Anda di halaman 1dari 18

LECTURE 25

SECURITY AND FUSE BITS

1
FUSE BITS
Bit yang sangat penting untuk mengatur
konfigurasi dasar AVR.
Bisa terjadi penggunaan timer, counter, USART
tidak akan memenuhi spesifikasi.
Dalam contoh ini akan diberi contoh menu
window dari CodeVision C AVR 2.

2
LECTURE 26
FILE PUSTAKA YANG DISEDIAKAN OLEH
CODEVISION AVR 2

3
FILE PUSTAKA
FILE PUSTAKA YANG DISEDIAKAN OLEH
CODEVISION AVR 2
Syntaks:
#include <nama file pustaka>

#include <lcd.h>

4
FILE PUSTAKA
Tipe karakter (ctype.h)
Standar I/O (stdio.h)
Matematika (math.h)
String (string.h)
Konversi BCD (bcd.h)
Konversi akses memori (mem.h)
Tunda (delay.h)
LCD (lcd.h)
I2C (i2c.h)
SPI (spi.h)
RTC (ds1302.h, ds1302.h)
Suhu (lm75.h, ds1621.h)
5
FUSE BITS
Bit yang sangat penting untuk mengatur
konfigurasi dasar AVR.
Bisa terjadi penggunaan timer, counter, USART
tidak akan memenuhi spesifikasi.
Dalam contoh ini akan diberi contoh menu
window dari CodeVision C AVR 2.

6
FUSE BITS
ATMEGA8535 memiliki dua tipe fuse bits yaitu
Fuse High Byte dan Fuse Low Byte

7
FUSE BITS
ATMEGA8535 memiliki dua tipe fuse bits yaitu
Fuse High Byte dan Fuse Low Byte

8
FUSE BITS

9
FUSE BITS
1. BOOTRST – bit pemilih vektor reset. Nilai awal
1 artinya alamat vektor reset di 0x0000h. Jika diset
0 maka alamat reset sesuai bit BOOTSZ1 dan
BOOTSZ2.
2. BOOTSZ1 dan BOOTSZ2 – bit pemilih ukuran
boot sector. Bernilai awal 00 sehingga
memberikan ukuran boot sector sebesar 1024
word dgn alamat boot sector pada 0x0C00h

10
FUSE BITS
3. EESAVE – bit pengatur aktivasi penyimpanan
data EEPROM secara permanen. Bernilai awal 1
sehingga opsi ini tidak dilakukan.
4. CKOPT – bit pemrograman sumber clock.
Bernilai awal 1 sehingga sumber clock dari
internal sebesar 1MHz. Jika bernilai 0 maka
sumber clock berasal dari luar.
5. SPIEN – bit aktivasi pemrograman melalui SPI.
Tidak bisa diprogram melalui software.

11
FUSE BITS
6. WDTON – bit pengatur aktivasi Watch Dog
Timer. Bernilai awal 1 sehingga aktivasi WDT
dikendalikan register WDTCTR. Jika bernilai 0
maka WDT selalu aktif.
7. S8535C – mode kerja, bernilai awal 1, maka
beberapa fitur yang tidak didukung AT90S8535
dimatikan

12
FUSE LOW BYTE
1. CKSEL [3…0] seperti pada tabel

13
FUSE LOW BYTE
2. SUT1 SUT0 pemilih waktu start up

14
FUSE LOW BYTE
2. SUT1 SUT0 pemilih waktu start up

15
FUSE LOW BYTE
2. SUT1 SUT0 pemilih waktu start up

16
FUSE LOW BYTE
2. BODEN (Brown Out Detection Enable) – bit
pengatur aktivasi deteksi tegangan gagal. Bernilai
awal 1 sehingga fitur tidak diaktifkan. Jika
bernilai 0 dan jika tegangan catu mikro melebihi
atau kurang dari level tegangan yang diizinkan
maka secara otomatis mikro akan direset.
3. BODLEVEL – level tegangan gagal. Awal 1 diset
pada 4V, 0 diset pada 2,7V. Aktif jika BODEN
diaktifkan.

17
End of slide……

Anda mungkin juga menyukai