah yakin
semua persyratan spesifikasi order telah terpenuhi, sehingga terjadi komunikasi
produktif dengan pelanggan.
TRIMAKASIH