Anda di halaman 1dari 38

1

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH


Dasar Hukum
1. UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
2. PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS
3. Peraturan Kepala BKN No. 21 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan PP No. 53 Thn 2010
4. PP No. 10 Thn 1983 jo PP No. 45 Thn 1990
tentang Izin Perkawinan & Perceraian PNS
5. PP No. 37 Tahun 2004 tentang Larangan
PNS Menjadi Anggota Parpol
2
untuk menaati kewajiban
Disiplin PNS
dan

adalah kesanggupan
PNS menghindari larangan

yang ditentukan dalam


peraturan perundang-undangan dan/atau
peraturan kedinasan

apabila tidak ditaati atau


dilanggar.

dijatuhi hukuman disiplin


3
JENIS – JENIS PELANGGARAN DISIPLIN

PERAT DISIPLIN PP 53/2010


HUDIS
KAWIN / CERAI PP 10/1983
BUKAN
PIDANA
PBHNTIAN
ANGG PARPOL PP 37/2004
DH / TDH

PELANGGARAN
DISIPLIN
PIDANA
PBHNTIAN TDH
JABATAN

TINDAK
PIDANA
TDK DGN PBHNTIAN DH
SENGAJA / HUDIS
PIDANA NON
JABATAN
(VONIS ≥ 2TH) DENGAN PBHNTIAN
SENGAJA TDH
4
Instrumen
Pembinaan Disiplin :
 Peraturan Disiplin PNS
 Daftar Hadir
 Apel Pagi
 Inspeksi mendadak (SIDAK)
 Penilaian Prestasi Kerja
 Pengawasan Atasan
 Tambahan Penghasilan Pegawai
5
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN &
& SANKSI
SANKSI PELANGGARAN
PELANGGARAN DISIPLIN
DISIPLIN PNS
PNS
BERDASARKAN
BERDASARKAN PP PP NO.
NO. 53
53 TAHUN
TAHUN 2010
2010

HUKUMAN DISIPLIN
NO. KEWAJIBAN
RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)
1 mengucapkan sumpah/janji PNS; - apabila pelanggaran -
dilakukan tanpa
alasan yang sah
2 mengucapkan sumpah/janji - apabila pelanggaran -
jabatan dilakukan tanpa
alasan yang sah
3 setia dan taat sepenuhnya kepada apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
Pancasila, Undang-Undang Dasar berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
Negara Republik Indonesia Tahun pada unit kerja bagi instansi yang pada pemerintah
1945, Negara Kesatuan Republik bersangkutan dan/atau negara
Indonesia, dan Pemerintah
4 menaati segala ketentuan apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
peraturan perundang­undangan berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
pada unit kerja bagi instansi yang pada pemerintah
bersangkutan dan/atau negara
5 melaksanakan tugas kedinasan apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
yang dipercayakan kepada PNS berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
dengan penuh pengabdian, pada unit kerja bagi instansi yang pada pemerintah
kesadaran, dan tanggung jawab bersangkutan dan/atau negara
6
HUKUMAN DISIPLIN
NO. KEWAJIBAN
RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)
6 menjunjung tinggi apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
kehormatan negara, berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
Pemerintah, dan martabat pada unit kerja bagi instansi yang pada pemerintah
PNS bersangkutan dan/atau negara
7 mengutamakan kepentingan apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
negara daripada kepentingan berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
sendiri, seseorang, dan/atau pada unit kerja bagi instansi yang pada pemerintah
golongan bersangkutan dan/atau negara
8 memegang rahasia jabatan apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
yang menurut sifatnya atau berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
menurut perintah harus pada unit kerja bagi instansi yang pada pemerintah
dirahasiakan bersangkutan dan/atau negara
9 bekerja dengan jujur, tertib, apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
cermat, dan bersemangat berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
untuk kepentingan negara pada unit kerja bagi instansi yang pada pemerintah
bersangkutan dan/atau negara
10 melaporkan dengan segera apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
kepada atasannya apabila berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
mengetahui ada hal yang pada unit kerja bagi instansi yang pada pemerintah
dapat membahayakan atau bersangkutan dan/atau negara
merugikan negara atau
Pemerintah terutama di
bidang keamanan, keuangan,
dan materiil 7
HUKUMAN DISIPLIN
NO. KEWAJIBAN
RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)
11 masuk kerja dan menaati - - -
ketentuan jam kerja :
 tidak masuk kerja tanpa alasan Teguran lisan - -
yang sah selama 5 (lima) hari
kerja
 tidak masuk kerja tanpa alasan Teguran tertulis - -
yang sah selama 6 (enam)
sampai dengan 10 (sepuluh)
hari kerja
 tidak masuk kerja tanpa alasan Peryataan tidak puas - -
yang sah selama 11 (sebelas) secara tertulis
sampai dengan 15 (lima belas)
hari kerja
 tidak masuk kerja tanpa alasan - penundaan kenaikan -
yang sah selama 16 (enam gaji berkala selama 1
belas) sampai dengan 20 (dua (satu) tahun
puluh) hari kerja
 tidak masuk kerja tanpa alasan - penundaan kenaikan -
yang sah selama 21 (dua puluh pangkat selama 1
satu) sampai dengan 25 (dua (satu) tahun
puluh lima) hari kerja
 tidak masuk kerja tanpa alasan - penurunan pangkat -
yang sah selama 26 (dua puluh setingkat lebih
enam) sampai dengan 30 (tiga rendah selama 1
8
puluh) hari kerja (satu) tahun
HUKUMAN DISIPLIN
NO. KEWAJIBAN
RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)
11 masuk kerja dan menaati - -
ketentuan jam kerja :
 tidak masuk kerja tanpa alasan - - penurunan pangkat
yang sah selama 31 (tiga puluh setingkat lebih
satu) sampai dengan 35 (tiga rendah selama 3
puluh lima) hari kerja (tiga) tahun
 PNS yang menduduki jabatan - - pemindahan dalam
struktural atau fungsional rangka penurunan
tertentu yang tidak masuk kerja jabatan setingkat
tanpa alasan yang sah selama lebih rendah
36 (tiga puluh enam) sampai
dengan 40 (empat puluh) hari
kerja;
 PNS yang menduduki jabatan - - pembebasan dari
struktural atau fungsional jabatan
tertentu yang tidak masuk kerja
tanpa alasan yang sah selama
41 (empat puluh satu) sampai
dengan 45 (empat puluh lima)
hari kerja
 tidak masuk kerja tanpa alasan - - pemberhentian
yang sah selama 46 (empat dengan hormat
puluh enam) hari kerja atau tidak atas
lebih permintaan sendiri
atau pemberhentian
tidak dengan 9
HUKUMAN DISIPLIN
NO. KEWAJIBAN
RINGAN (Pasal 8) SEDANG (Pasal 9) BERAT (Pasal 10)
12 mencapai sasaran kerja - apabila pencapaian apabila pencapaian
pegawai yang ditetapkan sasaran kerja pada sasaran kerja
akhir tahun hanya pegawai pada akhir
mencapai 25% (dua tahun kurang dari
puluh lima persen) 25% (dua puluh lima
sampai dengan 50% persen)
(lima puluh persen)
13 menggunakan dan apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
memelihara barang-barang berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
milik negara dengan sebaik- pada unit kerja pada instansi yang pada pemerintah
baiknya bersangkutan dan/atau negara
14 memberikan pelayanan sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
sebaik-baiknya kepada ketentuan peraturan ketentuan peraturan ketentuan peraturan
masyarakat perundang- perundang-undangan perundang-
undangan undangan
15 membimbing bawahan dalam apabila pelanggaran apabila pelanggaran -
melaksanakan tugas dilakukan dengan dilakukan dengan
tidak sengaja sengaja
16 memberikan kesempatan apabila pelanggaran apabila pelanggaran -
kepada bawahan untuk dilakukan dengan dilakukan dengan
mengembangkan karier tidak sengaja sengaja
17 menaati peraturan kedinasan apabila pelanggaran apabila pelanggaran apabila pelanggaran
yang ditetapkan oleh pejabat berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
yang berwenang pada unit kerja pada instansi yang pada pemerintah10
bersangkutan dan/atau negara
LARANGAN
LARANGAN &
& SANKSI
SANKSI PELANGGARAN
PELANGGARAN DISIPLIN
DISIPLIN PNS
PNS
BERDASARKAN
BERDASARKAN PPPP NO.
NO. 53
53 TAHUN
TAHUN 2010
2010
HUKUMAN DISIPLIN
NO. LARANGAN
RINGAN (Pasal 11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13)
1 menyalahgunakan - - Salah satu
wewenang
2 menjadi perantara untuk - - Salah satu
mendapatkan keuntungan
pribadi dan/atau orang lain
dengan menggunakan
kewenangan orang lain
3 tanpa izin Pemerintah - - Salah satu
menjadi pegawai atau
bekerja untuk negara
lain / organisasi
internasional
4 bekerja pada perusahaan - - Salah satu
asing, konsultan asing,
atau LSM asing
5 memiliki, menjual, apabila apabila pelanggaran
membeli, menggadaikan, pelanggaran pelanggaran berdampak
menyewakan, atau berdampak negatif berdampak negatif negatif pada
meminjamkan barang pada unit kerja pada instansi yang pemerintah
bergerak atau tidak bersangkutan dan/atau negara
bergerak, dokumen atau 11
surat berharga milik
HUKUMAN DISIPLIN
NO. LARANGAN
RINGAN (Pasal 11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13)
6 melakukan kgt bersama apabila apabila pelanggaran
dengan atasan, teman pelanggaran pelanggaran berdampak
sejawat, bawahan, atau berdampak negatif berdampak negatif negatif pada
orang lain di dalam pada unit kerja pada instansi yang pemerintah
maupun di luar bersangkutan dan/atau negara
lingkungan kerjanya dgn
tujuan utk keuntungan
pribadi, golongan, atau
pihak lain, yang secara
lsg atau tdk lsg
merugikan negara
7 memberi atau - - Salah satu
menyanggupi akan
memberi sesuatu kpd
siapapun dengan dalih
apapun untuk diangkat
dalam jabatan
8 menerima hadiah atau - - Salah satu
suatu pemberian apa saja
dari siapapun juga yang
berhubungan dengan
jabatan dan/atau
pekerjaannya
9 bertindak sewenang- apabila apabila -
wenang terhadap pelanggaran pelanggaran
bawahannya dilakukan dengan dilakukan dengan 12
HUKUMAN DISIPLIN
NO. LARANGAN
RINGAN (Pasal 11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13)
10 melakukan tindakan atau sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
tidak melakukan tindakan ketentuan ketentuan ketentuan
yang dapat menghalangi peraturan per-UU peraturan per-UU peraturan per-UU
atau mempersulit pihak
yang dilayani sehingga
mengakibatkan kerugian
bagi yang dilayani
11 menghalangi berjalannya apabila pelangg apabila pelangg apabila pelangg
tugas kedinasan berdampak negatif berdampak negatif berdampak negatif
pada unit kerja bagi instansi pd pemerinth /neg
12 Memberikan dukungan kpd
calon Presiden / Wapres,
DPR, DPD, atau DPRD
dengan cara :
a.ikut serta sebagai - Salah satu -
pelaksana kampanye;
b. menjadi peserta - Salah satu -
kampanye dgn
menggunakan atribut
partai atau atribut PNS;
c. sebagai peserta - Salah satu -
kampanye mengerahkan
PNS lain
d. sebagai psrta kampanye - - Salah satu
mengg fasilitas neg 13
HUKUMAN DISIPLIN
NO. LARANGAN RINGAN (Pasal SEDANG (Pasal
BERAT (Pasal 13)
11) 12)
13 memberikan dukungan kepada
calon Presiden / Wakil Presiden
dengan cara:
a.membuat keputusan dan/atau - Salah satu -
tindakan yang
menguntungkan atau
merugikan salah satu
pasangan calon selama masa
kampanye; dan/atau
b. mengadakan kgt yg - - Salah satu
mengarah keberpihakan thd
pasangan calon peserta
pemilu sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye
meliputi pertemuan, ajakan,
himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada PNS
dalam lingk kerjanya,
keluarga, dan masyarakat
14 memberikan dukungan kepada - Salah satu -
calon anggota DPD atau calon
KDh/Wakil KDh dengan
memberikan surat dukungan
disertai fotokopi KTP atau Surat
Keterangan Tanda Penduduk 14
sesuai peraturan per-UU
HUKUMAN DISIPLIN
NO. LARANGAN
RINGAN (Pasal 11) SEDANG (Pasal 12) BERAT (Pasal 13)
15 memberikan dukungan
kepada calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala
Daerah, dengan cara :
a. terlibat dalam kegiatan - Salah satu
kampanye Pilkada
b. menggunakan fasilitas - - Salah satu
yang terkait dengan
jabatan dalam kegiatan
kampanye Pilkada ;
c. membuat keputusan - - Salah satu
dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau
merugikan salah satu
pasangan calon selama
masa kampanye;
dan/atau
d. mengadakan kgt yg - Salah satu -
mengarah keberpihakan
thd peserta pemilu
sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye
meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan,
seruan, pemberian kpd
PNS, keluarga, & masy 15
TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN
( Pasal 7 )

Jenis hukuman disiplin tingkat ringan :


a. tegoran lisan;
b. tegoran tertulis; dan
c. pernyataan tidak puas secara tertulis.
Jenis hukuman disiplin tingkat sedang :
d. penundaan kenaikan gaji berkala untuk selama 1 (satu) tahun;
e. penundaan kenaikan pangkat untuk selama 1 (satu) tahun ;
f. penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah
selama 1 (satu) tahun.
Jenis hukuman disiplin tingkat berat :
g. penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah
selama 3 (tiga) tahun;
h. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih
rendah ;
i. pembebasan dari jabatan;
j. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS; 16
SANKSI HUKUMAN DISIPLIN
TIDAK MASUK KERJA

 5 sd. 15 hari kerja : hukm. disiplin tk ringan

 16 sd. 30 hari kerja : hukm. disiplin tk sedang

 31 sd. 45 hari kerja : hukm. disiplin tk berat

 46 hari kerja atau lebih : pemberhentian PNS

17
SANKSI HUKUMAN DISIPLIN

TIDAK MEMENUHI
KETENTUAN JAM KERJA

 Setiap PNS wajib datang, pulang dan


melaksanakan tugas sesuai ketentuan
jam kerja.
 Keterlambatan dan pulang awal akan
dihitung secara kumulatif dan dikonversi
1 hari kerja sama dengan 7 ½ jam. 18
PEJABAT YANG BERWENANG
MENGHUKUM

(Pasal 19 PP 53/2010)

 Semua pejabat struktural (eselon I, II, III, IV)


hukuman disiplin tingkat ringan dan sedang

 GUBERNUR  hukuman tingkat berat

19
PERTIMBANGAN DALAM MENJATUHKAN
HUKUMAN DISIPLIN

Hukuman disiplin ringan, sedang atau berat


tergantung pada :
a. latar belakang dilakukannya pelanggaran
(sengaja / tdk sengaja) ;
b.dampak dari pelanggaran yang dilakukan
(terhadap unit kerja, instansi ybs, atau
pemerintah / negara);
c. Capaian target kinerja yang ditetapkan
oleh instansi;
20
KEWAJIBAN PEJABAT YANG
BERWENANG MENGHUKUM

(Pasal 21)
• Pejabat yang berwenang menghukum wajib
menjatuhkan hukuman disiplin kepada
bawahannya yang melanggar disiplin.
• Apabila tidak menjatuhkan hukuman disiplin,
maka pejabat tersebut dijatuhi hukuman
disiplin oleh atasannya.
• Hukuman yang dijatuhkan adalah sama
dengan yang seharusnya dia jatuhkan kepada
bawahannya. 21
LAPORAN PERKAWINAN
Pasal 2

PNS yang telah melangsungkan


perkawinan pertama & PNS janda/duda
yang melangsungkan perkawinan lagi
wajib melaporkan secara tertulis kepada
Pejabat melalui saluran hirarki paling
lambat 1 tahun sejak pernikahan
dilakukan
PERCERAIAN
Pasal 3

1. PNS yang akan melakukan perceraian dan


berkedudukan sebagai Penggugat, wajib
memperoleh izin tertulis dari Pejabat ;
2. PNS yang akan melakukan perceraian dan
berkedudukan sebagai Tergugat wajib
memberitahukan secara tertulis adanya gugatan
dari suami/istrinya kepada Pejabat untuk
mendapatkan surat keterangan dalam waktu
selambat-lambatnya 6 hari kerja setelah
diterimanya gugatan perceraian.
ALASAN PERCERAIAN
1. Salah satu pihak berbuat zinah,
dibuktikan :
 Keputusan Pengadilan
 Surat pernyataan dari minimal 2
orang saksi yang telah dewasa yang
melihat perzinahan dan diketahui /
disahkan oleh Pejabat yang berwajib
serendah-rendahnya Camat
 Apabila tertangkap tangan oleh
suami/ istri pihak yang mengetahui
membuat laporan.
ALASAN PERCERAIAN

2. Salah satu pihak meninggalkan pihak


lain selama 2 tahun berturut-turut,
dibuktikan dengan surat pernyataan
Lurah/Kades yang disahkan oleh Camat.
ALASAN PERCERAIAN

3. Salah satu pihak dipidana penjara 5 tahun atau


lebih dibuktikan dengan Keputusan Pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum yang
tetap.
ALASAN PERCERAIAN
4. Salah satu pihak menjadi pemabuk, pemadat atau
penjudi dibuktikan dengan :
 Surat pernyataan dari 2 orang saksi yang telah dewasa
yang mengetahui perbuatan tersebut dan diketahui /
disahkan oleh Camat
 Surat keterangan dokter atau Polisi yang bersangkutan
telah menjadi pemabuk, pemadat, penjudi yang sukar
disembuhkan.
ALASAN PERCERAIAN

5. Salah satu pihak melakukan kekejaman,


penganiayaan berat dibuktikan dengan
visum et repertum dari dokter
Pemerintah
ALASAN PERCERAIAN

6. Antara suami/istri terus-menerus terjadi


perselisihan dan pertengkaran tidak ada
harapan untuk hidup rukun lagi dalam Rumah
tangga, dibuktikan dengan surat pernyataan
Lurah/ Kades yang disahkan oleh Camat.
Akibat Perceraian ( Psl. 8 )

a. Apabila perceraian terjadi atas kehendak PNS


pria wajib menyerahkan gajinya untuk
penghidupan bekas istrinya dan anak-anaknya
dengan membuat surat pernyataan;
b. Gaji adalah penghasilan PNS yang terdiri dari :
gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan
jabatan, tunjangan perbaikan penghasilan dan
tunjangan lain yang berhak diterimanya
berdasarkan peraturan yang berlaku, setelah
dipotong iuran wajib.
c. Apabila anak ikut bekas istri, maka pembagian gajinya sbb :
• 1/3 gaji untuk PNS pria ybs ;
• 1/3 gaji untuk bekas istrinya ;
• 1/3 gaji untuk anaknya yang diterimakan
kepada bekas istrinya

d. apabila perkawinan tidak menghasilkan anak, maka gaji


dibagi 2, yaitu :
• 1/2 gaji untuk PNS pria ybs ;
• 1/2 gaji untuk bekas istrinya ;
e. Apabila anak ikut PNS ybs, maka pembagian gaji
ditetapkan sbb:
• 1/3 gaji untuk PNS pria ybs ;
• 1/3 gaji untuk bekas istri ;
• 1/3 gaji untuk anaknya yang diterimakan
kepada PNS pria ybs.
f. Bendaharawan gaji wajib menyerahkan secara
langsung bagian gaji bekas istri dan anak-anaknya
sebagai akibat perceraian tanpa menunggu lebih
dahulu pengambilan gaji oleh PNS bekas suaminya

g. Bekas istri dapat mengambil secara langsung bagian


gaji yang menjadi haknya dari bendaharawan gaji,
atau dengan surat kuasa atau meminta dikirimkan
kepadanya
h. Pembayaran gaji dihentikan :
• Bekas istri kawin lagi
• Anak telah berusia 21 tahun atau 25 tahun,
apabila anak tersebut masih sekolah, telah /
pernah kawin atau telah punya penghasilan
sendiri/
i. Perceraian atas kehendak bersama, maka
pembagian gaji menurut kesepakatan bersama
Hak atas bagian gaji untuk bekas istri:

tidak diberikan tetap diberikan


apabila perceraian apabila alasan istri
terjadi karena istri mengajukan gugatan cerai
terbukti karena dimadu atau suami
terbukti

• telah berzinah
• melakukan penganiayaan berat baik lahir / batin
• penjudi yang sukar disembuhkan
• meninggalkan 2 th berturut-turut tanpa izin &
alasan sah
• hal lain di luar kemampuannya
PNS WANITA Pasal 4 ayat (2)

PNS Wanita tidak diijinkan menjadi istri II / III / IV.

HIDUP BERSAMA (Pasal 14)


 PNS dilarang hidup bersama dengan
wanita yang bukan istrinya atau pria
yang bukan suaminya sebagai suami
istri tanpa ikatan perkawinan yang
sah.
 Hidup bersama adalah melakukan
hubungan sebagai suami istri di luar
ikatan perkawinan yang sah yang
seolah-olah merupakan suatu rumah
tangga.
SANKSI
1. Salah satu hukuman disiplin tingkat berat :
a. PNS tidak melaporkan perkawinan kpd Pejabat ybw
b. PNS melakukan perceraian tanpa izin / surat keterangan
c. PNS pria beristri lbh dr 1 tanpa izin Pejabat ybw
d. PNS hidup bersama tanpa ikatan perkawinan sah
e. Pejabat tidak melakukan pemeriksaan thd PNS yg hidup
bersama di luar ikatan perkawinan yang sah
f. PNS menolak pembagian gaji akibat perceraian

2. Hukuman disiplin pemberhentian TDh sebagai PNS :


PNS wanita menjadi istri II,III,dst.

36
37
MATUR SUWUN

38

Anda mungkin juga menyukai