Anda di halaman 1dari 55

Penagihan, Keberatan, dan

Banding

Dasar Hukum:
Pasal 18 s/ d Pasal 27A UU KUP

1
DASAR HUKUM
Peraturan Menteri Keuangan
PMK No 24/PMK.03/2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan dengan Surat
Paksa dan Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus
PMK No 85/PMK.03/2010 tentang Perubahan PMK No 24/PMK.03/2008 Tentang
Tata Cara Pelaksanaan Penagihan dengan Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan
Seketika dan Sekaligus
PMK No 68/PMK.03/2012 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak Dan
Penetapan Besarnya Penghapusan
PMK No 9/PMK.03/2013 Tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian
Keberatan
PMK No 226/PMK.03/2013 Tentang Tata Cara Penghitungan Dan Pemberian
Imbalan Bunga
PMK No 186/PMK.03/2015 Tentang Perubahan Atas PMK No 226/PMK.03/2013
Tentang Tata Cara Penghitungan Dan Pemberian Imbalan Bunga
PMK No 202/PMK.03/2015 Tentang Perubahan Atas PMK No 9/PMK.03/2013
Tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak
 PER No PER-24/PJ/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemblokiran Dan Penyitaan
Harta Kekayaan Penanggung Pajak Yang Tersimpan Pada Bank Dalam Rangka
Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa
 PER No PER-04/PJ/2016 tentang Surat, Daftar, Formulir, Dan Laporan Yang
Digunakan Dalam Pelaksanaan Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa
 PER No PER-19/PJ/2013 Tentang Pencabutan Beberapa PER Terkait Dengan
Penerbitan Peraturan Menteri Keuangan Di Bidang Ketentuan Umum Dan Tata Cara
Perpajakan, termasuk PER No PER-52/PJ/2010 tentang Tata Cara Pengajuan dan
Penyelesaian Keberatan Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan/atau Pajak
Penjualan atas Barang Mewah
Surat Edaran Direktur Jendral Pajak
 SE No. SE-02/PJ.07/2009 Tentang Penegasan Sehubungan Dengan Surat
Pemberitahuan Untuk Hadir (SPUH) Dan Pembukuan, Catatan, Data, Informasi Atau
Keterangan Lain Dalam Proses Keberatan
 SE No. SE-112/PJ/2010 tentang Penegasan Tata Cara Peminjaman Buku, Catatan,
Data, dan Informasi dan/atau Permintaan Keterangan Terkait dengan Penyelesaian
keberatan, pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, pengurangan atau
pembatalan surat ketetapan pajak atau surat tagihan pajak yang tidak benar, dan
pembatalan hasil pemeriksaan atau surat ketetapan pajak dari hasil pemeriksaan
 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-41/PJ/2014 Tentang Tata Cara
Penanganan Dan Pelaksanaan Putusan Banding, Putusan Gugatan, Dan Putusan
Peninjauan Kembali
Dasar Penagihan Pajak
Pasal 18 Ayat (1)

ST
P
SKPKB
SKPKBT
SK Pembetulan
SK Keberatan
Putusan Banding
Putusan Peninjauan Kembali
5
Urutan Penagihan
Sebab Pengenaan Bunga Penagihan
Pasal 19
Pajak terutang berdasar SKPKB, SKPKBT, SK Pembetulan,
SK Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan
Kembali.
• Dikenakan sejak jatuh tempo pembayaran hingga saat pembayaran atau
penerbitan STP.

Pajak terutang akibat izin pengangsuran atau penundaan


pembayaran.

Kekurangan pembayaran akibat izin penundaan pelaporan


SPT Tahunan.
• Dikenakan sejak jatuh tempo pelaporan umum hingga saat pembayaran.

Tarif bunga per bulan adalah sk bunga acuan + 0% : 12


Bagian bulan dihitung sebagai 1 bulan penuh. 7
Ilustrasi
Sanksi Bunga Penagihan

PT. ABC menerima SKPKBT di tanggal 13 September 2017 yang


menyatakan pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp 57.500.000,00.
Hingga 12 September 2017, perusahaan telah membayar sebesar Rp
27.500.000,00, Rp 20.000.000,00 dibayar di tanggal 10 November 2017
dan ditagih dengan STP tertanggal 11 November 2017.

Pajak yang masih harus dibayar 57.500.000


Pajak dibayar sebelum jatuh tempo (27.500.000)
Pajak dibayar setelah jatuh tempo (20.000.000)
Sisa pajak yang masih terutang 10.000.000
Sanksi Bunga = ? bulan x ? % x 30.000.000
=
Pajak yang harus dibayar = 10.000.000 + ?
= Rp
8
Ilustrasi
Sanksi Bunga Penagihan Atas Angsuran atau Penundaan

PT ABC menerima SKPKB tertanggal 23 Januari 2019 yang


menyatakan pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp
900.000.000,00. Batas akhir pelunasan tanggal 22 Februari 2019
dan WP diperbolehkan mengangsur selama 4 bulan dengan
angsuran tetap sebesar Rp 225.000.000,00.

Sanksi bunga angsuran I = ?% x 900.000.000 =


Sanksi bunga angsuran II = ?% x 675.000.000 =
Sanksi bunga angsuran III = ?% x 450.000.000 =
Sanksi bunga angsuran IV = ? X 225.000.000=

Apabila WP diberikan izin penundaan hingga 22 Juni 2019, dan


bukan pengangsuran, maka:
Sanksi bunga = 4 x ?% x 900.000.000 = Rp. 9
Penagihan dengan Surat Paksa
Pasal 20 jo. 24/PMK.03/2008 jo No 85/PMK.03/2010

Surat Paksa diterbitkan untuk Penagihan seketika dan


menagih pajak akibat STP, Pengecualian sekaligus adalah tindakan
diberikan melalui
SKPKB, SKPKBT, SK penagihan penagihan pajak yang
Pembetulan, SK Keberatan, seketika dan dilaksanakan oleh juru sita
Putusan Banding, dan Putusan sekaligus pajak kepada penanggung
Peninjauan Kembali yang tidak apabila: pajak tanpa menunggu tanggal
dibayar sesuai jangka waktu. jatuh tempo pembayaran .

Penanggung Penanggung
Penanggung
pajak yang pajak Penanggung
pajak disita
berniat atau mengalihkan pajak Badan usaha
hartanya oleh
akan barang dimiliki menyiratkan dibubarkan
pihak ketiga,
meninggalkan untuk perubahan negara.
atau terancam
Indonesia untuk mengecilkan bentuk usaha.
pailit.
selamanya. kegiatan usaha.

10
Penanggung Pajak
Pasal 1 Angka (28) dan Pasal 32 Ayat (4)

Merupakan pihak yang bertanggung jawab atas


pembayaran pajak.

Meliputi:
• Orang Pribadi
• Badan
• Wakil yang menjalankan hak dan memenuhi
kewajiban WP.
• Orang yang secara nyata berwenang menentukan
kebijakan perusahaan, meskipun bukan pengurus.

11
Hak Mendahulu
Pasal 21 Ayat (1), (2), dan (3)

Negara memiliki hak Hak mendahulu tidak


mendahulu atas berlaku atas:
barang milik
• Biaya perkara semata
penanggung pajak,
mata akibat
akibat tagihan pajak penghukuman melelang
yang meliputi: barang.
• Pokok pajak. • Biaya yang telah
• Sanksi administrasi, dikeluarkan untuk
menyelamatkan barang
meliputi: terlelang.
• Bunga. • Biaya perkara semata -
• Denda. mata akibat pelelangan
• Kenaikan. dan penyelesaian
• Biaya penagihan pajak. warisan.

12
Penyebab Hilangnya Hak Mendahulu
Pasal 21 Ayat (4), dan (5)

Hak mendahulu hilang setelah lewat


batas 5 tahun sejak penerbitan STP,
SKPKB, SKPKBT, SK Pembetulan,
SK Keberatan, Putusan Banding,
atau Putusan Peninjauan Kembali.

Jangka waktu dihitung sejak:


• Penerbitan Surat Paksa.
• Pemberitahuan Surat Paksa, apabila
diberitahukan secara resmi.
• Batas akhir penundaan, apabila diberikan
penundan pembayaran.

13
Daluarsa Penagihan
Pasal 22
Hak penagihan pajak daluarsa setelah
melampaui 5 tahun sejak:
Saat terutang pajak.
Berakhirnya masa, bagian tahun, atau tahun pajak.
Tanggal pemberitahuan Surat Paksa.

Diterimanya permohonan angsuran atau penundaan


pembayaran.

Penerbitan Surat Perintah Penyidikan tindak pidana.

Penerbitan SKPKB atau SKPKBT yang mengikuti vonis


pidana.

14
Gugatan WP atau Penanggung Pajak
Pasal 23 Ayat (2)

WP dapat mengajukan gugatan kepada


badan peradilan pajak terhadap:
Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan, atau pengumuman Lelang.

Keputusan pencegahan terkait penagihan pajak.

Keputusan terkait pelasanaan keputusan perpajakan,


selain ditetapkan Pasal 25 Ayat (1) dan Pasal 26.
Ketidaksesuaian perosedur penerbitan Surat Ketetapan
Pajak atau Surat Keputusan Keberatan.

15
Penghapusan Piutang Pajak
Pasal 24, dan PMK No. 68/ PMK.03/ 2012

• Berlaku atas STP, SKPKB, SKPKBT, Surat


Asal Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), Surat
Penghapusan Ketetapan Pajak (SKP), atau Surat Ketetapan Pajak
Tambahan (SKPT).

• WP tidak dapat diketemukan.


• Hak penagihan daluarsa.
• Dokumen dasar penagihan tidak diketemukan.
WP yang • Hak penagihan tak dapat dilaksanakan, atas
piutangnya pertimbangan Menkeu.
dihapuskan. • Khusus WP OP, WP meninggal dunia tanpa
warisan.
• Khusus WP Badan, WP bubar, terlikuidasi, atau
pailit.

16
Pengajuan Keberatan
Pasal 25 Ayat (1), (5), (7), dan PMK No. 194/ PMK.03/ 2007 jo 09/PMK.03/2013 jo
PMK 202/2015
WP dapat mengajukan keberatan hanya
kepada Dirjen Pajak atas:
• SKPKB
• SKPKBT
• SKPLB
• SKPN
• Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga.

Implikasi pengajuan keberatan meliputi:


• Ditangguhkannya jangka waktu pelunasan pajak yang ditetapkan
Surat Keputusan terkait selama 1 bulan.
• Jumlah pajak ditangguhkan tidak dianggap sebagai utang pajak.
• WP akan menerima tanda bukti penerimaan Surat Keberatan
dalam bentuk:
• Tanda terima yang dibuat pegawai Ditjen Pajak.
• Resi pengiriman pos tercatat.

17
Syarat Pengajuan Surat Keberatan
Pasal 25 Ayat (2), (3), (4), dan PMK No. 194/ PMK.03/ 2007 jo PMK No 9/PMK.03/2013 JO
202/PMK.03/2015

Surat ditulis dalam Bahasa Indonesia.

Memuat jumlah pajak terutang atau dipotong atau dipungut


atau jumlah rugi menurut penghitungan WP.
Jika syarat
tidak Memuat alasan – alasan yang jelas.
dipenuhi, Diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak pengiriman SKP
Surat atau tanggal pemotongan atau pemungutan, kecuali terdapat
Keberatan (force majeur).
tidak akan
dipertim- Satu Surat Keberatan untuk satu jenis pajak dan satu tahun
bangkan. pajak.

Khusus untuk keberatan atas SKP, WP wajib telah membayar


minimal sejumlah pajak terutang yang disetujui dalam
pembahasan akhir hasil pemeriksaan.

18
Hak WP Atas Pengajuan Keberatan
Pasal 25 Ayat (6), dan PMK No. 194/ PMK.03/ 2007 PMK No 9/PMK.03/2013 JO 202/PMK.03/2015

Dasar Pengenaan
Pajak.

WP berhak meminta dan


Dirjen Pajak wajib
memberikan keterangan
atas:
Dasar Pemotongan
Dasar Penghitungan
atau Pemungutan
Rugi.
Pajak.

19
Penyelesaian Surat Keberatan
Pasal 26 Ayat (1), (2), (3), dan (5) jo. 9/PMK.03/2013 jo 202/PMK.03/2015 Pasal 17

Maksimal 12
bulan sejak
penerimaan
Surat Keberatan, Sebelum
Dirjen Pajak penerbitan Apabila jangka
wajib membuat keputusan, WP waktu terlewati,
keputusan, yang dapat Surat Keberatan
berupa: menyampaikan dianggap
• Menerima bukti tambahan diterima.
seluruhnya. atau penjelasan.
• Menerima
sebagian.
• Menolak.
• Menambah
jumlah pajak
terutang. 20
Sanksi Terkait Penyelesaian Keberatan
Pasal 25 Ayat (9), dan (10) jo PMK No jo 202/PMK.03/2015

Sanksi tidak berlaku jika


WP mengajukan
permohonan banding.

Apabila pengajuan keberatan ditolak


atau diterima sebagian, WP dikenai
sanksi denda 50% dari selisih pajak
terutang berdasar Keputusan
Keberatan dan pajak yang telah
dibayar.

21
Ilustrasi
Sanksi Kenaikan Atas Penyelesaian Keberatan
Koperasi Infiltrasi menerima SKPKB yang menyatakan pajak
yang masih harus dibayar sebesar Rp 48.500.000,00. Melalui
pembahasan akhir hasil Pemeriksaan, WP menyetujui pembayaran
sebesar Rp 23.500.000,00, melunasinya, kemudian mengajukan
keberatan. Dirjen Pajak menerima sebagian keberatan WP dan
menetapkan jumlah pajak yang masih terutang seharusnya sebesar
Rp 43.500.000,00.

Sanksi kenaikan= 50% x (43.500.000 – 23.500.000)


= 10.000.000
Jumlah masih harus dibayar
= 20.000.000 + 10.000.000
= Rp 30.000.000,00
22
Pembuktian Ketidakbenaran SKP Secara Jabatan
Pasal 26 Ayat (4)

Maka WP wajib
Apabila WP mengajukan membuktikan
keberatan atas SKP yang ketidakbenaran
ditetapkan secara jabatan SKP.
akibat:
• WP tidak menyampaikan SPT
Tahunan dan telah ditegur.
• WP tidak memenuhi kewajiban
pembukuan Jika pembuktian
• WP menghalangi pemeriksa tidak diberikan,
memasuki tempat tertentu. maka keberatan
ditolak.

23
Pengajuan Banding
Pasal 27

WP hanya dapat mengajukan banding atas Keputusan Keberatan


kepada badan peradilan pajak di lingkungan PTUN, dengan syarat:
Diajukan maksimal
Permohonan ditulis 3 bulan sejak Dilampiri salinan
Disertai alasan
dalam Bahasa penerimaan Surat Surat Keputusan
yang jelas.
Indonesia. Keputusan Keberatan.
Keberatan.

Jangka waktu pelunasan Sebagai implikasi banding:


pajak terkait
Jumlah pajak terutang bukan merupakan
ditangguhkan hingga 1 bulan setelah
utang pajak.
penerbitan Putusan Banding.
Apabila permohonan ditolak atau diterima sebagian, WP dikenai sanksi
denda 100% dari selisih pajak terutang menurut Putusan Banding dan
pajak yang telah dibayar.
24
Ilustrasi
Sanksi Kenaikan Atas Penyelesaian Banding
PT. Invasi menerima SKPKB yang menyatakan pajak yang
masih harus dibayar sebesar Rp 97.500.000,00 Melalui
pembahasan akhir hasil Pemeriksaan, WP menyetujui pembayaran
sebesar Rp 50.000.000,00, melunasinya, kemudian mengajukan
keberatan. Putusan Keberatan menetapkan pajak terutang
seharusnya sebesar Rp 73.250.000,00. WP mengajukan banding
dan Putusan Banding menetapkan pajak terutang seharusnya
sebesar Rp 61.500.000,00.

Sanksi kenaikan= 100% x (61.500.000 – 50.000.000)


= 11.500.000
Jumlah masih harus dibayar
= 11.500.000 + 11.500.000
= Rp 23.000.000,00 25
Imbalan Bunga Atas Keberatan, Banding, atau Peninjauan Kembali
Pasal 27A Ayat (1), dan PMK No. 40/PMK.03/2005 jo PMK No 226/PMK.03/2013 JO
PMK 186/PMK.03/2015

Apabila keberatan, banding


Maka WP berhak atas
atau peninjauan kembali
pengembalian kelebihan
diterima sebagian atau
pembayaran, ditambah bunga
seluruhnya, sedemikian
2% per bulan selama
hingga pajak yang telah
maksimal 24 bulan.
dibayar bersifat lebih bayar.

Jangka waktu dihitung hingga penerbitan Surat Keputusan


Keberatan, Banding, atau Peninjauan Kembali sejak:
• Pembayaran yang menyebabkan lebih bayar, untuk SKPKB dan SKPKBT
sebagai objek.
• Penerbitan SKPN dan SKPLB.

26
Imbalan Bunga Atas Surat Keputusan
Pasal 27A Ayat (1a)

Surat Keputusan Imbalan bunga


penyebab pajak lebih dihitung hingga
bayar meliputi: penerbitan Surat
• Surat Keputusan Keputusan, sejak:
Pembetulan • Saat pembayaran
• Surat Keputusan penyebab lebih
Pengurangan bayar, terkait
Ketetapan Pajak SKPKB, SKPKBT,
• Surat Keputusan atau STP.
Pembatalan • Penerbitan SKPN
Ketetapan Pajak atau SKPLB.

27
Imbalan Bunga Atas Sanksi Administrasi
Pasal 27A Ayat (2) dan (3), dan PMK No. 40/ PMK.03/ 2005 jo PMK No
226/PMK.03/2013 jo PMK 186/PMK.03/2015

• Denda (Pasal Imbalan didasarkan atas


Surat Keputusan yang
14 Ayat (4)) mengikuti Putusan
• Bunga (Pasal Keberatan, Banding,
19 Ayat (1)) atau Peninjauan Kembali
yang meliputi:
Imbalan bunga diberikan • Surat Keputusan
atas pembayaran lebih
sanksi administrasi
Pengurangan Sanksi
berupa: Administrasi.
• Surat Keputusan
Penghapusan Sanksi
Administrasi.

28
PERATURAN TERKAIT KUP YANG DIUBAH PADA
UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA

Pokok Perubahan
Aturan saat ini:
Besaran imbalan bunga per bulan diberikan
UU KUP KINI, besaran imbalan bunga per bulan mengacu
dengan tarif tetap sebesar 2%.
kepada suku bunga acuan ditentukan oleh
IMBALAN Menteri Keuangan dibagi 12. Diberikan paling Tidak mengatur batasan maksimal
BUNGA lama 24 bulan penghitungan bulan atas pemberian imbalan
bunga

Ketentuan lainnya:
Terhadap imbalan bunga yang diberikan atas proses
restitusi (SKPLB) yang tertunda karena proses
pemeriksaan bukti permulaan, KINI diberikan
dengan mempertimbangkan alasan penghentian.

Kejelasan mengenai imbalan bunga yang seharusnya


tidak diberikan kepada WP, yaitu dalam hal:
• diterbitkan keputusan;
• diterima putusan; atau
• ditemukan data atau informasi,
yang menunjukkan adanya imbalan bunga
yang seharusnya tidak diberikan kepada Wajib
Pajak.

37
PENGATURAN ULANG KETENTUAN
IMBALAN BUNGA
Imbalan bunga atas pengembalian kelebihan pembayaran pajak
UU Cipta Kerja (Omnibus Law)
Pasal 113
Pasal 11 ayat (3) diubah, ayat (3a) disisipkan. Pasal 14 ayat (1) huruf a disisipkan. Pasal 17B ayat (3) diubah.
PENGATURAN ULANG SANKSI
PERPAJAKAN
Imbalan bunga tidak diberikan terhadap penghentian penyidikan dengan alasan tertentu
UU Cipta Kerja (Omnibus Law)
Pasal 113
Pasal 17B ayat (5) diubah.

Pasal yang
No. Pengaturan Ketentuan Lama UU Cipta Kerja
berubah
Imbalan bunga tidak diberikan dalam hal pemeriksaan bukti
permulaan tindak pidana di bidang perpajakan:

• Surat • Tidak ada a. tidak dilanjutkan dengan penyidikan


Ketetapan kejelasan karena Wajib Pajak dengan kemauan
Pajak Lebih mengenai alasan sendiri mengungkapkan ketidakbenaran
Pasal 17B Bayar penghentian perbuatannya sebagaimana dimaksud
4 Ayat (5) terlambat pemeriksaan bukti dalam Pasal 8 ayat (3); atau
diterbitkan permulaan tindak
oleh DJP pidana b. dilanjutkan dengan penyidikan, tetapi
karena perpajakan, tidak dilanjutkan dengan penuntutan
tertunda khususnya dalam tindak pidana di bidang perpajakan karena
proses bukti hal pemberian dilakukan
permulaan imbalan bunga penghentian penyidikan tindak pidana di
dan/atau bidang perpajakan sebagaimana
penyidikan dimaksud dalam Pasal 44B.
PENGATURAN ULANG SANKSI
PERPAJAKAN
Imbalan bunga diberikan terhadap putusan hasil segketa (Keberatan, Banding & PK) yang dikabulkan
UU Cipta Kerja (Omnibus Law)
Pasal 113
Pasal 27B disisipkan.

Pasal yang Ketentuan


No. Pengaturan UU Cipta Kerja
berubah Lama
4 Pasal 27B ayat Pemberian Imbalan bunga diberikan terhadap kelebihan pembayaran pajak paling
(1), imbalan bunga banyak sebesar jumlah lebih bayar yang disetujui Wajib Pajak dalam
dan ayat (2) dalam hal Belum diatur pembahasan akhir hasil pemeriksaan atas Surat Pemberitahuan yang
pengajuan secara jelas menyatakan lebih bayar yang telah diterbitkan: Surat Ketetapan Pajak Kurang
keberatan, Bayar; Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan; Surat Ketetapan Pajak
permohonan Lebih Bayar; atau Surat Ketetapan Pajak Nihil.
banding, atau • Berdasarkan tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri
5 Pasal 27B ayat permohonan
(4), Keuangan
peninjauan berdasarkan suku bunga acuan dibagi 12;
ayat (5), ayat (6) kembali,
• diberikan paling lama 24 bulan, serta bagian dari bulan dihitung
dikabulkan penuh 1 bulan.
sebagian atau • tarif bunga per bulan yang berlaku pada tanggal dimulainya
seluruhnya penghitungan
sehingga imbalan bunga.
menyebabkan • dihitung sejak tanggal penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang
kelebihan Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat
pembayaran Ketetapan Pajak Lebih Bayar, atau Surat Ketetapan Pajak Nihil
pajak. sampai dengan tanggal diterbitkannya Surat Keputusan Keberatan,
Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali.
Pembukuan, Pemeriksaan,
&
Ketentuan Khusus

Dasar Hukum:
Pasal 28 s/ d Pasal 37A UU KUP

33
Pembukuan
Pasal 1 Angka (27) Pasal 28

Pembukuan merupakan proses


pencatatan secara teratur untuk Pembukuan
mengumpulkan data dan ditutup dengan
informasi keuangan yang penyusunan
meliputi: laporan
• Harta. keuangan yang
• Kewajiban. meliputi:
• Modal. • Neraca.
• Penghasilan dan biaya. • Laporan laba rugi.
• Harga perolehan dan penyerahan
barang atau jasa.

34
Kewajiban Pembukuan
Pasal 28 Ayat (1) dan (2)
Subjek yang wajib melaksanakan
pembukuan, meliputi:
• WP OP yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas.
• WP Badan.

Subjek wajib melaksanakan pencatatan


sebagai pengganti pembukuan, meliputi:
• WP OP yang diizinkan menggunakan Norma
Penghitungan Penghasilan Netto (NPPN).
• WP OP yang tidak melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas.

35
Syarat Pembukuan
Pasal 28 Ayat (3), (4), (5) dan (7)

Mencerminkan keadaan
Harus memperhatikan Diselenggarakan di
atau kegiatan usaha
itikad baik. Indonesia.
sebenarnya.

Menggunakan huruf Menggunakan angka Menggunakan satuan


latin. arab. mata uang rupiah.

Minimal terdiri dari catatan


Diselenggarakan mengenai harta,
Menggunakan Bahasa
dengan stelsel akrual kewajiban, modal,
Indonesia atau Bahasa
atau stelsel kas secara penghasilan dan biaya,
Inggris. serta penjualan dan
taat asas.
pembelian.

36
Syarat Perubahan Tahun Buku atau Metode Pembukuan
Pasal 28 Ayat (6)

Perubahan yang dapat Syarat yang harus


dilakukan meliputi: dipenuhi:

• Tahun buku. • Memperoleh persetujuan


• Metode pembukuan, seperti: Dirjen Pajak.
• Pengakuan penghasilan dan • Diajukan sebelum dimulainya
biaya. tahun buku dengan disertai
• Penyusutan aset tetap. alasan perubahan.
• Penilaian persediaaan.

37
Pembukuan dalam Bahasa dan Mata Uang Asing
Pasal 28 Ayat (8), dan PMK No. 24/ PMK.03/ 2012 jo PMK No.
1/PMK/2015

• WP dalam rangka PMA.


Memerlukan • BUT
izin Menkeu, •
WP terdaftar di bursa efek LN.
apabila
dilakukan oleh
• KIK yang menerbitkan reksadana
WP sebagai berdenominasi dollar AS.
berikut: • WP yang berafiliasi dengan
perusahaan induk di luar negeri.

Memberitahukan
secara tertulis • WP dalam rangka kontrak karya.
kepada KPP • WP Kontraktor Kontrak Kerja Sama.
setempat, apabila
dilakukan oleh:
38
Pencatatan
Pasal 28 Ayat (9), PMK No. 197/ PMK.03/ 2007

Peredaran atau
penerimaan
bruto usaha.

Pencatatan Penghasilan
Harta dan merupakan
Kewajiban bruto dari luar
pengumpulan usaha.
data secara
teratur tentang:
Pencatatan dipergunakan
Penghasilan Penghasilan
dikenai PPh bukan objek sebagai dasar penentuan
final. pajak. jumlah pajak terutang.

39
Syarat Pencatatan
Pasal 28 Ayat (12), dan PMK No 197/ PMK.03/ 2007 jo PER No 4/ PJ/ 2009

Pencatatan dilaksanakan berdasar stelsel kas.

Jangka waktu pencatatan meliputi 12 bulan, sejak


tanggal 1 Januari hingga 31 Desember.

Pencatatan dilaksanakan secara kronologis dan


sistematis sesuai urutan tanggal.

Pencatatan dilaksanakan dalam Bahasa Indonesia


dan mata uang rupiah.

Didukung dengan dokumen yang menjadi dasar


penghitungan yang disimpan minimal untuk
jangka 10 tahun.
40
Penyimpanan Buku, Catatan, Dokumen
Pasal 28 Ayat (11)

Penyimpanan selama 10 tahun di Penyimpanan wajib


Indonesia wajib dilakukan atas dasar dilakukan oleh:
pembukuan, meliputi: • WP OP, di tempat kegiatan
• Buku usaha atau tempat tinggal.
• Catatan • WP Badan, di tempat
• Dokumen kedudukan.
• Hasil pengolahan data pembukuan yang
dikelola secara elektronik atau online.

41
Pemeriksaan
Pasal 1 Angka (25), dan Pasal 29 Ayat (1)

Merupakan serangkaian kegiatan


menghimpun dan mengolah data,
keterangan, atau bukti secara
objektif dan profesional berdasar
standar tertentu, dengan tujuan:

Menguji
Melaksanakan
kepatuhan
tujuan lain sesuai
pemenuhan
peraturan
kewajiban
perundangan.
perpajakan.
42
Tujuan Lain Pemeriksaan
Penjelasan Pasal 29 Ayat (1)

Pengukuhan atau Apabila WP


Pemberian NPWP Penghapusan
pencabutan mengajukan
secara jabatan. NPWP.
pengukuhan PKP. keberatan.

Pengumpulan Pencocokan data


Penentuan WP di Penentuan tempat
bahan penyusunan dan alat
lokasi terpencil. terutang PPN.
NPPN. keteranga.

Pemenuhan
Pemeriksaan
Penentuan saat permintaan
terkait penagihan
mulai berproduksi. informasi negara
pajak.
mitra P3B.

43
Kewajiban WP Terperiksa
Pasal 29 Ayat (3), dan (4)

Kewajiban WP terperiksa meliputi:

Memberikan
Memperlihatkan
kesempatan
atau Memberikan
memasuki
meminjamkan keterangan yang
tempat atau
buku, catatan, diperlukan
ruangan yang
atau dokumen.
dipandang perlu.

Kewajiban WP untuk merahasiakan informasi terkait


pembukuan ditiadakan atas kepentingan pemeriksaan.
44
Pemeriksaan dan Penyegalan
Pasal 29 Ayat (2), Pasal 30, dan PMK No. 198/ PMK.03/ 2007 jo PMK 17/PMK.03/2013 jo
PMK 184/PMK.03/20152007

Pemeriksa harus memiliki


dan memperlihatkan
kepada WP terperiksa: Penyegelan dilakukan jika:
• Tanda pengenal pemeriksa. • WP tidak memberi kesempatan kepada
• Surat perintah pemeriksaan. pemeriksa untuk memasuki objek
penyegelan.
• WP atau pegawainya tidak memberi bantuan
guna kelancaran pemeriksaan.
• WP atau kuasa tidak berada di tempat
saat pemeriksaan.

45
Wakil Wajib Pajak
Pasal 32 Ayat (1), dan (4)
Pengurus, bagi WP Badan, atau:
• Kurator, khusus untuk WP dinyatakan pailit.
• Orang atau badan pelaksana pemberesan, khusus untuk WP
dalam pembubaran.
• Likuidator, khusus untuk WP dalam likuidasi.
Wakil Warisan Belum Terbagi
• Ahli waris.
• Pelaksana wasiat atau pengurus harta peninggalan.

Wali atau pengampu, bagi anak yang belum dewasa


atau orang dalam pengampuan.

Kuasa Wajib Pajak, bagi WP secara umum.

46
Tanggung Jawab Wakil Wajib Pajak
Pasal 32 Ayat (2)

Bertanggung jawab secarajawab,


Tidak bertanggung pribadi atau
secara renteng
apabila dapatatas pembayarandan
membuktikan pajak.
meyakinkan Dirjen Pajak bahwa
wakil wajib pajak tidak mungkin
dibebani tanggung jawab.

47
Kuasa Wajib Pajak
Pasal 32 Ayat (3), (3A) dan PMK No 22/ PMK.03/ 2008 jo PMK No 229/PMK.03/2014

WP OP atau Badan dapat Syarat bagi Kuasa:


• Memiliki NPWP.
menunjuk seorang Kuasa
• Telah melaporkan SPT
untuk menjalankan hak dan Tahunan PPh.
memenuhi kewajiban • Menguasai ketentuan
perpajakan, melalui Surat perpajakan.
• Memiliki Surat Kuasa
Kuasa Khusus. Khusus.
• Memiliki Surat Izin Praktik,
bagi Kuasa konsultan
pajak.
Suart Kuasa Khusus bersifat • Memiliki Brevet atau ijazah
pendidikan formal, bagi
tidak dapat dilimpahkan. Kuasa non konsultan
pajak.
48
Pengungkapan Rahasia oleh Pejabat
Pasal 34

Pejabat atau tenaga ahli perpajakan dilarang


mengungkapkan rahasia WP, kecuali apabila:

Pejabat berperan sebagai saksi atau saksi ahli dalam


pengadilan.

Diberikan sebagai keterangan kepada pejabat lebaga


atau instansi pemeriksa keuangan negara.

Atas izin tertulis Menkeu:


• Diberikan untuk kepentingan negara.
• Diberikan untuk pemeriksaan perkara pidana atau perdata atas
permintaan hakim.

49
Pihak Lain yang Berhak Atas Keterangan Pejabat atau Tenaga Ahli
Pasal 34 Ayat (2a), dan KMK No. 539/ KMK.04/ 2000

Pihak lain yang berhak • Pejabat dari lembaga


merupakan pejabat yang negara (BPK).
berwenang melakukan
• Pejabat dari instansi
pemeriksaan keuangan
negara, meliputi: pemerintah (BPKP).

Pihak lain bersangkutan • Nama Wajib Pajak.


wajib menunjukkan surat •
tugas yang Keterangan yang
menyebutkan: hendak diketahui.

50
Peniadaan Kewajiban Merahasiakan oleh Pihak Ketiga
Pasal 35

Keterangan atau
• Permintaan tertulis Menkeu kepada bank.
bukti terkait WP • Permintaan tertulis Dirjen Pajak kepada:
yang dikenai • Akuntan publik.
pemeriksaan, • Notaris.
penagihan, atau • Konsultan pajak.
penyidikan • Kantor administrasi.
pidana • Pihak ketiga lain.
• Sebagai implikasi permintaan tersebut,
perpajakan
kewajiban merahasiakan oleh pihak ketiga
wajib diberikan, menjadi ditiadakan.
ketika terdapat:

51
Pengurangan, Penghapusan, dan Pembatalan
Ketetapan Pajak
Pasal 36, dan PMK No. 21/ PMK.03/ 2008 jo PMK. 8/PMK.3/2013

Atas jabatan atau permohonan WP,


Dirjen Pajak berwenang.
Membatalkan hasil
Mengurangkan atau pemeriksaan berikut Surat
Mengurangkan atau Ketetapan Pajaknya atas
menghapuskan
membatalkan pemeriksaan yang
sanksi administrasi
Ketetapan Pajak dilaksanakan tanpa:
akibat kekhilafan
dan STP yang tidak
atau bukan karena • Penyampaian Surat Pemberitahuan
benar. Hasil Pemeriksaan.
kesalahan WP. • Pembahasan akhir hasil
pemeriksaan bersama WP.

52
Permohonan WP Atas Pengurangan, Penghapusan, dan
Pembatalan Ketetapan Pajak
Pasal 36, dan PMK No. 21/ PMK.03/ 2008 jo 08/PMK.03/2013

• Syarat pengajuan permohonan meliputi:


• WP tidak sedang mengajukan keberatan.
• Satu permohonan berlaku untuk satu Ketetapan Pajak.
• Diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia ke KPP setempat.
• WP telah melinasi pajak terutang.
• Surat permohonan ditandatangani sendiri atau oleh Kuasa.
• Menyebutkan jumlah pajak terutang menurut WP disertai alasan yang
jelas dan meyakinkan.
• Permohonan dapat diajukan 2 kali, kecuali untuk permohonan pembatalan
Surat Ketetapan Pajak akibat hasil pemeriksaan, yang hanya dapat
diajukan 1 kali.

• Dirjen Pajak memberikan putusan maksimal dalam jangka 6 bulan, atau


permohonan dianggap diterima.

53
Sanksi Bagi Petugas Pajak
Pasal 36A
Sanksi sesuai peraturan perundangan, apabila:
• Petugas menghitung atau menetapkan pajak tidak sesuai ketentuan, akibat
kelalaian atau kesengajaan.
Pengaduan ke unit internal Kemenkeu hingga sanksi pidana, apabila:
• Petugas bertindak di luar kewenangan secara sengaja.

Pidana Pasal 368 KUHP, apabila:


• Petugas mengancam atau memeras WP.

Pidana Pasal 12 UU Tipikor, apabila:


• Petugas memaksa orang lain memberikan atau mengerjakan sesuatu,
memberikan atau menerima pembayaran, bagi diri petugas.
Tidak dituntut secara pidana atau perdata, apabila:
• Pelaksanan tugas didasari iktikad baik dan sesuai peraturan perundangan.

54
Kode Etik Pegawai Pajak
Pasal 36B

Kode etik yang wajib dipatuhi pegawai Ditjen Pajak


berdasar kepada:

Pelanggaran kode etik dapat dikenai:


• Sanksi moral secara terbuka atau tertutup.
• Hukuman disiplin.

Pengawasan pelaksanaan dan penampungan


pengaduan pelanggaran dilaksanakan oleh Komite
Kode Etik

55

Anda mungkin juga menyukai