Anda di halaman 1dari 25

Pengenalan Dr. Adha Fatmah Siregar, M.Si., M.

Sc
Balai Penelitian Tanah,
Kesuburan Tanah BBSDLP, Badan Litbang Pertanian
Kementerian Pertanian
Pertanian
Disampaikan pada
ToM Pelatihan BPP Kostratani
Bandung, 24 April 2021
o TANAH ~ benda alam di permukaan bumi
yang terdiri dari campuran bahan mineral,
bahan organik, udara, air
o Tanah : media tumbuh tanaman

Bahan mineral
● Batu (> 2mm)
● Pasir (0,02-2 mm)
● Debu (0,002-0,02 mm)
● Liat ( <0,002 mm)

Tanah = f (i,o, b, t,w)

2
PENYEBARAN TANAH TINGKAT ORDO DI INDONESIA

Iklim basah, bahan induk masam Iklim kering, bahan induk basa

• 10 Ordo dari 12 Ordo tanah dunia


• Jenis dan Penyebaran tanah Indonesia:
• Histosol 7% (Organosol)
• Entisol 10% (Aluvial, Regosol)
• Inceptisol 38% (Latosol, Kambisol)
• Andisol 3% (Andosol)
Iklim basah, bahan induk masam Iklim kering, bahan induk basa
• Mollisol 5% (Renzina, Mediteran)
• Vertisol 1% (Grumusol)
• Alfisol 3% (Mediteran)
• Ultisol 24% (Podsolik)
• Spodosol 1% (Podsol)
• Oxisol 8% (Lateritik, Latosol Merah)
Potensi Kesuburan Tanah
Iklim basah:
• Inceptisol, Ultisol, Oxisol
• Bahan induk tanah miskin hara
• Curah hujan dan pencucian tinggi
• Kesuburan tanah marginal
• Produktivitas rendah
• Peka erosi

Iklim kering:
• Alfisol, Vertisol, Inceptisol
• Bahan induk tanah relatif kaya hara
• Kesuburan tanah lebih tinggi
• Produktivitas sedang tinggi
• Kendala fisik tanah: solum dangkal
Apa pendapat Anda?
Kondisi Pertanian Saat
Ini
• Konversi lahan pertanian ke lahan non pertanian
• Kesuburan tanah menurun  C-org sawah
rendah
• Asupan bahan organik rendah
• Terjadi penurunan efektivitas dan efisiensi
penggunaan pupuk
• Pemupukan yang masih belum tepat (dosis,
waktu, jenis dan cara pemupukan) dan tidak
seimbang
• Kesuburan tanah sawah tidak sama 
perbedaan sifat tanah, pengelolaan oleh petani,
hasil beda
Tantangan Pertanian (saat ini dan kedepan)
• Degradasi dan Penurunan Kesuburan Lahan
• Konversi dan Fragmentasi Lahan
• Sistem sewa/gadai lahan sawah
• Kelangkaan/Keterbatasan Lahan Subur
• Variabilitas & Perubahan Iklim
• Terbatasnya infrastruktur (irigasi, jalan usahatani,dll)

1 2 3 4
INOVASI
TEKNOLOGI Benih Pemupukan
Pengendalian Penanganan
berimbang
PERTANIAN unggul OPT Panen dan
ramah
(Peningkatan bermutu lingkungan Pasca Panen
Produktivitas)
ERUPSI

SIKLUS HARA

TERANGKUT
PANEN

Hara Tanah Hara Tanah


Sisa Tanaman
Unsur Hara Esensial Tanaman
Unsur esensial merupakan unsur hara yang mutlak diperlukan oleh tanaman
dalam siklus pertumbuhannya.
Unsur hara termasuk kategori
esensial, jika :
1. Unsur tersebut secara langsung
terlibat di dalam siklus
pertumbuhan tanaman.
2. Unsur tersebut harus spesifik
dan tidak dapat digantikan oleh
unsur yang lain.
3. Unsur tersebut harus
memberikan efek langsung pada
pertumbuhan atau metabolisme
tanaman
 Silikon (Si) merupakan unsur hara benefisial bagi tanaman padi yang dapat meningkatkan ketahanan
tanaman terhadap serangan biotik dan abiotik.

Status Si di tanah sawah Fungsi unsur hara Si bagi tanaman

•Si tanah
•Air irigasi
•Jerami padi

Tanpa pemupukan Si

Sumber Si

Terangkut panen
(230-470 kg/ha, Savant et al
1997)

Blast disease Lodging


Kesuburan Lahan Sawah

45% lahan sawah mempunyai C-


organik <1.5% dan 65% <2%
Hara N faktor pembatas
pertumbuhan padi dan jagung
57% lahan sawah hara N <0.2%
Pengelolaantanpa BO dan pupuk
N cukup tinggi
Hara P : 49% tinggi dan 39% sedang
Hara K : 46% tinggi dan 46% sedang
KONSEP PEMUPUKAN BERIMBANG

Pemberian pupuk ke dalam tanah dengan jumlah dan jenis hara


sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman
untuk mencapai hasil yang optimal
Tidak semua hara harus ditambahkan, tambahkan yang
dibutuhkan

Kombinasi pupuk anorganik dengan bahan/pupuk organik untuk


mendapatkan produksi optimal
TAHAPAN KEBUTUHAN HARA PADI
Anakan Pembentukan malai
maksimum Pembungaan
pre-tillering Pemasakan
biji
seedling
(transplanting)

Menjaga
Pertumbuhan dan
kesehatan
anakan optimum
kecambah tanaman
Awal •Tahap kritis
pertumbuhan •Pupuk N optimal Malai dan
•Sedikit N
tanaman dibutuhkan gabah sehat
•Setengah dosis K dan bernas
Pupuk N sedikit
diberikan •Tidak ada
Pupuk P diberikan
semua aplikasi pupuk

Setengah dosis K
diberikan
• Saluran drainase dan irigasi diperbaiki 
intermiten
Perbaikan Tanah • Optimalisasi pengolahan tanah
• Pemberian bahan pembenah tanah : pemberian
gypsum, kapur/dolomit, bahan organik, dan
biochar
Inovasi dan Teknologi
Deteksi Tingkat Kesuburan Tanah
1. Peta Status Hara P dan K
• Skala peta 1:250.000
• Tersedia di 23 provinsi
Kadar hara P tanah terekstrak HCl 25%
Status hara P tanah (mg P2O5/100 g)
Rendah < 20
Sedang 20 – 40
Tinggi > 40

Kadar hara K tanah terekstrak HCl 25%


Status hara K tanah (mg K2O/100 g)
Rendah < 10
Sedang 10 – 20
Tinggi > 20
2. Perangkat Uji Tanah dan
Pupuk
3. S O I L S E N S O R
SOIL SENSOR – terobosan teknologi advance menggunakan near
infra red (NIR) dengan panjang gelombang 1300-2600 nm, yang
digunakan untuk mengukur sifat kimia dan fisika tanah dan
dilengkapi dengan rekomendasi pemupukan.
PENUTUP
•Kesuburan tanah menggambarkan
kemampuan tanah untuk menyediakan
unsur hara (kualitas dan ketersediannya)
bagi tanaman.

•Tingkat kesuburan tanah merupakan salah


satu faktor utama penentu produktivitas
tanaman.

•Pemupukan berimbang berdasarkan


karakteristik tanah dan kebutuhan tanaman
perlu dilakukan untuk meningkatkan
produksi tanaman, efisiensi pemupukan,
dan mengurangi pencemaran lingkungan
TERIMA
KASIH
Rekomendasi Pemupukan N menggunakan
Bagan Warna Daun (BWD)

21
Perangkat Lunak Penetapan Rekomendasi Pemupukan

• AgriDSS
KALENDER TANAM TERPADU
(Plus Rekomendasi Pupuk)
1. PUTS (Perangkat Uji tanah
Sawah)
• Alat bantu untuk mengukur
kadar hara tanah sawah secara
cepat di lapang
• Parameter penetapan : N, P, K,
dan pH
• Dilengkapi dengan rekomendasi
pemupukkan pupuk N, P dan K
untuk padi sawah

Anda mungkin juga menyukai