Anda di halaman 1dari 15

Biokimia

Kuliah 4: pH dan buffer bagian 1


Sumber:
Ionisasi air, asam lemah dan basa lemah
• Meskipun molekul air tidak bermuatan, ionisasi air terjadi
dalam skala yang kecil
• Ketika asam lemah dilarutkan dalam air, asam tersebut akan
menyumbangkan ion H+; basa lemah akan menggunakan ion
H+ tersebut sehingga memiliki proton. Proses tersebut diatur
oleh konstanta equilibrium (equilibrium constants)
• Jumlah ion H+ dari berbagai sumber diekspresikan sebagai
pH dari suatu larutan
Ionisasi air, asam lemah dan basa lemah
• Air murni memiliki kecenderungan untuk beionisasi secara bolak balik
(reversible) untuk menghasilkan proton dan ion hidroksida dengan
keseimbangan:
• Ionisasi air diekspresikan oleh konstanta equilibrium (Keq)

• Dalam air murni pada suhu 25oC, konsentrasi air adalah (1000
g/L)/(18,015/mol) = 55,5 M (mol/L)
Ionisasi air, asam lemah dan basa lemah
• Konduktivitas elektrik air murni pada suhu 25oC adalah
• Maka:

• Jadi produk H+ dan OH- dalam air pada suhu 25oC selalu
pH = konsentrasi ion H+

pH netral =
pH beberapa larutan
Asam lemah dan basa lemah
• Asam klorida, asam sulfat dan asam nitrat termasuk asam kuat yang
secara sempurna diionisasi Ketika masuk kedalam air. Sama halnya
dengan basa kuat seperti NaOH dan KOH.
• Yang lebih penting bagi ahli biokimia adalah tingkah laku asam lemah
dan basa lemah, yang tidak seluruhnya diionisasi Ketika dilarutkan
dalam air. Asam dan nbasa lemah memiliki peran yang sangat penting
dalam pengaturan metabolisma dalam tubuh manusia dan hewan.
• Asam lemah disebut sebagai donor proton, sedangkan basa lemah
adalah akseptor proton. Ketika donor proton seperti asam asetat
(CH3COOH) kehilangan proton, maka dia akan menjadi akseptor
proton, dalam hal ini menjadi anion asetat (CH3COO−)
• Donor proton dan akseptor protonnya menjadi pasangan asam-basa
konyugasi yang berhubungan melalui reaksi bolak balik:
Konstanta disosiasi asam

• Setiap asam memiliki karakteristik tendensi untuk kehilangan proton


dalam larutan. Semakin kuat asam semakin besar kecernderungan
untuk kehilangan protonnya.
• Kecenderungan suatu asam(HA) untuk kehilangan protonnya dan
membentuk basa konyugasi (A−) ditentukan oleh konstanta
keseimbangan (Keq) untuk reaksi bolak balik:

• Konstanta equilibrium untuk reaksi ionisasi disebut konstanta ionisasi


atau konstanta disosiasi asam dan diberi simbol Ka
• pKa analog dengan pH.
Konstanta disosiasi asam

• Asam kuat seperti asam fosfat dan asam karbonat memiliki konstanta
ionisasi yang lebih besar.
• Asam lemah seperti asam monohidrogen phosphate, memiliki
konstanta ionisasi yang lebih kecils
• Semakin kuat tendensi untuk disosiasi proton maka semakin kuat
asam tersebut dan nilai pKa asam tersebut lebih kecil
Pasangan konyugasi asam-basa mengandung donor proton dan akseptor
proton

Memberikan 1 proton

Memberikan 2 proton

Memberikan 3 proton
Kurva titrasi dan pKa asam lemah

• Titration is used to determine the amount of an acid in a given solution


• A measured volume of the acid is titrated with a solution of a strong
base, usually sodium hydroxide (NaOH), of known concentration
• The NaOH is added in small increments until the acid is consumed
(neutralized), as determined with an indicator dye or a pH meter.
• The concentration of the acid in the original solution can be calculated
from the volume and concentration of NaOH added.
• The amounts of acid and base in titrations are often expressed in terms
of equivalents, where one equivalent is the amount of a substance that
will react with, or supply, one mole of hydrogen ions in an acid-base
reaction
Kurva titrasi dan pKa asam lemah

• Kurva titrasi (grafik pH vs jumlah NaOH yang dititrasi) menunjukkan


pKa asam lemah
• Consider the titration of a 0.1 M solution of acetic acid with 0.1 M
NaOH at 25 °C (Fig. 2-17).
• Two reversible equilibria are involved in the process (here, for
simplicity, acetic acid is denoted HAc):
Kurva titrasi asam asetat

• Konstanta keseimbangan
Perbandingan kurva titrasi
3 asam lemah
• Kurva titrasi 3 asam lemah yang memiliki
konstanta ionisasi yang: asam asetat (pKa
= 4.76); asam foafat (pKa = 6.86); dan ion
ammonium (pKa = 9.25).
• Bentuk kurva ke tiga asam tersebut sama
namun posisi mereka berbeda sesuai
dengan kekuatan asam tersebut (pH)
• Asam asetat yang memiliki pKa yang
paling rendah, adalah asam terkuat dari
ketiga asam lemah tersebut (lebih mudah
melepaskan proton), sudah setengah
terdisosiasi (mid point) pada pH 4,76.

Anda mungkin juga menyukai