Anda di halaman 1dari 9

SOSIOLOGI (5)

LEMBAGA KEMASYARAKATAN/PRANATA SOSIAL

1. Pengertian Pranata Sosial


2. Tujuan dan Fungsi Pranata Sosial
3. Karakteristik Pranata Sosial
4. Tipe Pranata Sosial
5. Cara-cara Mempelajari Pranata Sosial
PENGERTIAN PRANATA SOSIAL

● Pranata Sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu


tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting
(Horton dan Hunt, 1987).
● Pranata Sosial adalah sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan
yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia (Horton dan
Hunt, 1987).
● Pranata Sosial adalah seluruh total dari kelakuan manusia yang
berpola untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia
dalam masyarakatnya (Koentjaraningrat, 1974).
● Pranata Sosial adalah himpunan daripada norma-norma dari
segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di
dalam kehidupan masyarakat (Soerjono Soekanto, 1970).
PRANATA SOSIAL DAN ASOSIASI

● Pranata Sosial tidak mempunyai anggota, tetapi mempunyai


pengikut.
● Asosiasi mempunyai anggota/pengikut.
● Contoh :
Agama adalah suatu sistem kepercayaan, praktek dan Hubungan
(Pranata Sosial).
Sementara Muhammadiyah adalah asosiasi, mempunyai
pengikut.
Pranata Sosial Asosiasi
1. Permainan sepak bola, ada 1. PSSI adalah asosiasi yang
seperangkat peraturan mempunyai anggota
2. Perbankan adalah prosedur 2. Bank adalah asosiasi,
yang dibakukan untuk kumpulan dari orang-orang
mengelola transaksi keuangan
TUJUAN DAN FUNGSI PRANATA SOSIAL

● Tujuan Pranata Sosial adalah untuk mengatur agar kebutuhan


hidup manusia dapat terpenuhi secara memadai, juga sekaligus
untuk mengatur agar kehidupan sosial warga masyarakat bisa
berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan kaidah-kaidah
yang berlaku.
● Fungsi Pranata Sosial :
1. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat tentang
bagaimana bertingkahlaku atau bersikap di dalam usaha
untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
2. Untuk memberikan pegangan dalam mengadakan sistem
pengendalian sosial, sehingga tertib sosial dapat terwujud.
3. Menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman perpecahan
atau disintegrasi masyarakat (Soerjono Soekanto, 1970).
KARAKTERISTIK PRANATA SOSIAL

1. Seperangkat organisasi daripada pemikiran-pemikiran dan


pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas
kemasyarakatan.
2. Mempunyai kekekalan dan tidak lekas lenyap di dalam
masyarakat.
3. Merupakan pedoman serta arah yang ingin dicapai.
4. Sebagai alat-alat perlengkapan untuk mencapai tujuan.
5. Pada umumnya dilakukan dalam bentuk lambang-lambang
(simbolis).
6. Mempunyai tradisi, baik tertulis maupun tidak (Gillin and
Gillin dalam Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi,
1970).
TIPE PRANATA SOSIAL

● Horton dan Hunt (1987) :


1. Keluarga
2. Keagamaan
3. Pemerintahan
4. Perekonomian
5. Pendidikan
● Koentjaraningrat (1970) :
1. Kinship atau Domestic Institutions, memenuhi kebutuhan
hidup kekerabatan. Contoh : perkawinan, pengasuhan,
2. Economic Institutions, untuk mencapai pencarian hidup.
Contoh pertanian, peternakan, perdagangan,
3. Educational Institutions, untuk pendidikan manusia agar
menjadi anggota masyarakat yang berguna. Contoh : SD,
SMP, SMA, PT,
4. Scientific Institutions, untuk memenuhi kebutuhan ilmiah
manusia. Contoh : penelitian, kegiatan ilmiah,
5. Aesthetic and recreational Institutions, memenuhi kebutuhan
manusia dari rasa keindahan. Contoh : seni rupa, seni musik,
seni tari, seni suara,
6. Religious Institutions, kebutuhan manusia untuk berhubungan
dengan Tuhan. Contoh : siar agama, perayaan keagamaan,
upacara keagamaan,
7. Political Institutions, untuk mengatur kehidupan masyarakat
dalam kehidupan bernegara. Contoh : Pemerintahan, Polisi,
Kepartaian, Kehakiman,
8. Somatic Institutions, memenuhi kebutuhan jasmani manusia.
Contoh : pemeliharaan kecantikan, pemeliharaan kesehatan.
CARA-CARA MEMPELAJARI PRANATA SOSIAL

1. Analisis secara Historis, meneliti sejarah timbul dan


berkembangnya pranata sosial. Contoh : asal mula dan
perkembangan demokrasi, perkawinan, dsb.
2. Analisis Komparatif, menelaah pranata sosial dalam pelbagai
masyarakat yang berlainan. Contoh : Praktek-praktek pendidikan,
perkawinan, perdagangan, dll.
3. Hubungan antar Pranata Sosial, pendekatan pada hubungan
fungsional. Misalnya, penelitian tentang Lembaga Perwakilan,
mau tak mau akan menyangkut pula penelitian terhadap
pergaulan muda-mudi, keluarga, kewarisan, harta perkawinan, dll.

Anda mungkin juga menyukai