Anda di halaman 1dari 46

PEMERIKSAAN

RADIOLOGI
TRACTUS
PRESENTANT:
LIA PRAMITA
UROGENITAL
I4061191023

PEMBIMBING:
dr. INDRIA FAJRIANITA SP.RAD
ANATOMI
Pencitraan traktus   Pencitraan traktus  
urinarius Konvensional Urinarius non-konvensional

• Foto polos abdomen,   • Ultrasonography,  


• Urography intravena,   • Computed  tomograpy,
• Sistografi,   • Magnetic resonance imaging,
• Loopography dan   • Nuclear scintigraphy dan
• Urethrograpy retrograd • Positron emission tomography
BNO (Blass Nier Overzicht)
 Indikasi :
● Pemeriksaan radiologi awal Persiapan foto BNO:
pada tractus urinarius. 1. 24 jam sblm peperiksaan makan bubur
kecap(tdk boleh berserat), Me(-) minum
 Prosedur: 2. Puasa 8 jam (termasuk merokok &
bicara)
a ) Persiapan 3. Pencahar malam sebelum pemeriksaan
b ) Posisi supine Tehnik pemotretan: Supine/AP
 Beberapa densitas BNO: Batas Cranial : processus xyphoid.
Batas Caudal : Symphisis pubis.
a )Udara : Hitam Batas Lateral : terlihat seluruh perut.

b )Kalsifikasi : Putih
c)J. Lunak : abu-abu
● Cara  pembacaan  foto  ini  secara  sistematis  mengikuti  4S,  yaitu  :

1. Side  
• Batas sisi kiri  dan  kanan  harus  mencakup seluruh  abdomen.
• Batas atas  harus  mencakup  outline  kedua  ginjal.
• Batas bawah (caudal) harus mencakup batas bawah tulang panggul (Kalau perlu dgn 2
foto).
2. Sekeleton
• Seluruh  struktur  tulang  harus diperihatikan  secara  sistematis
3. Soft tissue
• Diperhatikan kontur dari kedua ginjal, garis muskulus psoas dan kontur dari buli-buli
4. Stone
• Perhatikan adanya bayangan opak pada sistem traktus urinarius mulai dari ginjal sampai
buli
Radioopak
IVP (Intravenous pyelography
 Pemeriksaan radiografi pada sistem urinaria (ginjal, ureter, da
n kandung kemih) dengan menyuntikkan zat kontras melalui
pembuluh darah vena.
 Persiapan :
● Lab : ureum < 60 mg %, Creatinin < 2 mg %, BNO, Skin Test.
 Indikasi:
● 1. Kelainan Conginetal Ginjal
● 2. Infeksi menaun ginjal (leukosit & eritrosit meningkat)
● 3. Tumor ginjal (masa di abdoment & haematuria)
● 4. Batu Ginjal (Colik &hematori)
● 5. General Chek-up
● Kontraindikasi IVP
ABSOLUT RELATIF
1.Hipersensitif (alergi) 1. Gagguan koroner
2.Thyrotoksikosis 2. Hipertyroidism
3.Hepatorenal sindrom 3. Alergic diathesis
Persiapan IVP
 Pasien puasa
 Diberikan laksansia pd
malam sblmnya
 Tdk mkn padat+serat
 Tdk bnyk bicara+rokok
Terdapat beberapa fase pada BNO – IVP:

1 .Fase Ekskresi (3 – 5 Menit)


● Melihat apakah ginjal mampu m
engekskresikan kontras yang di
masukkan.
2. Fase Nefrogram (5 -15 Menit)
Fase dimana kontras menunjuk
kan nefron ginjal, pelvis renalis,
ureter proximal. Tidak
tervisualisa
si
3. Fase Uretrogram (30 Menit)
Fase dimana kontras media memp
erlihatkan nefron, Pelvis renalis da
n ureter proksimal terisi maksimal
dan ureter distal mulai mengisi ka
ndung kemih.
4. Fase Vesica Urinaria Full Blast
Fase dimana kontras media mem
perlihatkan nefron, pelvis renalis,
ureter hingga kandung kemih.
Bagaimana cara menilai pemotretan ini ?
Fungsi Ginjal :
 Ekskresi, normal pcs terlihat pada menit ke 5
 Sekresi, normal kontur ginjal terlihat setelah menit ke 5
 Penilaian PCS
Bandingkan PCS kanan dan kiri, Bila normal:
• Harus simetris
• Ujung calix seperti cupping
• Sudut papil sejajar
• Kontur ginjal rata
• Ureter tidak tampak di latasi, tdk tampak kinking
 V.U : Indentasi uterus atau prostat, filing defek, trabecula, devertical
 Post miksi : sisa urin (minimal, rest urine), ren mobilis
Hasil IVP
● Dibagi dlm 3 kelompok:
 Grade I (Exellent): Nefrogram dan sist.pelviokalis
es jelas
 Grade II (Adekuat): Nefrogram jelas,sist.pelviokali
ses msh terlihat meski dens.lemah
 Grade III (Buruk): Nefrogram+sist.pelviokalises ta
k tervisualisasi
Urethrography
● Uretrografi adalah pemer
iksaan radiografi pada
uretra dengan menggun
akan media kontras positi
f untuk melihat anatomi
dan kelainan pada uretra.
Indikasi Kontraindikasi

• Striktur • Infeksi akut.


• Tumor • Radang uretritis
• Retensi Urine akut.
• Fistula • Radang prostat.
• Kelainan • Riwayat alergi
Kongenetal kontras.
Persiapan Pasien
a) Tidak ada persiapan khusus.
b) Pasien disuruh kencing sebelum pemeriksaan, fungsinya agar
kontras tidak bercampur dengan urine → densitas tinggi, kontras
rendah → gambaran lusent → VU tidak dapat dinilai.

Prosedur Pemeriksaan
c) Pasien tidur telentang di atas meja pemeriksaan, setelah disuruh
buang air kecil.
d) Daerah orifisium uretra diolesi dengan gliserin.
e) Masukkan media kontras melalui kateter, sebanyak 12 cc.
f) Lakukan pemotretan dengan beberapa proyeksi.
AP OBLIQUE ((RPO/LPO)

ANTERO
POSTERIOR (AP)
VCUG (Voiding cystourethrograph
y)
 Studi fluoroskopi dari saluran kemih bagian bawah
di mana kontras dimasukkan ke dalam kandung k
emih melalui kateter
 Indikasi  :

●Untuk  melakukan  evaluasi  vesiko  urethra  secara


anatomi & fungsional.  
Ini  biasanya   dilakukan   pada   anak­‐anak  
●dengan   ISK   berulang   untuk   mencari  causa
primernya
●seperti:  VUR,  value  (  klep  )  urethra  dan  
ureterocele.
Indikasi Kontraindikasi
• Kecurigaan refluks • Infeksi saluran
vesikoureter.
• Mencari faktor kemih akut.
predisposisi infeksi
saluran kemih berulang
pada anak-anak.
• Menilai uretra saat miksi.
• Stress incontinence.
• Hidronefrosis.
AP OBLIQUE

OBLIQUE POST VOID


VUR (vesicoureteric reflux)
 Grade I : Refluks ke ureter.
 Grade II : Refluks ke ureter dan sistem
pelvokalises yang tidak melebar.
 Grade III : Refluks ke ureter dan sistem
pelvokalises yang sedikit melebar. Sudut
forniks dan impresi papilla renalis masih
jelas.
 Grade IV : Refluks ke ureter yang
melebar dan berkelok-kelok serta ke
sistem pelvokalises yang melebar. Sudut
forniks menumpul, namun impresi papilla
renal masih jelas.
 Grade V : Refluks ke ureter yang sangat
melebar dan berkelok-kelok serta ke
sistem pelvokalises yang sangat melebar.
Baik sudut forniks dan impresi papilla
renalis sudah terobliterasi.
Usg
Thank you

Anda mungkin juga menyukai