• Tersangka infeksi,
• klinis sepsis
• sepsis.
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisis:
• Gejala umum: bayi tampak lemah, terdapat gangguan
minum yang disertai penurunan berat badan, keadaan
umum memburuk hipotermi/hipertermi
• Gejala SSP: letargi, iritabilitas, hiporefleks, tremor, kejang,
hipotoni/hipertoni, serangan apnea, gerak bola mata tidak
terkoordinasi.
• Gejala pernapasan: dispnu, takipnu, apnu, dan sianosis
• Gejala TGI: muntah, diare, meteorismus, hepatomegali
• Kelainan kulit: purpura, eritema, pustula, sklerem
• Kelainan sirkulasi: pucat/sianosis, takikardi/aritmia,
hipotensi, edema, dingin.
• Kelainan hematologi: perdarahan, ikterus, purpura
Kriteria Diagnosis:
• Didapatkan gejala sepsis dan pemeriksaan
laboratoris
• Lekosit <5.000/mm3, atau >34.000/mm3
• I/T ratio 0,2 atau lebih
• Mikro LED >15 mm/jam
• CRP (+) >9 mg/dl
Pemeriksaan Penunjang:
• Darah : Hb, lekosit, diff. count, trombosit,
mikro LED, dan kultur
• LCS : Protein, sel diff. count, pengecatan
gram dan kultur
Tatalaksana:
Tersangka Infeksi:
• Ampisilin 100 mg/kgBB/hari i.v. dibagi 2 dose
• Gentamisin 2½ mg/kgBB/24 jam i.v.
• Ceftazidime 50 mg/kgBB/hari, i.v. dibagi 2
dosis
Sepsis:
• Ceftazidime 50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2
dosis.
• meropenem 20 mg/kgBB IV, tiap 8 jam
• atau sesuai dengan hasil tes resistensi.
• Antibiotika diberikan 7-10 hari (antibiotik
dihentikan setelah klinis membaik 5 hari)
OMPHALITIS
• Terapi lokal :Bersihkan pusat dengan alkohol
70% dan betadine
• Terapi sistemik: Ampisilin 100 mg/kgBB/hari
3-4 dosis
• Gentamisin 2½ mg/kgBB/kali im
• Lama pemberian 3-5 hari dan bisa lebih bila
ada tanda-tanda sepsis dan dosis obat
disesuaikan dengan dosis sepsis
OPTHALMIA GONORRHOIKA NEONATORUM