Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN

GANGGUAN ELIMINASI

Di Susun Oleh :
I Kade Ngurah Arya Wardana
Definisi
Gangguan eleminasi fekal adalah penurunan pada
frekuensi normal defekasi yang disertai oleh kesulitan
atau pengeluaran tidak lengkap feses atau pengeluran
feses yang keras, kering dan banyak (Nanda
International, Diagnosis Keperawatan 2012-2014, hal
281, 2011).
Data Mayor dan Data Minor
Konstipasi
Data mayor:
Nyeri pada saat defekassi
Feses keras
Kesulitan dalam defekasi
Defekasi dilakukan kurang dari tiga kali seminggu
Data minor:
Mengenjan pada saat defekasi
Darah merah pada feses
Massa rektal yang dapat diraba
Mengeluh rektal terasa penuh
Bising usus mengalami penurunan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Prosktosigmoidoskopi
2. Anuskopi
3. Rontgen dengan kontras
4. Pemeriksaan laboratorium feses
5. Pemeriksaan fisik
6. Abdomen, pemeriksaan dilakukan pada posisi terlentang, hanya pada bagian yang tampak
saja.
Inspeksi, amati abdomen untuk melihat bentuknya, simetrisitas, adanya distensi atau gerak
peristaltik.
Auskultasi, dengan bising usus, lalu perhatikan intensitas, frekuensi dan kualitasnya.
Perkusi, lakukan perkusi pada abdomen untuk mengetahui adanya distensi berupa cairan, massa
atau udara. Mulailah pada bagian kanan atas dan seterusnya.
Palpasi, lakukan palpasi untuk mengetahui kostitensi abdomen serta adanya nyeri tekan atau
massa dipermukaan abdomen.
Rektum dan anus, pemeriksaan dilakukan pada posisi litotomi atau sims.
Feses, amati feses klien dan catat konstitensi, bentuk, bau, warna, dan jumlahnya.
Penatalaksanaan Medis Konstipasi
Pengobatan non-farmakologis
Pengobatan farmakologis
Data Pengkajian Tanggal 21 April 2021

Biodata pasien
 Nama : Ny. S
 CM : 11291420
 Tanggal lahir : 06 Mei 1952
 Usia 68 tahun
 Tanggal Masuk : 01 April 2021
 Diagnosa Medis : CA Endometrium Stadium IIIA
Keluhan Utama
Pasien tidak dapat BAB sejak 8 hari yang lalu
 

Keluhan saat ini:


Pasien mengatakan nyeri saat BAB
BAB bercampur darah dan lendir
Data Fokus
 DS:
Pasien mengatakan perutnya tidak nyaman.
Terakhir BAB pagi hari
Pasien mengatakan belum BAB dari seminggu yang lalu. 
 DO:
Pasien terpasang colonstomy
Pasien tampak gelisah
Veses bercampur darah dan lendir
Warna veses hitam
Konsistensi padat
 TTV:
TD : 120/80 mmHg
S : 37°C
N: 68 x/menit
Rr : 25 x/menit
GCS : E4 V5 M4
Keadaan Umum : CM
BB : 55 Kg
Terapi yang diberikan:

Infus NaCl 0.9% : 20 tpm


Keterolac : 50 mg/8 jam
Kalnex : 50 mg/8 Jam
Ranitidine : 50 mg/12 Jam
Diagnosa Keperawatan

Konstipasi berhubungan dengan kelemahan otot


abdomen
INTERVENSI

No. Diagnosa SLKI SIKI


1. Konstipasi Setelah Dilakukan Tindakan Obsevasi
berhubungan dengan Keperawatan diharapkan Fungsi Periksa tanda dan gejala konstipasi
kelemahan otot Gastrointestinal meningkat Identifikasi faktor resiko konstipasi
abdomen Dengan Kriteria Hasil: Monitor tanda dan gejala ruptur
1 = Menigkat usus dan peritonis
5 = Menurun Terapeutik
Nyeri abdomen = 5 Anjurkan diet tinggi serat
Darah pada feses = 5 Lakukan masase abdomen jika perlu
Berikan enema atau irigasi
Edukasi
Jelaskan etiologi masalah dan alasan
tindakan
Ajarkan cara mengatasi konstipasi
Kolaborasi
Konsultasi dengan tim medis
tentang penurunan/peningkatan
frekuensi suara usus
Kolaborasi penggunaan obat
pencahar jika perlu
IMPLEMENTASI dan EVALUASI

No. Diagnosa SLKI SIKI

1. Konstipasi Obsevasi S : Pasien mengatakan sudah bisa


berhubungan dengan Memeriksa tanda dan gejala konstipasi BAB jika meminum obat. Namun
kelemahan otot Memonitor tanda dan gejala ruptur usus jika tidak meminum obat, BAB
abdomen dan peritonis keras kembail dan sakit.
Terapeutik
Menganjurkan diet tinggi serat O : Warna veses hitam cair
Melakukan masase abdomen Bising usus 4 x/menit
Edukasi Nyeri tekan pada perut
Menjelaskan etiologi masalah dan bagian kiri bawah
alasan tindakan TTV :
Mengajarkan cara mengatasi konstipasi TD : 110/80 mmHg
Kolaborasi S : 36,6°C
Mengkonsultasikan dengan tim medis N : 92 x/menit
tentang penurunan/peningkatan Rr : 20 x/menit
frekuensi suara usus  
Mengkolaborasikan penggunaan obat A : Masalah belum teratasi
pencahar  
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai