Anda di halaman 1dari 18

BAB II

TERMOKIMIA
WAHYU RAMADHAN WIBISONO
Tujuan Pembelajaran
• Menejelaskan pengertian entalpi suatu zat dan
perubahannya
• Menjelaskan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
 
• Membedakan macam-macam perubahan entalpi
• Menentukan H reaksi berdasarkan eksperimen,
hukum Hess, dan data energi ikatan
Termokimia
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
energi yang menyertai perubahan fisika atau reaksi
kimia. Tujuan utama termokimia ialah pembentukan
kriteria untuk ketentuan penentuan kemungkinan terjadi
atau spontanitas dari transformasi yang diperlukan.

3 hal dalam ilmu termokimia


1. Energi
2. Sistem dan LIngkungan
3. Hukum kekekalan energi
Energi dan Perubahan Energi

Energi merupakan sesuatu yang abstrak dan dapat menimbulkan banyak


penafsiran tergantung pada konteksnya.
Secara umum, kata energi mengacu pada konsep yang dapat
diparafrasekan sebagai potensi untuk menyebabkan perubahan.
Definisi energi yang paling umum adalah suatu kerja yang dapat dilakukan
oleh gaya tertentu (gravitasi, elektromagnetik, dan lain-lain)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dalam bidang fisika energi
adalah kemampuan untuk melakukan kerja (misalnya untuk energi listrik
dan mekanika).
Jadi bisa disimpulkan bahwa, Energi adalah daya (kekuatan) yang dapat
digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan.
.
Energi terbagi atas dua

Energi Kinetik

Energi Potensial
Energi Kinetik

Merupakan energi yang tersimpan dalam sebuah


benda akibat gerakannya.

Contoh: energi panas (termal) dan energi listrik.


Yang mana energi panas itu merupakan energi yang
terkait dengan gerakan-gerakan acak dari partikel-
partikel (atom, ion, atau molekul) di dalam suatu
zat/materi.
Energi Potensial

Merupakan energi yang besarnya ditentukan oleh


kedudukan benda, misalnya ketinggian benda.
Contoh: energi kimia. Yang mana energi kimia merupakan
energi yang tersimpan dalam materi yang besarnya
ditentukan oleh struktur dan jeni dari atom-atom
penyusunnya.
Apabila suatu zat mengalami perubahan struktur alibat
dari reaksi kimia, maka energi tersebut akan dilepas,
disimpan, atau diubah ke bentuk energi yang lain.

Pada dasarnya perubahan energi tersebut tidak berakibat


pada hilangnya energi. Hal ini sesuai dengan asas hukum
kekekalan energi, bahwa energi alam semesta adalah
tetap.
Perubahan energi dalam reaksi kimia

1. Energi panas dan kalor


2. Sistem dan lingkungan

Energi panas dan kalor

Hampir semua reaksi kimia melepas atau


menyerap energi, umumnya dalam bentuk
kalor. Dalam hal ini didefinisikan sebagai
perpindahan energi panas (termal) dari dua
benda yang berbeda suhunya.
Sistem dan Lingkungan

Sistem merupakan bagian dari alam semesta.


sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling
berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Sistem juga
diartikan sebagai susunan yang teratur dari pandangan, teori,
asas, dan sebagainya.

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar


sistem.

Mislanya: sistem itu merupakan reaksi yang terjadi di dalam


gelas kimia, dan gelas kimia sebagai lingkungan.
NaOH padat dilarutkan dalam air

Air dan NaOH = Sistem


Gelas kimia = Lingkungan

Interaksi antara sistem dan lingkungan dapat berupa


pertukaran materi dan atau pertukaran energi
Sistem terbagi atas tiga:

1. Sistem terbuka
2. Sistem tertutup
3. Sistem terisolasi
Sistem terbuka

Merupakan suatu sistem yang memungkinkan pertukaran


kalor dan materi antara sistem dan lingkungan.

Na(s) + H2O(l) -> NaOH(aq)+1/2H2(g)

H2 yang terbentuk dan kalor yang dihasilkan akan keluarr dari


sistem manuju ke lingkungan.
Sistem tertutup

Merupakan suatu sistem yang memungkinkan terjadi


pertukaran kalor, tetapi tidak terjadi pertukaran materi.

Misalnya, reaksi antara logam magnesium dengan asam


klorida encer tersebut dilakukan pada tabung reaksi yang
tersumbat dengan rapat, gas hidrogen (materi) di dalam
sistem tidak dapat meninggalkan (keluar) sistem. Akan tetapi,
perambatan kalor meninggalkan (keluar) sistem tetap terjadi
melalui dinding tabung reaksi.
Sistem terisolasi

Merupakan sistem yang tidak memungkinkan terjadi


pertukaran materi dan kalor antara sistem dan
lingkungan, misalnya reaksi yang terjadi dalam termos
yang rapat.

Jikas sistem terisolasi dari sekitar, kalor dapat mengalir


diantara sistem dan sekitar sehingga memungkinkan suhu
sistem konstan ketika reaksi terjadi. Perubahan yang
terjadi pada suhu konstan disebut perubahan sistem
Pada umumnya, reaksi kimia banyak dilakukan di dalam sistem yang terbuka.

Sistem terbuka Sistem tertutup Sistem terisolasi


 
Entalpi dan Perubahan Entalpi

1. Hukum Pertama Termodinamika dan Energi Dalam


2. Kerja dan Kalor
3. Entalpi dan Perubahan Entalpi
4. Reaksi Endoterm dan Reaksi Eksoterm
5. Persamaan Termokimia dan Diagram Energi
6. Perubahan Entalpi Standar ()
Hukum Pertama Termodinamika dan Energi Dalam

Jika suatu sistem mengalami perubahan dan dalam perubahan tersebut


terjadi penyerapan kalor, sebagian energi kalor yang diserap digunakan untuk
melakukan kerja (w) dan bagian energi yang disimpan ini disebut dengan
energi dalam (E).
SPECIAL FOOD

Thank you
I HOPE YOU LEARN SOMETHING, SEE U SOON

Anda mungkin juga menyukai