Anda di halaman 1dari 44

PERSPEKTIF

SISTEM PELAYANAN GAWAT


DARURAT TERPADU & Bencana

AW, Skep.,Ners.,MKep
Your Learning Objectives

1. Menjelaskan konsep Penderita Gawat Darurat


2. Menjelaskan kebutuhan dasar seorang
penderita gawat darurat
3. Menjelaskan Sistem Pelayanan Gawat Darurat
Terpadu
4. Menjelaskan sistem gawat darurat dalam
bencana
Situasi gawat darurat bisa
terjadi kapan saja, dimana
saja dan menimpa siapa saja
…….like Coca Cola !
Distribution of Trimodal Death

Puncak pertama (First peak) ; Detik pertama s.d.


menit setelah cedera. Sebab mati: lacerasi otak, batang
otak, C1-C4 spinal cord, PD besar

Puncak Kedua (Second peak) ; menit s.d. Jam


Sebab Mati : subdural & epidural hematomas,
hemopneumothorax, ruptur limpa, lacerasi liver, pelvic
fractures, atau cedera dgn kehilangan darah

Puncak Ketiga (Third peak)


Beberapa hari sampai minggu setelah cedera. Sebab mati
: Sepsis dan gagal organ
Good
Samaritan
Law
Penderita Gawat
 Critical ill Patient Darurat
adalah seorang pasien yang
butuh pertolongan segera karena adanya situasi
yang mengancam jiwa (gawat)

 Emergency Patient adalah pasien yg butuh


pertolongan segera (darurat) dng kemungkinan
situasi terancam jiwa (gawat) atau tidak ada
ancaman jiwa tapi perlu pertolongan segera.
(Perhimpunan Critical Care Medicine Indonesia)

 Jumlah bisa 1 orang atau lebih dari 1 orang


Penderita Gawat
Darurat Depkes RI
(1995)

Penderita gawat darurat adalah penderita


yang terancam kematian dan kecacatan jika
tidak segera mendapatkan bantuan
pertolongan.
It’s all about
Oksigen
• Jalan napas yang bersih
• Kemampuan bernapas dan ventilasi
yang adekuat
• Fungsi sirkulasi yang memadai
• Fungsi neurologis yang optimal
• Kebutuhan Ekstrikasi, evakuasi dan
cara tranportasi yang
Sebab Kematian
adalah multi Sistem
tetapi ujungnya
selalu sama
PERTOLONGAN PENDERITA GAWAT DARURAT
(Initial Assesment)
1. Primary survey
Airway Management
Breathing Management
Circulation Management
Disability and fungtionality
Ekposure
2. Secondary survey
Head to toe evaluation
Riwayat penyakit
Diagnostik test
TRIAGE
 Tindakan memilah-milah korban sesuai dengan
tingkat kegawatannya untuk memperoleh prioritas
tindakan pertolongan.
 Selection of Problem : pendekatan ABC
 Selection of People : Bencana massal

KODE WARNA :
1. Gawat Darurat (merah)
2. Gawat Tidak Darurat (merah)
3. Darurat Tidak Gawat (kuning)
4. Tidak Gawat Tidak Darurat (hijau)
5. Meninggal (hitam)
Fase Perjalanan Penderita Gawat
Darurat
Injury/ Pre Hospital Hospital Stage Rehabilitation
Dissaster
 First Responder  Emergency Room  Fisical care
 Ambulance  Operating Room  Psycological
Service 24 jam  Intensif Care Unit care
 Ward Care  Social care
 Spiritual care

We need a system
SPGDT

• Filosopi : “Time saving is life saving “


• Indikator kualitas : “Respons Time”
• Indikator Hasil : “Survival Rate”
• Key time : “ The Golden Hour ”
SPGDT
Sebuah Sistem
Pelayanan
situasi Gawat Darurat
Suatu sistem upaya pertolongan bagi penderita
gawat darurat secara cepat, tepat dan akurat untuk
mencegah kematian dan kecacatan.
Tujuan
SPGDT

1. Mencegah kematian dan kecacatan (to


save life and limb)
2. Terbentuknya sistem rujukan (referal
system)
3. Terbentuknya sistem penanggulangan
bencana
Lingkup Organisasi SPGDT
Daily Routine
• Dilaksanakan secara harian dalam 24 jam
• Keterpaduan Pra Hospital dgn In Hospital

Situasi Bencana Massal


• Sistem Pelayanan Gawat Darurat Dalam Bencana
• Bentuk eskhalasi dari pelayanan harian
Keperawatan gawat darurat adalah satu
proses pengkajian, diagnosis dan
tindakan keperawatan untuk mengatasi
masalah aktual atau potensial baik fisik
maupun psikososial yang terjadi tiba-
tiba atau darurat dalam waktu episodik
atau akut.
(Emergency Nurses Association)
KARAKTERISTIK PELAYANAN
KEPERAWATAN DI UGD

• Tingkat kegawatan dan jumlah pasien yang datang


seringkali tidak terprediksi
• Pengkajian, diagnosis, dan tindakan keperawatan
diberikan untuk seluruh usia, seringkali dengan data
dan waktu yang sangat terbatas
• Jenis tindakan yang diberikan merupakan tindakan
yang memerlukan kecepatan dan ketepatan yang
tinggi
• Adanya saling ketergantungan yang tinggi antara
profesi
PRINSIP UMUM
• Cepat dan tepat dalam melakukan triase,
menetapkan diagnose keperawatan, tindakan
keperawatan dan evaluasi yang berkelanjutan
• Penyelamatan hidup dan stabilisasi kondisi
merupakan pelayanan utama
• Sistem monitoring kondisi pasien setiap saat harus
dilakukan
• Alat kesehatan penyelamat hidup harus selalu siap
pakai
PRINSIP UMUM
• Keamanan diri perawat dan pasien terjaga
• Informasi dan pendidikan secara cepat, tepat
dan dimengerti
• Sistem dokumentasi yang dipakai dapat
digunakan secara mudah, cepat dan tepat
• Etik dan legal keperawatan perlu dijaga
SIFAT PASIEN DI UGD
• Perlu pertolongan segera
• Mempunyai masalah patologis, psikologis,
lingkungan, dan keluarga
• Tidak sabar menunggu
• unik
GAMBARAN PERAWAT UGD
• Orang yang terdekat dengan pasien
• Mengetahui perkembangan pasien
• Mengenal gejala dan dapat memeberikan
pertolongan sebelum dokter datang pada
pasien yang dalam keadan emergensi
• Bertanggung jawab atas perkembangan dan
tindakan yang telah dilakukan
• Berfikir dan berinisiatif
TRIASE
• Tujuan:
– Mengetahui kondisi kegawatan klien; gawat
darurat, gawat tidak darurat, tidak gawat
tidak darurat, dan meninggal saat tiba di
IGD
– Memberikan tindakan yang cepat dan tepat
– Menjaga alur klien di IGD
PERAN FUNGSI PERAWAT DI UGD

• PERAN
– Pelayanan
– Pendidik
– Pengelola
– peneliti
TINDAKAN DI TRIASE
– Mengkaji keluhan utama pasien dan
gejala.
– Riwayat kesehatan singkat,
– Pengkajian fisik (primer dan
sekunder)
– Menetapkan tingkat kegawatan
– Membawa klien ke bagian yang
sesuai dengan tingkat kegawatan.
PRIORITAS KEGAWATAN

• MERAH ( Gawat darurat )


• KUNING ( Gawat tidak darurat atau
darurat tidak gawat )
• HIJAU ( Tidak Gawat Tidak Darurat )
• HITAM ( DOA /Death on Arrival )
• PRINSIP PENANGANAN PASIEN DI UGD
Primary survey
Airway
Breathing
Circulation
Disability
Secondary survey
Head to toe
Riwayat penyakit
Riwayat psikososial
Pengkajian nyeri
Pemeriksaan diagnostik
SARANA FISIK UGD
• TRIASE
• RUANG TINDAKAN (BEDAH NON BEDAH)
• RUANG OBSERVASI
• RUANG INFEKSI
• RUANG OPERASI DAN RR
• RUANG TINDAKAN OB
• RUANG JENAZAH SEMENTARA
• RUANG NEONATUS
• LAB
• RADIOLOGI
• BANK DARAH
• RUANG PERTEMUAN
• RUANG ADM
• RUANG TUNGGU KELUARGA
• RUANG DOKTER
• RUANG PERAWAT
Catatan: disesuaikan dengan kemampuan dan
klasifikasi RS
FASILITAS DAN OBAT-OBATAN
• PERALATAN DAN NON MEDIS
– KOMUNIKASI
• TELP
• FAX
• RADIO KOMUNIKASI
– TRANSPORTASI
• AMB GADAR
• AMB TRANPORTASI
• KERETA JENAZAH
PERALATAN MEDIK
• TROLLEY EMG
– AIRWAY : OA, NA, ETT, LARIGOSKOP DWS, ANAK,
BAYI, SUCTION, JARUM No 14 - 16
– BREATHING : BAG VALVE MASK DWS, ANAK, BAYI
– CIRCULATION : JARUM DAN CAIRAN INFUS
– DRUGS : ADRENALIN, SA, LIDOKAIN, AMIODARON,
dll
PERALATAN MEDIK LAINNYA :
• MONITOR EKG
• EKG
• PULSE OXYMETRI
• DEFIBRILATOR
• INFUSION PUMP
• SYRINGE PUMP
• VENTILATOR
• NEBULAZER
• BIDAI
• MINOR SET, PARTUS SET
• ALAT PEMERIKSAN TTV, dll
OBAT-OBATAN
• UTAMA
– Adrenalin, SA, lodokain
• TAMBAHAN
– Aminophyllin, Nabic, diuretik, analgetik,
kortikosteroid, elektrolit, antispasmodik, ATS,
SABU, AB, D 40 %, dll.
CAIRAN UTAMA
• KRISTALOID :
– RL, RA, NaCl 0,9 %
• TAMBAHAN :
– D 5 %, D 10 %, koloid
GAMBARN ETIKA KERJA PERAWAT
UGD
• TUJUAN
– Meningkatkan mutu pelayanan ASKEP
– Pedoman bagi perawat dalam melaksanakan
tugasnya dengan baik, benar sesuai tata nilai
keperawatan
– Untuk mendapatkan kepuasan kerja
GAMBARAN ETIKA KERJA PERAWAT
UGD
• Mengutamakan keamanan dan keselamatan
pasien
• Memahami, menghayati, dan melaksanakan
tugas sesuai dengan peranm fungsi, dan
batasan kewenangan
• Menjamin kerahasian informasi/catatan
pasien
• Menjaga rekam medik
GAMBARAN ETIKA KERJA PERAWAT
UGD
• Bekerja dengan teliti menghindari kekeliruan
• Menjaga privasi, rasa aman, dan nyaman
• Ramah dan percaya diri
• Tanggap terhadp keluhan
• Antisipasi terhadap bencana
• Menghargai hak-hak pasien
MASALAH DILEMA ETIK YANG SERING
DIHADAPI PERAWAT DI UGD
• kondisi klien menyebabkan klien tidak mampu
mengambil keputusan untuk tindakan
kesehatannya
• penggunaan alat bertehnologi tinggi dan kondisi
klien yang kritis sering membuat asuhan yang
diberikan berfokus kepada perbaikan kondisi fisik
sehingga kurang melakukan
– penghargaan terhadap klien sebagai manusia
(dehumanisasi)
– komunikasi dengan klien dan keluarga
– pendidikan kesehatan untuk klien/keluarga
MASALAH DILEMA ETIK YANG SERING
DIHADAPI PERAWAT DI UGD
• penjagaan mutu asuhan keperawatan yang belum
optimal; kurangnya kemampuan menggunakan
proses keperawatan, monitoring dan evaluasi
tindakan, dan pendidikan yang berkelanjutan untuk
perawat
• konflik dengan sejawat atau tim kesehatan lainnya
• keputusan menghentikan penggunaan ventilator/alat
kesehatan lainnya kepada klien
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
• Tujuan Dokumentasi Keperawatan adalah :
– Perangkat asuhan pasien.
– Komunikasi
– Dokumen Legal
– Penelitian
– Statistik
– Pendidikan
– Audit
KARAKTERISTIK PRAKTEK
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
NERS KORBAN
 Area kerja luas  Jumlah & Tingkat
 Multi peran kegawatan sulit diprediksi
 Butuh Keterampilan  Usia Bayi sampai lansia
cepat, tepat dan akurat  Perlu bantuan segera
 Interdependen dgn  Dampak pd keluarga dan
profesi lainnya lingkungan
 Pengkajian, DP dan  Tidak sabar menunggu
Implementasi Renpra  Setiap klien unik
dalam waktu terbatas
Karakteristik Ners
(Emergency Nurse Association)
• Mampu bekerja secara shiff dan siap siaga kapan saja
• Terampil dalam mengobservasi, mengkaji dan
memprioritaskan
• Mampu bekerja multi tugas
• Memiliki kemampuan hubungan interpersonal yang baik
• Stamina yang kuat
• Memiliki mekanisme koping yang kuat
• Bersikap asertif
• Tenang dalam situasi genting
• Memiliki rasa humor
• Mampu berpikir dan bertindak cepat
RANAH KOMPETENSI
NERS GADAR
Pengetahuan tentang organisasi pelayanan
gadar
Pengetahuan prinsip dasar upaya pertolongan
Keterampilan mengaplikasikan prinsip dan
teknik bantuan
Keterampilan menggunakan peralatan
Keterampilan mengaplikasikan “NURSING
PROCESS “
Sikap etis dan profesional
KOMPETENSI DASAR NERS
DALAM KONTEK SPGDT
 Berkomunikasi efektif dan efisien
 Menganalisa situasi lingkungan di tempat kejadian
 Mengupayakan bersihan jalan napas & proteksi Spinal
 Mengupayakan oksigenasi dan ventilasi yang adequat
 Basic Life Support (Resusitasi Jantung dan Paru)
 Mengontrol perdarahan
 Mengelola aritmia yang mengancam jiwa
 Mencegah syok akibat keracunan dan terpapar benda
berbahaya
 Membalut dan membidai
 Menolong persalinan normal
 Evakuasi, ekstrikasi dan tranportasi
 Memahami Sistem Pelayanan Gawat Darurat di wilayahnya

Anda mungkin juga menyukai