Referat Emboli Paru
Referat Emboli Paru
EMBOLI PARU
MUHAMMAD DENI KURNIAWAN/ I4061192054
Pembimbing: dr. Eldi Jimmy Saragih, Sp.JP FIHA
Kostadima E, Zakythinos E. Pulmonary Embolism: Pathophysiology,Diagnosis, Treatment. Hellenic J Cardiol. 2007; 48: 94-107.
FAKTOR PREDISPOSISI EMBOLI PARU
Faktor-faktor predisposisi terjadinya emboli paru
menurut Vichrow 1856 atau sering disebut sebagai
physiological risk factors, meliputi:
1. Adanya aliran darah lambat (statis),
2. Kerusakan dinding pembuluh darah vena,
3. Keadaan darah mudah membeku (hiperkoagulasi).
Aliran darah lambat (statis) dapat ditemukan
dalam beberapa keadaan, misalnya pasien yang
mengalami tirah baring cukup lama, kegemukan,
varises, dan gagal jantung kongestif.
Kostadima E, Zakythinos E. Pulmonary Embolism: Pathophysiology,Diagnosis, Treatment. Hellenic J Cardiol. 2007; 48: 94-107.
FAKTOR PREDISPOSISI EMBOLI PARU
Insidensi dari emboli paru meningkat secara
eksponensial dengan usia. 65% pasien mengalami
emboli paru pada usia 60 tahun ke atas. Terdapat
peningkatan resiko sebesar delapan kali lipat pada
pasien yang berusia 80 tahun dibandingkan dengan
pasien berusia kurang dari 50 tahun.
Hanya 39,5% pasien yang melakukan tindakan
operasi besar memiliki resio terjadinya emboli paru
apabila mendapatkan profilaksis yang cukup.
Kostadima E, Zakythinos E. Pulmonary Embolism: Pathophysiology,Diagnosis, Treatment. Hellenic J Cardiol. 2007; 48: 94-107.
GEJALA DAN TANDA EMBOLI PARU
TRIAS VIRCHOW
- Gelombang Q yang sempit diikuti dengan inversi gelombang T pada lead III disertai dengan
gelombang S pada lead I yang menandakan perubahan posisi jantung akibat dilatasi atrium
dan ventrikel kanan. Dapat ditemukan juga deviasi axis ke kanan
- P pulmonal
- Right bundle branch block yang baru
- Right ventricular strain dengan inversi gelombang T pada lead V1 hingga V4
- Aritmia Supraventrikular atau sinus takikardi
- Gambaran klasik S1, T3, Q3
Octaviani, Fidelia dan Andree Kurniawan. 2015. Emboli Paru. pISSN:1978-3094.Medicinus;2015;4(8):313-322
DIAGNOSIS EMBOLI PARU
Pemeriksaan Foto Thorax
Efusi pleura atau atelektasis yang sering bersamaan insidensinya dengan
penyakit ini. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menyingkirkan keadaan
lain khususnya pneumothorax. Gambaran lain yang dapat ditemukan yaitu
Hampton Hump and Palla Sign.
Pemeriksaan Foto thorax
menunjukkan:
Gambaran opasitas pada basal paru
kanan (lingkaran merah), dan adanya
pembesaran pada cabang arteri
pulmonalis kanan bagian desenden
(panah biru) yang disebut dengan
Hampton Hump and Palla Sign.
Pemeriksaan CT -Scan
Pemeriksaan computed tomography memiliki sensitivitas sebesar 70% dan
spesifitas sebesar 90% dalam mendiagnosis emboli paru. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan memberikan injeksi kontras medium melalui vena perifer yang dapat mencapai
arteri pulmonalis yang selanjutnya memberikan visualisasi arteri pulmonal hingga ke
cabang segmentalnya.
Octaviani, Fidelia dan Andree Kurniawan. 2015. Emboli Paru. pISSN:1978-3094.Medicinus;2015;4(8):313-322
DIAGNOSIS EMBOLI PARU
Pemeriksaan ekokardiografi transtorakal
Merupakan suatu alat diagnostik non-invasif yang digunakan untuk
menilai pressure overload dari ventrikel kanan yang diakibatkan oleh emboli
paru masif. Pada emboli paru akut dapat ditemukan tanda McConnell yang
menunjukkan disfungsi ventrikel kanan dengan akinesia pada dinding tengah
tetapi pergerakan normal pada bagian apex.
Beberapa penanda yang dapat digunakan untuk mendiagnosis emboli
paru akut, terdiri dari: