Anda di halaman 1dari 19

BANK SYARIAH

SYARIAH BANK
ISLAMIC BANK
BANK SYARIAH
BANK ISLAM
‫الذين يا يأكلون الربو ال يقومون اال كما يقوم الذي يتخبطه الشيطأ ن‬
‫من المس ذالك بأنهم قالوا انما البيع مثل الربا وأحل هللا البيع و حرم الربا‬
‫فمن جاء ه موعظة من ربه فانتهى فله ما سلف وأمره ا لى هللا ومن عاد‬
‫فأولئك اصحاب النار هم فيها خالدون‬

‫يا ايها الذين امنوا اتقوا هللا و ذروا ما بقي من الربو ان كنتم مؤمنين‬
‫(البقرة ‪)278:‬‬

‫فان لم تفعلوا فأذنوا بحرب من هللا و رسوله و ان تبتم‬

‫فلكم رؤوس اموالكم ال تظلمون‬


‫و ال تظلمون (البقرة ‪)279 :‬‬
‫ليأتين على الناس ز'مان ال يبقى منهم احد من الربا‬
)‫فمن لم يأكله أصابه من غباره (ابو داؤد‬

Sabda Nabi Muhammad Saw : Pasti akan datang suatu masa


terhadap manusia, di mana tak seorang pun yang bisa terhindar
dari riba. Siapa yang berusaha tidak mengambilnya, dia akan
terkena juga debu-debunya (H.Riwayat Abu Daud)

‫ الربا ثالثة وسبعون بابا ايسرها مثل ان‬: ‫عن ابن مسعود ان النبي صلعم قال‬
)‫ينكح الرجل أمه (رواه الحاكم‬

Dari Ibnu Mas’ud, bahwa Nabi Saw bersabda, Riba


itu ada 73 tingkatan. Yang paling ringan daripadanya
adalah seumpama seseorang menzinai ibunya sendiri
(Al-Hakim)
‫الدرهم يصيبه الرجل من الربا اعظم عند هللا من ثالثة وثالثين زينة يزنيها‬
)‫(رواه الطبرانى‬ ‫فىاالسالم‬
Satu Dirham dari riba yang diambil seseorang, lebih besar
dosanya di sisi Allah dari 33 kali berzina dalam agama Islam
(H.R.Thabrany)

‫ سواء‬: ‫لعن رسول هللا صلعم أكل الربا ومؤكله وكاتبه وشاهديه و قال‬
('‫)روا'ه' مسلم‬

Rasulullah Saw melaknat pemakan riba, orang yang


membayarnya, juru tulisnya, dan saksi-saksinya. Dia
bersabda,”Mereka semua sama”
Sabda Nabi Saw :
Pasti akan datang suatu zaman, di mana tak seorang pun yang terbebas dari riba,
siapa yang tidak mau memakannya, pasti ia terkena debunya juga (H.R.Abu Daud dan
Ibnu Majah)

• Dari Jabir : Rasulullah Saw melaknat yang


menerima riba dan membayarnya, orang yang
mencatatnya dan dua orang saksinya. Kemudian
beliau bersabda, “Mereka itu semuanya sama”
(H.R.Muslim No 2995, Kitab Al-Musaqat)
• Sabda Nabi Saw, “Empat golongan yang tidak dimasukkan
Allah ke dalam syurga : 1. Peminum Khamar 2. Pemakan
Riba, 3. Pemakan harta anak Yatim, 4. Orang yang durhaka
pada ibu-bapa (Hadits Al-Hakim)
DOSA RIBA/BUNGA
• Pelaku Riba/Bunga kekal di Neraka (QS.2:275)
• Mudah dipengaruhi Syetan (QS. 7:96)
• Riba diperangi Allah dan Rasulnya (QS. 2:279)
• Sistem Riba Sumber Petaka (QS.2:275)
• Rezekinya tidak berkah (QS.2:276)
• Doanya tidak Maqbul (QS.2:186)
• Dosanya lebih berat dari menzinai ibu kandungnya sendiri
(Hadits Riwayat Hakim dari Ibnu Mas’ud)
• Dilaknat Rasulullah Saw (H.R.Ahmad & At-Tarmizi)
• Termasuk 7 dosa besar yang dimurkai Allah (H.R.Muttafaq Alaih)
• Tidak akan masuk syurga (Pemakan riba, peminum khamar,
pemakan harta anak yatim, durhaka kpd ibu-Bapa, Hadits
Riwayat Al-Hakim)
Pakar Ekonomi Islam Dunia
• Prof.Dr.Muhammad Abdul Mannan,MA
• Prof.Dr.Muhammad Nejatullah Ashiddiqy
• Prof.Dr.Masudul Alam Choudhury
• Prof.Dr.M.Umer Chapra SEMUA
MEREKA
• Prof.Dr. Monzer Kahf SEPAKAT MENGHARAMKAN
• Prof.Dr.Dhiauddin Ahmad BUNGA BANK
• Prof.Dr. Kursyid Ahmad
• Prof.Dr.M.Akram Khan DAN INGAT
• Prof. Dr M.Sudin Harun SEMUA MEREKA
• Prof.Dr. Muhammad Muslehuddin AHLI EKONOMI ISLAM
• Prof.Dr.Yusuf Qardhawi
• Prof.Dr.Volker Nienhaus
• Prof.Dr.Afzalur Rahman
• Prof.Dr. Mustaq Ahmad
• Prof.Hasanuz Zaman
• Prof.Anwar Iqbal Quresyi
• Dll (masih banyak lagi)
Segelintir “Ulama” atau “Intelektual” yang bukan ekonom itu tidak saja
dangkal dalam mengkaji masalah bunga
tapi juga jauh dari kesempurnaan (incomprehensif)

Kajian Bunga
Terbatas di sini

Arena yang luas ini tak dibahas


Bunga dikaji .1
dari sisi manfaat
nya bagi individu Bunga sekarang dianggap berbeda .4
secara mikro belaka
Dengan riba pada masa Jahiliyah
Bunga dibagi .2 Bunga dianggap membantupengusaha .5
: menjadi dua ,Bunga dikaji dari sisi fikih parsial .6
Konsumtif & produktif
Konsumtif Haram
tidak dari perpsektif ekonomi
Produktif Halal secara komprehensif/holistik
/Para pengkaji bunga bukan intelektual .7
,Bunga Tinggi Haram .3 .Ulama” yang ekonom“
Bunga rendah halal
“Dampak Riba / Bunga”

1. Menzalimi dan semakin menyengsarakan rakyat


Indonesia secara signifikan.
2. Memperbesar hutang Negara mencapai Rp. 2000
trilyun (Jika kita mampu membayar Rp 2 T
Setahun), maka hutang RI baru lunas 1000 Tahun
3. Menaikkan harga – harga barang / jasa strategis ;
BBM, listrik, Telephon dan barang – barang
lainnya.
4. Menggadaikan Negara dengan penjualan asset
strategis ke pihak asing (BCA,Danamon,
Indosat,Perkebunan, BBM, dsb.
BEDA BUNGA & MARGIN KEUNTUNGAN MURABAHAH

1 Bunga (Ar-Riba) Margin keuntungan (Ar-Ribh)

2 Uang sbg Objek/ Komoditas Barang sebagai Objek ;


Bank Serahkan uang Bank Serahkan barang

3 Bunga bisa berubah secara Harga yang telah disepakati tidak


sepihak bisa berubah

Tidak dikaitkan dengan sektor Sektor Moneter dan Riel terkait kuat,
4 riel (Sektor Moneter & Riel sehingga mendorong percepatan
terpisah) arus barang dan produksi

5 ‫و حرم الربا‬ ‫و أحل هللا البيع‬

6 Bila Macet, bunga berbunga Margin dan harga jual tidak berubah
Agustianto 03
Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil
1. Penentuan bunga dibuat sebelum Penentuan besarnya rasio bagi hasil
nya (pada waktu akad) tanpa dibuat pada waktu akad dgn
berpedoman pada untung rugi berpedoman pada untung rugi
2. Besarnya persentase (bunga)
ditentukan sebelumnya berdasar Besarnya bagi hasil berdasarkan
keuntungan, sesuai dgn rasio yang
kan jumlah uang yang dipinjamkan disepakati
3.Jumlah pembayaran bunga tidak mening Jumlah pembagian laba meningkat sesuai
kat sekalipun jumlah keuntungan dengan peningkatan pendapatan
meningkat
4.Jika terjadi kerugian, ditanggung si Jika terjadi kerugian ditanggung kedua
Peminjam saja, berdasarkan pemba belah pihak
yaran bunga tetap yang dijanjikan
5. Besarnya bunga yang harus dibayar si Keberhasilan usaha menjadi perhatian
peminjam pasti diterima bank bersama
6. Umumnya Agama (terutama Islam) Tidak ada yang Meragukan Sistem Bagi
Hasil
Mengecamnya
Melaksanakan Surah Luqman : 34
7.Berlawanan dgn Surah Luqman : 34
10 Alasan Mengapa Ummat Islam
Memilih Bank Syari’ah
1. Al-Barakah (mendapat berkah, sesuai Hadits Nabi R.IbN
Majah)
2. Al-Falah fi ad-Dunya wal Akhirah ( Keberuntungan
Dunia- Akhirat)
3. Al-Amnu wa- Adh Dhaman (Uang Aman dan terjamin)
4. Mewujudkan Islam Kaffah (Sempurna)
5. Al-Ibadah (Bernilai Ibadah, karena mengamalkan
ajARAN Islam)
6. Irtifa’u Iqtishadil Ummah (Mengangkat ekonomi
Ummat)
7. Amar Ma’ruf Nahi Munkar
8. Memajukan Lembaga ekonomi Islam
9. Membantu menyelamatkan ekonomi negara
10. Berpengaruh pada Pendidikan (SDM) ummat.
21 Perbedaan Bank Konvensional Bank Islam

1. Insentif Bunga Bagi Hasil


2. Landasan Hukum Hukum Positif Syari’ah dan Hukum
Positif

3. Orientasi Dunia Dunia-Akhirat

4. Kelembagaan Pengawasan Pengawasan DPS dan


Komisaris Komisaris

5. Sektor Moneter vs Terpisah Terkait erat


Riel
6. Laporan Keuangan Accrual Basis Cash Basis
7. Proyek Halal,haram, Halal dan thayyib
syubhat
8. Missi Dakwah Tdk ada Orientasi Orientasi Amar Ma’ruf&
Amar Ma’ruf Nahi Nahi Munkar
Munkar
9. Sumber Ajaran Faham Kapitalisme Al-quran, Sunnah &
Ijtihad Ulama
10. Fungsi Uang Sebagai Komoditas Uang bukan komoditas

11. Inflasi Mendorong inflasi Tidak mendorong inflasi

12. Hubungan Para Debitur-Kreditur Kemitraan yang harmonis

Pihak
Rawan hadapi krisis Tahan dan lebih resisten
13. Menghadapi
Gejolak Krisis
Terjadi siklus Kezaliman : Tidak terjadi siklus
14. Siklus Nasabah, Bank, BI, Rakyat kezaliman

Tidak ada dampak buruk


Bisa menaikkan harga BBM,
15. Dampak Listrik, telp, dll Malah sebaliknya ;
merecovery ekonomi
Dapat laknat (hadits Nabi) Dapat berkah (Hadits
Nabi)
16. Keberkahan
17. Produk Tidak ada jual-beli, Produk lebih luas
ijarah/leasing, gadai Murabahah, Ijarah, Ar
-Rahn
18. Spekulasi Valas Tidak dengan tegas Melarang keras spekulasi
me- Valas
Larangnya
19. Hukum Syari’ah Bunga haram Halal & Thayyib

20.Akselerasi arus Kurang berorientasi Menopang pertumbuhan


barang Akselerasi aus barang, Produksi; akselerasi arus
Krn tak ada jual-beli barang dg murabahah,dll

21. Penentuan Besar Kecil Bunga Besar Kecil Bagi hasil


bunga&bagi hasil tergantung : 1.Tingkat Tergantung :
bunga yang berlaku, 1.Pendapatan bank,
2. Nominal deposito, 2. Nisbah Bagi hasil
3.Jangka wkt deposito 3.Nominal &Jangka wkt
Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil
1. Penentuan bunga dibuat sebelum Penentuan besarnya rasio bagi hasil
nya (pada waktu akad) tanpa dibuat pada waktu akad dgn
berpedoman pada untung rugi berpedoman pada untung rugi
2. Besarnya persentase (bunga)
ditentukan sebelumnya berdasar Besarnya bagi hasil berdasarkan
keuntungan, sesuai dgn rasio yang
kan jumlah uang yang dipinjamkan disepakati
3.Jumlah pembayaran bunga tidak mening Jumlah pembagian laba meningkat sesuai
kat sekalipun jumlah keuntungan dengan peningkatan pendapatan
meningkat
4.Jika terjadi kerugian, ditanggung si Jika terjadi kerugian ditanggung kedua
Peminjam saja, berdasarkan pemba belah pihak
yaran bunga tetap yang dijanjikan
5. Besarnya bunga yang harus dibayar si Keberhasilan usaha menjadi perhatian
peminjam pasti diterima bank bersama
6. Umumnya Agama (terutama Islam) Tidak ada yang Meragukan Sistem Bagi
Hasil
Mengecamnya
Melaksanakan Surah Luqman : 34
7.Berlawanan dgn Surah Luqman : 34
Konsep
Konsep &
& Sistem
Sistem
Perbankan
Perbankan Syariah
Syariah

Fungsi Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat


dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada
masyarakat lain yang memerlukan
Bagi Hasil dan Marjin Pembiayaan

Proses
Penghimpunan Dana 3
Masyarakat 1 2
Masyarakat
Pemilik Dana Proses Pengguna Dana
4 Penyaluran Dana

Bagi Hasil
BANK SYARIAH DI INDONESIA
1992 Berdiri Bank Muamalat

1992-1997 Berdiri 78 BPRS


1997 Terjadi Krisis moneter ; 240 bank goncang,
Bank Konvensional Mengalami Negative Spread.
Sebagian besar Bank dilikuidasi  Seluruh bank
BUNGA merugi dan menghentikan kredit, kecuali
Bank Syariah.

Dengan BLBI, sebagian bank raksasa


selamat. Tanpa bantuan dana 400 triliyun
lebih, pasti bank riba binasa semuannya
Bank muamalat malah sebaliknya :

1. Mengucurkan kredit dalam jumlah besar, 344 M (1999)


2. Bisa bertahan tanpa bantuan / Rekap

1998-2002 Keluar UU No. 10 Tahun 1998. Memberi


peluang kepada bank konvensional, untuk
menjadi syariah (buka cabang syariah) 
BSM, IFI, BNI, BRI, Danamon, Bukopin, BPD
Jabar, BII, dll. (Pertumbuhan 74% setahun)

Anda mungkin juga menyukai