PEMANTAPAN
IMPLEMENTASI MTBS/MTBM
DI YANKES PRIMER
dr. Ovri Aprianza,CHt
Certified Hypnotherapist
Disampaikan pada Pertemuan Orientasi MTBS/MTBM
2
Latar Belakang Perlunya Penerapan
MTBS di Indonesia
Meningkatkan keterampilan
petugas kesehatan dalam
tatalaksana kasus.
Peningakatan Kualitas
Pelayanan
Perbaikan Kesehatan
dan Status Gizi
KEUNTUNGAN MTBS BAGI PROGRAM TERKAIT
o TANYA
o LIHAT
o RABA
o DENGAR
4. Demam : (hal 4)
Klasifikasi demam hanya 2 : risiko Malaria tinggi atau
rendah dan risiko Malaria rendah.
Jika tanpa risiko : tanya riwayat bepergian ke daerah
Malaria dalam 1-2 minggu terakhir.
Campak dengan komplikasi pada mata dan/atau
mulut : kunjungan ulang 3 hari.
8. Status HIV : (hal 9)
Hal yang baru dalam bagan MTBS revisi 2015 ini.
Digunakan pada anak yang tidak dalam perawatan HIV.
Tentukan daerah risiko HIV : daerah Epidemi HIV
meluas atau daerah Epidemi HIV terkonsentrasi.
Di daerah Epidemi HIV meluas, semua balita sakit
diperiksa tes HIV, Klasifikasinya Infeksi HIV
terkonfirmasi, Terpajan HIV, Diduga terinfeksi Hiv dan
Kemungkinan bukan infeksi HIV.
Di daerah Epidemi HIV terkonsentrasi, pemeriksaan
HIV apabila ada klasif ikasi berat pada MTBS, atau
Ada salah satu : riwayat TB, Pemberian OAT berulang, gizi
buruk berulang, Pneumonia berulang, diare kronik atau
berulang atau persisten. (hal 10)
Klasifikasi untuk daerah Epidemi HIV terkonsentrasi adalah :
Infeksi HIV terkonfirmasi, Diduga terinfeksi HIV dan
Kemungkinan bukan infeksi HIV.
SEMUA BALITA
ANALISA/EVALUASI PENERAPAN
MTBS
INPUT
PROSES
OUTPUT
ANALISA/EVALUASI PENERAPAN
MTBS
Evaluasi petugas: saat pelayanan & uji petik formulir
Evaluasi sistem pelayanan
Evaluasi thd komponen sistem: cakupan program dan
logistik
Evaluasi kepuasan ibu balita
Evaluasi pemberdayaan ibu : (%) kunjungan ulang,
perawatan dirumah
CARA MEMPERTAHANKAN KUALITAS
PELAYANAN
Evaluasi berkala yang ketat untuk memotivasi dan
mempertahankan kinerja petugas
Peer review
Studi banding
Menjaga sarana penunjang pelayanan MTBS
Incentive/reward
Penyediaan kotak saran
Buku bagan selalu tersedia ditempat pelayanan
Input ( 8 indikator) :
Ketersediaan bagan alogaritme
Buku modul
Timer
Blanko MTBS
Blanko MTBM
Obat-obatan
Register pasien
Tenaga yang sudah dilatih.
Proses ( 2 indikator ) :
Pemeriksaan dengan protap MTBS
Pemeriksaan dengan protap MTBM
Hasil untuk MTBS ( 11 Indikator ) :
Identitas
Memeriksa tanda-tanda bahaya umum
Apakah anak batuk/sukar bernafas
Apakah anak diare
Apakah anak demam
Apakah anak mempunyai masalah telinga
Memeriksa status gizi dan anemia
Memeriksa status imunisasi anak
Memeriksa pemberian vitamin pada anak
Menilai masalah/keluhan lain
Melakukan penilaian pemberian anak jika anak anemia/BGM
atau umur kurang 2 tahun.
Hasil untuk MTBM ( 13 Indikator ) :
Identitas
Memeriksa kejang
Memeriksa gangguan napas
Memeriksa hipotermia
Memeriksa kemungkinan infeksi bakteri
Memeriksa ikterus
Memeriksa kemungkinan gangguan saluran cerna
Memeriksa apakah bayi menderita diare
Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan/atau
masalah pemberian ASI
Memeriksa tentang penilaian cara meneteki
Memeriksa status imunisasi
Memeriksa masalah/keluhan lain
Memeriksa/keluhan ibu.
Kategori Hasil Penilaian Variabel :
Y/A/B/L adalah adanya pemeriksaan dengan
menggunakan prosedur MTBS dan MTBM secara
lengkap dan benar
Y/A/B/TL adalah adanya pemeriksaan dengan
menggunakan prosedur MTBS dan MTBM dengan
benar tetapi tidak lengap
S/TL adalah adanya pemeriksaan dengan
menggunakan prosedur MTBS dan MTBM dengan
tidak lengkap dan salah
T adalah tidak ada hasil dari pemeriksaan MTBS
dan MTBM.
Cakupan puskesmas yang melaksanakan
Indikator Upaya MTBS
MTBS : % Pkm sesuai kategori, yg
melaksanakan MTBS terhadap Balita sakit
Meningkatkan
akses balita
pada periode waktu satu tahun : SAKIT mdpt
pely standar
• Kategori A: jika 80-100% balita
sakit yang di MTBS
Target 2017 : Pkm kategori C 80%
• Kategori B: jika 60-<80% balita
Target 2019 :
sakit yang di MTBS • Pkm kategori C mencapai 95%
• Kategori C: jika <60% balita sakit • Pkm kategori B mencapai 80%
• Pkm kategori A mencapai 50%
yang di MTBS
eraMTBS/orientasi/april2018