Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS:

REGIONAL ANESTESI DENGAN SPINAL ANESTESI


PADA PASIEN SC DENGAN INDIKASI G3P2A0 H. 36
MINGGU DENGAN PLASENTA PREVIA, IUFD, DAN PEB

MUHAMMAD DENI KURNIAWAN/ I4061192054


Pembimbing: dr. Daris Hidayat, Sp. An

Kepaniteraan Klinik Stase Anestesiologi dan Reanimasi


Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada
Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura
PENYAJIAN KASUS
ANAMNESIS
Identitas
Nama : Ny. E
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 39 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Tanggal MRS : 06 Juni 2021
Biaya Perawatan : BPJS
PENYAJIAN KASUS
Keluhan Utama
Keluar darah dari jalan lahir

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari
jalan lahir sejak 1 hari SMRS, Keluhan tersebut disertai
dengan mules yang hilang timbul. Pengeluaran lendir
(-). Pasien sedang hamil anak ke 3, riwayat keguguran
(-), dengan usia kehamilan 36 minggu.
Keluhan lain seperti demam, mual, muntah dan
pusing, pandangan kabur, kejang disangkal oleh pasien.
Pasien tidak merasakan gerakan janin sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Dahulu PENYAJIAN KASUS
- Ht (+), Dm (-)
- Asma (-) Riwayat Penyakit Keluarga
- Alergi (-)
- Alergi Obat (-)
- DM (-), HT (-)
- Merokok (-) - Riwayat keluhan yang sama (-)
- Trauma Perut (-)

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum: Tampak Sakit Sedang
Tanda-Tanda Vital:
TD : 170/80 mmHg BB: 68 kg
HR : 80 x/m TB: 160 cm
RR : 20 x/m
SpO2 : 98%
Temp : 36,5 oC
PENYAJIAN KASUS
Status Generalis
Kepala : Normocephal
Mata : CA (-/-), SI (-/-), pupil reguler bulat isokor 3 mm/3 mm,
refleks cahaya (+/+),
Mulut : Bibir sianosis (-), mukosa bibir kering (-)
Leher : Bentuk simetris, pembesaran KGB (-)
Paru
Pergerakan dada simetris, pelebaran ICS (-), sonor, suara nafas
dasar vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
S1 S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
PENYAJIAN KASUS
Abdomen
Status Obstetri
Pemeriksaan Luar:
• Leopold I : teraba bokong
• Leopold II : punggung kiri
• Leopold III : letak kepala
• Leopold IV : kepala sudah masuk PAP
• Denyut jantung janin : tidak didapatkan
• Tinggi Fundus Uteri : 30 cm
• Taksiran berat janin : 2945 gr

Ekstremitas : Akral hangat (+), CRT ≤ 2’’ , Edema tungkai (-)


PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL NILAI KETERANGAN
RUJUKAN
WBC 8.2 3.5-10.0 -
RBC 3.73 3.50-5.50 -
HGB 9.1 11.5-16.5 L
HCT 28.2 35.0-55.0 L
PLT 184 150-400 -
GLUKOSA 63 100-180 L
DARAH
SEWAKTU
DIAGNOSIS PRE OPERATIF
G3P2A0 H. 36 MINGGU DENGAN PLASENTA PREVIA,
IUFD, DAN PEB

STATUS OPERATIF
Status fisik ASA 2

JENIS OPERASI
SC
JENIS ANESTESI
Regional Anesetesi – Spinal Anestesi
PERSIAPAN PRA ANESTESI
- Edukasi
- Puasa 6 jam pre operasi
- Informed consent tindakan anestesi
Anestesi Regional
• Keuntungan
- Murah
- Sederhana dan menggunaan alatnya minim
- Pasien Sadar
- Perdarahan relatif Sedikit
- Relaksasi cukup baik sehingga reaksi stres pada daerah
pembedahan kurang bhakan tidak ada

• Kerugian
- Waktu pemulihan lebih Lama
- Adanya resiko kurang efektif
- Komplikasi tindakan membuat pasien kurang nyaman
TERAPI CAIRAN
 Puasa
Puasa 6 jam
 Perdarahan

EBV = 68 kg x 65 ml/kgBB = 4.420 ml


Perkiraan perdarahan : 1000/4420 x 100% = 23%
10% Pertama = Cairan Kristaloid 3 ml
442 ml = 1326 ml Cairan Kristaloid
10% Kedua = Cairan Koloid 2 ml
1000-442 = 558 ml x 2 = 1116 ml cairan koloid
 Kebutuhan Basal

2 ml/kgBB/jam = 2 ml/kgBBB/jam x 68 kg x 1 jam = 136 ml

 Stress Operasi
Pemeliharaan 6ml/kgBB/jam = 6 ml/kgBB/ jam x 68 kg x 1 jam = 408 ml
 Perbedaan Suhu

-
TINDAKAN DAN MONITORING
Jam TTV Keterangan

09.30 TD 175/90 mmHg Pasien masuk kamar operasi


HR 80 x/m Di berikan Premedikasi
RR 21 x/m Inj. Ondansentron 4 mg
SpO2 99% free air dg Inj. Dexamethason 10 mg
O2 2 lpm
09.35 TD 160/90 mmHg Dilakukan Induksi
HR 90 x/m Inj. Bupivacain 20 mg spinal
RR 23 x/m
SpO2 99% free air dg
O2 2 lpm
09.40 TD 140/80 mmHg - Operasi berlangsung
HR 100 x/menit
RR 24 x/menit
SpO2 99% free air dg
O2 2 lpm
09.45 TD 120/80 mmHg -operasi berlangsung
HR 90 x/menit
RR 24 x/menit
SpO2 99% free air dg
O2 2 lpm
TINDAKAN DAN MONITORING
Jam TTV Keterangan

09.50 TD 150/80 mmHg Operasi Berlangsung,


HR 90 x/menit - inj. Oksitosin 20 iu
RR 23x/menit
SpO2 99% free air dg
O2 2 lpm
09.55 TD 150/80 mmHg Operasi Berlangsung
HR 90 x/m -
RR 23x/menit
SpO2 99% free air dg
O2 2 lpm
10.00 TD 90/50 mmHg Operasi Berlangsung
HR 100x/menit Inj. Epedrin 30 mg
RR 20 x/menit
SpO2 99% free air dg
O2 2 lpm
10.05 TD 130/90 mmHg Operasi Berlangsung
HR 80 x/menit
RR 20 x/menit
SpO2 99% free air dg
O2 2 lpm
TINDAKAN DAN MONITORING
Jam TTV Keterangan

10.10 TD 120/70 mmHg Operasi Berlangsung,


HR 100 x/menit - inj. Asam Tranexamat 1 gr
RR 23x/menit
SpO2 99% free air dg
O2 2 lpm
10.15 TD 120/70 mmHg Operasi Berlangsung
HR 110 x/menit -
RR 23x/menit
SpO2 99% free air dg
O2 2 lpm
10.20 TD 110/70 mmHg Operasi Selesai
HR 120x/menit Pasien di pindahkan ke ruang Recovery Room
RR 20 x/menit
SpO2 99% free air dg
O2 2 lpm
PREMEDIKASI
• DEXAMETHASON • ONDANSENTRON
- Dosis : 0,5 mg (Dewasa), 0,02- - Dosis : 0,2 mg/kgbb
0,03 mg/kgbb (anak)
- Efek : golongan anti-emetik
- Efek : Golongan Kortikosteroid
Mengatasi peradangan,
mencegah dan mengobati
reaksi alergi dan penyakit mual dan muntah
autoimun - Sediaan obat: tablet, sirup,
- Sediaan Obat: Tablet, sirup, injeksi dan suppositoria
salep dan tetes mata, injeksi - Efek samping: sakit kepala,
- Efek samping: Peningkatan sembelit, meriang ,
nafsu makan, gangguan tidur, mengantuk dan pusing.
pusing, sakit perut
INDUKSI
Bupivacain
- Dosis : 2-3 mg/kgbb
- Golongan obat bius
- Efek : memberikan efek mati rasa, dan menghilangkan
rasa nyeri pada bagian tubuh tertentu sesuai dengan
area persyarafannya
- Sediaan: injeksi
- Efek samping: penurunan gairah seksual, iritasi kulit,
mual, muntah, konstipasi, mati rasa yang
berkepanjangan, denyut jantung cepat atau lambat
DURANTE OP
Ephedrine
- Dosis : 0,25-1 mg/kgbb
- Golongan dekongestan
- Efek : dekongestan, bronkodilator dan
antihipotensi
- Sediaan: injeksi
- Efek samping: pusing, mual, sakit kepala,
aritmia, insomnia
DURANTE OP
Oksitosin
- Dosis : 1-4 mUnit/menit iv
- Golongan hormon sintetis
- Efek : memicu kontraksi uterus dan meningkatkan
intensitasnya pada saat persalinan, dan mengontrol
perdarahan setelah persalinan dan membantu keluarnya
asi.
- Sediaan: injeksi, nasal spray
- Efek samping: mual, muntah, sakit kepala, takikardi,
kontraksi rahim yang berlebihan
DURANTE OP
Asam Tranexamat
Dosis : Dewasa 1000 mg IV, Dosis Maks 2000 mg,
dosis anak 20 mg/KgBB
Efek : Antifibriinolitik dan Antiinflamasi
Pasien trauma yang mempunyai risiko mortalitas
tinggi akibat perdarahan
1. Hipotensi
2. Nyeri kepala
3. Nyeri abdomen
INSTRUKSI POST OPERASI

1. IVFD Ringer Lactate (30 ml /kgBB/24 jam) 2040 ml/24 jam


Tramadol 100 mg + Ondansentron 4 mg + ketorolac 10 mg drip 20
tpm makro
2. Ketorolac Bolus 30 mg/8 jam
TRAMADOL (ANALGETIK)

Dosis : 1-2 mg/kg BB (anak) 50-100 mg


(dewasa) dosis maksimal 400 mg/hari.
Efek : Agonist reseptor μ di Sistem Saraf
Pusat (Opioid)
1. Mual
2. Muntah
3. Depresi nafas
Onset : 15-30 menit
Durasi :6 jam
Kontraindikasi :MOI inhibitor.
KETOROLAC

Dosis : 0,6 mg/kgBB(anak), 30 mg (dewasa)


Efek : Analgetik Non-Steroidal
Antiinflammatory Drug
1. Memperpanjang waktu perdarahan
2. Ulserasi Saluran Cerna.
Onset : 30 menit
Durasi : 6-8 jam
Kontraindikasi : Alergi NSAID dan Aspirin
ONDANSENTRON (ANTIEMETIK)

Dosis : 0,15 mg/kgBB(anak), 4-8 mg (dewasa)


Efek : 5HT3 (serotonin) Receptor antagonis
1. Nyeri Kepala
2. Konstipasi
3. Malaise
Onset : 15-30 menit
Durasi : 6-8 jam
Kontraindikasi : Alergi
KESIMPULAN
1. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang didapatkan
diagnosis G3P2A0 H. 36 minggu + Plasenta Previa + IUFD + PEB yang
direncanakan dilakukan tindakan pembedahan SC + MOW dengan
Regional anestesi dengan anestesi Spinal.
2. Pemilihan anestesi ini sudah sesuai indikasi, yaitu daerah operasi di
daerah abdomen, kondisi pasien dan durasi operasi.
3. Terapi pre, intra, dan post operasi sangat penting untuk mencegah
efek samping obat anestesi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai