1
FUSE BITS
Bit yang sangat penting untuk mengatur
konfigurasi dasar AVR.
Bisa terjadi penggunaan timer, counter, USART
tidak akan memenuhi spesifikasi.
Dalam contoh ini akan diberi contoh menu
window dari CodeVision C AVR 2.
2
LECTURE 26
FILE PUSTAKA YANG DISEDIAKAN OLEH
CODEVISION AVR 2
3
FILE PUSTAKA
FILE PUSTAKA YANG DISEDIAKAN OLEH
CODEVISION AVR 2
Syntaks:
#include <nama file pustaka>
#include <lcd.h>
4
FILE PUSTAKA
Tipe karakter (ctype.h)
Standar I/O (stdio.h)
Matematika (math.h)
String (string.h)
Konversi BCD (bcd.h)
Konversi akses memori (mem.h)
Tunda (delay.h)
LCD (lcd.h)
I2C (i2c.h)
SPI (spi.h)
RTC (ds1302.h, ds1302.h)
Suhu (lm75.h, ds1621.h)
5
FUSE BITS
Bit yang sangat penting untuk mengatur
konfigurasi dasar AVR.
Bisa terjadi penggunaan timer, counter, USART
tidak akan memenuhi spesifikasi.
Dalam contoh ini akan diberi contoh menu
window dari CodeVision C AVR 2.
6
FUSE BITS
ATMEGA8535 memiliki dua tipe fuse bits yaitu
Fuse High Byte dan Fuse Low Byte
7
FUSE BITS
ATMEGA8535 memiliki dua tipe fuse bits yaitu
Fuse High Byte dan Fuse Low Byte
8
FUSE BITS
9
FUSE BITS
1. BOOTRST – bit pemilih vektor reset. Nilai awal
1 artinya alamat vektor reset di 0x0000h. Jika diset
0 maka alamat reset sesuai bit BOOTSZ1 dan
BOOTSZ2.
2. BOOTSZ1 dan BOOTSZ2 – bit pemilih ukuran
boot sector. Bernilai awal 00 sehingga
memberikan ukuran boot sector sebesar 1024
word dgn alamat boot sector pada 0x0C00h
10
FUSE BITS
3. EESAVE – bit pengatur aktivasi penyimpanan
data EEPROM secara permanen. Bernilai awal 1
sehingga opsi ini tidak dilakukan.
4. CKOPT – bit pemrograman sumber clock.
Bernilai awal 1 sehingga sumber clock dari
internal sebesar 1MHz. Jika bernilai 0 maka
sumber clock berasal dari luar.
5. SPIEN – bit aktivasi pemrograman melalui SPI.
Tidak bisa diprogram melalui software.
11
FUSE BITS
6. WDTON – bit pengatur aktivasi Watch Dog
Timer. Bernilai awal 1 sehingga aktivasi WDT
dikendalikan register WDTCTR. Jika bernilai 0
maka WDT selalu aktif.
7. S8535C – mode kerja, bernilai awal 1, maka
beberapa fitur yang tidak didukung AT90S8535
dimatikan
12
FUSE LOW BYTE
1. CKSEL [3…0] seperti pada tabel
13
FUSE LOW BYTE
2. SUT1 SUT0 pemilih waktu start up
14
FUSE LOW BYTE
2. SUT1 SUT0 pemilih waktu start up
15
FUSE LOW BYTE
2. SUT1 SUT0 pemilih waktu start up
16
FUSE LOW BYTE
2. BODEN (Brown Out Detection Enable) – bit
pengatur aktivasi deteksi tegangan gagal. Bernilai
awal 1 sehingga fitur tidak diaktifkan. Jika
bernilai 0 dan jika tegangan catu mikro melebihi
atau kurang dari level tegangan yang diizinkan
maka secara otomatis mikro akan direset.
3. BODLEVEL – level tegangan gagal. Awal 1 diset
pada 4V, 0 diset pada 2,7V. Aktif jika BODEN
diaktifkan.
17
End of slide……