Anda di halaman 1dari 23

MODEL-MODEL

PEMBELAJARAN
Konsep Saintifik
pada pembelajaran
 Proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep,
prosedur, hukum atau prinsip, melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik
simpulan, dan mengkomunikasikan.
Hubungan pendekatan saintifik
dan model belajar
INQUIRY

DISCOVERY
MENGAMATI;
MENANYA; PENDEKATAN
PBL
MENCOBA, SAINTIFIK,
PBJL MENGANALISIS, REKAYASA DAN
MENGKOMUNIKAS TEKNOLOGI
PBT/PBTE IKAN

TEACHING FACTORY
HUBUNGAN MODEL BELAJAR
DAN PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR

CARA SISWA BELAJAR

PENCAPAIAN
MODEL KOMPETENSI
CARA MENGAJAR
PEMBELAJARAN DASAR
(TUJUAN)
LINGKUNGAN BELAJAR
ANALISIS PEMILIHAN
MODEL PEMBELAJARAN

 Menganalisis rumusan pernyataan setiap KD;


 Mempelajari tujuan setiap model pembelajaran;
 Menentukan apakah rumusan KD cenderung pada pembentukan konsep/ prinsip atau pada
pembentukan hasil karya;
 Pasangan KD KI-3 dan KD KI-4 pada kelompok Mapel C1 dan C2 yang cenderung pada
penguasaan konsep/prinsip untuk membentuk kemampuan eksplanasi, tepat menggunakan
Inquiry/Discovery Learning. Merupakan fondasi mempelajari Mapel kelompok C3.
 Pasangan KD KI-3 dan KD KI-4 pada kelompok Mapel C3 yang cenderung membentuk
kemampuan solusi-solusi teknologi dan rekayasa atau hasil karya, dapat menggunakan
model belajar Problem Based Learning, Production Based Trainning, Project Based
Learning dan Teaching Factory.
MODEL PEMBELAJARAN
DISCOVERY LEARNING
Tujuan pembelajaran model Discovery Learning
1. Meningkatkan kesempatan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran;
2. Peserta didik belajar menemukan pola dalam situasi konkrit maupun abstrak;
3. Peserta didik belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan memperoleh
informasi yang bermanfaat dalam menemukan;
4. Membantu peserta didik membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling membagi
informasi serta mendengarkan dan menggunakan ide-ide orang lain;
5. Meningkatkan Keterampilan konsep dan prinsip peserta didik yang lebih bermakna;
6. Dapat mentransfer keterampilan yang dibentuk dalam situasi belajar penemuan ke dalam
aktivitas situasi belajar yang baru.
SINTAKSIS MODEL
DISCOVERY LEARNING
1. Pemberian rangsangan (Stimulation)
 Dapat berupa cerita atau gambar dari suatu kejadian, sehingga memberikan arahan pada
kesiapan menemukan suatu konsep/prinsip atau formula.
2. Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement)
 Peserta didik diajak mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan masalah dari kejadian, selanjutnya dikembangkan
jawaban sementara atau hipotesis terhadap konsep/prinsip atau formula.
3. Pengumpulan data (Data Collection)
 Dapat berupa observasi terhadap objek atau uji coba sesuai hipotesis.
4. Pembuktian (Verification)
 Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan verifikasi data terhadap hipotesis.
5. Menarik simpulan/generalisasi (Generalization)
 Melakukan generalisasi konsep/prinsip atau formulasi yang sudah dibuktikan.
MODEL PEMBELAJARAN
INQUIRY LEARNING
 Tujuan Model Pembelajaran Inquiry
 Mengembangkan kemampuan berfikir secara sistimatis, logis dan kritis sebagai bagian dari
proses mental.
SINTAKSIS INQUIRY TERBIMBING
1. Orientasi masalah
Memberikan satu permasalahan yang harus dipecahkan kepada peserta didik. Contoh bola lampu putus.
2. Pengumpulan data dan verifikasi
Peserta didik mengumpulkan data berkaitan dengan bahan/bagian/kondisi yang berhubungan dengan
permasalahan.
3. Pengumpulan data melalui eksperimen
Peserta didik mengumpulkan data dengan memeriksa fungsi bahan/bagian dan kondisi.
4. Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi
Peserta didik merumuskan atau memformulasikan hasil eksperimen berkaitan dengan permasalah.
5. Analisis proses inkuiri
Peserta didik melakukan generalisasi berkaitan dengan permasalahan.
SINTAKSIS INQUIRY SAINS
1.Siswa disajikan suatu bidang penelitian
Disajikan bidang penelitian seperti “pencemaran sungai”, termasuk metodologi yang digunakan pada penelitian tersebut.

2.Menstrukturkan (Menyusun) problem/masalah


Peserta didik diajak untuk mengembangkan dan mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam penelitian. Boleh jadi
peserta didik akan mengalami berbagai kesulitan yang harus diatasi, seperti interpretasi data, generalisasi data, kontrol
ujicoba, atau pembuatan simpulan.

3.Mengidentifikasi masalah dalam penelitian


Peserta didik diminta untuk berspekulasi tentang masalah tersebut; sehingga mengidentifikasi kesulitan dalam proses
penelitian.

4.Menyelesaikan kesulitan/masalah
Peserta didik diminta untuk berspekulasi tentang cara mengatasi kesulitan/masalah, dengan merancang kembali ujicoba,
mengolah data dengan cara yang berbeda, menggeneralisasi data dan mengembangkan konstruk.
MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING

 Tujuan Model Pembelajaran


 Problem Based Learning
Meningkatkan kemampuan menerapkan konsep pada permasalahan baru/nyata,
pengintegrasian konsep high order thinking skills (HOTS) yakni pengembangan kemampuan
berfikir kritis, kemampuan pemecahan masalah dan secara aktif mengembangkan
keinginan dalam belajar dengan mengarahkan belajar diri sendiri dan keterampilan belajar.
SINTAKSIS PROBLEM BASED LEARNING

1. Mengidentifikasi masalah
Mengidentifikasi masalah melalui curah pendapat dari kasus yang diberikan.
2. Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan nformasi yang relevan
Peserta didik mendata sejumlah fakta pendukung sesuai masalah, serta pengetahuan deklaratif berupa konsep dan prinsip
yang harus dikuasai berkenaan dengan masalah.
3. Mengembangkan solusi melalui identifikasi alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandangan
Peserta didik diajak berfikir untuk mengembangkan pemecahan masalah melalui berfikir prosedural melakukan
penelaahan penyebab masalah, melalui pengumpulan imformasi dari setiap langkah pemeriksaan hingga ditemukan
penyebab utama masalah.
4. Melakukan tindakan strategis
Peserta didik mengembangkan tindakan strategis yang didasarkan atas temuan untuk memecahkan masalah.
5. Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan
Peserta didik diajak memeriksa pengaruh hasil tindakan terhadap permasalahan yang terjadi di dalam sistem,
menggunakan rujukan seperti “service manual”, hingga sistem dapat bekerja secara normal sesuai rujukan.
SINTAKSIS model Problem Solving Learning Jenis Trouble Shooting

1. Merumuskan uraian masalah


Peserta didik dihadapkan pada kasus, mengidentifikasi masalah dan merumuskan kemungkinan penyebab
masalah.
2. Mengembangkan kemungkinan penyebab
Pengembangan kemungkinan penyebab dilakukan berdasarkan observasi dan pemeriksaan terhadap fungsi
berdasarkan konsep atau prinsip.
3. Mengetes penyebab atau proses diagnosis
Menganalisis data hasil pemeriksaan dan menentukan penyebab utama, menggunakan berfikir prosedur serta
melakukan perlakuan/perbaikan.
4. Mengevaluasi
Memeriksa hasil perlakuan/perbaikan dan membandingkannya dengan acuan rujukan atau service manual, untuk
menentukan kasus/permasalahan telah dapat diatasi.
MODEL PEMBELAJARAN
PROJECT BASED LEARNING
(PjBL)
 TUJUA
N
Meningkatkan motivasi belajar, team work, keterampilan kolaborasi
dalam pencapaian kemampuan akademik level tinggi/taksonomi tingkat
kreativitas yang dibutuhkan pada abad 21.
SINTAKSIS MODEL PEMBELAJARAN PjBL
1. Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the essential question)
Peserta didik secara kelompok/individu dihadapkan pada situasi adanya permasalahan dan menentukan projek yang paling
tepat cara mengatasi masalah.
2. Mendesain perencanaan projek
Peserta didik merancang projek baik desain/perencanaan, gambar, bahan, maupun teknis pengerjaannya.
3. Menyusun jadwal (Create a Schedule)
Peserta didik menyusun jadwal (waktu pelaksanaan), distribusi pekerjaan, dan presentasi.
4. Memonitor kemajuan projek (Monitor the Progress of the Project);
Peserta didik mengerjakan projek sesuai rancangan dan distribusi kerja serta menyampaikan progres/kemajuan pengerjaan
projek.
5. Menguji hasil (Assess the Outcome)
Peserta didik memeriksa hasil projek; membandingkan dengan rancangan dan pendidik menilai kemajuan peserta didik.
6. Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience)
Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil projek yang sudah dijalankan.
MODEL PEMBELAJARAN
PRODUCTION BASED TRAINING (PBT)/
PRODUCTION BASED EDUCATION AND TRAINING
(PBET)
 TUJUAN

Menyiapkan peserta didik agar memiliki kompetensi kerja yang berkaitan


dengan kompetensi teknis serta kemampuan kerja sama (berkolaborasi) sesuai
tuntutan organisasi kerja.
SINTAKSIS PBT/PBET

1. Merencanakan produk
 Membuat rancangan produk; dapat berupa benda hasil produksi, layanan jasa, rencana pertunjukan. Dapat
dilakukan dari mulai menggambar detail, membuat pamflet (waktu pertunjukan, isi pertunjukan),
perhitungan kebutuhan bahan/kostum, peralatan, teknik pengerjaan serta alur kerja/koordinasi kerja.
2. Melaksanakan proses produksi
Peserta didik melakukan tahapan produksi berdasarkan rencana produk benda/ layanan jasa/rencana
pertunjukan, alur /koordinasi kerja serta memonitor proses produksi.
3. Mengevaluasi produk (melakukan kendali mutu),
 Peserta didik memeriksa hasil produk melalui membandingkan dengan tuntutan perencanaan teknis.
4. Mengembangkan rencana pemasaran
Peserta didik mempersiapkan rancangan pemasaran baik dalam jejaring (daring) maupun luar jejaring
(luring) berbentuk brosur/pamflet dan mempresentasikannya.
TEACHING FACTORY

TUJUAN
1. Menyiapkan lulusan SMK menjadi pekerja dan atau wirausahawan;
2. Membantu peserta didik memilih bidang kerja yang sesuai dengan kompetensinya;
3. Menumbuhkan kreativitas peserta didik melalui learning by doing;
4. Mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja;
5. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK;
6. Membantu peserta didik mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, serta menjalin kerjasama
dengan dunia kerja secara aktual;
7. Memberi kesempatan kepada peserta didik melatih keterampilannya, sehingga dapat membuat
keputusan tentang karier yang akan dipilih.
SINTAKSIS TEACHING FACTORY
(SEMA E. ALPTEKIN:2001)

1. Merancang produk
Peserta didik mengembangkan produk baru/cipta resep atau produk kebutuhan sehari-hari (consumer
goods)/merancang pertunjukan kontemporer dengan menggambar/membuat scrip/merancang pada komputer
atau manual dengan data spesifikasinya.
2. Membuat prototype
Membuat produk/kreasi baru/tester sebagai prototype sesuai data spesifikasi.
3. Memvalidasi dan memverifikasi prototype
Peserta didik melakukan validasi dan verifikasi dimensi data spesifikasi dari prototype/kreasi baru/tester
yang dibuat untuk mendapatkan persetujuan layak diproduksi/dipentaskan.
4. Membuat produk masal
Peserta didik mengembangkan jadwal dan jumlah produk/pertunjukan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
SINTAKSIS TEACHING FACTORY
(Dadang Hidayat, 2011)

1. Menerima order
Peserta didik berperan sebagai penerima order dan berkomunikasi dengan pemberi order berkaitan
dengan pesanan/layanan jasa yang diinginkan. Terjadi komunikasi efektif dan santun serta mencatat
keinginan/keluhan pemberi order. Misal: pada gerai perbaikan Smart Phone atau reservasi kamar
hotel.
2. Menganalisis order
Peserta didik berperan sebagai teknisi melakukan analisis terhadap pesanan pemberi order berupa
produk barang atau layanan jasa sehubungan dengan gambar detail, spesifikasi, bahan, waktu
pengerjaan, dan harga di bawah supervisi guru yang berperan sebagai supervisor.
3. Menyatakan kesiapan mengerjakan order
Peserta didik menyatakan kesiapan untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan hasil analisis order
dan kompetensi yang dimilikinya, sehingga menumbuhkan motivasi dan tanggung jawab.
4. Mengerjakan order
Melaksanakan pekerjaan sesuai tuntutan spesifikasi kerja yang sudah dihasilkan
melalui proses analisis order. Peserta didik sebagai pekerja harus menaati
prosedur kerja yang ditentukan, keselamatan kerja, dan langkah kerja secara
sungguh-sunguh untuk menghasilkan produk sesuai spesifikasi yang ditentukan.
5. Mengevaluasi produk
Melakukan penilaian terhadap benda produk kerja/layanan jasa dengan cara
membandingkan parameter benda kerja/layanan jasa yang dihasilkan data
parameter pada spesifikasi order pesanan atau spesifikasi service manual.
6. Menyerahkan order
Peserta didik menyerahkan order benda produk kerja/layanan jasa, setelah yakin
semua persyratan spesifikasi order telah terpenuhi, sehingga terjadi komunikasi
produktif dengan pelanggan.
 TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai