Anda di halaman 1dari 15

MALNUTRISI

ENERGI-PROTEIN

OLEH :
BYBA MELDA SUHITA
DEFINISI

 Malnutrisi energi protein adalah tidak


adekuatnya intake protein dan kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh ( Yuliani, 2001 )
 Kurang energi protein adalah keadaan
kurang gizi yang disebabkan rendahnya
konsumsi energi dan protein dalam
makanan sehari-hari sehingga tidak
memenuhi AKG ( Kapita Selecta, 2000 )
.……LANJUTAN
 Sering dikenal dengan istilah marasmus dan
kwarsiokor
 Kwarsiokor : sindrom klinis akibat dari defisiensi
protein berat dan masukan kalori yang tidak cukup
( Nelson, 2000 )
 Kwarsiokor : penyakit yang disebabkan oleh
kekurangan protein baik dari segi kualitas maupun
kuantitasnya ( Yuliani, 2000 )
 Marasmus : suatu penyakit yang disebabkan oleh
kekurangan kalori dan protein ( Yuliani, 2000 )
MARASMUS
 Etiologi :Masukan kalori yang tidak cukup karena diet yang
tidak cukup
 Manifestasi klinik :
Badan kurus kering
Tampak seperti orang tua
Lethargi
Iritabel
Kulit berkeriput
UUB cekung pada bayi
Jaringan subcutan hilang
Turgor kulit jelek
Malaise
Apatis
Abdomen dapat kembung atau datar, gambaran usus dpt
mudah terlihat
Terjadi atrofi otot karena hipotoni.
KWARSIOKOR
 Etiologi : masukan protein tidak cukup, bisa
diakibatkan karena gg penyerapan protein karena
diare, infeksi, perdarahan, luka bakar,penyakit hati
kronik ( kegagalan mensintesis protein )
 Dari kekurangan masukan atau dari kehilangan
yang berlebihan, kenaikan angka metabolik yang
disebabkan oleh infeksi kronik, akibat defisiensi
vitamin dan mineral, memunculkan gejala-gejala
sbb :
1. Muka sembab
2. Lethargi
3. Edema
4. Jaringan otot mengecil
5. Jaringan subcutan tipis dan lembut
6. Warna rambut pirang atau seperti rambut jagung
7. Kulit kering dan bersisik
8. Alopecia
9. Anorexia
10. Gagal dalam tumbuh kembang
11. Tampak anemia
12. Dermatitis
13. Mudah terkena infeksi
14. Perubahan mental, terutama iritabilitas dan apati.
 Pada setiap penderita malnutrisi berat,
selalu periksa adanya :
Defisiensi nutrien mikro yang sering
menyertai, seperti : Xerophtalmia (deff vit A),
anemia ( deff Fe, Cu, Vit B12, asam folat ),
stomatitis ( Vit B,C, dll)
MARASMUS -
KWARSIOKOR
 Gambaran klinik yang muncul merupakan
campuran dari beberapa gejala klinik
kwarsiokor dan marasmus, dengan BB/U <
60% baku median WHO-NCHS disertai
edema yang tidak mencolok.
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan laboratorium :
albumin, creatinine,
nitrogen, elektrolit, Hb, Ht,
transferin
PENATALAKSANAAN
TERAPEUTIK
 Diit tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin
 Pemberian terapi cairan dan elektrolit
 Penanganan diare bila ada, cairan, antidiare, dan
antibiotik.
 Atasi/cegah hipoglikemia dan hipotermia
 Obati / cegah infeksi
 Sediakan stimulasi sensorik dan dukungan emosi
dan mental
DIAGNOSA KEPERAWATAN
( Nanda, 2005-2006)
Ketidakseimbangan Kekurangan volume
nutrisi:kurang dari cairan dan elektrolit b/d
kebutuhan tubuh b/d kegagalan mekanisme
tidak adekuatnya pengaturan
intake nutrisi Resiko infeksi b/d
malnutrisi
Resiko keterlambatan Kurang pengetahuan
perkembangan b/d b/d keterbatasan
nutrisi tidak adekuat pengetahuan tentang
nutrisi pada anak
IMPLEMENTASI

1. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan


nutrisi
 Kaji antropometri
 Kaji pola makan
 Beri intake makanan tingga kalori,protein,
mineral dan vitamin
 Timbang BB tiap harinya
 Frekuensi makan ditingkatkan setiap 3-4 jam
sekali dan sertai dengan makanan selingan
tinggi kalori dan protein
2. Meningkatkan hidrasi
 Berikan cairan yang adekuat sesuai kondisi
 Berikan cairan per oral
 Ukur intake dan output tiap 2-3 ml/kg/jam
 Ukur berat jenis urine
 Kaji tanda-tanda dehidrasi
 Pantau adanya overload cairan
3. Mencegah terjadinya infeksi
 Kaji tanda-tanda infeksi
 Gunakan standar pencegahan universal
precaution
 Berikan imunisasi pada anak yang belum
diimunisasi
SEMOGA BERMANFAAT
WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai