1. Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus is defined as an elevated blood glucose associated with absent or inadequate pancreatic insulin
secretion, with or without concurrent impairment of insulin action
Diabetes Gestasional
Padamasa kehamilan, plasenta akan memproduksi lebih banyak
hormon, seperti hormon estrogen, HPL (human placental lactogen),
termasuk hormon yang membuat tubuh kebal terhadap insulin, yaitu
hormon yang menurunkan kadar gula darah. Akibatnya, kadar gula
darah meningkat dan menyebabkan diabetes gestasional.
DM Gestasional
Derajat intoleransi glukosa selama kehamilan, terjadi ketika hormon
kehamilan atau faktor lain mengganggu kemampuan tubuh
menggunakan insulin.
Bahaya DM Pada ibu hamil: Persalinan prematur, hydramnion,
kelainan bawaan, kelahiran bayi dengan BB > 4.000 g, kematian
janin dalam kandungan dengan kehamilan minggu ke-36
DM Gestasional
Wanita memiliki diabetes saat sebelum hamil
Terdapat anggota keluarga yang mengidap diabetes
Riwayat kehamilan sebelumnya, misalnya melahirkan bayi besar (berat
>4.000 g) atau kondisi air ketuban sangat banyak
Kesehatan ibu hamil itu sendiri, misalnya hamil dalam kondisi obesitas,
memiliki hipertensi baik sebelum atau saat hamil, dan sebagainya
Pernah mengalami kematian janin dalam minggu-minggu terakhir
Tanda-tanda
Sering merasa haus
Frekuensi buang air kecil meningkat
Mulut kering
Tubuh mudah lelah
Penglihatan buram
Cont’d
Diganosis DM Gestasional ditegakkan apabila ditemukan hasil
pemeriksaan kadar gula:
Puasa: >92 mg/DL
Setelah 1 jam >180 mg/dl
Setelah 2 jam > 153 mg/dl
1
Give 75 g of glucose dissolved in 300 mL of water after an overnight fast in persons who have been receiving at
least 150–200 g of carbohydrate daily for 3 days before the test.
2
A fasting plasma glucose ≥126 mg/dL (7.0 mmol) or HbA1c ≥ 6.5% is diagnostic of diabetes if confirmed by repeat
testing.Symptoms and random glucose level >200 mg/dL (11.1 mmol/L) are diagnostic, and there is no need to do
additional testing.
Pengelolaan DM pada kehamilan
Mempertahankan kadar gula darah:
Sebelum makan: < 95 mg/dl
1-2 Jam setelah makan: < 140mg dan 120 mg/dl
Efek Samping :
Hipoglikemia
Mual dan muntah
cholestatic jaundice
Agranulositosis
Anemia aplastik dan hemolitik
Reaksi hipersensitivitas
Meglitinid
• Meknisme kerja: menstimulasi pelepasan insulin dari sel β pankreas (mempengaruhi kanal K)
• Indikasi: Untuk pasien DM tipe 2 yang kadar gula darahnya tidak terkontrol dengan diet
• Metabolisme di hati dan di ginjal dan diekskresi di urin hati-hati pada pasien ganguan hati dan
ginjal
• Take 15-30 min before meals.
• Efek samping:
– Hipoglikemia
– Gangguan pencernaan
– Alergi
• Contoh:
- Repaglinid
- Nateglinid
Biguanid
• Meknisme kerja:
menurunkan kadar glukosa terutama dengan menurunkan produksi glukosa hepatik
meningkatkan kerja insulin pada otot dan jaringan lemak
• Indikasi: Untuk pasien DM tipe 2 yang kadar gula darahnya tidak terkontrol dengan diet
• Dosis awal 2 x 500 mg; pemeliharaan 3x500 mg; max 2,5 gram. Obat diminum d.c
• Contoh: Metformin
• Kontraindikasi:
– Gangguan fungsi ginjal
– Penyakit hati
– Riwayat asidosis laktat
– Gagal jantung yang memerlukan terapi obat
– Penyakit paru hipoksik kronik
Tiazolidindion
• Meknisme kerja:
meningkatkan sensitivitas jaringan perifer (terutama jaringan lemak dan otot) terhadap insulin
menurunkan produksi glukosa hepatik
• Indikasi: Untuk pasien DM tipe 2 yang kadar gula darahnya tidak terkontrol dengan diet
• Tidak berhubungan dengan transpor glukosa ke dalam otot dan jaringan lemak sehingga baik
digunakan pada pasien DM yang hiperlipidemia
• Dosis awal 15 x 30 mg dapat ditingkatkan hingga 45 mg.
• Tablets are taken orally, once daily with or without food.
• Contoh: Pioglitazon
• Kontraindikasi:
– Gagal jantung
Tiazolidindion
Efek Samping :
Peningkatan berat badan
Edema
Retensi cairan
Gagal jantung.
Penghambat Enzim Alpha Glukosidase
• Meknisme kerja:
menghambat kerja α-glucosidase pada intestinal brush border mencegah peningkatan kadar
glukosa darah
• Indikasi:
DM tipe 2
DM tipe 1
Terutama yang mengalami hiperglikemia post prandial
• Dosis awal 25 mg tepat sesaat sebelum makan. Dosis maksimal 75 mg
• Contoh: Akarbose
• Efek samping
malabsorpsi terkait dosis,
flatulence,
diare,
abdominal bloating.
Inkretin Mimetik
• Inkretin adalah hormon yang diproduksi oleh usus halus sebagai respon peningkatan gula darah
sesudah makan.
• Inkretin dapat meningkatkan produksi hormon insulin.
• Inkretin GIP dan GLP-1
• DM Tipe 2 defisiensi GLP-1 sehingga respon insulin terhadap peningkatan kadar gula darah
setelah makan rendah
• Inkretin mimetik Agonis GLP-1 yang tidak dapat didegradasi oleh DPP4
• Contoh obat: Eksenatid dan Liraglutid
• Meknisme kerja:
menyerupai GLP-1 sehingga dapat meningkatkan produksi insulin
• Eksenatid Dosis 5-10 mcg SC
• Kontraindikasi: DM Tipe 1 dan Ketoasidosis diabetik
Penghambat DPP4
• Meknisme kerja:
Menghambat kerja DPP4 sehingga mencegah degradasi GLP-1
• Indikasi: Untuk pasien DM tipe 2 yang kadar gula darahnya tidak terkontrol dengan diet
• Tidak berhubungan dengan transpor glukosa ke dalam otot dan jaringan lemak sehingga baik
digunakan pada pasien DM yang hiperlipidemia
• Contoh: Sitagliptin, Saxagliptin, Linagliptin
• Sitagliptin 100 mg per hari, May be taken with or without food.
• Kontraindikasi:
– DM Tipe 1
Efek Samping :
– Ketoasidosis
Sitagliptin mual
– Gangguan ginjal dan hati
Vildagliptin batuk dan nasofaringitis
Preeklampsia dan Eklampsia