Anda di halaman 1dari 29

Journal Reading

Comparative efficacy of calcium channel blocker and


ACE inhibitor in the treatment of acute hypertension in
acute post streptococcal glomerulonephritis

Journal Reading
1. Ina Karina Putri, S. Ked
2. Amelia Rizky Kh, S. Ked.
3. Ayu Dinda Fatimah, S. Ked.
4. Nabila Shafira, S. Ked.
5. Rizky Aprilia W, S. Ked.

Pembimbing:
dr. Etty Widyastuti, Sp. A.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Latar Belakang Tujuan Penelitian
GNAPS terjadi karena adanya
mekanisme imunologis yang memicu
peradangan dan proliferasi
glomerulus

Untuk membandingkan efektivitas


Ditandai dengan hematuria, edema,
Ca-channel blocker dan ACE
hipertensi dan penurunan fungsi
inhibitor dalam tatalaksana
ginjal.
hipertensi pada GNAPS

Dapat terjadi komplikasi berupa


ensefalopati dan atau gagal jantung
Penelitian ini merupakan Sampel terdiri dari 60 anak
randomized clinical trial. usia 3 sampai 12 tahun
dengan GNAPS yang
disertai dengan hipertensi.

Metode
Sampel dibagi menjadi dua Efektivitas dinilai berdasarkan
kelompok • waktu respon
• kelompok A diberikan captopril (0,5- • durasi terapi
6mg/kg/day) • durasi rawat inap
• kelompok B diberi nifedipin (0,25- • efek samping
0,5mg/kgBB). • efektivitas harga
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
• Anak usia 3-12 tahun • Anak dengan hipertensi
• GNAPS dengan karena penyebab lain
hipertensi • Tidak bersedia
• GNAPS dengan berpartisipasi
hipertensi ensefalopati
• Setuju untuk
melakukan perawatan
rumah sakit setidaknya
7 hari
Hasil

Kelompok Kelompok
A B

waktu yang
waktu yang waktu yang waktu yang
dibutuhkan untuk
dibutuhkan untuk dibutuhkan untuk dibutuhkan untuk
tekanan darah
tekanan darah sistolik tekanan darah tekanan darah sistolik
diastolik ada dibawah
ada dibawah persentil diastolik ada dibawah ada dibawah persentil
persentil 95th 3.0±1.8
95th 4.9±2.0 hari persentil 95th 4.9±2.0 95th 3.0±1.8 hari
hari
•Terdapat perbedaan signifikan
antara nifedipine dan captopril.
Nifedipine dapat menurunkan
Kesimpulan tekanan darah sistol dan diastol
lebih cepat dibanding captopril
(p<0,05)

• Penggunaan Nifedipine untuk


Rekomendas mentatalaksana hipertensi pada
i GNAPS
1. ANALISIS VIA
VALIDITY

IMPORTANCE

APPLICABILITY
VALIDITY
1. Tahap desain dengan
retriksi
2. Pada tahap desain dengan
Validitas Pengontrolan cara randomisasi
Seleksi Perancu 3. Analisis terhadap
1. Kriteria Seleksi
komparabilitas baseline
2. Metode Alokasi Subjek
data
3. Concealment
4. Pengontrolan perancu pada
4. Angka DropoutAdd Text
saat analisis
Simple PowerPoint
Presentation

Validitas Validitas
Informasi Analisis
1. Analisis terhadap
1. Blinding (penyamaran)
baseline data
2. Komponen pengukuran
2. Analisis dan interpretasi
variabel penelitian
terhadap hasil utama
Importancy
Insidensi GNAPS 24.3/100,000 pada negara
berkembang dan 2.0/100,000 pada negara
berkembang. Lebih dari 470,000 kasus GNAPS
muncul tiap tahunnya dimana 97% muncul di
negara berkembang

Hipertensi merupakan gejala yang terdapat pada 60-


80% kasus GNAPS. Ada kalanya hipertensi berat
menyebabkan ensefalopati hipertensi, yaitu hipertensi
yang disertai gejala serebral, yaitu hipertensi yang
disertai sakit kepala, muntah-muntah, kesadaran
menurun dan kejang

Penelitian ini dapat digunakan sebagai untuk


menentukan pemilihan terapi yang efektif dalam
pengobatan hipertensi pada GNAPS
Applicability

1. Penelitian dapat digunakan sebagai pengobatan


terhadap hipertensi akibat GNAPS

2. Karakteristik populasi Internasional tidak jauh


berbeda dengan populasi di Indonesia

3. Adanya ketersediaan obat antihipertensi di


Indonesia

4. Harga obat terjangkau


Kesimpulan

Penelitian ini berguna


Penelitian ini memiliki
untuk menentukan
kriteria validitas
terapi yang paling Penelitian ini dapat
seleksi, validitas
efisien untuk diterapkan pada
informasi, dan
penatalaksanaan dunia medis
validitas analitis yang
Hipertensi akibat
baik.
GNAPS.
Saran

Seharusnya
mencantumkan
Seharusnya
Seharusnya Seharusnya Seharusnya juga biaya total
melibatkan besar
mencantumkan dilakukan blind terdapat kelompok perawatan
sampel yang lebih
validitas perancu study sehingga placebo agar lebih responden pada
besar untuk
beserta cara dapat mengurangi dapat konsisten setiap kelompok
memperoleh hasil
pengendaliannya bias dan terpercaya untuk
yang lebih baik
membandingkan
harga
2. ANALISIS PICO

Problem

Intervention

Comparison

Outcome

Get a modern PowerPoint


Presentation that is beautifully
designed.
A. Problem
Glomerulonefritis akut adalah penyakit glomerulus
yang paling sering dialami oleh anak-anak. Sebanyak
80% kasus terjadi setelah adanya infeksi streptococcus
B-hemolytic.

Penyakit ini ditandai dengan:


• Hematuria
• Edema
• Hipertensi
• Oligouria
A. Problem Pra-hipertensi
• p90 – p95

Hipertensi grade I
• p95 – p99 +5 mmHg
• Hipertensi terdapat pada 60-80% pasien
GNAPS di rumah sakit.

• Hipertensi pada anak-anak didefinisikan Hipertensi grade II


• >p99+ 5 mmHg.
sebagai rata-rata Tekanan Darah
Sistolik dan/ atau nilai Diastolik > p95
untuk usia, jenis kelamin, dan tinggi
badan yang sesuai pada penilaian lebih Hipertensi urgensi
dari 3 kali. • terdapat risiko terjadinya komplikasi

Hipertensi emergency :
• Tekanan darah >30% normal
• atau terjadi ensefalopati, gagal jantung, atau
edema paru
A. Problem
• Acute renal failure terjadi pada 1% kasus, tetapi
penurunan fungsi renal terjadi pada sebagian besar
kasus.

• Target dari perawatan yang dilakukan adalah untuk


mengurangi tekanan darah hingga < p95.
A. Problem
Pengobatan dengan golongan diuretik dilakukan untuk
mengurangi cairan dan memperbaiki hipertensi. Untuk
pasien yang resisten terhadap diuretik dapat diberikan
Nifedipine. Tetapi nifedipine memiliki beberapa efek
samping.

Captopril merupakan salah satu obat yang efektif untuk


digunakan meskipun bukan merupakan lini pertama.
Captopril dipelajari secara luas pada anak karena dapat
mengatasi hipertensi dan karena kemudahan dalam
penggunaannya serta efek sampingnya yang relatif rendah.
B. Intervention

Kelompok pasien yang diberikan Kelompok pasien yang diberikan


Captopril Nifedipine
• Dosis: 0,3 – 0,5 mg/kgBB/hari • Dosis: 0,25 - 0,5 mg/kg/hari
• Dititrasi hingga dosis maksimal
6 mg/kgBB/hari
• Terbagi dalam 2-3 dosis

A B
C. Comparison

Penelitian ini membandingkan efikasi ACE inhibitor yaitu Captopril


dengan dosis inisial 0,3 – 0,5 mg/kgBB/hari , lalu dititrasi hingga dosis
maksimal 6 mg/kgBB/hari yang terbagi dalam 2-3 dosis dan Ca-channel
blocker yaitu Nifedipine dengan dosis 0,25 – 0,5 mg/kgBB/hari terhadap
pengobatan hipertensi pada GNAPS.

Tekanan darah diperiksa setiap 2 jam pada hari pertama, dan setiap 6 jam
pada 6 hari berikutnya.
D. Outcome

Tekanan darah sistolik


akhir pada kelompok B
lebih rendah dari pada
kelompok A
D. Outcome

Tekanan darah diastolik


akhir pada kelompok B
lebih rendah dari pada
kelompok A
D. Outcome

Waktu yang dibutuhkan


agar tekanan darah
sistolik <p95 pada
kelompok B lebih
rendah dari pada
kelompok A
D. Outcome

Waktu yang dibutuhkan


agar tekanan darah
diastolik <p95 pada
kelompok B lebih
rendah dari pada
kelompok A
D. Outcome

Durasi penggunaan
obat antihipertensi
pada kelompok B lebih
rendah dari pada
kelompok A
D. Outcome

Efek samping obat


antihipertensi pada
kelompok B lebih
rendah dari pada
kelompok A
D. Outcome
Terdapat perbaikan
pada seluruh
responden yang
melakukan perawatan.

Terdapat 3 responden
yang memilih
Discharge On Risk
Bond
D. Outcome
Terdapat perbedaan signifikan antara
nifedipine dan captopril.

Nifedipine dapat menurunkan tekanan darah


sistolik dan diastolik lebih cepat, biaya lebih
sedikit, dan durasi perawatan di rumah sakit
lebih rendah dibanding captopril (p<0,05).

Nifedipine adalah obat yang lebih baik untuk


hipertensi pada GNAPS
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai