Anda di halaman 1dari 20

LEUKEMIA

By: dr. Nuryanti, SpPK


07 Mei 2021
PENDAHULUAN
DEFENISI
 Leukemia adalah sekelompok kelainan neoplastik heterogen sel
darah putih (White blood cell).
 Leukemia adalah penyakit keganasan pada jaringan hematopoietik
yang ditandai dengan penggantian elemen sumsum tulang normal
oleh sel darah abnormal atau sel leukemik
 Hal ini disebabkan oleh proliferasi tidak terkontrol dari klon sel
darah immatur yang berasal dari sel induk hematopoietik.
 Sel leukemik tersebut juga ditemukan dalam darah perifer dan
sering menginvasi jaringan retikuloendotelial seperti limpa, hati dan
kelenjar limfe
2 main types:
 Acute leukaemia
 Chronic leukaemia
A malignant disorder in which blasts constitute >30% of the bone
marrow cells

2 main groups:
 Acute Myeloid Leukaemia (AML)
 Acute Lymphoblastic Leukaemia (ALL)
 Leukimia dikenal dengan kanker darah adalah salah satu klasifikasi
dalam penyakit kanker pada darah atau sumsum tulang, ditandai
dengan pertumbuhan secara tidak normal atau transformasi maligna
dari sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid.
PATOFISIOLOGI
 Leukemia adalah jenis ganguan pada sistem hematopoietic yang
total dan terkait dengan sumsum tulang dan pembuluh limfe
ditandai dengan tidak terkendalinya proliferasi dari leukemia dan
prosedurnya.
 Sejumlah besar sel pertama menggumpal pada tempat asalnya
(granulosit dalam sumsum tulang, limposit disalam limfe node) dan
menyebar ke organ hematopoetik dan berlanjut ke organ yang lebih
besar.
 Proliferasi dari satu jenis sel sering menggangu produksi normal sel
hematopoetik lainnya dan mengarah ke pengembangan/pembelahan
sel yang cepat dan ke sitopenias (penurunan jumlah).
 Normalnya sumsum tulang diganti dengan tumor yang ganas,
imaturnya sel blas.
 Adanya proliferasi sel blast, produksi eritrosit dan trombosit
tergangu sehingga akan menimbulkan anemia dan trombositopenia,
sistem retikuloendotelial akan terpengaruh dan menyebabkan
ganguan sistem pertahann tubuh dan mudah mengalami infeksi,
manifestasi akan tampak pada gambaran gagalnya sumsum tulang
dan infiltrasi organ, sistem saraf pusat.
Acute Leukemia
 Classification :
 Acute
 Acute lymphoblastic leukemia (T-ALL & B-ALL)
 Acute myeloid leukemia
 Chronic
 Chronic myeloid leukemia
 Chronic lymphocytic leukemia
ACUTE MYELOID LEUKAEMIA
CLASSIFICATION
FAB CLASSIFICATION WHO CLASSIFICATION
 M1 myeloblastic  AML with recurrent
undifferentiated genetic abnormalities
 M2 myeloblastic with  AML with multilineage
differentiaion dysplasia
 M3 promyelocytic  AML therapy related
 M4 myelomonocytic  AML not otherwise
 M5 monoblastic categorised
 M6 erythroleukaemia  AML of ambiguous
lineage
 M7 megakaryoblastic
Clinical Features

 Bone marrow failure


 Anaemia, bruising/bleeding, DIC (M3), infection
 Lymphadenopathy / hepatosplenomegaly
 Commoner in ALL
 Tissue infiltration
 CNS, testes (ALL), gum hypertrophy (M4)
 Increased cellular catabolism
ACUTE LEUKAEMIA - PURPURA
ACUTE MYELOID LEUKAEMIA – GUM HYPERTROPHY
ACUTE MYELOID LEUKAEMIA – SKIN INFILTRATION
ACUTE MYELOID LEUKAEMIA
ACUTE LYMPHOBLASTIC LEUKAEMIA
 Berdasarkan asalnya, myeloid atau limfoid, dapat dibedakan menjadi
dua jenis. Leukemia secara tradisional telah ditetapkan sebagai leukemia
akut atau kronis, berdasarkan perjalanannya yang tidak diobati.
 Leukemia akut biasanya muncul sebagai perdarahan, anemia, infeksi,
atau infiltrasi organ. Banyak pasien leukemia kronis tidak menunjukkan
gejala. Pasien lain datang dengan gejala splenomegali, demam,
penurunan berat badan, malaise, infeksi yang sering, perdarahan,
trombosis, atau limfadenopati.
 Beberapa leukemia kronis memasuki fase ledakan dimana manifestasi
klinisnya mirip dengan leukemia akut.
TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai