Anda di halaman 1dari 10

Properti Probiotik dari Lactobacillus

plantarum termodifikasi yang


menghasilkan porcine lactoferrin (plf)
sebagai zat aditif pakan ternak
Kalvin Laurentius (11218010)

01
Latar Belakang
Permasalahan utama dalam
pengobatan hewan ternak sakit
Awalnya, bisa ditangani dengan cara mencampurkan
pakan dengan antibiotik untuk mengobati
penyakitnya. Tetapi, dalam jangka lama, bakteri
dapat membentuk resistensi terhadap antibiotik dan
menyebabkan efek antibiotik ternulifikasi

Solusi alternatif penggunaan antibiotik


Menggunakan mikroorganisme probiotik, Lactobacillus plantarum, yang
termodifikasi untuk bisa menghasilkan porcine lactoferrin
02
Lactoferrin
Merupakan protein yang
bekerja dengan mengikat ion
besi dalam jumlah yang besar

Biasanya ditemukan di susu


hewan ternak dan kolostrum
serta ASI (namanya dibedakan
sesuai sumber)

Memiliki aktivitas bakteriostatik


yang kuat dikarenakan bisa
mengikat ion besi yang penting
untuk bakteri
03
Lactobacillus
plantarum
termodifikasi
Digunakan mikroorganisme
Lactobacillus plantarum sebagai wadah
penghasil porcine lactoferrin

Dimodifikasi dengan menggunakan


bantuan vektor kloning pPG612.1 yang
dimasukkan gen penghasil plf

Plasmid yang termodifikasi akan


dimasukkan ke Lactobacillus plantarum
dengan metode
elektroporasi/elektrotransfomasi

04
05
Metode Eksperimen
Disiapkan hewan ternak (anak babi) sebagai
subjek eksperimen
• Bagian 1 diberi makanan (basal diet)
Dipisahkan menjadi 3 bagian, untuk
dengan penambahan Lactobacillus
memvariasikan jenis penambahan pada
plantarum termodifikasi
makanan ternak yang dieksperimentasi
• Bagian 2 diberi makanan (basal diet)
dengan penambahan aureomycin
• Bagian 3 diberi makanan (basal diet)
sebagai kontrol

06
Hasil Eksperimen
Didapatkan untuk ternak pada bagian 1 dan 2,
dengan parameter ADG (Average Daily
Growth) dan ADFI (Average Daily Feed
Intake), jauh lebih baik daripada kontrol.
Selain itu, insiden terkena diare untuk ternak
bagian 1 dan 2 lebih sedikit dibandingkan
dengan yang kontrol (55% hingga 60%)
Didapatkan untuk ternak pada bagian 1,
jumlah imunoglobulin IgG lebih banyak
dibandingkan dengann yang bagian 2 dan
kontrol

07
Kesimpulan
• Lactoferrin bekerja sebagai antibakteri
yang dibuktikan dengan menurunnya
persentase anak ternak yang terinfeksi
penyakit
• Lactoferrin bisa menginduksi
pembentukan antibodi yang dibuktikan
dengan adanya pembentukan
imunoglobulin IgG lebih banyak

08
Terima Kasih
Daftar Pustaka
Actor, J. K., Hwang, S., & Kruzel, M. L. (2009). Lactoferrin as a Natural Immune Modulator. Current
Pharmaceutical Design, 15(17), 1956-1973.

Adlerova, L., Bartoskova, A., & Faldyna, M. (2008). Lactoferrin: A review. Veterinarni Medicina, 53(9),
457-468.

Hui, Y., Jie, Y., Yanli, Z., Yijing, L., & Lijie, T. (2015). Comparison of improved effect of antibacterial and
antiviral activity of four probiotic Lactobacillus expressing porcine lactoferrin in mice. Pakistan Veterinary
Journal, 35, 274-278.

Xu, Y., Yu, H., Zhang, L., Liu, M., Qiao, X., Cui, W., Jiang, Y., Wang, L., Li, Y., & Tang, L. (2016).
Probiotic properties of genetically engineered Lactobacillus plantarum producing porcine lactoferrin used as
feed additive for piglets. Process Biochemistry, 51(6), 719-724.

Anda mungkin juga menyukai