Anda di halaman 1dari 19

ANESTESI UMUM

ANDRE ERLIS (19360170)


AHMAD DIMIATI (19360168

PERSEPTOR :

dr. Wirawan Anggorotomo Sp.An

KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESI


RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG 2020
PENDAHULUAN
 Istilah anestesi dimunculkan pertama kali oleh dokter Oliver Wendell Holmes (1809-1894) berkebangsaan
Amerika, diturunkan dari dua kata Yunani :
 An berarti tidak, dan
 Aesthesis berarti rasa atau sensasi nyeri.
 Secara harfiah berarti ketiadaan rasa atau sensasi nyeri. Dalam arti yang lebih luas, anestesi berarti suatu
keadaan hilangnya rasa terhadap suatu rangsangan.
 Obat yang digunakan dalam menimbulkan anesthesia disebut sebagai anestetik, dan kelompok ini
dibedakan dalam anestetik umum dan anestetik lokal.
 Anestetik umum bekerja di Susunan Saraf Pusat, sedangkan
 Anestetik lokal bekerja langsung pada Serabut Saraf di Perifer.
ANESTESI UMUM
• Definisi : Tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai
hilangnya kesadaran yang bersifat reversibel
• Anestesi umum merupakan kondisi yang dikendalikan
dengan ketidaksadaran reversibel dan diperoleh melalui
penggunaan obat-obatan secara injeksi atau inhalasi yang
ditandai dengan hilangnya respon rasa nyeri (analgesia),
hilangnya ingatan (amnesia), hilangnya respon terhadap
rangsangan atau refleks dan hilangnya gerak spontan
(immobility), serta hilangnya kesadaran (unconsciousness).

• Trias Anestesia
 Hipnotik
 Analgesia
 Relaksasi otot
SIFAT – SIFAT ANESTESI UMUM YANG
IDEAL
 Bekerja cepat, induksi dan pemilihan baik
 Cepat mencapai anestesi yang dalam
 Batas keamanan lebar
 Tidak bersifat toksis
Faktoryangmempe
ngaruhianestesi

Faktorrespirasi(unt
Faktorsirkulasi Faktorjaringan. FaktorobatanestesI
ukobatinhalasi)

Makin tinggi pengangkutan gas


perbedaan tekanan anestesi dari paru
parsiel makin cepat ke jaringan dan
terjadinya difusi sebaliknya
• stadiumanalgesiata Stadium II • Disebutjugastadi Stadium IV
ustadiumdisorientas umoperasi.Dimul
• stadium aidarinafasteratur • Dariparalisis
i.Dimulaisejakdiber
ikananestesisampai deliriumataustadiu sampaiparaliseot diafragmasa
hilangnyakesadaran mexitasi.Dimulaid otnafas. mpaiapneud
arihilangnyakesad ankematian
aransampainafaste Stadium III
ratur
Stadium I
PENILAIAN &
PERSIAPAN PRE-ANESTESIA
 PEMERIKSAAN
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM &
• ANAMNESIS FISIK PENUNJANG
 Identifikasi pasien  Gigi-geligi  Pemeriksaan darah
 Riwayat penyakit  Tindakan buka mulut  Radiologi
 Riwayat obat-obatan  Lidah  EKG
 Riwayat operasi  Leher  MASUKAN ORAL
 Kebiasaan  Punggung  Operasi elektif dengan
anestesia harus dipuasakan :
dewasa 6-8 jam, anak 4-6 jam,
bayi 3-4 jam
KLASIFIKASI STATUS FISIK
THE AMERICAN SOCIETY OF ANESTHESIOLOGISTS (ASA)

ASA 1 : pasien sehat organik, fisiologik, psikiatrik, biokimia


ASA 2 : pasien dengan penyakit sistemik ringan atau sedang
ASA 3 : pasien dengan penyakit sistemik berat, sehingga aktivitas rutin terhambat
ASA 4 : pasien dengan penyakit sistemik berat tak dapat melakukan aktivitas rutin
dan penyakitnya merupakan ancaman kehidupannya setiap saat.
ASA 5 : pasien sekarat yang diperkirakan dengan atau tanpa pembedahan
hidupnya tidak akan lebih dari 24 jam.

Apabila tindakan pembedahannya dilakukan secara darurat, dicantumkan tanda E (emergency) di belakang angka, misalnya ASA 1
E.
PREMEDIKASI
Premedikasi ialah pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anestesi dengan tujuan untuk melancarkan
induksi, rumatan, dan bangun dari anesthesia diantaranya :
 Meredakan kecemasan dan ketakutan
• Diazepam 10-15mg peroral
 Melancarkan induksi anestesi
 Mengurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus
 Mengurangi refleks yg membahayakan
 Meminimalkan jumlah obat anestetik
 Mengurangi mual muntah pasca bedah
 Ondansetron 2-4 mg
 Mengurangi isi cairan lambung
 Ranitidine 150 mg atau Simetidine 600mg peroral
 Analgesia
 Fentanyl : low dose 2 mcg/kgBB ; moderate dose 2-20 mcg/kgBB ; high dose 20-50 mcg/kgBB ; duration of action 30-60 menit
 Pethidine : 50mg ; onset of action 5 menit ; duration of action 3-4 jam
INDUKSI
Induksi adalah usaha membawa atau membuat kondisi pasien dari sadar ke stadium pembedahan. Untuk
persiapan induksi anestesi sebaiknya kita ingat kata STATICS : S=Scope, T=Tubes, A=Airway; T=Tape; I=Introducer;
C=Connector; S=Suction

Induksi anestesi umum dapat dikerjakan melalui cara sebagai berikut :


1. Induksi intravena

2. Induksi intramuskular

3. Induksi inhalasi

4. Induksi per rectal

5. Induksi mencuri (steal induction)


Jenis Induksi Keterangan

Metode yang paling banyak dilakukan. Obat induksi disuntikkan


Induksi intravena secara bolus intravena dengan kecepatan antara 30-60 detik.
Contoh obat induksi intravena : Thiopental, propofol, ketamin

Induksi intramuscular biasanya menggunakan injeksi ketamin yang


Induksi intramuskular dapat diberikan secara intramuscular dan setelah 3-5 menit pasien
tidur

Cara induksi ini dikerjakan pada bayi atau anak yang belum
Induksi inhalasi terpasang jalur intravena atau pada pasien dewasa yang takut
disuntik

Cara induksi ini hanya dilakukan pada bayi atau anak dengan
Induksi per rectal menggunakan thiopental atau midazolam. Tanda induksi berhasil
adalah hilangnya refleks bulu mata

Induksi mencuri Dilakukan pada anak atau bayi yang sedang tidur
MAINTENANCE
Rumatan anestesi (maintenance) dapat dikerjakan secara intravena (anestesi intravena total) atau
dengan inhalasi campuran intravena inhalasi. Rumatan anestesi biasanya mengacu pada trias anestesi

RUMATAN INTRAVENA
 Fentanyl (opioid dosis tinggi):10-50 mcg/kgBB  menyebabkan pasien tidur dgn analgesia cukup
 Propofol : 4-12 mg/kgBB/jam

RUMATAN INHALASI
 Menggunakan campuran N2O dan O2 3:1 ditambah
Halotan 0,5-2 Vol% atau Isofluran 2-4 Vol% atau sevofluran 2-4 Vol% (bergantung apakah pasien
bernapas spontan, dibantu atau dikendalikan)
TATALAKSANA JALAN NAPAS

Manuver tripel jalan napas terdiri dari:

1. Kepala ekstensi pada sendi atlanto-oksipital.

2. Mandibula didorong ke depan pada kedua angulus mandibula

3. Mulut dibuka
Jalan Napas Faring Sungkup Laring (Laryngeal mask)
Sungkup Muka

Jika maneuver tripel kurang Merupakan alat jalan napas berbentuk


Mengantar udara / gas anestesi dari
sendok terdiri dari pipa besar berlubang
berhasil, maka dapat dipasang alat resusitasi atau system anestesi
dengan ujung menyerupai sendok yang
jalan napas mulut-faring lewat ke jalan napas pasien. Bentuknya
pinggirnya dapat dikembang-kempiskan
mulut (oro-pharyngeal airway) dibuat sedemikian rupa sehingga
seperti balon pada pipa trakea. Tangkai
atau jalan napas lewat hidung LMA dapat berupa pipa kerasdari polivinil ketika digunakan untuk bernapas
(naso-pharyngeal airway). atau lembek dengan spiral untuk menjaga spontan atau dengan tekanan positif
supaya tetap paten.
tidak bocor dan gas masuk semua
ke trakea lewat mulut atau hidung.
Pipa Trakea (endotracheal tube)
Mengantar gas anestesi langsung ke dalam trakea dan biasanya dibuat dari bahan standar polivinil-klorida.
Pipa trakea dapat dimasukan melalui mulut (orotracheal tube) atau melalui hidung (nasotracheal tube).

Indikasi Intubasi Trakea


Intubasi trakea ialah tindakan memasukkan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima glottis, sehingga
ujung distalnya berada kira-kira dipertengahan trakea antara pita suara dan bifurkasio trakea. Indikasi
sangat bervariasi dan umumnya digolongkan sebagai berikut:
1. Menjaga patensi jalan napas oleh sebab apapun.

2. Mempermudah ventilasi positif dan oksigenasi

3. Pencegahan terhadap aspirasi dan regurgitasi


Hal yang dinilai Nilai
Kesadaran:  
Sadar penuh 2
Bangun bila dipanggil 1
Tidak ada respon 0
Respirasi:  
Pemulihan anestesi Dapat melakukan nafas dalam, bebas, dan dapat batuk 2
Sesak nafas, nafas dangkal atau ada hambatan 1
pasien dipindahkan ke ruang Apnoe 0
Sirkulasi: perbedaan dengan tekanan preanestesi  
pemulihan dan terus diobservasi Perbedaan +- 20 2
dengan cara menilai Aldrette’s score Perbedaan +- 50 1
Perbedaan lebih dari 50 0
nya, nilai 8-10 bisa dipindahkan ke
Aktivitas: dapat menggerakkan ekstremitas atas perintah:  
ruang perawatan, 5-8 observasi 4 ekstremitas 2
2 ekstremitas 1
secara ketat, kurang dari 5 Tidak dapat 0
pindahkan ke ICU Warna kulit  
Normal 2
Pucat, gelap, kuning atau berbintik-bintik 1
Cyanotic 0

Anda mungkin juga menyukai