A. TIMBANG TERIMA KEPERAWATAN
1. Pengertian
Timbang terima memiliki beberapa istilah lain. Beberapa istilah itu
diantaranya handover, handoffs, shift report, signout, signover dan cross
coverage.
Friesen (2008) menyebutkan tentang definisi dari handover adalah transfer
tentang informasi (termasuk tanggungjawab dan tanggunggugat) selama
perpindahan perawatan yang berkelanjutan yang mencakup peluang tentang
pertanyaan, klarifikasi dan konfirmasi tentang pasien.
Nursalam (2008), menyatakan timbang terima adalah suatu cara dalam
menyampaikan sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien.
Jadi, Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima
suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima
merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift.
2. Tujuan Timbang Terima
1. Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia
antara lain : Catatan timbang terima, status klien dan kelompokshift timbang
terima. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan
pada pergantian shift yaitu pagi ke sore.
2. Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas malam menyerahkan ke perawat primer
berikutnya yang akan mengganti shift. Timbang terima pertama dilakukan di
nurse station kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke nurse station. Isi
timbang terima mencakup jumlah klien, masalah keperawatan, intervensi yang
sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan khusus bila ada. Setiap
klien dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke klien.
3. Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan klien.
B. PENDELEGASIAN TUGAS
1. Pengertian delegasi
Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan. Pendelegasian
adalah kegiatan seseorang untuk menugaskan stafnya / bawahannya untuk
melaksanakan bagian dari tugas manajer yangbersangkutan dan pada waktu
bersamaan memberikan kekuasaan kepeda staf/bawahan tersebut,
sehingga bawahan itu dapat melaksanakan tugas tugas itu sebaik baiknya
serta dapat mempertanggung jawabkan hal hal yang
didelegasikankepadanya, ( Manulang,1988)
Pendelegasian merupakan proses penugasan, wewenang dan tanggung
jawab kepada bawahan. ( Sujak, 1990)
2. Alasan pentingnya pendelegasian
Dibawah ini adalah prinsip – prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk
delegasi yang efektif :
1. Prinsip scalar.
Proses skalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah yang
menghasilkan pertambahan tingkat-tingkat pada struktur organisasi. Proses
skalar dicapai melalui pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
2. Prinsip kesatuan perintah.
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip
kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik.
Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan
wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada
serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab
serta pembagian kerja.Tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitas.
5. Cara melakukan delegasi
Tappen,1995
Komunikasi adalah suatu pertukaran pikiran, perasaan, pendapat dan memberikan nasehat dimana terjadi antara dua orang
atau lebih yang saling bekerjasama
Effendy, 2000 : 13
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu
untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan
Handoko, 2002 : 30
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain
Komponen Komunikasi
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan
kepada pihak lain.
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu
pihak kepada pihak lain.
Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada
komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat
berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari
pihak lain.
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi
pesan.
Hambatan dalam komunikasi
Hambatan dalam komunikasi secara
umum:
1. Gangguan
Ada 2 jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut sifatnya
dapat diklasifikasikan sebagai gangguan mekanik dan semantic.
Gangguan mekanik : Gangguan yang disebabkan oleh saluran komunikasi
atau kegaduhan yang bersifat fisik.
Gangguan semantic : Gangguan jenis ini bersangkutan dengan pesan
komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak.
2. Kepentingan
Kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau
menghayati suatu pesan.
3. Motivasi terpendam
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar
dengan keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya. Semakin sesuai
komunikasi dengan motivasi seseorang semakin besar kemungkinan
komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak yang bersangkutan.
Sebaliknya, komunikan akan mengabaikan suatu komunikasi yang tak sesuai
dengan motivasinya.
4. Prasangka
Prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu
kegiatan komunikasi oleh karena orang yang mempunyai prasangka belum
apa-apa sudah bersikap curiga dan menentang komunikator yang hendak
melancarkan komunikasi.
Proses Komunikasi
1.
• Mengetahui apa yang ingin disampaikan sebelum menulis
Komunikasi • Gunakan kata aktif
• Tulis kata yang sederhana, familier, spesufik dan nyata
• Manajer selalu mengadakan komunikasi verbal kepada atasan dan bawahan baik secara formal maupun
3. Komunikasi non
• Komunikasi dengan menggunakan ekspresi wajah, pergerakan tubuh, dan sikap tubuh (body language)
• Komunikasi non verbal mengandung arti yang lebih signifikan dibandingkan dengan komunikasi verbal.
• Komunikasi non verbal meliputi komponen emosi terhadap pesan yang diterima atau disampaikan, tetapi
akan menjadi sesuatu yang membahayakan jika komunikasi non verbal diartikan salah tanpa adanya
Saatklien,
Diperlukan komunikasi yang jelas tentang kebutuhan timbang terima yang
intervensi (operan)
sudah dilakukan dan yang belum, serta respon pasien
Perawat melakukan timbang terima dengan berjalan bersama dengan perawat lainnya dan menyampaikan kondisi pasien secara akurat di dekat pasien
Interview
Suatu komunikasi dengan tujuan tertentu untuk memperoleh / Anamnesa
data tentang keadaan pasien dan melaksanakan tindakan yang akurat
Merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh perawat kepada pasien pada saat pelaksanaan asuhan keperawatan