Anda di halaman 1dari 19

REFERAT

SUMBATAN
JALAN NAFAS

Supervisor Pembimbing: Alifia Nurdani Darmawan


dr.Juwita, Sp.An (70700119014)
DEPARTEMEN ANASTESIOLOGI
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
OUTLINE FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2020

 Definisi, Etiologi,
Gejala Klinis,
Penatalaksanaan

01 02 03 04
PENDA- TINJAUAN
HULUAN ANATOMI PUSTAKA KESIMPU-
LAN

Sistem Saluran Nafas


Atas
PENDAHULUAN
Saluran nafas atas terdiri dari hidung, faring dan laring. Masing- masing memiliki fungsi
yang berperan dalam hal menjaga saluran nafas atas. Hidung dan cavitas nasi berhubungan
dengan fungsi penghidu, pernafasan, penyaringan debu dan pelembapan udara pernafasan.
Faring berfungsi dalam hal respiratorik dan memungkinkan terjadinya vokalisasi serta
laring untuk melindungi jalan napas bawah dari obstruksi benda asing. Obstruksi saluran
nafas atas adalah sumbatan pada saluran nafas atas yang disebabkan oleh adanya radang,
benda asing, trauma, tumor, dan kelumpuhan nervus rekuren bilateral, sehingga ventilasi
pada saluran nafas terrganggu dan dapat menyebabkan kegawatdaruratan saluran nafas
mulai dari asfiksia hingga kematian. Oleh karena bahaya obstruksi pada saluran nafas atas,
yang dapat menyebabkan kematian, maka pentingnya penatalaksanaan awal pada obstruksi
jalan nafas.
Anatomi Sistem
Saluran Nafas Atas
1. Hidung
2. Faring
3. Laring

● Di dalam hidung (nasus) terdapat organum


olfactorium perifer. Fungsi hidung dan cavitas nasi
berhubungan dengan:
a.Fungsi penghidu
c.Penyaringan debu
d.Kelembapan udara pernapasan
e.Penampungan sekret dari sinus paranasalles dan
ductus nasolacrimalis
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi,Etiologi, Gejala
klinis, Penatalaksanaan
Obstruksi Saluran Nafas
KONGENITAL Atresia Koana

• Dada bayi baru lahir yang hanya bisa


Atresia koana adalah tertutupnya satu atau kedua posterior bernapas melalui hidung, kondisi ini
kavum nasi oleh membran abnormal atau tulang. Hal ini merupakan keadaan gawat darurat dan
terjadi akibat kegagalan embriologik dari membran perrluu pertolongan yang cepat pada jalan
bukonasal untuk membelah sebelum kelahiran.Gejala yang napas atas untuk menyelamatkan
paling khas pada atresia koana adalah tidak adanya atau hidupnya.Obstruksi koana unilateral
kadang-kadang tidak menimbulkan gejala
tidak adekuatnya jalan napas hidung.
pada saat lahir tapi kemudian akan
menyebabkan gangguan drainase nasal
kronis unilateral pada masa anak-anak

Atresia koana bilateral memerlukan tindakan yang darurat bertujuan


untuk menjamin jalan napas, karena dapat menyebabkan asfiksia berat
dan kematian setelah kelahiran. Kelainan penyerta yaitu adanya Definisi &
meningosil sehingga operasi ini dilakukan bersama bagian bedah Saraf.
Tindakan yang dilakukan adalah koanoplasti dan pemasangan stent Etiologi
menggunakan pipa nasogastrik ukuran 12
STENOSIS SUBGLOTIK Definisi &
Etiologi
Kelainan yang dapat menyebabkan stenosis subglotik ialah: Pada umumnya terapi stenosis subglotik yang
• Penebalan jaringan submukosa dengan hyperplasia disebabkan oleh kelainan submukosa ialah
dilatasi atau dengan laser CO2. Stenosis
kelenjar mucus dan fibrosis.
subglotik yang disebabkan oleh kelainan
• Kelainan bentuk tulang rawan krikoid dengan lumen bentuk tulang rawan krikoid dilakukan terapi
yang lebih kecil. pembedahan dengan melakukan rekontruksi.
• Bentuk tulang rawan normal dengan ukuran lebih kecil
• Pergeseran cincin trakea pertama kearah atas belakang
ke dalam lumen krikoid.

Gejala stenosis subglotik ialah stridor, dispneu, retraksi di suprasternal,


epigastrium, interkostal serta subklavikula. Pada stadium yang lebih
berat akan ditemukan sianosis dan apnea sebagai akibat sumbatan jalan
nafas, sehingga mungkin juga terjadi gagal pernafasan (respiratory
distress). Terapi tergantung kelainan yang menyebabkannya.
LARINGOMALASIA Definisi &
Etiologi

Pada stadium awal ditemukan epiglotis lemah, sehingga


pada waktu inspirasi epiglotis tertarik ke bawah dan
menutup rima glotis. Dengan demikian bila pasien
bernafas, nafasnya berbunyi (stridor). Stridor merupakan
gejala awal, dapat menetap dan mungkin hilang timbul, ini
disebabkan lemahnya struktur laring.

Tanda sumbatan jalan nafas dapat dillihat dengan adanya cekungan


(retraksi) di daerah supra sterna, epigastrium, interkostal dan
supraklavikular. Bila sumbatan ini makin hebat, dapat dilakukan
intubasi endotrakea.
RADANG Epiglotitis akut

Epiglotitis akut adalah suatu keadaan inflamasi akut yang terjadi Penatalaksanaan pada pasien dengan
pada daerah supraglotis dari orofaring, meliputi epiglotis, epiglotitis diarahkan kepada mengurangi
obstruksi saluran napas dan menjaaganya
valekula, aritenoid, dan lipatan ariepiglotika. Epiglotitis akut
agar tetap terbuka serta mengeradikasi agen
biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, bakteri paling sering penyebab.Dapat dilakukan intubasi jika telah
ditemukan adalah Haemophilus influenza. Epigllotitis akut paling terjadi obstruksi, dengan ekstubasi setelah
sering terjadi pada anak-anak berusia 2-4 tahun namun akhir- 48-72 jam, serta pemberian antibiotika yang
akhir ini dilaporkan bahwa prevalensi dan insidennya meningkat adekuat.
pada orang dewasa.

Onset dari gejala epiglotitis akut biasanya terrjadi tiba-tiba dan berkembang
secara cepat. &ada pasien anak-anak, gejala yang sering ditemui adalah sesak
napas dan stridor yang didahului oleh demam, sedangkan pada pasien dewasa
gejala yang terjadi lebih ringan, dan yang paling sering dikeluhkan adalah
nyeri tenggorokan dan nyeri saat menelan.Diagnosis dapat dibuat berdasarkan
riwayat perjallanan penyyakit dan tanda serta gejala klinis yang ditemui, dan
dari foto rontgen lateral leher yang memperlihatkan edema epiglotis (thumb
sign) dan dilaataasi dari hipofaring.
TRAUMA 1.Fraktur Os.mandibula

Fraktur ini paling sering terjadi. Fraktur mandibula ini sangat Diagnosis ditegakkan berdasarkan
penting dihubungkan dengan adanya otot yang bekerja dan adanya riwayat kerusakan rahang
berregio atau berisersio pada mandibula yaitu otot elevator, otot bawah dengan gejala berikut:
depressor, dan otot protusor. •Pembengkakan, ekimosis atau laserasi
pada kulitt
• Nyeri
Penanggulangan fraktur madibula tergantung pada lokasi fraktur,
•Anastesi pada satu bibir bawah, gusi,
luasnya fraktur, dan keluhan yang diderita. 1okasi fraktur
•Maloklusi
ditentukan oleh pemeriksaan radiografi.
•Gangguan morbilitas atau krepitasi
•Malfungsi berupa trismus, rasa nyeri
waktu mengunyah
TRAUMA 2. Paralisis laring

Paralisis n. laringeus superior


Paralisis n. laringeus superior di proksimal percabangannya
menjadi cabang ekstern dan intern menyebabkan penderita
terrsedak billa minum akibat anastesi mukosa sebab tidak merasa
minuman turun. Terjadi juga perubahan nada dan resonansi suara
bila penderita bicara keras atau saat menyanyi terlalu lama karena
tegangan pita suara terganggu.

Paralisis n. laringeus rekurens


Paralisis n. laringeus inferior mengakibatkan suara mendesau. Gejala ini dapat menghilang dalam beberapa minggu
bila terjadi kompensasi oleh otot aduktor kontralateral sehingga pita suara yang sehat bergerak melewati garis
tengah sehingga bertemu dengan pita suara yang lumpuh.Paralisis bilateral n. larringeus rekurens menyebabkan
sesak nafas karena celah suara sempit karena kedua pita suara tidak dapat abduksi pada inspirasi, sehingga menetap
pada posisi paramedian. Oleh karena itu, penderita terpaksa istirahat dan menghindari keadaan yang memerlukan
lebih banyak zat asam seperti kerja, gerakan berlebihan, takut dan demam.
TRAUMA

Trauma trakea
Trauma tumpul tidak menimbulkan gejala atau tanda, tetapi dapat
juga mengakibatkan kelainan lebih hebat berupa sesak nafas
karena penekanan jalan nafas atau aspirasi darah atau emfisema
kutis bila trakea robek. trauma tumpul trakea jarang memerlukan
tindakan bedah. Penderita diobservasi. Bila terjadi obstruksi jalan
nafas dikerjakan trakeostomi. Pada trauma tajam yang
menyebabkan robekan trakea, dilakukan trakeotomi di distal
robekan, dan dijahit.

Trauma intubasi
Pemasangan pipa endotrakea yang lama dapat menimbulkan
udema laring dan trakea. Gejalanya suara penderita terdengar
parau, dan adanya kesulitan menelan, gangguan aktivitas laring,
dan beberapa derajat obstruksi pernafasan. Pengobatan yang
diberikan kortikossteroid. Bila obstrruksi nafas terlalu hebat,
dilakukan trakeostomi.
TUMOR Hemangioma

Hemangioma biasanya timbul di daerah subglotik. Sering pula


disertai dengan hemangioma di tempat lain, seperti di leher.

Gejalanya ialah terdapat hemoptisis dan bila tumor itu besar,


terdapat juga sumbatan laring. Terapinya ialah dengan bedah
laser, kortikosteroid atau dengan obat-obat skleroting.
TUMOR Papiloma Laring

Tumor ini digolongkan dalam 2 jenis : Gejala utama adalaah suara parau. Kadang-
Papiloma laring juvenile, diitemukan pada anak, biasanya kadang terdapat pula betuk. Apabila
berbentuk multiple dan mengalami regresi saat dewasa. Pada orang papiloma telah menutup rima glottis maka
dewasa biasanya berbentuk tunggal, tidak akan mengalami resolusi timbul sesak nafas dengan stridor.
dan merupakan prekanker. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesis, gejala klinis, pemeriksaan laring
langsung, biopsy serta pemeriksaan
patologi-anatomik.

Terapi:
Ekstirpasi papiloma dengan bedah mikro atau juga dengan sinar laser.
Karena sering tumbuh lagi, tindakan ini diulang berkali-kali. Kadang dalam
seminggu tampak papiloma tumbuh.Penyebab tersering yaitu karena virus,
untuk terapinya diberikan vaksin dari massa tuumor, obat anti viirus,
hormone, kalsium atau ID methionin. Tidak dianjurkan memberikan
radioterapi karena papilloma dapat berubah menjadi ganas.
Benda Asing Saluran Nafas Atas
Benda asing di hidung sering terjadi pada anak, dan pada Benda asing di hidung
anak sering luput darri perhatian, gejala yang sering timbul
yaitu hidung tersumbat, rinore unilateral dengan cairan
kental dan berbau, kadang-kadang demam, nyeri, epitaksisi
dan bersin. Hasil pemeriksaan tampak edem dengan
inflamasi mukosa hidung unilatteral dan dapat terrjadii
ulserasi.

Cara mengeluarkan benda asing dari dalam hidung ialah dengan memakai pengait (haak)
yang dimasukkan ke dalam hidung bagian atas, menyusuri atap kavum nasi sampai
menyentuh nasofaring. Setelah itu pengeit diturunkan sedikit dan ditarik ke depan,
dengan cara ini menda asing ikut terbawa keluar. Dapat pula menggunakan cunam
Nortman atau “wire loop”. Pemberian antibiotic sistemik selama 5-7 hari hanya jika kasus
benda asing hidung yang telah menimbulkan infeksi.
Benda Asing Saluran Nafas Atas
Benda asing di orofaring dan hipofaring yang dapat tersangkut antara Benda asing
lain di tonsil, dasar lidah, valeekula dan siinus piriiformis yang di Orofaring & Laring
akan menimbulkan rasa nyeri menelan "odinofagia”, baik saat makan
maupun meludah, terutama benda asing tajam seperti tulang ikan dan
tulang ayam. Pemeriksaan di dasar lidah, valekula dan sinus
piriformis diperlukan kaca tenggorokan yang besar.Pasien diminta
menarik lidah sendiri dan pemeriksaan memegang kaca tenggorokan
dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang cunam untuk
mengambil benda tersebut.

Benda asing pada laring bisa bersifat total atau subtotal. jika benda asing
dilaring menutupi secara total merupakan kegawatan dan akan
menimbulkan gejala berupa disfonia sampai afonia, apne dann sianosis.
Pertolongan pertamma harus segera dilakukan karena asfiksia dapat terjadi
dalam waktu hanya beberapa menit. Tehnik yang dilakukan berupa
Heimlich “Heimlich manueuver”.
• Intubasi endotrakeal adalah memasukan suatu lubang atau pipa melalui mulut atau melalui hidung kedalam trakea.
• Trakeostomi adalah suatu tindakan dengan membuka dinding depan anterior trakea untuk mempertahankan jalan nafas
agar udara dapat masuuk ke paru-paru dan memintas jalan nafas bagian atas,(Benda asing, trauma cervical, neoplasma,
airway burns)
• Krikotiroidotomi merupakan tindakan penyelamat pada pasien dalam keadaan gawat napas. Dengan cara membelah
membrane krikotiroid untuk dipasang kanul. Membrane ini terletak dekat kulit, tidak terlalu kaya darah sehingga lebih
mudah dicapai. Tindakan ini harus dikerjakan cepat walaupun persiapannya darurat (edema orofaring, perdarahan orofaring)

01 Trakeostomi
01 02

Intubasi
Krikotiroidotomi
Endotrakea 02

Penatalaksanaan
KESIMPULAN

02
01

Obstruksi saluran napas atas adalah sumbatan pada Penanggulangan pada obstruksi saluran napas atas
saluran napas atas yang disebabkan oleh adanya radang, bertujuan agar jalan napas lancar kembali. Tindakan
benda asing, trauma, tumor, dan kelumpuhan nervus konservatif berupa pemberian antiinflamasi, anti
rekuren bilateral sehingga ventilasi pada saluran alergi, antibiotika serta pemberian oksigen intermiten,
pernapasan terganggu. Obstruksi saluran napas atas dapat yang dilakukan pada sumbatan laring stadium 5 yang
disebabkan oleh radang akut dan radang kronis, benda disebabkan oleh peradangan. Tindakan operatif atau
asing, trauma akibat kecelakaan, perkelahian, percobaan resusitasi dengan memasukan pipa endotrakeal melalui
bunuh dirii dengan senjata tajam dan trauma akibat mulut "intubasi orotrakea” atau melalui hidung
tindakan medik yang dilakukan dengan gerakan tangan "intubbasi nasotrakeea” membuat trakeostoma yang
kasar, tumor pada laring berupa tumor jinak maupun dilakukan pada summbatan laring stadium II dan III
tumor ganas, serta kelumpuhan nervus rekuren bilateral. atau melakukan krikotirotomi yang dilakukan pada
sumbatan laring stadium IV.
TERIMAKASIH

19

Anda mungkin juga menyukai