Anda di halaman 1dari 20

Pencegahan kecelakaan &

Anticipatory guidence

ASMARITA JASDA,S.Kep,M.Si.Med
Factor-faktor Yang
Menyebabkan Kecelakaan
• Jenis kelamin biasanya lebih banyak
pada laki-laki karena lebih aktif di
rumah
• Usia pada kemampuan fisik dan
kognitif,  semakin besar akan
semakin tahu mana yang bahaya.
• Lingkungan
Adanya penjaga atau pengasuh.
Cara Pencegahan :
• Pemahaman tingkat perkembangan
dan tingkah laku anak.
• Kualitas asuhan meningkat.
• Lingkungan aman.
1. Masa Bayi
• Jenis kecelakaan : Aspirasi benda, jatuh,
luka baker, keracunan, kurang O2.
Pencegahan
• Aspirasi : bedak, kancing, permen (hati-
hati).
• Kurang O2 : plastic, sarung bantal.
• Jatuh : tempat tidur ditutup, pengaman
(restraint), tidak pakai kursi tinggi.
• Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai.
• Keracunan : simpan bahan toxic dilemari.
2. Masa Toddler
• Jenis kecelakaan :
a. Jatuh/luka
b. Tenggelam.
c. Keracunan atau terbakar.
d. Tertabrak
e. Aspirasi dan asfiksia.
Pencegahan :
• Awasi jika dekat sumber air.
• Ajarkan berenang.
• Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak
dan strika.
• Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari.
• Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan.
• Cek air mandi sebelum dipakai.
• Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang
aman.
• Jangan biarkan kabel listrik menggantung  mudah
ditarik.
• Hindari makan ikan yang ada tulang dan makan
permen yang keras.
• Awasi pada saat memanjat, lari, lompat karena sense
of balance.
3. Pra Sekolah
• Kecelakaan terjadi karena anak
kurang menyadari potensial bahaya :
obyek panas, benda tajam, akibat
naik sepeda misalnya main di jalan,
lari mengambil bola/layangan,
menyeberang jalan.
Pencegahan 2 cara
1. Mengontrol lingkungan.
2. Mendidik anak terhadap keamanan dan
potensial bahaya.
– Jauhkan korek api dari jangkauan.
– Mengamankan tempat-tempat yang secara
potensial dapat membahayakan anak.
– Mendidik anak :
– Cara menyeberang jalan.
– Arti rambu-rambu lalulintas.
– Cara mengendarai sepeda yang aman  peran
orang tua = perlu belajar mengontrol lingkungan.
4. Usia Sekolah
• Anak sudah berpikir sebelum bertindak.
• Aktif dalam kegiatan : mengendarai
sepeda, mendaki gunung, berenang
• Perawat mengajarkan keamanan :
– Aturan lalu-lintas bagi pengendara sepeda.
– Aturan yang aman dalam berenang
– Mengawasi pada saat anak menggunakan
alat berbahaya : gergaji, alat listrik
– Mengajarkan agar tidak menggunakan alat
yang bisa meledak/terbakar.
5. Remaja
• Penggunaan kendaraan bermotor bila
jatuh dapat : fraktur, luka pada kepala.
 Kecelakaan karena olah raga.
• Perlu petunjuk dalam penggunaan
kendaraan bermotor sebelumnya ada
negosiasi antara orang tua dengar remaja.
• Menggunakan alat pengaman yang
sesuai.
• Melakukan latihan fisik yang sesuai
sebelum melakukan olah raga.
ANTICIPATORY
GUIDANCE
• (Memberitahukan/upaya bimbingan
kepada orang tua tentang tahapan
perkembangan sehingga orang tua
sadar akan apa yang terjadi dan
dapat memenuhi kebutuhan sesuai
dengan usia anak).
6 bulan pertama
• Membuat jadwal dalam memenuhi
kebutuhan bayi.
• Pahami kebutuhan bayi terhadap stimulasi
dari lingkungan.
• Support kesenangan orang tua dalam
melihat pertumbuhan dan perkembangan
bayinya mis : respon tertawa.
• Menyiapkan orang tua untuk kebutuhan
keamanan bayi.
• Menyiapkan orang tua untuk imunisasi bayi.
• Menyiapkan orang tua untuk mulai memberi
makanan padat pada bayi.
6 bulan kedua
• Anjurkan hindari perpisahan yang
lama.
• Membimbing orang tua agar
menerapkan disiplin sehubungan
dengan meningkatnya mobilitas bayi.
• Menganjurkan orang tua
menggunakan “Kontak Mata” dari
pada hukuman badan sebagai suatu
disiplin.
Usia 12 – 18 bulan
• Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi
adanya perubahan tingkah laku dari toddler.
• Penyapihan secara bertahap.
• Adanya jadwal waktu makan yang rutin.
• Pencegahan bahaya kecelakaan yang potensial
terjadi.
• Perlunya ketentuan-ketentuan/peraturan/aturan
disiplin dengan lembut dan cara-cara untuk
mengatasi tempertantrum.
• Perlunya mainan baru untuk mengembangkan
motorik, bahasa, pengetahuan dan ketrampilan
social.
Usia 18 – 24 bulan
• Menekankan pentingnya persahabatan
sebaya dalam bermain.
• Menekankan pentingnya persiapan anak
untuk kehadiran bayi baru.
• Mendiskusikan kesiapan fisik dan
psikologis anak untuk toilet training.
• Mendiskusikan berkembangnya rasa
takut seperti pada kegelapan atau suara
keras.
• Menyiapkan orang tua akan adanya
tanda-tanda regresi pada waktu anak
mengalami stress.
Usia 24 – 36 bulan
• Mendiskusikan kebutuhan anak untuk
dilibatkan dalam kegiatan dengan cara
meniru.
• Mendiskusikan pendekatan yang dilakukan
dalam toilet training dan sikap menghadapi
keadaan-keadaan seperti mengompol atau
BAB dicelana.
• Menekankan keunikan dari proses berfikir
toddler
• Menekankan disiplin harus tetap
berstruktur dengan benar dan nyata,
ajukan alas an yang rasional, hindari
kebingungan dan salah pengertian .
Prasekolah
• Usia 3 tahun
– Menganjurkan orang tua untuk meningkatkan minat anak
dalam hubungan yang luas.
– Menekankan pentingnya batas-batas/peraturan-peraturan.
– Mengantisipasi perubahan perilaku yang agresif
(menurunkan ketegangan/ tension).
– Menganjurkan orang tua untuk menawarkan kepada
anaknya alternative-alternatif pilihan pada saat anak
bimbang.
– Perlunya perhatian ekstra.
• Usia 4 tahun
– Perilaku lebih agresif termasuk aktivitas motorik dan bahasa.
– Menyiapkan meningkatnya rasa ingin tahu tentang seksual.
– Menekankan pentingnya batas-batas yang realistic dari tingkah
lakunya.
• Usia 5 tahun
– Menyiapkan anak memasuki lingkungan sekolah.
– Meyakinkan bahwa usia tersebut merupakan periode tenang
pada anak.
Usia Sekolah
• Usia 6 tahun
– Bantu orang tua untuk memahami kebutuhan mendorong
anak berinteraksi dengan temannya.
– Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan terutama
naik sepeda.
– Siapkan orang tua akan peningkatan inters keluar rumah.
– Dorong orang tua untuk respek terhadap kebutuhan anak
akan privacy dan menyiapkan kamar tidur yang berbeda.
• Usia 7 – 10 tahun
– Menekankan untuk mendorong kebutuhan akan
kemandirian.
– beraktivitas di luar rumah.
– Siapkan orang tua untuk perubahan pada wanita memasuki
prapubertas.
• Usia 11 – 12 tahun
– Bantu orang tua untuk menyiapkan anak tentang
perubahan tubuh saat pubertas.
– Anak wanita mengalami pertumbuhan cepat.
– Sex education yang adekuat dan informasi yang akurat.
Usia Remaja:

• Bantu remaja untuk mempersiapkan


peran orang dewasa
• Bantu dalam memilih karir
• Bantu orang tua untuk menilai tujuan
remaja secara realistik dan jangan
menekan bila mereka tidak mampu
• Bantu orang tua menghindari konflik
• Beri dorongan dan penghargaan
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai