Anda di halaman 1dari 7

Tema drama: Kelahiran Yesus Kristus

Jumlah Tokoh/Pemeran: 9 Orang


Berperan sebagai: Narator, Yusuf, Maria, Orang Majus I, Orang
Majus II, Herodes, Penduduk, Imam, Ahli Taurat.
Bagian I
Narrator: Ada seorang laki-laki muda yang berasal dari keturunan Daud yang sedang cemas
karena tunangannya. Tampaknya laki-laki muda ini sedang dilanda kecemasan yang besar,
sehingga hal itu tampak dari raut mukanya dan tindak tanduknya. Makanan dimejanya tidak
dijamahnya, dia berjalan mondar-mandir didalam rumahnya yang sederhana. Dengan pikiran
yang cemas laki-laki muda ini menggumam.
Yusuf : “Maria, Maria……. Apa yang harus aku perbuat? Betapa aku sangat mecintaimu,
namun engkau telah mengkhianati aku. Aku tidak tahan dengan semua ini. Sebelum aku
menikahimu, aku akan menceraikanmu dengan diam-diam”.
Narator: Sesaat laki-laki ini membaringkan tubuhnya. Dia hendak melepaskan penat dan
pikirannya yang diliputi kecemasan. Tiba-tiba ada suara seorang gadis yang mengetuk pintu
rumahnya dan memanggilnya.
Maria ; “Yusuf-yusuf……….. ini aku tunanganmu, Maria….”
Narator: Ketika laki-laki muda yang bernama Yusuf ini mendengar suara tunangannya yang
mengetuk pintu dan memanggil, terkejutlah dia….. Dengan tergesah-gesah Yusuf membuka
pintu dan mempersilahkan tunangannya, Maria untuk masuk dengan cepat-cepat di dalam
rumah.
Yusuf : “Maria!!!!!! Cepat masuk kedalam, ada sesuatu yang harus aku bicarakan” ( dengan
menarik tangan Maria dan membawanya masuk ) Aku tau keputusan ku ini akan berat bagi
kita berdua, tapi yang kuputuskan ini adalah yang terbaik bagi aku dan kamu. Sekarang kamu
telah mengandung, dan aku tidak tahan dengan siapakah kamu telah berbuat”
Maria: “ Yusuf……. Bukankah sudah kukatakan kepadamu…..Apa yangterjadi padaku
adalah kehendak Tuhan…….Seorang Malaikat datang kepadaku dan berkata kepadaku,
bahwa aku akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang akan disebut Anak
Allah yang Mahatinggi.”
Yusuf : ‘ Cukup…..Cukup Maria. Aku tidak akan percaya sebelum malaikat itu datang
kepadaku dan memberitahukannya kepadaku. Besok pagi-pagi aku akan meninggalkan
Nazaret. Dan kamu, jagalah dirimu baik-baik Aku mencintaimu…. Tapi aku harus
melepaskanmu ( dengan menagis Yusuf menatap Maria) Sekarang pergilah dan tinggalkan
aku…”
Maria: “Yusuf ….. aku sangat mencintaimu. Aku tidak pernah mengkhianatimu. Kiranya
Tuhan mengutus Malaikat-Nya untuk berbicara kepadamu mengenai hal ini ( dengan air mata
berliang Maria pergi meninggalkan Yusuf)
Narator: Dengan hati yang sedih, Yusuf bergumam dan berharap apa yang dilakukan
dikatakan Maria itu benar.
Yusuf : Tuhan…….semoga apa yang dikatakan Maria itu benar. Aku takut Tuhan…. Aku akan
mempertimbangkan hal ini…..
Narator: Kemudian Yusufmembaringkan diri dan tertidurlah ia…. Dalam mimpinya itu,
seorang Malaikat menjumpainya dan berkata :
Malaikat: “ Yusuf anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai Isterimu,
sebab anak……dari dosa mereka “
Narator: Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan kepadanya. Hatinya
menjadi percaya dan dengan segera Yusuf mengambil Maria sebagai Isterinya, namun
demikian Yusuf tidak bersetubuh dengan Maria, sampai Maria melahirkan anaknya laki- laki
dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
Yusuf : “Ternyata apa yang dikatakan Maria adalah benar. Aku akan segera menikahimu Maria.
Terima Kasih Tuhan, Engklau telah memperhatikanku dan aku beroleh kasih karunia
dihadapan-Mu”
Bagian II

Narator: Sesudah Yesus dilahirkan Di Betleham di tanah Yudea pada Zaman raja Herodes
datanglah Orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem. Rupanya orang-orang Majus itu telah
melihat tanda kelahiran seorang raja di negeri dari mana mereka berasal. Di tengah-tengah
perjalanannya yang jauh mengikuti bintang itu, berkatalah seorang kepada yang lain.

Majus I: Kawan….. Bintang yang telah kita lihat dari negeri kita telah menuntun kita di
negeri orang Yahudi ini.

Majus II: Bawa, Raja orang Yahudi yang baru dilahirkan ini akan menjadi penyelamat dunia,
seperti apa yang kaum-kaum kita percayai, yakni keselamatan uamat manusia datang dari
bangsa Yahudi.
Majus I: Kita sudah dekat dengan Raja penyelamat itu, mari kita menyiapkan diri kita untuk
datang menyembah-Nya. Sebab raja penyelamat inilah yang benar-benar layak menerima
pujian dan hormat dari semua bangsa di bumi ini.

Majus II: Benar, kita tidak akan kembali ke negeri kita sebelum kita melihat-Nya dan sujud
menyembah-Nya…..Pujian, hormat dan kemuliaan bagi raja segala raja, yang menjadi
penyelamat umat manusia.

Narator: Setelah Orang-orang majus ini berkata-kata seorang kepada yang lain, maka
mereka pun melanjutkan perjalanannya. Sesampainya mereka di Yerusalem, bertanya- tanyalah
mereka kepada penduduk Yesusalem.

Majus I: Saudara …….mohon permisi sebentar. Kami datang dari negeri yang jauh dari
Timur. Dan kami datang untuk melihat dan sujud menyembah kepada raja orang Yahudi yang
baru dilahirkan itu. Dimanakah Dia ? Penduduk: Apa raja orang Yahudi yang baru dilahirkan?
Ehm….. di negeri ini, Raja yang memerintah kami adalah Herodes. Alangkah baiknya
kalianbertemu langsung dengan Dia. Mungkin saja, raja Yahudi yang baru dilahirkan ituadalah
dari keturunanya yang memerintah kelak.

Narator: Ketika Herodes mendengar hal itu, terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka
Herodes segera mengumpulkan semua Imam Kepala dan Ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu
meminta keterangan dari mereka dimana Mesias akan dilahirkan.

Herodes: Hai para Imam dan Ahli Taurat bangsa Yahudi, katakanlah padaku dimana Mesias
akan dilahirkan.

Imam dan Ahli Taurat: Tuanku raja menurut apa yang tertulis dalam kitab nabi. Maka
dapatlah diketahui bahwa betlehem di tanah Yehuda adalah tempat kelahiran Mesias yang akan
menggembalakan umat Israel.

Herodes: Ohww…… Betlehem….hemmmmm… baiklah Imam dan Ahli Taurat . Terima


Liturgi Penciptaan
Prolog : Tuhan adalah pencipta semesta alam. Karya ciptaanNya yang menjadi saksi tentang
kemahakuasaanNya, yang dengannya kita pun harus bersyukur dengan segala
kerendahan hati untuk mengagungkan Tuhan Yesus kita harus bersyukur atas segala
Untuk mengingatkan kita kembali akan kuasa Tuhan, marilah kita mendengarkan
liturgi penciptaan.

1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap
gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
2. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu
baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan
gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.

3. Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air”.
Dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Lalu
Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.
4. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat,
sehingga kelihatan yang kering." Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan
air itu dinamai-Nya laut.
5. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan
yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya
ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah
hari ketiga.
6. Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang
dari malam. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, Jadilah petang
dan jadilah pagi, itulah hari keempat.
7. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah
burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." Maka Allah menciptakan binatang-
binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak dalam air, dan segala
jenis burung yang bersayap. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.
8. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup,
ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Allah menjadikan segala jenis
binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi.

9. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, maka
Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya
dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
10. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut
dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi

Liturgi Kejatuhan Manusia dalam Dosa


Prolog : Semua yang baik berasal dari Allah, sebab Allah menciptakan semuanya dengan baik
tetapi manusia memberontak. Manusia tidak puas denga apa yang ada padanya.
Sehingga perintah Allah untuk tidak memakan buah di tengah-tengah taman Eden
ternyata dilanggar, sehingga membuat manusia jatuh ke dalam dosa. Bagaimanakah
peristiwa itu terjadi? Mari kita dengarkan liturgi berikut.

1. Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh
TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua
pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
2. Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami
makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan
kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."

3. Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah
mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan
menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
4. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya,
lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya
dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan
suaminya pun memakannya.
5. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman
itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah
di antara pohon-pohonan dalam taman.

6. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah
engkau?" Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku
menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

Liturgi Panggilan Bertobat dan Pengampunan Dosa


Prolog : Allah tidak bisa melihat umatnya selalu berada dalam dosa. Allah berjanji bahwa Ia
akan menyelematkan umatnya dari belenggu dosa. Berharaplah kepada Kristus,
jangan ragu dan jangan mau lagi goyah. Berikan dirimu menjadi berkat bagi sesama
sebagai tanda sukacitamu atas natal. Dialah yang akan meremukkan kepala sang
penyesat agar kita tidak lagi diperdaya oleh nafsu badani dan kehendak yang jahat itu.
Itulah sebabnya Tuhan datang ke dunia ini untuk mendamaikan kita dengan Allah
Bapa. Bagaimanakah janji Allah itu terhadap manusia?

1. Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan
meninggalkannya akan disayangi. Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN,
tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.
2. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran
tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga
Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

3. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan
waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.
Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
4. Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Jadi bertobatlah
dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini;
5. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam
hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan
diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang
mengaku dan diselamatkan.

Anda mungkin juga menyukai