cara penanganannya
dr. Fresti Oktanindi, MSc., Sp.A
DIFTERI
Kuman Penyebab Corynebacterium diphtheriae
1-2 minggu
Seperti common cold
Pilek, injeksi konjungtiva, lakrimasi, batuk ringan, demam
ringan
Sangat infeksius
Pertusis (stadium paroksimal)
2-4 minggu
Frekuensi, derajat batuk
Batuk khas ( whoop), pada bayi muda: apneu
Serangan batuk: muka merah, sianosis, mata menonjol, lidah
terjulur, lakrimasi, hipersalivasi
Muntah berat badan turun
Pencetus: stres ( menangis, sedih, gembira), aktifitas fisik.
Pasien tampak sehat diantara periode batuk
Ptechiae, pendarahan subkonjungtiva
Komplikasi
Sistem Saraf Viral Co-Infections
Kejang (3%) Akibat batuk yang keras
Encephalopathy Subcutaneous emphysema
Perdarahan otak Pneumothorax
Pulmonary Pneumomediastinum
Pulmonary Hypertension Diaphragmatic rupture
Atelektasis Perdarahan dibawah selaput mata
Infectious Petechiae (kulit bintik2 merah)
Apnea (12%) Epistaxis (mimisan)
Pertussis pneumonia(6%) Hemoptysis (batuk darah)
Bacterial superinfected pneumonia (6%) Umbilical/inguinal hernias
May include aspiration pneumonia Rectal prolapse
Menyebabkan kematian Failure to thrive (gagal tumbuh)
Otitis Media
Pencegahan penularan