2. Tujuan dan Fungsi Pranata Sosial 3. Karakteristik Pranata Sosial 4. Tipe Pranata Sosial 5. Cara-cara Mempelajari Pranata Sosial PENGERTIAN PRANATA SOSIAL
● Pranata Sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu
tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting (Horton dan Hunt, 1987). ● Pranata Sosial adalah sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia (Horton dan Hunt, 1987). ● Pranata Sosial adalah seluruh total dari kelakuan manusia yang berpola untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia dalam masyarakatnya (Koentjaraningrat, 1974). ● Pranata Sosial adalah himpunan daripada norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat (Soerjono Soekanto, 1970). PRANATA SOSIAL DAN ASOSIASI
● Pranata Sosial tidak mempunyai anggota, tetapi mempunyai
pengikut. ● Asosiasi mempunyai anggota/pengikut. ● Contoh : Agama adalah suatu sistem kepercayaan, praktek dan Hubungan (Pranata Sosial). Sementara Muhammadiyah adalah asosiasi, mempunyai pengikut. Pranata Sosial Asosiasi 1. Permainan sepak bola, ada 1. PSSI adalah asosiasi yang seperangkat peraturan mempunyai anggota 2. Perbankan adalah prosedur 2. Bank adalah asosiasi, yang dibakukan untuk kumpulan dari orang-orang mengelola transaksi keuangan TUJUAN DAN FUNGSI PRANATA SOSIAL
● Tujuan Pranata Sosial adalah untuk mengatur agar kebutuhan
hidup manusia dapat terpenuhi secara memadai, juga sekaligus untuk mengatur agar kehidupan sosial warga masyarakat bisa berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. ● Fungsi Pranata Sosial : 1. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat tentang bagaimana bertingkahlaku atau bersikap di dalam usaha untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. 2. Untuk memberikan pegangan dalam mengadakan sistem pengendalian sosial, sehingga tertib sosial dapat terwujud. 3. Menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman perpecahan atau disintegrasi masyarakat (Soerjono Soekanto, 1970). KARAKTERISTIK PRANATA SOSIAL
1. Seperangkat organisasi daripada pemikiran-pemikiran dan
pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan. 2. Mempunyai kekekalan dan tidak lekas lenyap di dalam masyarakat. 3. Merupakan pedoman serta arah yang ingin dicapai. 4. Sebagai alat-alat perlengkapan untuk mencapai tujuan. 5. Pada umumnya dilakukan dalam bentuk lambang-lambang (simbolis). 6. Mempunyai tradisi, baik tertulis maupun tidak (Gillin and Gillin dalam Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, 1970). TIPE PRANATA SOSIAL
● Horton dan Hunt (1987) :
1. Keluarga 2. Keagamaan 3. Pemerintahan 4. Perekonomian 5. Pendidikan ● Koentjaraningrat (1970) : 1. Kinship atau Domestic Institutions, memenuhi kebutuhan hidup kekerabatan. Contoh : perkawinan, pengasuhan, 2. Economic Institutions, untuk mencapai pencarian hidup. Contoh pertanian, peternakan, perdagangan, 3. Educational Institutions, untuk pendidikan manusia agar menjadi anggota masyarakat yang berguna. Contoh : SD, SMP, SMA, PT, 4. Scientific Institutions, untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia. Contoh : penelitian, kegiatan ilmiah, 5. Aesthetic and recreational Institutions, memenuhi kebutuhan manusia dari rasa keindahan. Contoh : seni rupa, seni musik, seni tari, seni suara, 6. Religious Institutions, kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan. Contoh : siar agama, perayaan keagamaan, upacara keagamaan, 7. Political Institutions, untuk mengatur kehidupan masyarakat dalam kehidupan bernegara. Contoh : Pemerintahan, Polisi, Kepartaian, Kehakiman, 8. Somatic Institutions, memenuhi kebutuhan jasmani manusia. Contoh : pemeliharaan kecantikan, pemeliharaan kesehatan. CARA-CARA MEMPELAJARI PRANATA SOSIAL
1. Analisis secara Historis, meneliti sejarah timbul dan
berkembangnya pranata sosial. Contoh : asal mula dan perkembangan demokrasi, perkawinan, dsb. 2. Analisis Komparatif, menelaah pranata sosial dalam pelbagai masyarakat yang berlainan. Contoh : Praktek-praktek pendidikan, perkawinan, perdagangan, dll. 3. Hubungan antar Pranata Sosial, pendekatan pada hubungan fungsional. Misalnya, penelitian tentang Lembaga Perwakilan, mau tak mau akan menyangkut pula penelitian terhadap pergaulan muda-mudi, keluarga, kewarisan, harta perkawinan, dll.