1 Agama Islam 2019
1 Agama Islam 2019
dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani,
kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan
perempuan). dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung
dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya.
dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur
panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah
ditetapkan) dalam kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang
demikian itu bagi Allah adalah mudah
Almu’minun 12-15
ولقد خلقنا االنسان من سللة من طين.
ثم جعلنه نطفة فى قرار مكين.
ثم خلقنا النطفة علقة فخلقناالعلقة مضغة فخلقنا المضغة عظاما
فتبارك هللا أحسن الخالقين,فكسونا العظام لحما ثم أنشأناه خلقا أخر
ثم انكم بعد ذلك لميتون
12. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah.
13. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim).
14. kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
15. Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan
mati.
Keimanan dan Ketaqwaan
Taqwa
Malu
Syukur
Sabar
Ridla dengan keputusan Allah
Taqwa:
امتثال االوامر واجتناب النواه
Melaksanakan segala perintah Allah dan
Menjauhkan diri dari segala yang dilarang
Allah (haram)
Taqwa adalah menjaga diri dari segala
perbuatan dosa dengan melaksanakan
segala apa yang diperintah oleh Allah SWT
dan juga meninggalkan apa yang telah
dilarang-Nya.
Orang yang bertakwa adalah orang yang
benar imannya dan orang yang benar-
benar beriman adalah orang yang memiliki
sifat dan akhlak yang mulia.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
orang yang berakhlak mulia merupakan
ciri-ciri dari orang yang bertakwa.
• Keimanan seseorang kepada Allah SWT belum
sempurna jika ia tidak bertaqwa, yakni
mewujudkannya dalam bentuk yang nyata
dengan beramal shaleh atau berbuat kebaikan
kepada orang lain.
• Allah SWT sama sekali tidak membedakan
derajat manusia berdasarkan suku, bangsa,
bahasa, dan budaya, akan tetapi Allah SWT
membedakan perbedaan antara seseorang
dengan yang lainnya dengan taqwanya, barang
siapa yang paling bertaqwa, maka dialah yang
derajatnya paling mulia di sisi Allah SWT.
Malu (Haya):Malu utk tidak melakukan perbuatan atau
hal-hal yang telah dibenarkan oleh Allah SWT dan
Rasul-Nya
Malu ada dua:
Malu naluri (haya’ nafsaniy), yaitu rasa malu yang
dikaruniakan Allah kepada setiap diri manusia,
seperti rasa malu kelihatan auratnya
Malu imani (haya’imaniy), ialah rasa ma!u yang bisa
mencegah seseorang dari melakukan perbuatan
maksiat karena takut kepada Allah SWT.
Setiap muslim haruslah memiliki sifat malu kepada
Allah yang sebenar-benarnya; malu yang
ditunjukkan dimana saja, kapan saja, dan dalam
situasi serta kondisi yang bagaimanapun juga.
Syukur: ialah memanfaatkan nikmat yang diberikan
Allah SWT kepada kita sesuai dengan kehendak
yang memberikannya.
Mu’tazilah
Qodariah
Jabariah
Asy’ariyah dan Maturidiyah
Mu’tazilah
merupakan kaum rasionalis di kalangan
muslim, serta menekankan pemakaian
akal pikiran dalam memahami semua
ajaran dan keimanan dalam Islam. Orang
islam yang berbuat dosa besar, tidak kafir
dan tidak mukmin. Ia berada di antara
posisi mukmin dan kafir (manzilah bainal
manzilatain).
Mu’tazilah lahir sebagai pecahan dari
kelompok Qadariah, sedang Qadariah
adalah pecahan dari Khawarij.
Qodariah
Berpendapat bahwa manusia mempunyai
kebebasan dalam berkehendak dan
berbuat.
Manusia sendiri yang menghendaki
apakah ia akan kafir atau mukmin dan hal
itu yang menyebabkan manusia harus
bertanggung jawab atas perbuatannya.
Jabariah
merupakan pecahan dari Murji’ah berteori
bahwa manusia tidak mempunyai
kemerdekaan dalam berkehendak dan
berbuat. Semua tingkah laku manusia
ditentukan dan dipaksa oleh Tuhan.
Asy’ariyah dan Maturidiyah
Pendapatnya berada di antara Qadariah
dan Jabariah
Tuhan Menurut Agama-agama Wahyu