Anda di halaman 1dari 25

PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT PENTING

TANAMAN (HPPT)

HAMA PENTING TANAMAN PERKEBUNAN


.
1. Hypothenemus hampei
OUT 2. Chilo sacchariphagus
LINE 3. Planococcus citri
4. Oryctes rhinoceros
5. Empoasca spp.
6. Homona coffearia
7. Helopeltis antonii
8. Conopomorpha cramerella
9. Brontispa longissima
10. Setora nitens
Penggerek Buah Kopi
Hypothenemus
hampei
KLASIFIKAS
Kingdom I : Animalia
Filum : Arthropoda
Klas : Insekta
Ordo : Coleoptera
Famili : Scolytidae
Genus : Hypothenemus GEJALA
Spesies : Hypothenemus hampei
Pada umumnya Hypothenemus hampei
SERANGAN
menyerang buah dengan
endosperma yang telah mengeras, namun buah yang belum mengeras
dapat juga diserang. Warna buah berubah menjadi kuning kemerahan
dan akhirnya gugur. Gejala yang terlihat yaitu adanya frass pada
permukaan buah kopi sebagai hasil dari gerekan serangga saat
melubangi buah kopi (Rubio et al., 2008)
Penggerek Buah Kopi
Hypothenemus
hampei
Telur (5– 9
BIOEKOLOG hari)

• I
Imago berbentuk bulat memanjang (p = 1,4 –
1,7 mm)
• Telut berbentuk bulat, berwarna putih dan Imago jantan (103 Larva (10 - 26
transparan. hari) hari)
• Larva memanjang, berwarna putih kekuningan Imago betina (282
dengan ukuran 1,3 – 1,5 mm. hari)
• Pupa H. hampei berbentuk bulat memanjang
dengan berwarna putih.
• Imago meletakkan telur pada buah kopi yang Pupa (4 - 9
sudah masak hari)
Penggerek Buah Kopi
Hypothenemus
hampei
BIOEKOLOG
I
• Imago betina lebih menyukai buah
yang sudah masak. Imago betina dapat
menyerang buah yang masih muda,
namun imago hanya menggerek bagian
mesoderm.
• Mortalitas yang lebih tinggi terjadi
pada serangan buah yang muda
Penggerek Tebu Bergaris
Chilo sacchariphagus

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Klas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Crambidae
Genus : Chilo
Spesies : Chilo
sacchariphagus
Tanaman Inang : Tanaman tebu, namun dapat pula ditemukan
menyerang pada beberapa tanaman lain diantaranya jagung,
sorgum, dan padi (Deptan, 2013)
Penggerek Tebu Bergaris
Chilo sacchariphagus
Gejala serangan hama ini dimulai dari larva muda menggerek jaringan dalam daun yang masih
menggulung, sehingga apabila gulungan daun ini nantinya membuka maka akan terlihat luka-luka berupa
lubang gerekan yang tidak teratur pada permukaan daun. Setelah itu, larva akan keluar dan menuju ke bawah
serta menggerek pelepah daun hingga menembus masuk hingga ke ruas batang (Deptan, 2013).

Tingkat serangan hama penggerek tebu bergaris dapat mencapai 25%. Serangan hama ini dapat menyebabkan
kematian tanaman dan menyerang tanaman muda dan juga tanaman tua. Penggerek tebu bergaris dapat
menyebabkan penurunan hasil hingga 40% (Situmeang et al., 2014)
Penggerek Tebu Bergaris
Chilo sacchariphagus

• Telur berbentuk lonjong, datar dan Telur (8 - 9


mengilap. Telur diletakkan hari)
berbaris di atas permukaan daun
(9 – 12 butir/cm)
• Larva instar awal berwarna putih, Imago (43 – 64
kemudian menjadi kekuningan. Larva (35 hari)
hari)
• Pupa berada di dalam lubang
gerekan, berwarna kuning pucat.
• Sayap dan toraks imago berwarna
kecoklatan (Subiyakto, 2016). Pupa (8 - 12
hari)
Kutu Dompolan
Planococcus citri
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Klas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Pseudococcidae
Genus : Planococcus
Spesies : Planococcus citri

Tanaman Inang GEJALA SERANGAN


Kopi, kakao, dan Kutu dompolan menghisap cairan tanaman dan
Jeruk menyebabkan bunga menjadi kering, daun
menguning, kualitas buah menurun, dan buah rontok
Kutu Dompolan
BIOEKOLO
Planococcus citri
GI berwarna kuning dan diselimuti
• Telur
benang halus. Imago betina mampu
menghasilkan 300 butir telur
• Nimfa berbentuk lonjong, kekuningan dan Imago jantan
diselimuti lapisan lilin. Nimfa instar (1 – 2 hari)
pertama disebut “crawler”. Nimfa betina
terdiri dari 4 instar, sedangkan nimfa
jantan terdiri dari tiga instar dan fase pra Nimfa
pupa Telur (2 - 17
(6 - 10
• Imago betina tidak bersayap, putih hingga hari)
coklat muda, dan diselimuti lapisan lilin
minggu)
Imago betina
putih. Pada sisi lateral tubuhnya terdapat (29 hari)
filament berukuran pendek. Pada bagian
posterior, filament lebih panjang.
• Imago jantan bersayap dan memiliki
benang lilin panjang di bagian posterior.
Imago jantan tidak dapat makan (Gill et
Kumbangbadak Kelap
Oryctes rhinoceros
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Klas : Insecta Tanaman Inang:
Ordo : Coleoptera Kelapa dan kelapa
Famili : Scarabaeidae sawit
Genus : Oryctes
Spesies : Oryctes rhinoceros
Kumbangbadak jantan (kanan)
dan kumbangbadak betina (kiri)
GEJALA SERANGAN
Imago terbang ke tajuk kelapa pada malam hari dan masuk melalui pelepah daun paling atas.
Gejala khas baru terlihat setelah daun membuka 1-2 bulan. Bekas gigitan akan menyebabkan daun
seakan-akan tergunting menyerupai huruf V. Pelepah bagian atas akan putus dan mengering atau
busuk (Bandu et al., 2018)
Kumbangbadak Kelapa
BIOEKOLO Oryctes rhinoceros
GI diletakkan oleh imago betina di
• Telur
dalam tanaman kelapa yang sudah
mati, tanah dengan kandungan
organik tinggi, atau material berkayu.
• Larva memakan bahan-bahan organik
di tanah berupa sisa-sisa tanaman dan Telur (8 - 12
bahan organik lainnya hari)
• Imago terbang ke atas pohon dan
memakan daun. Imago betina mampu
menghasilkan 100 butir telur. Pada Imago (9 bulan) Larva (4 - 5
kondisi yang sesuai, imago dapat bulan)
terus berkembang biak (Donberg,
2015)
Serangan hama O. rhinoceros dapat menurunkan
produksi tandan buah segar pada panen tahun pertama
hingga 60 % dan menimbulkan kematian tanaman muda Pupa (8 - 12
hingga 25 % (Fauzana et al, 2018) hari)
Wereng Daun
Empoasca spp.
KLASIFIKASI GEJALA SERANGAN
Kingdom : Animalia Imago dan nimfa menghisap cairan
Filum : Arthropoda pucuk teh, sehingga bagian tepi
Klas : Insecta daun menguning, keriting, layu,
Ordo : Hemiptera seperti terbakar (hopperburn) dan
Famili : Cicadellidae pertumbuhan terhambat lalu kerdil.
Genus : Empoasca Daun yang terserang akan timbul
Spesies : Empoasca spp. noda kemerahan seperti daun
terbakar
kemudian daun mengering, tepi
daun menggulung ke bawah.
Tanaman Inang: Tulang daun menjadi coklat akibat
tanaman teh, anggur, peach, plum, tusukan.
jarak kepyar, mentha, kentang, padi ,
dan kapas.
Wereng Daun
Empoasca spp.
BIOEKOLOGI
• Telur berbentuk dilinder agak
melengkung, berwarna putih krem.
Telur diletakkan di dalam jaringan
tulang daun pucuk dan daun muda
• Nimfa terdiri dari 5 instar. Nimfa
instar ke-1 dan ke-2 hanya dapat
bergerak ke samping, nimfa instar ke-
3 hingga instar ke-5 dapat bergerak ke
samping dan melompat

Kerusakan akibat hama ini diperkirakan dapat


mengurangi hasil 15-20% per tahun. Bahkan serangan
dapat mencapai 50% pertahunnya pada serangan yang
berat.
Pelipat Daun Teh
Homona coffearia

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Klas : Insecta
Tanaman Inang
Ordo : Lepidoptera
Inang utama hama
Famili : Tortricidae
ini adalah tanaman
Genus : Homona
teh
Spesies : Homona coffearia

Gejala serangan yang sering nampak yaitu, terlihat


adanya satu atau lebih daun terlipat dengan
menggunakan benang halus. Mula-mula ulat
memakan epidermis daun sehingga seluruh daun
dimakan. Larva akan makan daun pertama sehingga
habis kemudian pindah ke daun yang lain. Selama
perkembangannya, satu ulat dapat menghabiskan
lebih dari 1 helai daun.
Pelipat Daun Teh
Homona coffearia

BIOEKOLOGI
• Telur tersusun dalam kelompok pada
permukaan daun teh
• Larva mulai memakan daun teh muda Larva (5 - 6
dengan cara menggulung daun minggu)
menggunakan benang-benang sutra
yang dihasilkannya. Larva memakan
daun dari bagian dalam gulungan
Pupa (7 - 10
• Pupa berwarna merah tua kecoklatan Telur (6 - 11
hari)
• Imago berupa ngengat dan aktif pada hari)
malam hari
Tea Mosquito Bug/
Mirid Bug
Klasifikasi Helopelthis antonii
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Klas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Miridae
Genus : Helopeltis
Spesies : Helopeltis antonii

Gejala Serangan:
Nimfa dan imago menghisap cairan pada
daun, sehingga mengalami malformasi
kemudian gugur. Gejala pada batang adalah
bercak memanjang berwarna hijau.
Serangan berat menyebabkan kematian
Tea Mosquito/Mirid Bug
Perbedaan spesies Helopeltis Helopelthis antonii

(a) H. bradyi, (b) H. antonii, (c)


H. theivora
Bioekologi
Telur berbentuk oval dengan ujung membulat, berwarna
putih. Telur diletakkan di dalam jaringan tanaman lunak
seperti tangkai daun muda. Nimfa berwarna kuning-jingga
dan mengalami 5 kali pergantian kulit. Imago aktif di pagi
dan sore hari. Telur H. theivora
Penggerek Buah Kakao
Conopomorpha
Klasifikasi cramerella
Kingdon: Animalia
Filum : Arthropoda
Klas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Gracillariidae
Genus : Conopomorpha
Spesies : Conopomorpha cramerella

Larva C. Gejala serangan C.


Gejala Serangan:
cramerella cramerella
Saluran gerekan larva mengeras, biji saling
melekat, berwarna kehitaman, dan berukuran
kecil. Buah kakao berubah warna dan terlihat Kerugian mencapai 80%
seperti matang lebih awal
Penggerek Buah Kakao
Bioekolo
Conopomorpha
gi
cramerella
• Telur berbentuk oval dan
berwarna oranye kemerahan.
Telur diletakkan pada permukaan
Larva (14 – 18 buah
hari) • Larva terdiri dari 5 instar. Larva
menggerek buah dan membentuk
saluran hingga bagian daging
Telur (3 hari) buah dan biji
• Pupa diselimuti kokon berwarna
coklat.
Larva (6-8 hari) • Imago aktif saat malam hari
Imago
Lama siklus hidup 27-
33 hari
Kumbang Janur
Brontispa longissima
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Klas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Chrysomelidae
Genus : Brontispa
Spesies : Brontispa longissima Imago B.
longissima
Gejala Serangan:
Larva dan imago memakan janur atau daun yang masih
menggulung dan menyebabkan gejala garis memanjang
pada daun muda. Produksi buah menurun jika delapan
atau lebih daun terserang, daun yang baru terbentuk
kecil, dan tanaman mati. Gejala serangan B.
longissima
Kumbang Janur
Brontispa longissima Bioekolo
gi
• Telur berbentuk pipih dan
berwarna coklat
• Larva berwarna putih
kekuningan, kemudian menjadi Larva (28 hari)
kuning kecoklatan. Larva terdiri
dari 5 instar
• Pupa terletak diantara daun yang
masih terlipat Telur (3-7 hari) Pupa (4-6 hari)
• Imago aktif di malam hari.
Imago betina mampu
menghasilkan 120 butir telur.

Imago (2 -3
bulan)
Ulat Api
Setora nitens
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Klas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Limacodidae
Genus : Setora Larva S.
Spesies : Setora nitens nitens
Kerusakan mencapai 60
– 80%
GEJALA
SERANGAN
Daun berlubang, kemudian daun berubah warna menjadi
coklat. Larva umumnya memakan bagian ujung daun,
kemudian hanya menyisakan tulang daun saja. Serangan
berat, seluruh kanopi berwarna coklat
Ulat Api
Setora nitens

BIOEKOLO
GI
• Telur berbentuk oval dan menetas dalam waktu 1
minggu.
• Larva berwarna hijau dengan panjang 3 – 4 cm.
Larva memakan daun kelapa.
• Larva instar akhir turun ke batang pohon bagian
bawah, kemudian menjadi pupa.
• Pupa diselimuti oleh kokon berwarna coklat cerah.
Stadia pupa berlangsung selama 2-4 minggu.
• Imago berwarna coklat dan sayap ditutupi oleh
sisik. Imago bertina meletakkan telur di ujung
permukaan daun tua. Telur yang dihasilkan
mencapai 250 – 350 butir.
TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai