Anda di halaman 1dari 27

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK / PENUNJANG

(LABORATORIUM )

Kelompok IV
Pendahuluan
 Pemeriksaan laboratorium adalah, suatu tindakan dan prosedur
pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sampel dari
pasien dalam bentuk darah, sputum (dahak), urine (air
kencing /air seni), kerokan kulit, dan cairan tubuh lainnya
dengan tujuan untuk menentukan diagnosis atau membantu
menegakkan diagnosis penyakit.
 Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk beberapa tujuan
seperti untuk mendeteksi penyakit, menentukan resiko,
memantau perkembangan penyakit, memantau perkembangan
pengobatan, dan lain-lain.
Pokok Bahasan
Memahami pengertian pemeriksaan
01 diagnostik

Memahami bagaimana
02 persiapanpemeriksaan
laboratorium/ spesimen
Memahami bagaimana persiapan
03 pemeriksaan diagnostik
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pengertian Pemerikasaan Diagnostik
 Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang
jelas, singkat dan pasti tentang masalah pasien
yang nyata serta penyebabnya dapat dipecahkan
atau diubah melalui tindakan keperawatan
menurut (Gordon 1982, dalam Dermawan, 2012).
Persiapan Pemeriksaan Diagnostik
 Hasil suatu pemeriksan laboratorium sangat penting
dalam membantu diagnosa, memantau perjalanan
penyakit serta menentukan pragnosa, karena itu
perlu diketahui factor ysng mempengaruhi hasil
pemeriksaan laboratorium (Ambarwati,2010)
Faktor Utama Yang Dapat Mengakibatkan Kesalahan
Hasil Laboratorium
A. Pra instrumentasi
a. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir
• Pengisian formulir dilakukan secara lengkap, hal ini
penting untuk tertukarnya  hasil ataupun dapat membantu
intepretasi hasil terutama pada pasien yang mendapat
pengobatan khusus dan jangka panjang.
b. Persiapan Penderita
• Puasa
• Obat
• Waktu Pengambilan
• Posisi Pengambilan
Lanjutan...

B. Interpretasi Data
a. Menentukan aspek positif klien
• Jika klien memerlukan standar kriteria kesehatan, perawat
kemudian menyimpulkan bahwa klien memiliki aspek positif
tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan atau membantu
memecahkan masalah klien yang dihadapi.
b. Menentukan masalah klien
• Jika klien tidak memenuhi standar kriteria maka klien tersebut
mengalami keterbatasan dalam aspek kesehatannya dan
memerlukan pertolongan.
Lanjutan...

c. Menentukan masalah klien yang pernah dialami


• Perawat dapat menyimpulkan bahwa daya tahan tubuh klien
tidak mampu untuk melawan infeksi tersebut.
d. Menentukan keputusan
• Penentuan keputusan didasarkan pada jenis masalah yang
ditemukan. Tidak ditemukan masalah kesehatan tetapi perlu
peningkatan status dan fungsi kesehatan
Lanjutan...

e. Masalah yang akan muncul


• Mengumpulkan data yang lengkap untuk lebih mengidentifikasi
masalah- masalah yang akan muncul.
f. Masalah kalaboratif
• Berkonsuktasi dengan tenaga kesehatan lain professional yang
kompeten dan berkalaborasi untuk penyelesaian masalah tersebut.
Lanjutan...

C. Validasi Data
• Perawat memvalidasi data yang telah diperoleh agar akurat dan
dilakukan bersama klien, keluarga dan masyarakat. Validasi
dilakukan dengan mengerjakan pertanyaan dan pernyataan yang
reflektif kepada klien/ keluarga tentang kejelasan  interpretasi
data.
a. Aktual
• Menjelaskan masalah yang sedang terjadi saat ini dan harus sesuai
dengan data- data klinik yang diperoleh.
b. Risiko
• Menjelaskan malasah kesehatan yang akan terjadi maka tidak
dilakukan intervensi keperawatan.
Lanjutan...

c. Potensial
• Data tambahan digunakan untuk memastikan masalah keperawatan
yang potensial.
d. Sejahtera
• Keputusan klinis tentang status kesehatan klien, keluarga, atau
masyarakat dalam transisi dan tingkat sejahtera tertentu ke tingkat
sejahtera yang lebih tinggi.
e. Sindrom
• Diagnosis yang terdiri beberapa diagnosis keperawatan actual dan
risiko tinggi yang diperkirakan akan muncul karena suatu kejadian.
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM / SPESIMEN
Darah
A. Darah rutin :
a. Hemoglobin/HB
• Untuk mendeteksi adanya penyakit anemia dan
ginjal
b. Hematokrit/HT
• Mengukur konsentrasi sel darah merah dalam
darah
c. Trombosit
• Mendeteksi adanya trombositopenia dan
trombositosis
Lanjutan....

B. Darah kimia :
a. SGPT ( serum glumatik piruvik transaminase )
• Pemeriksaan SGPT digunakan untuk mendeteksi adanya
kerusakan hepatoseluler.
b. Albumin
• Pemeriksaan albumin dilakukan untuk mendeteksi
kemampuan albumin yang disintesis oleh hepar, yang
bertujuan untuk menentukan adanya gangguan hepar
seperti luka bakar , gangguan ginjal.
c. Asam Urat
• Pemeriksaan asam urat dilakukan untuk mendeteksi
penyakit pada ginjal, luka bakar dan kehamilan.
Lanjutan....

d. Bilirubin
• Pemeriksaan bilirubin dilakukan untuk mendeteksi kadar bilirubin.
Bilirubin direct dilakukan untuk mendeteksi adanya ikterik
obstruktif oleh batu/ neoplasma, hepatitis. Bilirubin indirect
dilakukan untuk mendeteksi adanaya anemia, malaria.
e. Ekstrogen
• Pemeriksaan ekstrogen dilakukan untuk mendeteksi disfungsi
ovarium, gejala menopause dan pasca menopause.
f. Gas Darah Arteri
• Pemeriksaan gas darah arteri dilakukan untuk mendeteksi
gangguan keseimbangan asam basa yang disebabkan oleh
gangguan respiratorik/ gangguan metabolic.
Lanjutan....

g. Gula Darah Puasa


• Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanaya diabetes.
h. Gula Darah Postprandial
• Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya diabetes,
pemeriksaan dilakukan setelah makan.
i. Gonadotropin Korionik Manusia ( HCG )
• Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi kehamilan.
Urine
A. Pengertian
• Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang menggunakan
bahan atau specimen urine. Antara lain :
a. Asam urat
• Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi berbagai kelainan
pada penyakit ginjal, eklampsia, keracunan timah hitam dan
leukemia.
b. Bilirubin
• Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi penyakit obstruktif
saluran empedu, penyakit hepar dan kanker hepar.
c. Human Chorionic Gonadotropin ( HCG )
• Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya
Lanjutan...

B. Jenis urine
a. Urine sewaktu
• Urine yang dikeluarkan seawktu- waktu bila diperlukan pemeriksaan
b. Urine pagi
• Urine yang pertama dikeluarkan sewaktu pasien bangun tidur
c. Urine pasca prandial
• Urine yang pertama kali dikeluarkan setelah pasien makan
d. Urine 24 jam : urine yang dikumpulkan selama 24 jam
• Pemeriksaan lain yang menggunakan specimen urine antara lain,
pemeriksaan uriilinogen untuk menentukan kadar kerusakan hepar,
penyakit hemolisis dan infeksi berat.
Feses
 Pemeriksaan dengan bahan feses dilakukan untuk mendeteksi adanya
kuman seperti, salmonella, shigella, escherichiacoli, staphylococcus dll.
 Persiapan dan Pelaksanaan :
a. Tampung bahan dengan menggunakan spatel steril
b. empatkan feses dalam wadah steril dan ditutup
c. Feses jangan dicampur dengan urine
d. Jangan berikan Barium atau minyak mineral yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri.
e. Berikan label nama dan tanggal pengambilan bahan pemeriksaan
Sputum
 Pemeriksaan dengan bahan secret atau sputum dilakukan untuk
mendeteksi adanya kuman.
 Persiapan dan Pelaksanaan :
a. Siapkan wadah dalam keadaan steril
b. Dapatkan sputum pada pagi hari sebelum makan
c. Anjurkan pasien untuk batuk agar mengeluarkan sputum
d. Pertahankan wadah dalam keadaan tertutup
• Bila kultur untuk pemeriksaan BTA ( Bakteri Tahan Asam ) ikut
instruksi yang ada pada botol penampung. Biasanya diperlukan
5-10 cc sputum nya.
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
Persiapan Pemeriksaan Diagnostik
A. Ultrasonografi ( USG )
• USG merupakan suatu prosedur diagnosis yang dilakukan di atas
permukaan  kulit / di rongga tubuh menghasilkan suatu ultrasound
di dalam jaringan.
B. Rontgen
• Rontgen atau dikenal dengan sinar x merupakan pemeriksaan
yang memanfaatkan peran sinar x untuk melakukan skrining dan
mendeteksi kelainan pada berbagai organ diantaranya jantung,
abdomen, ginjal, ureter, kandung kemih, tenggorokan dan rangka.
Lanjutan...

C. Pap Smear ( Papanicolaou Smear )


• Pap smear merupakan pemeriksaan sitologi yang digunakan untuk
mendeteksi adanya kanker serviks atau sel prakanker, mengkaji
efek pemberian hormon seks serta mengkaji respons terhadap
kemoterapi dan radiasi.
D. Mammografi
• Merupakan pemeriksaan dengan bantuan sinar x yang dilakukan
pada bagian payudara untuk mendeteksi adanya kista / tumor dan
menilai payudara secara  periodik.
Lanjutan...

E. Endoskopi
• Pemeriksaan yang dilakukan pada saluran cerna untuk mendeteksi
adanya kelainan pada saluran cerna. Contoh : varises, esophagus,
neoplasma, peptic ulcer.
F. Kolonoskopi
• Pemeriksaan dilakukan pada saluran colon dan sigmoid untuk
mendeteksi adanya kelainan pada saluran colon.
G. CT. Scaning
• Pemeriksaan spesifik/khusus untuk melihat organ yang lebih
dalam dan terlokalisir serta khusus.
Lanjutan...

H. EEG
• Pemeriksaan dilakukan untuk melihat hantaran listrik pada
otak ( melihat kelainan pada gel. Otak ).
I. EKG
• Pemeriksaan dilakukan untuk melihat system hantaran /
konduksi dari jantung indikasi : MCI, Angna fektoris, gagal
jantung.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai