• Istilah Ekonomi:
Eko (mengatur) dan Nomos (rumah tangga) = Greek (Yunani Kuno);
Maka, ekonomi berarti kegiatan mengatur urusan harta kekayaan, baik
yang berkaitan dengan: (1) memperbanyak jumlah, dan (2) menjaga
pengadaannya, maupun (3) tatacara pendistribusiannya kepada masyarakat.
Bidang Ekonomi
Barang
Mempunyai Menjadi
Nilai Guna Alat Pemuas
(Utility)
Jasa
Kepemilikan Negara
(State’s Ownership)
Asas dan Kaidah
Sistem Ekonomi Distribusi
Islam (Distribution) Menjamin Kebutuhan
per Individu Warga
Negara
Pengembangan Hak
Disposisi Milik
(Tasharruf)
Nafkah dan Infaq
• Kebijakan Ekonomi Islam:
Kebutuhan Pokok
Wajib Dipenuhi
(Primary Needs)
Kebutuhan per Kebutuhan Sekunder Tidak Wajib tapi
Individu (Scondary Needs) Dibantu
Kebutuhan Mewah
(Luxury Needs)
Human Needs
Kebutuhan Khilafah
Manusia Islam
Pendidikan (Needs
for Education)
Keamanan (Needs
for Savety)
II- Kepemilikan :
• Definisi Kepemilikan:
Izin pembuatan syariat (as-syari’) untuk memanfaatkan zat dan jasa tertentu, yang
menyebabkan pemiliknya berhak mendapatkan kegunaan (utility)-nya, serta mendapatkan
kompensasi darinya.
• Bentuk Kepemilikan:
Hukum syara’ yang berlaku untuk barang
Kepemilikan
dan jasa, dimana pemiliknya berhak
Individu (Private
memanfaatkan dan mendapat kompensasi
Ownership)
darinya
Kepemilikan Kepemilikan Izin pembuat syariat (as-syari’) kepada
(Ownership) Umum (Public suatu kelompok untuk sama-sama
Ownership) memanfaatkan benda.
Harta yang merupakan hak seluruh kaum
Kepemilikan
Muslim, sedangkan pengelolaannya
Negara (State’s
menjadi wewenang Khalifah.
Ownership)
• Tatacara Memiliki:
Shahih (Benar)
Kammiyah Tamalluk:
Hubb at-Tamalluk:
Pembatasan Jumlah
Manusia Keinginan untuk Sosialisme
memiliki
Batil (Salah)
• Sebab Kepemilikan Islam:
Menghidupkan
Waris Tanah Mati
Menggali
Harta yang Diperoleh
Kandungan Bumi
tanpa Kompensasi
Berburu
Sebab Kepemilikan
(Asbab at-Tamalluk) Bekerja
Makelar
Kebutuhan Harta
Mudharabah
Penyambung Hidup
Musaqat
Pemberian Negara
Ijarah
Cara memperoleh harta yang sebelumnya belum menjadi hak milik, atau
memperoleh harta yang belum dimiliki sebelumnya.
III- Disposisi (Tasharruf):
Faktor Hubungan: Wasiat,
Kepemilikan Infaq Hadiah
Barang dan Jasa (Perbelanjaan)
Faktor Nafkah: Ayah kepada
anak
Pertanian (Zira’ah)
Pengembangan
Perdagangan (Tijarah)
Harta
Perindustrian (Shina’ah)
Tanah
Harta yang Diperolah dari Pertukaran
Tahjir: Memagari
Ekstensifikasi
Tanah Pertanian Ihya’ al-Mawat:
Menghidupkan Tanah Mati
Iqtha’ ad-Dawlah:
Pemberian Negara pd Petani
Pengembangan
Tanah Pertanian
Wajib Mengelola
Tanah Pertanian
Intensifikasi
Tanah Pertanian
Haram Menyewakan
Tanah Pertanian
Sebab Pengembangan
• Hukum Perdagangan:
Halal
Perdagangan Jual-Beli
Domestik
Salam Barang dg
Barang
Istishna’
Bentuk
Perdagangan
Riba Uang dg Uang
ِ
ْ َصنـَ ِع يَأ ُخـ ُذ ُح ْك َم الماَ َدة الَّتِ ْي ي
:صنَـعُ َها ْ الم
َ ُح ْك ُـم
Hukum pabrik (kilang) mengikuti hukum barang yang
diproduksinya.
Produk Halal
(Pabrik / Kilang Milik Individu
yang halal)
Produk
Haram Milik Negara
(Pabrik / Kilang
yang haram)
• Hukum Syarikah:
Sepakat Melakukan
Syarikah
Belum Sah
Akad Syar’i: Ijab Sepakat Memberikan
dan Qabul Modal
Sepakat Melakukan
Hukum Syarikah Orang yang Boleh Syarikah dalam Urusan Sah
dalam Islam Melakukan Tasharruf Tertentu
Barang
Obyek Akad: Sesuatu
yang Bisa Diakadkan Sah
Jasa
Syarikah adalah akad antara dua orang atau lebih, yang keduanya sepakat
untuk melakukan kerjasama dalam bentuk kekayaan dengan tujuan untuk
mencari keuntungan.
Syarikah Amlak:
Pembubaran Syarikah
Zat Barang
Syarikah ‘Inan:
Badan-Badan(+)Harta
Bentuk Syarikah
dalam Islam Syarikah Abdan: Gila
Badan-Badan(-)Harta
Mudharabah: Mati
Badan(+)Harta
Mahjur
Syarikah Uqud: Syarikah Wujuh:
Pengembangan Harta Badan-Badan(+)Harta
Orang Lain Dibubark
Badan-Badan(+)Harta an
Pembelian Berdua Sepihak
Semua Kerugian Dikembalikan
kepada Harta dan Pemiliknya,
Sementara Keuntungan Milik
Kedua Belah Pihak. Mufawadhah:
Gabungan Syarikah
• Hukum Syarikah Kapitalis:
Asuransi: Kerjasama
Penjaminan Tidak Dijalankan oleh
Badan tapi Modal
Hukumnya Haram
• Tasharruf yang Diharamkan:
Isyraf - Tabdzir
Taqtir (Kikir-Bakhil)
Syarikah Kapitalis
Pengembangan Harta:
Ghabn Fakhisy
Tadlis
Ihtikar
Mematok Harga
IV- Kepemilikan Umum:
Haram
Fasilitas Umum: Hilangnya Fasilitas
Umum ini Menyebabkan Sengketa bagi
Masya-rakat