Anda di halaman 1dari 16

LEUKEMIA-

ETIOLOGY
By: dr. Nuryanti, SpPK
04 Juni 2021
PENDAHULUAN
DEFENISI
■ Leukemia adalah sekelompok kelainan neoplastik heterogen sel
darah putih (White blood cell).
■ Leukemia adalah penyakit keganasan pada jaringan hematopoietik
yang ditandai dengan penggantian elemen sumsum tulang normal
oleh sel darah abnormal atau sel leukemik
■ Hal ini disebabkan oleh proliferasi tidak terkontrol dari klon sel
darah immatur yang berasal dari sel induk hematopoietik.
■ Sel leukemik tersebut juga ditemukan dalam darah perifer dan
sering menginvasi jaringan retikuloendotelial seperti limpa, hati dan
kelenjar limfe
HEMATOPOESIS
SUMSUM TULANG
■ Jaringan spons lembut dalam tulang yang menjadi tempat
pembentukan sel darah.
■ Pada anak-anak sel darah dihasilkan didalam rongga sumsum tulang
dari semua sumsum tulang namun menjelang usia dua puluh tahun
sumsum tulang pada tulang panjang menjadi tidak aktif kecuali
tulang humerus dan femur.
■ Sumsum tulang yang aktif disebut sumsum tulang merah sedangkan
yang tidak aktif dan infitrasi oleh lemak disebut sumsum tulang
kuning.
■ Sel induk hematopoietic adalah sel sumsum tulang yang mampu
membentuk semua jenis sel darah.
SUMSUM TULANG
■ Pada orang dewasa sumsum tulang terdapat pada vertebrae, tibia, iga, stermum,
pelvis, scapulae, tengkorak, bagian proximal os humerus dan os femur.
■ Sumsum tulang terdiri dari dua kelmpok yaitu:
 Sel hemopoietik (eritrosit, trombosit, seri granulosit, limfosit dan monosit)
 Non hemopoietik (reticulum/histiosit, osteoklas dan osteoblast, sel lemak).
Pemeriksaan sumsum tulang dilakukan salah satunya atas indikasi leukemia.
Sumsum tulang hampir selalu dilakukan untuk memperkuat diagnosis dan
menentukan jenis leukemia.
TIPE LEUKEMIA

■ Ada 2 :
1. Acute :
Acute Myeloid Leukemia (AML)
Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL)
2. Chronic :
Chronic Myelocytic Leukemia (CML)
Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL)
ETIOLOGY
■ Beberapa faktor telah terlibat dalam penyebab Acute Myeloid
Leukemia (AML)
1. Adanya gangguan hematologi sebelumnya
2. Family syndrome (sindrom keluarga)
3. Paparan lingkungan
4. Paparan obat/Agent kemoterapi
GANGGUAN HEMATOLOGI
SEBELUMNYA
■ Myelodysplastic Syndrome (MDS).
MDS adalah:
1. Etiologi yang tidak diketahui
2. Paling sering terjadi pada pasien yang lebih tua
3. Sering terjadi sitopenia (Hb, leukosit dan trombosit turun, salah satunya
atau ketiganya).
4. Pasien dengan MDS risiko rendah (misalnya, MDS dengan sideroblas
bercincin) umumnya tidak berkembang menjadi AML
5. Pasien dengan MDS risiko tinggi (misalnya, MDS dengan meningkatnya
blast berlebih) sering mengalami transformasi menjadi AML.
GANGGUAN HEMATOLOGI
SEBELUMNYA
■ Aplastic anemia 
■ Myeloproliferative disorders
■ Especially myelofibrosis.
CONGENITAL DISORDER (KELAINAN KONGENITAL)

■ Kelainan bawaan yang menjadi predisposisi pasien untuk AML :


1. Bloom syndrome ,
2. Down syndrome
3. Neutropenia kongenital
4. Anemia Fanconi
5. Neurofibromatosis.
Biasanya, terjadi AML pada masa kanak-kanak; jarang muncul di
masa dewasa muda.
CONGENITAL DISORDER
(KELAINAN KONGENITAL)
■ Kelainan genetik yang lain yaitu:
1. Polimorfisme enzim yang memetabolisme karsinogen, akan memicu
terjadinya AML: Polimorfisme NAD(P)H: quinone oxidoreductase
(NQO1), suatu enzim yang memetabolisme turunan benzena, dikaitkan
dengan peningkatan risiko AML.
2. Kelainan kromosom 5, 7, atau keduanya.
3. Polimorfisme di glutathione S-transferase dikaitkan dengan AML
sekunder setelah kemoterapi.
FAMILIAL SYNDROME

■ Mutasi di germline pada gen AML1 (RUNX1, CBFA2): Gangguan trombosit, terjadi
pada kelainan trombosit familial , ditandai dengan trombositopenia sedang, defek fungsi
trombosit, dan kecenderungan untuk mengembangkan AML.
■ Mutasi CEBPA (gen yang mengkode CCAAT/enhancer binding protein alpha, faktor
diferensiasi granulositik )
■ GATA2 mutasi
■ TERC
■ TERT
■ TET2
PAPARAN LINGKUNGAN
■ Terapi radiasi untuk ankylosing spondylitis peningkatan risiko
menjeadi penyakit leukemia.
■ Paparan ledakan nuklir
■ Perokok
■ Paparan benzena dikaitkan dengan anemia aplastik dan
pansitopenia.
■ Paparan soot (jelaga atau butiran halus arang atau sisa2
pembakaran), creosote (Kimia karbon), inks, dyes, and tanning
solutions and coal dust (Debu batubara), telah dikaitkan dengan
terjadinya AML.
PAPARAN OBAT/AGENT
KEMOTERAPI
■ Doksorubisin
■ Siklofosfamid
■ Inhibitor Topoisomerase II
TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai