Novaldi P H (2012730069)
Irmalita (2014730042)
SESAK
Etiologi Mekanisme
NAFAS
Anamnesis
Penyakit dengan Alur diagnosis
KU sesak nafas Pemeriksaan fisik
DD
Pemeriksaan
penunjang
WD Komplikasi
Tatalaksana
Prognosis
ANALISIS MASALAH
1. Jelaskan definisi sesak nafas
2. Jelaskan etiologi sesak nafas
3. Jelaskan patomekanisme sesak nafas
4. Jelaskan klasifikasi sesak nafas berdasarkan skala
5. Sebutkan apa saja penyakit-penyakit yang menimbulkan gejala sesak nafas
6. Sebutkan gejala klinis pada penyakit yang ada diskenario
7. Jelaskan faktor resiko
8. Jelaskan pembagian indeks Brinkman
9. Jelaskan hubungan riwayat merokok dengan keluhan pasien
10. Jelaskan hubungan riwayat asma pada keluarga dengan pasien
11. Jelaskan hubungan sesak nafas dengan batuk berdahak
12. Jelaskan patomekanisme suara nafas tabahan ronki, sebutkan suara nafas tambahan lain dan jelaskan
13. Jelaskan hubungan suara nafas vesikuler melemah dengan scenario
14. Jelaskan mengapa pada kasus inspirasi terdengar lebih panjang dibanding ekspirasi
15. Jelaskan alur diagnosis pada skenario
16. Jelaskan DD pada skenario
SESAK NAPAS
Dispnea atau sesak napas adalah perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas yang pendek dan
penggunaan otot-otot pernapasan. Dispnea ditemukan pada penyakit kardiovaskular, emboli
paru, gangguan dinding dada, penyakit obstruksi paru (bronkitis, asma)
ETIOLOGI PENYAKIT
Nama penyakit
SESAK Etiologi
Penyakit Saluran Napas
1. Asma Inhalasi paparan allergen ( kutu debu rumah,
serbuk sari, kecoo, kotoran hewan), iritasi
pekerjaan, asap tembakau, infeksi respirasi
(virus), aktifitas fisik, ekspresi emosi, iritasi
kimia, dan obat (aspirin dan penyekat beta).
2. Bronkitis kronis Parainfluenza, influenza, adenovirus, dan
rhinovirus
3. Emfisema Pneumokokokus, Eschericia coli, Klebsiela
pseudomonas, Enterobacter
4. Sumbatan laring Adanya sumbatan yang masuk
Penyakit parenkimal
1. Pneumonia Staphylococcus aureus, Haemophilus
influenza, Enterobacteriacae, Basilus
catarrhalis,
ETIOLOGI PENYAKIT
Penyakit Pleura SESAK
1. Pneumotoraks Psp (pneumotoraks spontan primer): tidak ada
penyakit paru, karena perokok
Ssp (pneumotoraks spontan sekunder: laki-laki,
perokok, riwayat keluarga, penyakit paru
Pneumotoraks trauma: kedua trauma tumpul dan
luka tembus sampai ke dinding dada
Price, Sylvia Aderson. 2015. Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit. Ed.6.
Jakarta: EGC, 2005
PENYAKIT-PENYAKIT YANG MENIMBULKAN GEJALA SESAK NAFAS
Kelompok Penyakit
Penyakit Saluran Napas 1. Asma
2. Bronkitis Kronik
3. Emfisema
4. Sumbatan Laring
5. Benda Asing
Penyakit Parenkimal 1. Pneumonia
2. Gagal Jantung Kongestif
3. Adult Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
4. Pulmonary Infiltrates With Eosinophilia (PIE)
Penyakit Vaskular Paru 1. Emboli Paru
2. Kor Pulmonal
Penyakit Pleura 1. Pneumotoraks
2. Efusi Pleura
Penyakit Dinding Paru 1. Trauma
Gejala Klinis Penyakit Pada Skenario
1. Sesak napas
2. Batuk kronik
3. Produksi sputum
4. Terdengar suara ronki kasar saat inspirasi dan ekspirasi
5. Ekspirasi terdengar lebih panjang dari inspirasi
Setiap gejala diatas disebutkan atau dirasakan oleh pasien yang terdapat pada
skenario. Tergantung penyakit yang diderita pasien, dispnea yang dialami
pasien akan disertai gejala-gejala tambahan
Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II Edisi VI.Jakarta. Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu
Penyakit Dalam
FAKTOR RESIKO
Tumbuh
Sosial
Gen kembang
ekonomi
paru
INDEKS BRINKMAN
Derajat berat merokok dengan indeks Brinkman (IB), yaitu perkalian jumlah rata-rata batang
rokok dihisap sekali dikalikan lama merokok dalam tahun :
- ringan : 0-200
- sedang : 200-600
- berat : >600
HUBUNGAN RIWAYAT MEROKOK
DENGAN KELUHAN PASIEN
Indeks Brikmen
Berat
Kerusakan pada
Asap Rokok
bagian-bagian
sebagai Faktor
dan organ
resiko
pernafasan
Keluhan
Pasien
HUBUNGAN
RIWAYAT ASMA
KELUARGA
DENGAN PASIEN
Genetik merupakan predisposisi Asthma yang terjadi pada pasien.
Nervus vagus
Sesak
ke medulla
Gagal Refleks
batuk dan
pengeluaran
sekret
ALUR DIAGNOSIS
No
1 Anamnesis • Identitas
• Keluhan Utama
• waktu terjadi
• Keluhan tambahan (demam, batuk, dll)
• Riwayat pengobatan dan hasilnya
• Pernah merasakan keluhan yang sama/tidak
• Riwayat keluarga
• Di lingkungan ada yng menderita penyakit dengan keluhan
yang sama/tidak
• Psikososisal
• Riwayat alergi
2 Pemeriksaan Fisik • Inspeksi : memperhatikan bentuk dada
• Palpasi : fokus pada nyeri tekan dan abnormalitas kulit yang di
palpasi, ekspansi respiratorius dan fremitus
• Perkusi : untuk menentukan apakah jaringan yang ada di bawah
dinding dada berisi udara, cairan atau padat
• Auskultasi : dengan mendengarkan bunyi yang dihasilkan
pernapasan dan bunyi tambahan
3 Pemeriksaan • Pemeriksaan fungsi paru dengan spirometri
Penunjang • Foto polos
• CT-Scan
• Tes Laboratorium
13.
INSPRASI TERDENGAR LEBIH
PANJANG DARI PADA EKSPIRASI
KESULITAN
BERNAFAS
LANJUTAN…
Tekanan
intrapleura Kolpas
lebih tinggi saluran nafas Inspirasi
Kerusakan Peningkatan Ekspirasi
daripada secara terdengar
pada saluran resistensi mejadi sulit
normal pematur saat lebih lama
nafas saluran nafas
kerusakan ekspirasi dari ekspirasi
jaringan paru
SUARA NAPAS VESIKULER MELEMAH
DENGAN KELUHAN UTAMA
Suara napas vesikuler terdapat pada paru normal ,
dimana suara inspirasi lebih keras dan lebih
tinggi nadanya 3 kali lebih panjang dari pada
ekspirasi . Suara vesikuler diproduksi oleh udara
jalan napas di alveoal
Djojodibroto, Dramato.2013.Respirologi(ResiratoryMedicine).Jakarta;EGC.
Hlm.65
Suara Napas Tambahan
Stridor yaitu suara yang terdengar kontinu (tidak Mengi Yaitu suara yang
terputus – putus), bernada tinggi yang (wheezing) terdengar kontinu,
terjadi baik pada saat inspirasi maupun nadanya lebih tinggi
pada saaat ekspirasi, dapat terdengar dibandingkan suara napas
tanpa menggunakan stetoskop. Bunyinya lainnya, sifatnya musikal.
ditemukan pada lokasi saluran napas atas Yang disebabkan adanya
(laring) atau trakea, yang disebabkan penyempitan. Terjadi baik
karena adanya penyempitan pada saluran secara inspirasi maupun
napaas tersebut. ekspirasi. Penyempitan
jalan napas dapat
yaitu suara yang terdengar kontinu. disebabkan oleh kontriksi
Rhonki Rhonki adalah suatu napas tambahan otot polos, edema mukosa,
basah bernada rendah sehingga bersifat sonor, , tumor maupun benda
terdengar tidak mengenakkan (raspy), asing.
terjadi pada saluran napas besar seperti
trakea bagian bawah dan bronkus utama.
Disebabkan karena udara melewati
penyempitan, dapat terjadi pada inspirasi
maupun ekspirasi.
Rhonki kering yang terdengar Bronchophoni Vocal sound (suara
diskontinu, biasa) bila didengarkan
ditimbulkan karena pada dinding thorax
ada cairan di dalam (lapangan paru)
saluran napas dan akanterdengar kurang
kolapsnya saluran keras dan kurang jelas
udara bagian distal dan terdengar jauh.
dan alveoli.
yaitu bronchophoni yang
Pleural friction rub bunyi tambahan yang terdengar nasal,
timbul akibat Eugophoni biasanya disebabkan
terjadinya peradangan oleh kompresif
pada pleura sehingga atelektasis akibat
permukaan pleura dorongan efusi pleura
menjadi kasar. pada parenkim paru
Karkter suara : kasar, terdengar pada
berciut, disertai perbatasan cairan
keluhan nyeri pleura. dengan parenkim paru.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
1. PPOK ( PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK )
A. Definisi
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh
hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif non reversibel atau reversibel
parsial.
B. Epidemiologi
Perkembangan PPOK terkait dengan usia dan kebiasaan merokok. Biasanya lebih
cenderung diderita oleh laki-laki usia lanjut dengan kebiasaan merokok yang sering.
PATOGENESIS PPOK
Pejamu
Inflamasi Paru
Stress
Oksidatif Protease
PPOK
C. Gejala Klinis D. Faktor Resiko
Sesak napas Faktor genetik
Batuk kronik Umur dan jenis kelamin
Produksi sputum Pertumbuhan dan perkembangan paru
Terdengar suara ronki kasar saat inspirasi dan Paparan partikel
ekspirasi
Status sosial-ekonomi
Ekspirasi terdengar lebih panjang dari inspirasi
Hiperaktivitas bronkus/asma
Penrunan berat badan
Bronkitis kronik
Mudah lelah
Infeksi
Barrel chest
E. Pemeriksaan Penunjang D. Penatalaksanaan
Pemeriksaan fungsi paru Terapi farmakologik
Foto toraks Terapi non-farmakologik
CT Scan Pembedahan
Pemeriksaan laboratorium
PENATALAKSANAAN
1. Farmakologi
Bronkodilator
FARMAKOLOGI NON
Vaksin influenza FARMAKOLOGI
Terapi Augmentasi Antitripsin Alpha-1
Rehabilitasi paru (latihan fisik, motivasi,
Antibiotik status merokok, edukasi, gizi yang bak)
Mukolitik (mukokinetik dan mukoregulator) Terapi oksigen
Imunoregulator Ventilator non-invasif
Antitusif
Vasodilator
Morfin
Pembedahan Komplikasi
Asma adalah gangguan inflamasi kronik seluran pernapasan yang melibatkan banyak sel dan
elemenya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yaang
menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesk napas, dada terasa berat dan batuk,
terutama pada malam hari atau dini hari
Gejala episodik tersebut berhubungan dengan obrtuksi jalan napas yang luas, bervariasi dan
seringkali reversibel dengan atau tanpa pengobatan
PATOGENESIS ASMA
Perubahan yang terjadi :
Faktor pejamu
Genetik
Faktor lingkungan
Alergen
DIAGNOSIS ASMA
Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang
Epidemiologi :
Perkiraan kasus TB secara global pada tahun 2009 adalah:
1. Insidens kasus : 9.4 juta (8.9 – 9.9 juta)
2. Prevalens kasus : 14 juta (12 – 16 juta)
3. Kasus meninggal (HIV negatif) : 1.3 juta (1.2 – 1.5 juta)
4. Kasus meninggal (HIV positif) : 0.38 juta (0.32 – 0.45 juta)
Pleuritis Tb :
1. Pemeriksaan fisis tergantung dari banyaknya cairan di rongga pleura
2. Perkusi : redup atau pekak
3. Auskultasi suara napas yang melemah sampai tidak terdengar pada sisi yang
terdapat cairan
Limfadenitis Tb :
1. Terlihat pembesaran kelenjar getah bening, terserimg di daerah leher
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Biakan Kuman
bakteriologi
Pemeriksaan Pemeriksaan
Radiologi Penunjang lain
PENGOBATAN TB
Pengobatan Tb terbagi menjadi 2 fase yaitu intensif dan fase lanjutan. Pada umumnya lama
pengobatan adalah 6-8 bulan.
A. Obat Anti Tuberculosis (OAT)
Gejala:
Batuk
Adanya dahak
Napas pendek
Napas sesak
Lelah
Demam ringan dan menggigil
Rasa tidak nyaman pada dada
Penyebab Bronkitis :
Infeksi virus
Infeksi bakteri
Jamur
Merokok
Polutan udara, misalnya sulfur dioksida dan nitrogen dioksida
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium: leukosit meningkat
Foto toraks
Pada pemeriksaan foto toraks didapatkan gambaran dari bronkitis kronik dan emfisema.
Gambaran dari bronkitis berupa penipisan dinding bronkus dan penebalan paru, dan tanda-
tanda peningkatan bronkitis kronik berupa “dirty chest”
Pemeriksaan sputum
Pada bronkitis stabil, sputum yang dihasilkan bersifat mukoid, ditemukan dominasi makrofag
dan sedikit bakteri.
5. PNEUMONIA
Definisi
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis
yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan
paru dan gangguan pertukaran gas setempat.
EPIDEMIOLOGI
Sekitar 80% dari seluruh kasus baru praktek umum berhubungan dengan infeksi saluran napas
yang terjadi di masyarakat (PK) atau dalam rumah sakit (PN). Pneumonia yang merupakan
bentuk infeksi saluran napas bawah akut di parenkim paru yang serius dijumpai sekitar 15-
20%.
PATOGENESIS
Dipengaruhi oleh: Keadaan (imunitas) inang, Lingkungan, Mikroorganisme yang menyerang pasien.
Melewati hambatan
Mikroorganisme Inhalasi langsung dari
mekanisme pertahanan
udara
inang
Cara terjadinya penularan berkaitan dengan jenis kumannya. Etiologi pneumonia berbeda-beda pada
berbagai tipe dari pneumonia. Mikroorganisme penyebab yang tersering adalah bakteri (Chlamidya,
Mycoplasma, dll) yang jenisnya berbeda dari satu tempat dengan tempat-tempat lainnya.
ALUR DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
Ditujukan untuk mengetahui Perhatikan gejala klinis yang • Pemeriksaan Radiologis
kemungkinan kuman penyebab mengarah pada tipe kuman dan • Pemeriksaan Laboratorium
yang berhubungan dengan faktor tingkat berat penyakit. • Pemeriksaan Bakteriologis
infeksi. - Dada sakit seperti tertinggal • Pemeriksaan Khusus
- Tanda-tanda infeksi saluran waktu
napas akut bernapas
- Demam, suhu tubuh meninggi - Suara napas bronkial
- Nyeri otot, sendi - Ronki basah halus - ronki basah
- Batuk, sputum purulen/mukoid kasar
kadang-kadang ada darah
PENATALAKSANAAN
Antibiotik: Sebaiknya sesuai dgn kuman penyebab dan uji resistensi.
Terapi suportif:
Terapi Oksigen
Humidifikasi dengan nebulizer
Fisioterapi dada
Pengaturan cairan
Pemberian kortikosteroid
KOMPLIKASI
Abses paru
Empiema
Perikarditis
Meningitis
PROGNOSIS
Pada umumnya baik tergantung :
Faktor penderita
Kuman penyebab
Pemberian antibiotika tepat dan adekuat
Perawatan yang baik/intensif
6. ABSES PARU
definisi Abses paru adalah infeksi destruktif berupa lesi
nekrotik pada jaringan paru yang terlokalisir
sehingga membentuk kavitas yang berisi nanah
(pus/nekrotik debris) dalam parenkim paru
pada suatu lobus atau lebih yang disebabkan
oleh infeksi mikroba.
Disebabkan oleh perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen elastis, otot-otot
polos bronkus, tulang rawan, dan pembuluh darah
ETIOLOGI
1. Infeksi primer
2. Obstruksi bronkial
3. Aspirasi
4. Fibrosis kistik
5. Diskinesia silier primer
6. Allergic bronchopulmonary aspergillosis
7. Immunodefisiensi
8. Kelainan anatomi kongenital
9. Gangguan jaringan ikat
10. Defisiensi Alpha1-antitrypsin (AAT)
11. Autoimmune diseases
12. Gangguan inflamasi idiopatik
13. Penyakit ginjal polikistik autosomal dominant
14. Traction bronkiektasis
15. Terpapar gas beracun
PATOFISIOLOGI
dinding bronkus
Kerusakan langsung keelastisitasan bronkus lebar dan
→ mengalami inflamasi → →
atau tidak langsung bronkus ↓ lembek
kronis
→ → membentuk balon
sekresi mukus ↑ Inflamasi
kecil
Pem. Fisik
a. Sianosis
b. Jari tabuh
c. Retraksi dinding dada
d. Berkurangnya gerakan dinding dada
e. Ronki basah pada basal paru
f. Wheezing sering ditemukan apabila terjadi obtruksi bronkus
Pemeriksaan Laboratorium
a. Anemia → infeksi kronis
b. Leukositosis → infeksi supuratif
c. Urin dbn, kecuali komplikasi
amiloidosis → proteinuria
d. Pem.sputum → menentukan jenis kuman
Pemeriksaan Radiologis
a. Foto Thorax
Corakan bronkovaskuler kasar dilapangan bawah paru
Gambaran translusen yang panjang menuju hilus dengan bayangan konsolidasi disekitar
Bulatan translusen yang khas → gambaran sarang tawon ( honey comp appereance)
Dapat berukuran besar berupa kista translusen dan kadang berupa air fluid level
b. Bronkografi
→ Adanya gambaran bronkus yang mendadak hilang pada bagian distalnya
c. CT-scan
Memperlihatkan dilatasi bronkus dan penebalan dinding bronkus
Prognosis
Tergantung berat-ringannya serta luasnya penyakit waktu pasien berobat pertama kali
SIMPULAN
TERIMA KASIH