Anda di halaman 1dari 53

Kementerian Keuangan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi
atas Transaksi Akhir Tahun Anggaran 2020

Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan


Kebijakan Akuntansi atas Transaksi Akhir Tahun Anggaran 2020

Pencatatan kontrak Penyelesaian atas


Pembayaran beban Realisasi Belanja PC
wanprestasi atau
tahun 2020 Penyajian selisih kurs PEN dan Non PC PEN
pencairan klaim
menggunakan DIPA BP dalam valas yang Tidak
jaminan kontrak akhir Menggunakan Akun
tahun 2021
tahun 2020 Khusus

Pencatatan atas barang


dan jasa terkait Pencatatan dan
penanganan pandemi Hibah Langsung yang Jurnal Penyesuaian Penyajian Persediaan
COVID-19 yang Belum Disahkan KDP berupa JIJ Cukai, Materai, Leges,
memperoleh fasilitas dan Meterai
perpajakan (DTP)

Kas dan Setara Kas


pada Bendahara

2
1. Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan
Kontrak di Akhir Tahun Anggaran 2020

A. Jaminan Pembayaran Akhir Tahun


Asli jaminan
BAST/BAPP tgl 17-31 pembayaran akhir tahun • masa berlaku paling singkat
Desember 2020; nilai anggaran atau Surat s.d berakhirnya masa
kontrak ≤ Rp50 juta Pernyataan Tanggung kontrak;
Jawab Mutlak (SPTJM). • nilai jaminan paling sedikit
SPM kontraktual sebesar nilai pekerjaan yang
belum diselesaikan;
BAST/BAPP tgl 15-31 Asli jaminan • masa pengajuan klaim
Desember 2020; nilai pembayaran akhir tahun selama 30 (tiga puluh) hari
kontrak > Rp50 juta anggaran kalender sejak berakhirnya
jaminan tersebut.

Dalam hal pelaksanaan pekerjaan tersebut tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan 100% sampai dengan berakhirnya masa kontrak atau sampai dengan tanggal 31
Desember 2020 dan akan dilanjutkan pada tahun anggaran berikutnya, maka dilakukan pencairan Jaminan Pembayaran Akhir Tahun Anggaran (garansi bank).

Pekerjaan dilanjutkan pada tahun anggaran


Pekerjaan tidak selesai s.d. berikutnya
berakhirnya masa kontrak
atau 31 Desember 2020 Pekerjaan tidak dilanjutkan (wanprestasi)
3
Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan Kontrak
di Akhir Tahun Anggaran 2020
A1. Prosedur Pencairan Jaminan Pembayaran Akhir Tahun >> Pekerjaan Dilanjutkan
pada Tahun Anggaran Berikutnya

Pada hari kerja berikutnya,


KPA menyampaikan setelah menerima
Dilampiri surat pernyataan
pemberitahuan atas pemberitahuan tersebut,
kesanggupan
pekerjaan yang akan Kepala KPPN mengajukan
menyelesaikan sisa
dilanjutkan pada tahun klaim pencairan Jaminan
penyelesaian selambat-
anggaran berikutnya ke Pembayaran Akhir Tahun
lambatnya 90 hari Anggaran sebesar sisa nilai
KPPN selambat-
kalender sejak pekerjaan yang akan
lambatnya 5 hari kerja
berakhirnya masa dilanjutkan ke tahun
sejak akhir tahun
pelaksanaan pekerjaan anggaran berikutnya untuk
anggaran berkenaan
untung kas negara.

4
Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan Kontrak
di Akhir Tahun Anggaran 2020
A2. Prosedur Pencairan Jaminan Pembayaran Akhir Tahun >> Pekerjaan Tidak
Dilanjutkan pada Tahun Anggaran Berikutnya (Wanprestasi)

Nilai pengembalian kepada


Surat pernyataan wanprestasi
dan/atau pemutusan kontrak SPNP dibuat berdasarkan Negara yang tercantum
KPA/PPK menerbitkan surat
diterbitkan sesuai ketentuan surat pernyataan dalam SPNP = sebesar
pernyataan wanprestasi
pemutusan kontrak dalam surat wanprestasi dan/atau bruto pembayaran yang
dan/atau pemutusan
perjanjian/Surat Perintah Kerja pemutusan kontrak dan telah dibayarkan oleh
kontrak dan Surat (SPK) pengadaan barang/jasa hasil pemerksaan pekerjaan Negara namun belum ada
Penetapan Nilai dan peraturan perundang- yang telah di-TTD oleh PPK prestasi pekerjaan karena
Pengembalian kepada undangan mengenai dan/atau konsultasn adanya wanprestasi
Negara (SPNP). pengadaan barang/jasa
pemerintah.
pengawas. dan/atau pemutusan
kontrak.

Apabila penyedia KPA/PPK menyampaikan surat


Berdasarkan surat
barang/jasa tidak melakukan pernyataan wanprestasi
pernyataan wanprestasi dan/atau pemutusan kontrak,
pengembalian ke kas
dan/atau pemutusan SPNP, dan Surat Penyetoran
Negara, pengembalian
kontrak, SPNP, dan SP3, Pengembalian (SP3) kepada
kepada Negara dilakukan
penyedia barang/jasa penyedia barang/jasa sebagai
melalui klaim jaminan oleh penagihan pertama, dengan
melakukan pengembalian ke
Kepala KPPN berdasarkan tembusan kepada Kepala KPPN
kas Negara paling lambat 7
surat kuasa klaim dari mitra kerja dan Lembaga
hari kerja setelah SP3
KPA/PPK sebelum Pengadaan Barang/Jasa
diterbitkan oleh KPA/PPK.
berakhirnya masa klaim. Pemerintah (LKPP).
5
Perlakuan Akuntansi atas Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim
Jaminan Kontrak

Jaminan Pembayaran Akhir Tahun


tidak disajikan dalam Neraca, cukup
diungkapkan secara memadai
dalam CaLK. Disetorkan sebagai pengembalian
Perlakuan Akuntansi belanja TAB (akun 5xxxxx)
menggunakan kode BA, E1, dan
Dalam hal pencairan jaminan dan Satker ybs
penyetoran ke kas Negara s.d. 31
Desember 2020
Pencatatan BPN mengurangi
belanja dan beban atau aset

Satker menyajikan Piutang Lainnya


dan mengoreksi Beban/Aset
sebesar nilai pekerjaan yang tidak
Dalam hal pencairan jaminan dan selesai.
penyetoran ke kas Negara setelah
31 Desember 2020 Disetorkan pada tahun berikutnya
sebagai penerimaan kembali belanja
TAYL (akun 42591x) menggunakan
kode BA, E1, Satker ybs

6
Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan Kontrak di Akhir
Tahun Anggaran 2020

Pencairan Jaminan Pembayaran Akhir Tahun Anggaran/garansi bank dan penyetoran pengembalian belanja ke kas negara
tersebut dicatat oleh satker yang bersangkutan sebagai berikut: Pencairan
penyetora
Jurnal atas Perekaman BPN – Buku Besar Kas: TAB
Jurnal ini sama untuk semua jenis belanja, baik belanja barang yang menghasilkan persediaan, belanja modal yang
menghasilkan aset tetap/asset lainnya, maupun belanja yang tidak menghasilkan BMN

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 115612 Piutang dari KPPN xxxx -
K 5xxxxx Belanja xxx xxxx LRA
Jurnal pada buku besar kas Aplikasi SAIBA

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain xxxx -
K 5xxxxx Belanja xxx xxxx LRA
Jurnal pada buku besar kas Aplikasi SAKTI

7
Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan Kontrak di Akhir
Tahun Anggaran 2020

Jurnal atas perekaman BPN – Buku Besar Akrual: Pencairan


(pengembalian belanja yang menghasilkan persediaan) penyetora
TAB; Belan
Persediaa
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
D 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain xxxx LPE
K 117911 Persediaan yang Belum Diregister xxxx Neraca
Jurnal pada buku besar akrual Aplikasi SAIBA apabila belanja barang menghasilkan persediaan

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain xxxx LPE
K 5218xx/ Belanja Barang yang Menghasilkan Persediaan *) xxxx -
523xxx/
526xxx
Jurnal pada buku besar Akrual Aplikasi SAKTI apabila belanja barang menghasilkan persediaan

*) Akun ini ketika diterima oleh Aplikasi e-Rekon&LK dibelokkan menjadi akun Persediaan yang Belum Diregister dan
berdampak ke Neraca
8
Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan Kontrak di Akhir
Tahun Anggaran 2020

Jurnal atas perekaman Jaminan Pembayaran Akhir Tahun (Garansi Bank) pada SAKTI:
Pencairan
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan penyetora
D 114112 Belanja Barang Dibayar di Muka xxxx Neraca TAB; Belan
Persediaa
K 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain xxxx LPE
Jurnal akhir yang terbentuk sejak pencatatan BAST Bank Garansi s.d. realisasi SP2D pada Aplikasi
SAKTI

Jurnal penyesuaian pada Aplikasi SAKTI setelah merekam BPN atas transaksi di atas:

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 5218xx/ Belanja Barang yang Menghasilkan Persediaan *) xxxx -
523xxx/
526xxx
K 114112 Belanja Barang Dibayar di Muka xxxx Neraca
Jurnal penyesuaian pada Aplikasi SAKTI

*) Akun ini ketika diterima oleh Aplikasi e-Rekon&LK dibelokkan menjadi akun Persediaan yang Belum Diregister dan
berdampak ke Neraca
9
Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan Kontrak di Akhir
Tahun Anggaran 2020

Jurnal atas perekaman BAST Final pada Aplikasi SAKTI:


Pencairan
penyetora
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
TAB; Belan
D 117911 Persediaan yang Belum Diregister xxxx Neraca Persediaa
K 114112 Belanja Barang Dibayar di Muka xxxx Neraca
Jurnal pada Aplikasi SAKTI untuk mencatat riil penyelesaian pekerjaan s.d. tanggal pelaporan

Jurnal atas pendetailan persediaan pda Aplikasi SAKTI:

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 1171xx Persediaan xxxx Neraca
K 117911 Persediaan yang Belum Diregister xxxx Neraca
Jurnal pendetailan persediaan pada Aplikasi SAKTI

10
Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan Kontrak di Akhir
Tahun Anggaran 2020
Jurnal atas perekaman BPN – Buku Besar Akrual:
Pencairan
(pengembalian belanja yang menghasilkan aset tetap/aset lainnya)
penyetora
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan TAB; Belan
Aset
D 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain xxxx LPE Tetap/Ase
K 13xxxx/ 16xxxx Aset Tetap/Aset Lainnya yang Belum Diregister xxxx Neraca Lainnya
Jurnal pada buku besar akrual Aplikasi SAIBA apabila belanja modal menghasilkan aset tetap/aset
lainnya

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 391116/ Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi/ Koreksi Nilai xxxx LPE
391118 Aset Lainnya Non Revaluasi
K 136111/ Konstruksi Dalam Pengerjaan/ Aset Tak Berwujud xxxx Neraca
162311 dalam Pengerjaan
Jurnal koreksi nilai aset yang dihasilkan oleh Aplikasi SIMAK BMN

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 13xxxx/ 16xxxx Aset Tetap/Aset Lainnya yang Belum Diregister xxxx Neraca
K 391116/ Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi/ Koreksi Nilai xxxx LPE
391118 Aset Lainnya Non Revaluasi
Jurnal penyesuaian pada Aplikasi SAIBA
11
Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan Kontrak di Akhir
Tahun Anggaran 2020
Jurnal atas perekaman BPN – Buku Besar Akrual:
Pencairan
(pengembalian belanja yang menghasilkan aset tetap/aset lainnya)
penyetora
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan TAB; Belan
Aset
D 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain xxxx LPE Tetap/Ase
K 53xxxx Belanja Modal xxx *) xxxx - Lainnya
Jurnal pada buku besar akrual Aplikasi SAKTI apabila belanja modal menghasilkan aset tetap/aset
lainnya

*) Akun ini ketika diterima oleh Aplikasi e-Rekon&LK dibelokkan menjadi akun Aset yang Belum Diregister dan
berdampak pada Neraca

12
Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan Kontrak di Akhir
Tahun Anggaran 2020

Jurnal atas perekaman Jaminan Pembayaran Akhir Tahun (Garansi Bank) pada SAKTI: Pencairan
penyetora
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan TAB; Belan
D 114115 Belanja Modal Dibayar di Muka xxxx Neraca Aset
Tetap/Ase
K 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain xxxx LPE Lainnya
Jurnal akhir yang terbentuk sejak pencatatan BAST Bank Garansi s.d. realisasi SP2D pada Aplikasi
SAKTI

Jurnal penyesuaian pada Aplikasi SAKTI setelah merekam BPN atas transaksi di atas:

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 53xxxx Belanja Modal xxx *) xxxx -
K 114115 Belanja Modal Dibayar di Muka xxxx Neraca
Jurnal penyesuaian pada Aplikasi SAKTI

*) Akun ini ketika diterima oleh Aplikasi e-Rekon&LK dibelokkan menjadi akun Aset yang Belum Diregister dan
berdampak ke Neraca

13
Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan Kontrak di Akhir
Tahun Anggaran 2020

Jurnal atas perekaman BAST Final pada Aplikasi SAKTI: Pencairan


penyetora
TAB; Belan
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
Aset
D 13xxxx/ 16xxxx Aset Tetap/Aset Lainnya yang Belum Diregister xxxx Neraca Tetap/Ase
K 114115 Belanja Modal Dibayar di Muka xxxx Neraca Lainnya

Jurnal pada Aplikasi SAKTI untuk mencatat riil penyelesaian pekerjaan s.d. tanggal pelaporan

Jurnal atas pendetailan aset tetap/aset lainnya pada Aplikasi SAKTI:

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 13xxxx/ 16xxxx Aset Tetap/Aset Lainnya xxxx Neraca
K 13xxxx/ 16xxxx Aset Tetap/Aset Lainnya yang Belum Diregister xxxx Neraca
Jurnal pendetailan aset tetap/aset lainnya pada Aplikasi SAKTI

14
Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan Kontrak di Akhir
Tahun Anggaran 2020

Jurnal atas perekaman BPN – Buku Besar Akrual:


(pengembalian belanja yang tidak menghasilkan BMN) Pencairan
penyetora
TAB; Belan
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan Non BMN
D 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain xxxx LPE
K 52xxxx Beban xxx xxxx LO
Jurnal pada buku besar akrual Aplikasi SAIBA atau Aplikasi SAKTI

15
Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan Kontrak di Akhir
Tahun Anggaran 2020

Pada tanggal 31 Desember 2020, satker mencatat Piutang Lainnya dan mengurangi nilai Persediaan/Aset Tetap/Aset
Lainnya/Beban Pencairan
penyetora
tahun
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan berikutnya
D 115212 Piutang Lainnya xxxx Neraca
K 117911/ Persediaan yang Belum Diregister/ xxxx Neraca
13xxxx/ 16xxxx/ Aset Tetap/Aset Lainnya yang Belum Diregister/
52xxxx Beban xxx
Jurnal pencatatan piutang pada Aplikasi SAIBA

Untuk dapat mengakui piutang, satker harus memenuhi kriteria pengakuan piutang sebagaimana diatur dalam Bultek SAP
No. 16 tentang Akuntansi Piutang Berbasis Akrual dan PMK mengenai Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat.

• Atas Piutang Lainnya, dilakukan penyisihan piutang tak tertagih sesuai PMK Nomor 69/PMK.06/2014 tentang
Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada K/L dan BUN, sebagaimana telah
diubah dengan PMK Nomor 207/PMK.06/2019.
• Tata cara pencatatan dan penyajian penyisihan piutang tidak tertagih dilakukan sesuai Perdirjen Perbendaharaan Nomor
PER-43//PB/2015 tentang Pedoman Akuntansi Penyisihan Piutang Tidakk Tertagih pada K/L.
16
Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan Kontrak di Akhir
Tahun Anggaran 2020

Pada Aplikasi SAKTI, sejak proses perekaman BAST Bank Garansi s.d. terbitnya SP2D telah tercatat jurnal akhir: Pencairan
penyetora
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan tahun
D 114112/ Belanja Barang Dibayar di Muka/ xxxx Neraca berikutnya

114115 Belanja Modal Dibayar di Muka


K 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain xxxx LPE
Jurnal pada Aplikasi SAKTI untuk mencatat Bank Garansi s.d. terbit SP2D

Untuk mencatat piutang, pada Aplikasi SAKTI diperlukan jurnal penyesuaian:

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 115112 Piutang Lainnya xxxx Neraca
K 114112/ Belanja Barang Dibayar di Muka/ xxxx Neraca
114115 Belanja Modal Dibayar di Muka
Jurnal pencatatan piutang pada Aplikasi SAKTI

17
Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan Kontrak di Akhir
Tahun Anggaran 2020

Penyesuaian Nilai BMN pada Aplikasi SIMAK BMN Pencairan


penyetora
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan tahun
D 391116/ 391118 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi/ Koreksi Nilai xxxx LPE berikutnya

Aset Lainnya Non Revaluasi


K 136111/ 162311 Konstruksi Dalam Pengerjaan/ Aset Tak Berwujud xxxx Neraca
dalam Pengerjaan
Jurnal transaksi Koreksi Nilai BMN pada Aplikasi SIMAK BMN

Setelah mengirim ADK dari Aplikasi SIMAK BMN ke Aplikasi SAIBA, dilakukan jurnal penyesuaian:

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 13xxxxx/ Aset Tetap/ Aset Lainnya yang Belum Diregister xxxx Neraca
16xxxxx
K 391116/ Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi/ Koreksi Nilai xxxx LPE
391118 Aset Lainnya Non Revaluasi
Jurnal pencatatan piutang pada Aplikasi SAKTI

18
Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan Kontrak di Akhir
Tahun Anggaran 2020

Penyesuaian Nilai BMN pada Aplikasi SAKTI Pencairan


Pada Aplikasi SAKTI, pencatatan BMN yang telah diselesaikan s.d. tanggal pelaporan dilakukan melalui perekaman BAST penyetora
tahun
Final, sehinnga terbentuk jurnal:
berikutnya
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
D 117911/ 13xxxx/
Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya
yang Belum xxxx Neraca
16xxxx Diregister
K 114112/ 114115Belanja Barang Dibayar di Muka/ Belanja Modal xxxx Neraca
Dibayar di Muka
Jurnal perekaman BAST Final pada Aplikasi SAKTI

Jurnal pendetailan BMN pada Aplikasi SAKTI

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 1xxxxx Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya xxxx Neraca
K 117911/ 13xxxx/ Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang Belum xxxx Neraca
16xxxx Diregister
Jurnal pendetailan BMN pada Aplikasi SAKTI

19
Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan Kontrak di Akhir
Tahun Anggaran 2020

Jurnal Perekaman BPN Pencairan


penyetora
Jurnal pada Buku Besar Kas Aplikasi SAIBA Atau Aplikasi SAKTI tahun
berikutnya
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
D 219711 Utang kepada KUN xxxx -
K 42591x Penerimaan Kembali Belanja xxx TAYL xxxx LRA
Jurnal pada buku besar kas Aplikasi SAIBA

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 313121 Diterima dari Entitas Lain xxxx -
K 42591x Penerimaan Kembali Belanja xxx TAYL xxxx LRA
Jurnal pada buku besar kas Aplikasi SAKTI

20
Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan Kontrak di Akhir
Tahun Anggaran 2020

Jurnal Perekaman BPN Pencairan


penyetora
Jurnal pada Buku Besar Akrual Aplikasi SAIBA Atau Aplikasi SAKTI tahun
berikutnya
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
D 313121 Diterima dari Entitas Lain xxxx LPE
K 42591x Penerimaan Kembali Belanja xxx TAYL xxxx LO
Jurnal pada buku besar akrual Aplikasi SAIBA atau SAKTI

Jurnal penyesuaian untuk mengeliminasi Piutang Lainnya

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 42591x Penerimaan Kembali Belanja xxx TAYL xxxx LO
K 115212 Piutang Lainnya xxxx Neraca
Jurnal penyesuaian untuk mengeliminasi Piutang Lainnya

21
1. Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan
Kontrak di Akhir Tahun Anggaran 2020

B. Jaminan Pemeliharaan

Pasal 24 PER-20/PB/2020: Penerbitan SP2D untuk pembayaran biaya pemeliharaan (retensi) 5% dari nilai kontrak
diatur sebagai berikut:
• Pelaksanaan pekerjaan harus sudah selesai 100%.
• Untuk masa pemeliharaan sampai dengan akhir tahun anggaran 2020 atau yang melampaui tahun anggaran 2020,
biaya pemeliharaan dapat dibayarkan pada tahun anggaran 2020 dengan dilampiri fotokopi jaminan pemeliharaan
yang telah disahkan oleh PPK serta mencantumkan nomor dan tanggal jaminan bank/asuransi pada uraian SPM
berkenaan.
• SPM retensi dapat diterbitkan tersendiri/terpisah atau disatukan dengan SPM pembayaran angsuran/termin atas
prestasi pekerjaan fisik.
• Jaminan pemeliharaan harus memenuhi syarat umum dan syarat khusus sebagaimana diatur dalam PMK yang
mengatur mengenai Tata Cara Pembayaran atas Beban APBN Sebelum Barang/Jasa Diterima.

22
1. Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan
Kontrak di Akhir Tahun Anggaran 2020

Perlakuan akuntansi atas jaminan pemeliharaan adalah sebagai berikut:

Jaminan pemeliharaaan/garansi bank tidak perlu disajikan di dalam Neraca, namun cukup
diungkapkan secara memadai di dalam CaLK.

Apabila dalam masa pemeliharaan pihak ketiga wanprestasi, maka jaminan pemeliharaan
dicairkan dan disetor ke kas negara oleh satker menggunakan BPN sebagai Pendapatan
Anggaran Lain-lain (kode akun 425999).

Setoran pencairan jaminan pemeliharaan tersebut tidak mengurangi nilai Persediaan/Aset


Tetap/Aset Lainnya.

23
1. Pencatatan Kontrak Wanprestasi atau Pencairan Klaim Jaminan
Kontrak di Akhir Tahun Anggaran 2020
Perlakuan akuntansi atas jaminan pemeliharaan adalah sebagai berikut:
Pencairan jaminan pemeliharaan dan penyetoran yang dilakukan pada Tahun 2020 atau setelah tanggal 31 Desember 2020 direkam
pada Aplikasi SAIBA berdasarkan BPN, dan secara otomatis akan menghasilkan jurnal sebagai berikut:

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 219711 Utang kepada KUN xxxx -
K 425999 Pendapatan Anggaran lain-lain xxxx LRA
Jurnal buku besar kas Aplikasi SAIBA

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 313121 Diterima dari Entitas Lain xxxx -
K 425999 Pendapatan Anggaran lain-lain xxxx LRA
Jurnal buku besar kas Aplikasi SAKTI

D/K Kode Uraian Akun Rp Laporan


Akun
D 313121 Diterima dari Entitas Lain xxxx LPE
K 425999 Pendapatan Anggaran lain-lain xxxx LO
Jurnal buku besar akrual Aplikasi SAIBA dan SAKTI
24
2. Perlakuan atas Beban Tahun 2020 yang Dibayarkan dengan Beban DIPA
Tahun 2021

Pasal 16 PER-20/PB/2020:
• Uang makan dan uang lembur bulan Desember 2020 dapat dibayarkan menggunakan UP/TUP dengan
memperhatikan ketersediaan pagu DIPA tahun 2020.
• Dalam hal satker tidak memiliki besaran UP/TUP dan/atau Bendahara Pengeluaran, belanja uang makan dan uang
lembur bulan Desember 2020 diatur:
• Dalam hal satker tidak memiliki besaran UP/TUP, satker dapat mengajukan pembayaran uang makan dan uang
lembur s.d. tanggal 14 Desember 2020 menggunakan SPM-LS ke Bendahara Pengeluaran. Uang makan dan
uang lembur tanggal 15-31 Desember 2020 dibayarkan menggunakan beban DIPA tahun 2021.
• Dalam hal satker tidak mempunyai Bendahara Pengeluaran, satker dapat mengajukan pembayaran uang makan
dan uang lembur s.d. tanggal 14 Desember 2020 menggunakan SPM-LS kepada penerima. Uang makan dan
lembur tanggal 15-31 Desember 2020 dibayarkan menggunakan beban DIPA tahun 2021.

25
2. Perlakuan atas Beban Tahun 2020 yang Dibayarkan dengan Beban DIPA
Tahun 2021
Perlakuan akuntansi pembayaran beban tahun 2020 menggunakan DIPA tahun 2021

• Uang makan dan lembur bulan Desember 2020 yang dibayar menggunakan DIPA tahun 2021 merupakan
kewajiban pemerintah yang belum dibayarkan s.d. tanggal pelaporan, sehingga satker agar mencatat dan
menyajikannya sebagai Belanja yang Masih Harus Dibayar.
• Untuk memastikan nilai Belanja yang Masih Harus Dibayar, satker agar mengidentifikasi berdasarkan dokumen
pendukung dan bukan hanya perkiraan atau estimasi.
• Dokumen pendukung tersebut Antara lain: daftar hadir pegawai, Surat Perintah Kerja Lembur, Daftar Perhitungan
Uang Makan dan Lembur, dll.
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
D 511129 Beban Uang Makan PNS/ Beban Uang xxxx LO
Lembur
K 212111 Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar xxxx Neraca
Jurnal buku besar kas Aplikasi SAIBA dan SAKTI

Sesuai PMK Nomor 225/PMK.05/2016, Belanja yang Masih Harus Dibayar dilakukan jurnal balik pada awal periode selanjutnya.

26
3. Penyajian Selisih Kurs Kas di Bendahara Pengeluaran dalam Mata
Uang Asing

1. Penyajian sisa Kas di Bendahara Pengeluaran dalam bentuk mata uang asing yang belum disetorkan ke
kas negara sampai dengan akhir tahun 2019 dilakukan dengan mengacu pada Surat Direktur Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Nomor S-3466/PB.6/2017 tanggal 6 April 2017 hal Kebijakan Penyajian Akun
Kas di Bendahara Pengeluaran Dalam Mata Uang Asing.
2. Saldo kas dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah menggunakan kurs tengah Bank
Sentral/Bank Indonesia pada tanggal pelaporan.
3. Langkah-langkah:
a. Satker perlu memastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Pengeluaran telah sama dengan nilai nominal dalam
mata uang asing (saldo valas) dengan KPPN mitra kerja.
b. Satker melakukan jurnal secara manual pada Aplikasi SAIBA terhadap akun Kas di Bendahara Pengeluaran
dan Uang Muka dari KPPN, dengan mengakui pendapatan/beban selisih kurs belum terealisasi.
c. Mengingat bahwa penyesuaian atas saldo Kas di Bendahara Pengeluaran ini harus dilakukan baik oleh satker
maupun KPPN mitra, satker agar berkoordinasi dengan KPPN mitra kerja masing-masing terkait kurs tengah
Bank Sentral pada tanggal pelaporan yang digunakan dalam melakukan jurnal penyesuaian.

27
3. Penyajian Selisih Kurs Kas di Bendahara Pengeluaran dalam Mata
Uang Asing

Dalam hal saldo Kas di Bendahara Pengeluaran dalam Rupiah berdasarkan hasil penjabaran kurs
tengah BI lebih besar dari saldo Buku Besar Kas di Bendahara Pengeluaran dalam Rupiah pada
tanggal pelaporan:
D 11161x Kas di Bendahara Pengeluaran xxxx

K 491111 Pendapatan Selisih Kurs Yang Belum Terealisasi xxxx

596211
D Beban Kerugian Selisih kurs Belum Terealisasi xxxx
K 219511 Uang Muka dari KPPN xxxx

28
3. Penyajian Selisih Kurs Kas di Bendahara Pengeluaran dalam Mata
Uang Asing

Dalam hal saldo Kas di Bendahara Pengeluaran dalam Rupiah berdasarkan hasil penjabaran kurs
tengah BI lebih kecil dari saldo Buku Besar Kas di Bendahara Pengeluaran dalam Rupiah pada
tanggal pelaporan.
D 596211 Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi xxxx
K 11161x Kas di Bendahara Pengeluaran xxxx

D 219511 Uang Muka dari KPPN terealisasi xxxx

K 491111 Pendapatan Selisih Kurs Yang Belum Terealisasi xxxx

29
4. Penyelesaian atas Realisasi Belanja PC PEN yang Tidak Menggunakan
Akun Khusus
Ketentuan:
1. PMK Nomor 43/PMK.05/2020 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Belanja atas Beban APBN dalam Penanganan
Pandemi Corona Virus Disease 2019
2. Keputusan Dirjen Perbendaharaan Nomor KEP-273/PB/2020 tentang Pemutakhiran Kodefikasi Segmen Akun pada BAS
3. Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S-628/PB/2020 tanggal 23 Juli 2020 hal Tindak Lanjut Surat Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor S-369/PB/2020 hal Pemutakhiran Akun Dalam Rangka Penanganan Pandemi COVID-19

Sampai dengan saat penyusunan laporan Jurnal penyesuaian untuk


keuangan belum seluruh satker yang telah mengeliminasi akun yang tidak
merealisasikan belanja PC PEN dengan sesuai (akun non PC PEN) dan
tidak menggunakan akun-akun khusus PC
PEN melakukan revisi anggaran (DIPA/POK)
mencatat akun yang seharusnya
dan/atau meralat dokumen realisasi belanja (akun PC PEN) pada Aplikasi
(SPM/SP2D) SAIBA dengan berpedoman pada
Terdapat kondisi tertentu sehingga revisi anggaran PMK Nomor 225/PMK.05/2016
dan/atau ralat SPM/SP2D tidak dapat dilakukan, meliputi: tentang Penerapan Standar
a. Satker tidak memiliki sisa pagu anggaran yang cukup Akuntansi Pemerintahan Berbasis
untuk direalokasi menjadi akun-akun PC PEN
Akrual pada Pemerintah Pusat
b. Ralat akun pada SPM/SP2D memerlukan pemisahan
jenis belanja yang berbeda (2 digit akun yang berbeda)
4. Penyelesaian atas Realisasi Belanja PC PEN yang Tidak Menggunakan
Akun Khusus
D/K Akun Uraian Akun Rp Laporan D/K Akun Uraian Akun Rp Laporan
01 D Beban xxx – Penanganan xxxx LO 04 D Beban Aset Ekstrakomptabel xxxx LO
5xxxxx 595112/ Peralatan dan Mesin/
Pandemi COVID-19
595113 Beban Aset Ekstrakomptabel
K 5xxxxx Beban xxx xxxx LO
Gedung dan Bangunan
Kondisi: Belanja jasa/yang tidak menghasilkan BMN dalam K 13xxxx/ Aset Tetap/Aset Lainnya Yang xxxx Neraca
rangka PC PEN menggunakan akun belanja yang tidak Belum Diregister
16xxxx
menghasilkan BMN non PC PEN Kondisi:
 Pembelian barang ekstrakomptabel dalam rangka PC PEN
D/K Akun Uraian Akun Rp Laporan dilakukan menggunakan akun belanja modal non PC PEN.
02 D Persediaan yang Belum xxxx Neraca
 Pembelian barang ekstrakomptabel non PC PEN dilakukan
menggunakan akun belanja modal non PC PEN.
117911
Diregister
K 5xxxxx Beban xxx xxxx LO
D/K Akun Uraian Akun Rp Laporan
Kondisi: pembelian persediaan dalam rangka PC PEN 05 D
132211
Peralatan dan Mesin Belum xxxx Neraca
menggunakan akun belanja barang yang tidak menghasilkan Diregister
persediaan non PC PEN K 133211 Gedung dan Bangunan Belum xxxx Neraca
Diregister
Kondisi: pembelian aset tetap/aset lainnya dilakukan menggunakan
D/K Akun Uraian Akun Rp Laporan akun belanja modal yang tidak sesuai peruntukannya, misalnya:
03 D Beban xxx – Penanganan xxxx LO  Pembelian peralatan dan mesin dalam rangka PC PEN dilakukan
5xxxxx menggunakan akun belanja modal gedung dan bangunan non
Pandemi COVID-19
PC PEN
K Persediaan yang Belum xxxx Neraca
117911  Pembelian peralatan dan mesin non PC PEN dilakukan
Diregister menggunakan akun belanja modal gedung dan bangunan non
Kondisi: pembelian jasa atau belanja yang tidak menghasilkan PC PEN
BMN dalam rangka PC PEN dilakukan menggunakan akun
belanja barang yang menghasilkan persediaan non PC PEN
5. Pencatatan Barang dan Jasa Dalam Rangka Penanganan Pandemi COVID-19 yang
Memperoleh Fasilitas Perpajakan (Pajak Ditanggung Pemerintah)

BMN dicatat sesuai nilai SP2D yang


Pengadaan barang/jasa dalam rangka membebani DIPA satker
penanganan pandemi COVID-19
sebagaimana diatur dalam PMK Nomor
28/PMK.03/2020 dapat diberikan insentif
PPN serta dibebaskan dari kewajiban
memungut PPh Pasal 22 dan/atau
memotong PPh Pasal 23

Realisasi pembayaran atas pengadaan barang


dan/atau jasa dalam rangka penanganan
pandemi COVID-19 yang membebani DIPA
satker adalah sebesar nilai netto (harga
barang dan/atau jasa dikurangi PPN dan PPh)

PPN dan PPh ditanggung oleh


pemerintah (Bagian Anggaran
Bendahara Umum Negara
Pengelolaan Belanja Subsidi)
6. Pencatatan dan Penyajian Hibah Langsung yang Belum Disahkan

Pencatatan hibah langsung TAB diatur dalam PMK Nomor 99/PMK.05/2017 dan PMK Nomor
225/PMK.05/2016

Penyelesaian hibah langsung TAYL mengacu pada Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S-876/PB/2020
tanggal 10 Desember 2020.

Hibah langsung TAYL yang belum dipertanggungjawabkan tetap dicatat dan disajikan sebagai Hibah
Langsung yang Belum Disahkan dalam LK tahun 2020.

Pada Aplikasi SAIBA, Hibah Langsung yang Belum Disahkan dicatat melalui jurnal penyesuaian.

Pada Aplikasi SAKTI, Hibah Langsung yang Belum Disahkan dicatat melalui perekaman BAST di Modul
Komitmen.

33
7. Jurnal Penyesuaian atas Perolehan Jalan, Irigasi, dan Jaringan melalui Konstruksi
Dalam Pengerjaan (KDP)

Kodefikasi barang untuk mencatat perolehan KDP berupa Jalan, Irigasi, dan Jaringan (JIJ) hanya diakomodasi dalam 1 kode barang,
yaitu Jalan, Irigasi, dan Jaringan Dalam Pengerjaan)

Pencatatan perolehan jalan melalui KDP, irigasi melalui KDP, dan jaringan melalui KDP selalu menghasilkan jurnal yang sama (di-
mapping ke 1 akun):

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 136111 Konstruksi Dalam Pengerjaan xxxx Neraca
K 134211 Jalan dan Jembatan Belum Diregister xxxx Neraca

Sedangkan kodefikasi akun belanja dan akun aset untuk jalan, irigasi, dan jaringan telah tersedia untuk masing-masing:

Akun Belanja Akun Aset Belum Diregister Akun Aset Definitif


534111 = Belanja Modal Jalan dan 134211 = Jalan dan Jembatan Belum 134111 = Jalan dan Jembatan
Jembatan Diregister
534121 = Belanja Modal Irigasi 134212 = Irigasi Belum Diregister 134112 = Irigasi
534131 = Belanja Modal Jaringan 134213 = Jaringan Belum Diregister 134113 = Jaringan

Hal ini mengakibatkan munculnya aset belum diregister yang memerlukan jurnal penyesuaian.
34
7. Jurnal Penyesuaian atas Perolehan Jalan, Irigasi, dan Jaringan melalui Konstruksi
Dalam Pengerjaan (KDP)

Perolehan KDP berupa Irigasi:


D/K Kode Akun Uraian Akun Rp D/K Kode Akun Uraian Akun Rp
D 136111 KDP xxx D 134212 Irigasi Belum xxx
Diregister
K 134211 Jalan dan Jembatan Belum xxx K 313111 Ditagihkan ke xxx
Diregister Entitas Lain
Jurnal SIMAN BMN Jurnal SAIBA

Jurnal penyesuaian SAIBA:

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 134211 Jalan dan Jembatan Belum Diregister xxxx Neraca
K 134212 Irigasi Belum Diregister xxxx Neraca

35
7. Jurnal Penyesuaian atas Perolehan Jalan, Irigasi, dan Jaringan melalui Konstruksi
Dalam Pengerjaan (KDP)

Perolehan KDP berupa Jaringan:

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp D/K Kode Akun Uraian Akun Rp
D 136111 KDP xxx D 134213 Jaringan Belum xxx
Diregister
K 134211 Jalan dan Jembatan Belum xxx K 313111 Ditagihkan ke xxx
Diregister Entitas Lain
Jurnal SIMAN BMN Jurnal SAIBA

Jurnal penyesuaian SAIBA:

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 134211 Jalan dan Jembatan Belum Diregister xxxx Neraca
K 134213 Jaringan Belum Diregister xxxx Neraca

Jurnal penyesuaian menggunakan akun-akun BMN di atas termonitor sebagai jurnal tidak lazim oleh Aplikasi e-Rekon&LK. Hal ini
diperbolehkan namun wajib dijelaskan secara memadai oleh satker.

36
8. Pencatatan dan Penyajian Persediaan berupa Cukai, Materai, dan Leges serta
Meterai
• Lampiran II KMK Nomor 231/KMK.06/2018 tentang Perubahan Kedelapan atas Lampiran PMK Nomor 29/PMK.06/2010 tentang
Penggolongan dan Kodefikasi BMN; dan
• Surat Direktur APK Nomor S-301/PB.6/2019 tanggal 17 Mei 2019 hal Rilis Aplikasi SAIBA Tahun 2019 Versi 19.0.0, SIMAK BMN
Versi 19.0 dan Persediaan Versi 19.0
Pita Cukai, Dalam Rangka
Materai, Penyusunan LKKL Tahun 2019
dan Leges
Meterai (1.01.03.09.001)
(1.01.05.01.001)


Merupakan persediaan untuk
dijual/diserahkan kepada masyarakat ●
Merupakan barang untuk konsumsi
digunakan oleh satker lingkup DJP.DJBC
digunakan oleh seluruh satker.
Kemenkeu ●
Pemakaian atas barang ini menjadi

Penjualan/penyerahan atas barang
dimaksud menjadi Beban Persediaan Pita Beban Barang Konsumsi (Beban
Cukai, Materai, dan Leges (Beban Barang Persediaan di LO)
untuk Diserahkan di LO).

Hingga saat ini, masih terjadi ketidaktepatan penggunaan kode barang


37
8. Pencatatan dan Penyajian Persediaan berupa Cukai, Materai, dan Leges serta
Meterai
Satker selain DJP/DJBC yang masih menggunakan kode barang Pita Cukai, Materai, dan Leges agar melakukan jurnal koreksi antar
beban dan mereklasifikasi ke kode barang yang seharusnya
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
D 593111 Beban Persediaan Konsumsi xxxx LO
K 593121 Beban Persediaan Pita Cukai, Materai, dan xxxx LO
Leges
Jurnal koreksi antar beban

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 319151 Koreksi atas Reklasifikasi Persediaan/Aset xxxx LPE
Tetap/Aset Lainnya
K 117121 Pita Cukai, Materai. Leges xxxx Neraca
Jurnal reklasifikasi keluar

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 117111 Barang Konsumsi xxxx Neraca
K 319151 Koreksi atas Reklasifikasi Persediaan/Aset xxxx LPE
Tetap/Aset Lainnya
Jurnal reklasifikasi masuk
38
8. Pencatatan dan Penyajian Persediaan berupa Cukai, Materai, dan Leges serta
Meterai
DJP/DJBC yang masih menggunakan kode barang lain untuk mencatat Pita Cukai, Materai, dan Leges agar melakukan reklasifikasi ke
kode barang yang seharusnya

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 319151 Koreksi atas Reklasifikasi Persediaan/Aset xxxx LPE
Tetap/Aset Lainnya
K 117xxx Barang Persediaan xxx xxxx Neraca
Jurnal reklasifikasi keluar

D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan


D 117121 Pita Cukai, Materai. Leges xxxx Neraca
K 319151 Koreksi atas Reklasifikasi Persediaan/Aset xxxx LPE
Tetap/Aset Lainnya
Jurnal reklasifikasi masuk

39
9. Pencatatan Kas dan Setara Kas pada Bendahara

Kas di Bendahara
Penerimaan

Kas di Bendahara
Pengeluaran
Kas Lainnya di
Kas dan Setara
Bendahara
Kas pada K/L
Pengeluaran
Kas pada BLU
Kas Lainnya di
Bendahara
Penerimaan
Kas dan Setara
Kas Lainnya
Kas Lainnya dari
Hibah

Dana yang
Dibatasi
Penggunaannya
>> Aset Lainnya 40
9. Pencatatan Kas dan Setara Kas pada Bendahara

Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran Antara lain mencakup:

Poin Keterangan Akun


a Bunga atau jasa giro yang belum disetorkan ke kas negara Pendapatan
b Pungutan/potongan pajak oleh BP namun belum disetorkan ke kas Negara Utang pajak bendahara
pengeluaran yang belum
disetor
c Uang pihak ketiga namun belum diserahkan kepada yang berhak Utang kepada pihak ketiga
lainnya
d Saldo pada rekening penyaluran dana bantuan yang harus disetorkan ke Penerimaan kembali belanja
kas Negara karena merupakan hak pemerintah yang berasal dari belanja TAYL
TAYL
e Saldo pada rekening penyaluran dana bantuan yang harus disetorkan ke Beban xxx
kas Negara karena merupakan hak pemerintah yang berasal dari belanja
TAB
f Saldo pada rekening penampungan yang tidak lagi dipergunakan untuk Utang kepada pihak ketiga
kegiatan kerja sama/kemitraan dan menurut perjanjian harus dikembalikan lainnya
kepada pihak pemberi dana.

41
9. Pencatatan Kas dan Setara Kas pada Bendahara

Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran Antara lain mencakup:

Poin Keterangan Akun


g Saldo pada rekening penampungan yang masih akan dibayarkan oleh Pendapatan PNBP Lainnya
pihak penerima dana kepada pihak ketiga (penyedia barang/jasa)
berdasarkan tagihan yang telah dilakukan verifikasi oleh pejabat yang
berwenang.
h Saldo pada rekening penampungan yang tidak digunakan untuk kegiatan Dana pihak ketiga
kerja sama/kemitraan dan akan disetorkan ke aks Negara.
i Saldo pada rekening penampungan dana titipan, rekening penampungan Pendapatan PNBP Lainnya
dana jaminan, dan/atau rekening penampungan sementara yang belum
terdapat kepastian sepenuhnya dapat diakui sebagai hak pemerintah dan
berdasarkan ketentuan masih mungkin dikembaikan kepada pihak pemilik
dana

42
9. Pencatatan Kas dan Setara Kas pada Bendahara

Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan Antara lain mencakup:

Poin Keterangan Akun


a Pungutan/potongan pajak oleh BPn namun belum disetor ke kas negara Utang pajak BPn yang belum
disetor
b Belanja yang sudah dicairkan dari rekening kas negara ke rekening BPn
Utang kepada pihak ketiga
namun belum diserahkan kepada pihak ketiga yang berhak lainnya
c Saldo pada rekening penyaluran dana bantuan yang harus disetorkan keBeban xxx
kas negara karena merupakan hak pemerintah yang berasal dari belanja
TAB
d Saldo pada rekening penampungan dana titipan, rekeing penampungan Dana pihak ketiga
dana jaminan, dan/atau rekening penampungan sementara yang belum
terdapat kepastian sepenuhnya dapat diakui sebagai hak pemerintah dan
berdasarkan ketentuan masih mungkin dikembalikan kepada pihak pemilik
dana
e Saldo pada rekening penampungan dana titipan, rekeing penampungan Pendapatan PNBP lainnya
dana jaminan, dan/atau rekening penampungan sementara yang telah
dapat diakui sebagai hak pemerintah dan akan disetorkan ke aks negara

43
9. Pencatatan Kas dan Setara Kas pada Bendahara

Kas Lainnya dari Hibah:

Poin Keterangan Akun


a Telah disahkan sebagai pendapatan hibah Kas Lainnya di K/L dari Hibah
b Belum disahkan sebagai pendapatan hibah Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang Belum
Disahkan

Dana yang Dibatasi Penggunaannya:

Poin Keterangan Akun


a Dana yang dibatasi penggunaannya pada rekening penampungan dana titipan, Beban xxx
rekening penampungan dana jaminan, atau rekening penampungan sementara, yang
berdasarkan ketentuan belum/tidak menjadi hak negara.
b Dana yang dibatasi penggunaannya pada rekening penampungan dana titipan, Dana pihak ketiga
rekening penampungan dana jaminan, atau rekening penampungan sementara, yang
berdasarkan ketentuana belum/tidak menjadi hak negara dan masih dimungkinkan
untuk dikembalikan kepada pemilik dana.

44
Kebijakan Akuntansi atas Uang untuk Diserahkan

Surat Dirjen Perbendaharaan nomor S-950/PB/2020 tanggal 30 Desember 2020


Tentang Kebijakan Akuntansi atas Belanja dengan Tujuan untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda untuk diterapkan dalam
Penyusunan LK Tahun 2020 dan Selanjutnya

• Belanja diakui pada saat terjadi terjadinya pengeluaran dari rekening kas negara (terbitnya SP2D), sebesar
nilai nominal sesuai SPM/SP2D atau dokumen pengeluaran negara yang dipersamakan atau dokumen
pengesahan dari Kuasa BUN.
• Beban diakui pada saat terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa, terjadinya konsumsi aset,
atau timbulnya kewajiban, sebesar resume tagihan yang telah disetujui oleh KPA/PPK.
• Apabila pada akhir tahun anggaran masih terdapat dana bantuan pemerintah yang belum disalurkan kepada
penerima bantuan atau atas penyaluran bantuan pemerintah belum diterima laporan
pertanggungjawabannya, maka perlakuan atas dana dimaksud dimungkinkan berbeda-beda tergantung
pada:
• Laporan pertanggungjawaban: apakah seluruh laporan pertanggungjawaban dari penerima bantuan
telah diterima oleh satker.
• Kewenangan atau hak akses atas rekening: apakah satker memiliki kewenangan atau hak akses
terhadap rekening tempat saldo dana bantuan berada.
• Tindak lanjut atas dana dimaksud: apakah sisa dana tersebut akan dikembalikan ke kas negara atau
dilanjutkan penyerahannya kepada penerima bantuan.
Kebijakan Akuntansi atas Saldo Kas pada Tanggal Pelaporan (yang Berasal dari Realisasi Belanja dengan Tujuan untuk Diserahkan)

Perlakuan akuntansi atas saldo kas ini dimungkinkan berbeda, di mana ditentukan oleh beberapa hal berikut:
1. Apakah seluruh pertanggungjawaban atas kas tersebut telah diterima oleh satker?
2. Apakah rekening tempat kas tersebut berada merupakan kewenangan (dapat diakses) satker?
3. Apakah kas tersebut akan dikembalikan ke kas negara atau dilanjutkan penyalurannya kepada penerima pada tahun mendatang?

Seluruh pertanggungjawaban dari penerima dana telah diterima?

Ya Tidak

*) Untuk dapat mencatat piutang, satker harus memenuhi


persyaratan dan kriteria pengakuan piutang (terbit
SKTJM atau surat ketetapan atau surat penagihan).
Kebijakan Akuntansi atas Barang untuk Diserahkan

Surat Dirjen Perbendaharaan nomor S-950/PB/2020 tanggal 30 Desember 2020


Tentang Kebijakan Akuntansi atas Belanja dengan Tujuan untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda untuk diterapkan dalam
Penyusunan LK Tahun 2020 dan Selanjutnya

• Barang dengan tujuan untuk diserahkan diperlakukan sebagai persediaan.


• Realisasi belanja yang menghasilkan barang untuk diserahkan dicatat menggunakan pendekatan aset.
• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas yang ditandai dengan terbitnya SP2D.
• Beban diakui pada saat terjadi penyerahan barang.
• Apabila sampai dengan tanggal pelaproan terdapt barang yang belum diserahkan, barang tersebut tetap
dicatat dan disajikan sebagai persediaan.
• Untuk penyajian barang untuk diserahkan yang masih beragam, dilakukan penertiban sebagai berikut:
• Jika barang tersebut secara fisik masih dikuasai oleh satker, maka dicatat dan disajikan sebagai persediaan.
• Jika barang tersebut secara fisik tidak dikuasai oleh satker, satker agar mengacu pada PMK Nomor
181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan BMN, di mana satker agar mengajukan usulan pemindahtanganan
barang, kemudian mengeluarkan barang tersebut dari laporan BMN dan neraca serta memasukkan dalam
Daftar Barang Persediaan yang Tidak Dikuasai.
• Selama Daftar Barang Persediaan yang Tidak Dikuasai belum disediakan pada aplikasi, satker agar
menatausahakan secara manual.
Kebijakan atas Barang untuk Diserahkan yang Belum Dilakukan Penyerahan sampai dengan Tanggal Pelaporan

Barang untuk Diserahkan

Perolehan dengan akun 52, 53, 57

*) Tidak disajikan dalam neraca dapat bervariasi kondisinya, antara lain:


 Dikeluarkan dari neraca namun masih tercatat dalam laporan BMN, sehingga terdapat selisih antara Neraca dengan Laporan BMN di Neraca dan rekonsiliasi internal.
 Dikeluarkan dari neraca dan laporan BMN, hanya diungkapkan dalam CaLK.
 Dikeluarkan dari neraca dan laporan BMN, dicatat dalam Daftar Barang Tidak Dikuasai, diungkapkan dalam CaLK.
Perbaikan Hasil IP/Revaluasi BMN Tahun 2017-2018

Cakupan perbaikan hasil IP/revaluasi BMN tahun 2017-2018 yang dibukukan pada tahun 2020:

Perbaikan atas koreksi hasil IP yang


Hasil IP atau perbaikan hasil IP dengan telah dilakukan perekaman pada tahun
LHIP yang diterbitkan pada tahun 2020 2019 namun masih salah saji (koreksi
atas koreksi)

Perbaikan atas beban penyusutan atau


akumulasi penyusutan aset tetap yang
terbentuk dari transaksi koreksi hasil IP

6
Perbaikan Hasil IP/Revaluasi BMN Tahun 2017-2018

Perekaman Transaksi Koreksi IP:

Terima ADK dari Aplikasi Upload ADK dilakukan


SIMAN (file csv) tahun
oleh masing-masing
2020 melalui Menu
Upload Koreksi Penilaian
satker (UAKPB) dan
Kembali. anak satker (UAPKPB).

Perekaman transaksi Koreksi


IP diberi tanggal aktual,
selambat-lambatnya 31
Desember 2020 (sebelum
penyusutan reguler semester II
tahun 2020).

Hasil perekaman Berpedoman pada S-


Transaksi yang Mungkin Terbentuk sebagai Hasil
Perekaman Transaksi Koreksi IP
Kode Transaksi Uraian Transaksi

120 Barang berlebih hasil inventarisasi


130 Koreksi BMN Berlebih Hasil Inventarisasi
321 Reklasifikasi Keluar Hasil Inventarisasi
121 Reklasifikasi Masuk Hasil Inventarisasi
221 Barang Tidak Ditemukan Hasil Inventarisasi
222 Koreksi Kuantitas Hasil Inventarisasi
229 Koreksi IP atas BMN Tidak Ditemukan
237 BMN Ditemukan Kembali
245 Koreksi Barang Berlebih Akibat Koreksi Penilaian Kembali
205 Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset
224 Koreksi Penilaian Kembali BMN
225 Koreksi Kesalahan Input IP
Akun-akun yang Mungkin Terdampak oleh Perekaman
Transaksi Koreksi IP
Kode Transaksi Uraian Transaksi Laporan

391114 Revaluasi Aset Tetap LPE


391116 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi LPE
391151 Koreksi atas Reklasifikasi Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya LPE
131111 Tanah Neraca
133111 Gedung dan Bangunan Neraca
134111 Jalan dan Jembatan Neraca
134112 Irigasi Neraca
134113 Jaringan Neraca
137211 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan Neraca
137311 Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan Neraca
137312 Akumulasi Penyusutan Irigasi Neraca
137313 Akumulasi Penyusutan Jembatan Neraca
591211 Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan LO
591311 Beban Penyusutan Jalan dan Jembatan LO
591312 Beban Penyusutan Irigasi LO
591313 Beban Penyusutan Jaringan LO
596111 Beban Kerugian Pelepasan Aset LO
Terima Kasih
DJPBN.KemenkeuRI DJPBN.KemenkeuRI
channel/UCFzlOuEE-Fcqy7C3vbTreTw

DJPBN. KemenkeuRI
@DJPBNKemenkeuRI

www.djpbn.kemenkeu.go.id

Anda mungkin juga menyukai