Anda di halaman 1dari 90

PANCASILA

 PANCASILA adalah dasar falsafah negara


Indonesia,sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945.
 Pendidikan nasional yang berakar pada
kebudayaan bangsa Indonesia,diarahkan
untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat
dan martabat bangsa,mewujudkan manusia
serta masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa,berkualitas,dan mandiri,sehingga mampu
membangun dirinya dan masyarakat
sekelilingnya,serta dapat memenuhi
kebutuhan pembangunan nasional.
 1. Landasan historis
 Suatu bangsa memiliki ideologi dan
pandangan hidupnya sendiri yang diambil dari
nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam
bangsa itu sendiri.
 2.Landasan kultural
 Pandangan hidup bagi suatu bangsa adalah
sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan
dengan kehidupan bangsa itu sendiri
 Bangsa yang tidak memiliki pandangan
hidup,adalah bangsa yang tidak memiliki
kepribadian dan jati diri,sehingga bangsa ini
mudah terombang ambing dari pengaruh yang
berkembang dari luar negrinya.
 3. Landasan Yuridis
 UU No.2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional di gunakan sebagai dasar
penyelenggaraan pendidikan tinggi.
 Pasal 39 ayat (2) menyebutkan bahwa
kurikulum setiap jenis jalur,jenjang pendidikan
wajib memuat : (a) pendidikan pancasila, (b)
pendidikan agama, dan (c) pendidikan
kewarganegaraan.
 4. Landasan Filosofis
 Secara filosofis dan objektif,nilai-nilai yang
tertuang dalam sila2 Pancasila merupakan
filosofi bangsa Indonesia sebelum mendirikan
negara Republik Indonesia.
 Pancasila sebagai dasar filsafat negara harus
menjadi sumber bagi segala tindakan para
penyelenggaraan negara,menjadi jiwa dari
perundang-undangan yang berlaku dalam
kehidupan bernegara.
 Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945, berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat
manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan
tujuan nasional.
 Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa
 A. Misi pendidikan Pancasila
 Misi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi
menjadi sumber nilai dan pedoman bagi
penyelenggaraan program studi dalam
mengantarkan mahasiswa mengembangkan
kepribadiannya.
 B.Visi pendidikan Pancasila
 Bertujuan membantu mahasiswa agar mampu
mewujudkan nilai dasar agama dan
kebudayaan serta kesadaran berbangsa dan
bernegara dalam menerapkan ilmu
pengetahuan,teknologi,seni yang dikuasainya
dengan rasa tanggung jawab kemanusiaan.
 A.Mengantarkan mahasiswa memiliki
kemampuan untuk mengambil sikap yang
bertanggungjawab sesuai dengan hati
nuraninya.
 B. Mengantarkan mahasiswa memiliki
kemampuan untuk mengenali masalah hidup
dan kesejahteraan,serta cara-cara
pemecahannya.
 C. mengantarkan mahasiswa mampu
mengenali perubahan-perubahan dan
perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi,
dan seni.
 D.mengantarkan mahasiwa memiliki
kemampuan untuk memaknai peristiwa
sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk
menggalang persatuan Indonesia.
 Pendidikan Pancasila yang berhasil akan
membuahkan sikap mental bersifat
cerdas,penuh tanggungjawab dari peserta
didik dengan perilaku yang:
 A. beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
 B. berperilakemanusiaan yang adil dan
beradab,
 C. mendukung persatuan bangsa.
 D.mendukung kerakyatan yang
mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan perorangan
 E. mendukung upaya untuk mewujudkan
keadilan sosial.
 1.Pancasila sebagai filsafat.
 2.Pancasila sebagai etika politik
 3.Pancasila sebagai ideologi nasional
 4.Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan
bangsa Indonesia.
 5.Pancasila dalam konteks ketatanegaraan RI
 6.Pancasila sebagai paradigma kehidupan
 7.Pancasila sebagai identitas dan karakter
bangsa.
 8. Pancasila dalam sistem politik dan
demokrasi Indonesia.
 9.Pancasila dalam konteks HAM,rule of law,
dan hak kewajiban WNI
 10.Pancasila dalam konteks negara kesatuan
RI.
 A. Pendekatan : menempatkan mahasiswa
sebagai subjek pendidikan,mitra dalam proses
pembelajaran dan sebagai umat,anggota
keluarga,masyarakat,dan warga negara.
 B. Metode proses pembelajaran : pembahasan
secara kritis analisis,induktif,deduktif,dan
reflektif melalui dialog kreatif yang bersifat
partisipatoris untuk meyakini kebenaran
substansi dasar kajian.
 C. Bentuk aktivitas proses pembelajaran: Kuliah
tatap muka,ceramah,dialog(diskusi)
interaktif,studi kasus,penugasan
mandiri,seminar kecil, dan evaluasi belajar.
 D.Motivasi :menumbuhkan kesadaran bahwa
proses belajar mengembangkan kepribadian
merupakan kebutuhan hidup.
1.Pengertian filsafat
Secara etimologi, kata falsafah berasal dari
bahasa Yunani, yaitu
philosophia,philo/philos/philein yang artinya
cinta/pecinta/mencintai dan sophia, yang
berarti kebijakan/
wisdom/kearifan/hikmah/hakikat kebenaran.
jadi filsafat artinya cinta akan kebijakan atau
hakikat kebenaran.
 Pada umumnya terdapat dua pengertian
filsafat:
 1. filsafat berarti proses
 2.Filsafat berarti produk
 2. Sistem Filsafat.
 Pemikiran filsafat berasal dari berbagai tokoh
yang menjadikan manusia sebagai subjek.
 Aliran filsafat terbentuk atas beberapa
beberapa ajaran filsafat dari berbagai tokoh
dan dari berbagai zaman. Tegasnya perbedaan
aliran bukan ditentukan oleh tempat dan
waktu lahirnya filsafat,melainkan oleh watak
isi dan nilai ajarannya.
 3. Aliran-aliran filsafat:
 A. Aliran materialisme
 Mengajarkan bahwa hakikat realitas
kesemestaan,termasuk makhluk hidup dan
manusia ialah materi. Semua realitas itu
ditentukan oleh materi(misalnya: benda-
ekonomi,makanan) dan terikat pada hukum
alam yaitu hukum sebab – akibat(hukum
kausalitas) yang bersifat objektif.
 B.Aliran idealisme/spritualisme
 Mengajarkan bahwa ide atau spirit manusia
yang menentukan hidup dan pengertian
manusia. Subjek manusia sadar atau realitas
dirinya dan kesemestaan,karena ada akal budi
dan kesadaran rohani.
 C. Aliran realisme menggambarkan,bahwa
kedua aliran di atas ,materialisme dan
idealisme yang bertentangan itu,tidak sesuai
dengan kenyataan (tidak realistis) jadi realisme
merupakan sintesis antara jasmaniah-
rohaniah,materi dengan non materi.
 Pendekatan filsafat pancasila adalah ilmu
pengetahuan yang mendalam tentang
pancasila.
 Pokok2 yang terkandung dalam pancasila:
 A. Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa,berarti bahwa nilai2 yang terkandung
dalam pancasila itu dijadikan dasar dan
pedoman dalam mengatur sikap dan tingkah
laku manusia Indonesia,dalam hubungan
dengan Tuhan,masyarakat,dan alam.
 B. Pancasila sebagai dasar negara, ini berarti
bahwa nilai2 yang terkandung dalam Pancasila
itu dijadikan dasar dan pedoman dalam
mengatur tata kehidupan bernegara,seperti yang
diatur oleh UUD 1945.
 C. Filsafat Pancasila yang abstrak tercermin
dalam pembukaan UUD 1945, dan merupakan
uraian terinci dari proklamsi 17 agustus 1945.
 D.Pancasila yang dirumuskan dalam pembukaan
UUD 1945 merupakan suatu kebulatan yang utuh
 E. Jiwa Pancasila yang abstrak setelah tercetus
menjadi proklamasi kemerdekaan 17 agustus
1945, tercermin dalam pokok2 yang
terkandung dalam pembukaan UUD 1945.
 F. Berdasarkan penjelasan otentik UUD 1945,
undang2 pembukaan UUD 1945 pada
pasal2nya.
 G. Berhubung dengan itu, kesatuan tafsir sila2
pancasila harus bersumber dan berdasarkan
pembukaan dan abatang tubuh UUD 1945.
 H.Nilai2 yang hidup berkembang dalam
masyarakat Indonesia dan belum tertampung
dalam pembukaan UUD 1945, perlu diselidiki
untuk memperkuat dan memperkaya nilai2
Pancasila yang terkandung dalam pembukaan
dan batang tubuh UUD 1945.
 1.Aspek ontologi
 Ialah teori tentang keberadaan ada atau
eksistensi. Atau ilmu yang menyelidiki hakikat
sesuatu dan disamakan artinya dengan
metafisika.
 2. Aspek epistemologi
 Adalah bidang atau cabang filsafat yang
menyelidiki asal,syarat,susunan,metode,dan
validitas ilmu pengetahuan.
 3. Aspek aksiologi
 Yaitu axios yang berarti nilai,manfaat,pikiran
atau ilmu/teori.
 Nilai2 Pancasila sebagai dasar dan arah
keseimbangan antara hak dan kewajiban asasi
manusia.
 Pancasila memandang bahwa kebahagiaan
manusia akan tercapai jika dikembangkan
hubungan yang serasi antara manusia dengan
masyrakat serta hubungan manusia dengan
Tuhan Yang Maha Kuasa.
 1. Hubungan Vertikal
 Adalah hubungan antara manusia dengan
Tuhan Yang Maha Kuasa.
 2.Hubungan horizontal
 Adalah hubungan manusia dengan
sesamanya,baik dalam fungsinya sebagai
warga masyarakat,warga bangsa,dan warga
negara.
 3. Hubungan alamiah
 Adalah hubungan manusia dengan alam
sekitar yang meliputi hewan,tumbuh2an,dan
alam dengan segala kekayaannya.
 A. Bidang etika politik
 1. Pengertian
 Sebagai salah satu cabang etika,maka etika
politik termasuk dalam lingkungan filsafat.
Filsafat yang langsung mempertanyakan
praktis manusia adalah etika.
 Etika berkaitan dengan norma moral,yaitu
norma untuk mengukur betul salahnya
tindakan manusia sebagai manusia.
 2. Legitimasi kekuasaan
 Pokok permasalahan etika politik adalah
legitimasi etis kekuasaan yang dapat
dirumuskan dengan suatu pertanyaan yaitu
dengan moral apa seseorang atas sekelompok
orang memegang dan menggunakan
kekuasaan yang mereka miliki.
 Legitimasi kekuasaan meliputi:
 A. legitiminasi etis, yaitu pembenaran atau
pengabsahan wewenag negara
 B. legimimasi legalitas, yaitu keabsahan
kekuasaan itu berkaitan dengan fungsi2
kekuasaan negara dan menuntut agar fungsi2
itu diperoleh dan dilakukan sesuai dengan
hukum yang berlaku.
 3. Legitimasi moral dalam kekuasaan
 Adalah mempersoalkan tentang keabsahan
kekuasaan politik dari segi norma norma
moral.
 Nilai,moral,dan norma merupakan konsep
yang saling berkaitan.
 1. Nilai adalah sesuatu yang
berharga,berguna,indah,memperkaya
batin,dan menyadarkan manusia akan harkat
dan martabatnya. Nilai bersumber pada budi
yang berfungsi mendorong dan mengarahkan
sikap dan perilaku manusia.
 Nilai terbagi menjadi 3 kategori yaitu:
 A.Nilai material yaitu segala sesuatu yang
berguna bagi unsur manusia.
 B. Nilai vital : yaitu segala sesuatu yang
berguna bagi manusia untuk melakukan
aktivitas.
 C.Nilai kerohanian,yaitu segala sesuatu yang
berguna bagi rohani manusia. Nilai kerohanian
dapat dirinci menjadi empat macam,yaitu
sebagai berikut:
 1. Nilai kebenaran yaitu bersumber kepada
unsur rasio manusia,budi,dan cipta.
 2.Nilai keindahan, yaitu bersumber pada unsur
rasa atau intuisi.
 3.Nilai Moral, yaitu bersumber pada unsur
kehendak manusia atau
kemampuan(karsa,etika)
 4.Nilai religi,yaitu bersumber pada nilai
ketuhanan,merupakan nilai kerohanian yang
tertinggi dan mutalak.
 2. Moral
 Moral berasal dari kata
mos(mores)=kesusilaan,tabiat,kelakuan. Moral
adalah ajaran tentang hal yang baik dan
buruk,yang menyangkut tingkah laku dan
perbuatan manusia. Seorang pribadi yang taat
kepada aturan2,kaidah2 dan norma yang
berlaku dalam masyarakatnya dianggap sesuai
dan bertindak benar secara moral.
 3.Norma
 Manusia cenderung untuk memelihara
hubungan dengan Tuhan,masyarakat dan alam
sekitarnya selaras. Hubungan manusia terjalin
secara
vertikal(Tuhan),horizontal(masyarakat),dan
hubungan vertikal-horizontal(alam,lingkungan
alam)
 Norma memiliki kekuatan untuk dapat
dipatuhi,yang dikenal dengan sanksi,misalnya:
 A. norma agama,dengan sanksi dari Tuhan
 B. Norma kesusilaan,dengan sanksinya rasa
malu dan menyesal terhadap diri sendiri.
 C. Norma kesopanan,dengan sanksinya berupa
mengucilkan dalam pergaulan masyarakat.
 D.Norma hukum, dengan sanksinya berupa
penjara atau kurungan atau denda yang
dipaksakan oleh alat negara.
 1.Nilai dasar
 Nilai dasar bersifat abstrak,yaitu tidak dapat
diamati melalui panca indera manusia,tetapi
dalam kenyataannya nilai berhubungan
dengan tingkah laku atau berbagai aspek
kehidupan manusia.
 Setiap nilai memiliki nilai dasar yaitu berupa
hakikat,esensi,intisari,atau makna yang dalam
dari nilai2 tersebut.
 2.Nilai instrumental ialah nilai yang menjadi
pedoman pelaksanaan dari nilai dasar. Nilai
dasar belum dapat bermakna sepenuhnya
apabila nilai dasar tersebut belum memiliki
formulasi serta parameter atau ukuran yang
jelas dan konkret.
 3. Nilai praktis.
 Nilai praktis merupakan penjabaran lebih
lanjut dari nilai instrumental dalam kehidupan
yang lebih nyata.
 Nilai2 Pancasila yang memperlihatkan nafas
humanisme bersifat universal,karenanya
Pancasila dapat dengan mudah diterima oleh
siapa saja.
 Nilai2 Pancasila sbb:
1. 1. sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pada dasarnya pengakuan eksplisit akan
eksistensi Tuhah sebagai sumber dan pencipta
universum.
 2. sila kedua:kemanusiaan yang adil dan
beradab,sesungguhnya merupakan refleksi
lebih lanjut dari sila pertama.
 3.Sila ketiga: Persatuan Indonesia,secara
khusus meminta perhatian setiap warga negara
akan hak dan kewajiban dan tanggung
jawabnya pada negara khususnya dalam
menjaga eksistensi negara dan bangsa.
 4. sila keempat : Demokrasi yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan
perwakilan,memperhatikan pengakuan negara
serta perlindungannya terhadap kedaulatan
rakyat yang dilaksanakan dalam iklan
musyawarah dan mufakat.
 5. sila kelima: keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia,secara istimewa menekankan
keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 1.Ketuhanan yang maha Esa
 Ketuhanan berasal dari kata Tuhan pencipta
seluruh alam. Yang maha Esa,berarti Yang
Maha Tunggal,tiada sekutu dalam Zat-
Nya,sifat-Nya,dan perbuatanNya.
 2.Kemanusiaan yang adil dan beradab.
 Yaitu manusia yang berbudaya dengan
memiliki potensi pikir,rasa,dan cipta. Karena
potensi yang dimilikinya itu manusia tinggi
martabatnya.
 3.Persatuan Indonesia
 Persatuan berasal dari kata satu,artinya utuh
tidak terpecah-pecah. Persatuan mengandung
pengertian bersatunya bermacam-macam corak
yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan.
 Persatuan Indonesia dalam sila ketiga ini
mencakup persatuan dalam arti
ideologis,politik,ekonomi,sosial budaya,dan
keamanan
 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
 Kerakyatan berasal dari kata rakyat,yaitu
sekelompok manusia yang berdiam dalam satu
wilayah negara tertentu.
 Kerakyatan adalah rakyat yang hidup dalam
ikatan negara. Bangsa Indonesia menganut
demokrasi baik secara langsung maupun
secara tidak langsung.
 5.Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat
Indonesia.
 Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku
dalam masyarakat di segala bidang
kehidupan,baik materiil maupun spiritual.
Bagi seluruh rakyat Indonesia,berarti untuk
setiap orang yang menjadi rakyat
Indonesia,baik yang berdiam dalam negri
maupun warga negara Indonesia yang berada
diluar negri.
 Sesuai dengan Tap.MPR
No.VI/MPR/2001,pengertian dari etika
kehidupan berbangsa dinyatakan dengan
rumusan yang bersumber dari ajaran agama
yang bersifat universal,dan nilai2 budaya
bangsa yang terjamin dalam Pancasila sebagai
acuan dalam berpikir,bersikap,dan bertingkah
laku dalam kehidupan berbangsa.
 Pembangunan moral politik yang berbudaya
adalah melahirkan kultur politik yang
berdasarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Kuasa,menggalang suasana kasih
sayang sesama manusia Indonesia,yang berbudi
kemanusiaan luhur,yang mengindahkan
kaidah2 musyawarah secara kekeluargaan yang
bersih dan jujur,dan menjalin asas pemerataan
keadilan di dalam menikmati dan menggunakan
kekayaan negara.
 Pembinaan etika politik dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara sangatlah urgent.
 Langkah permulaan dimulai dengan
membangun konstruksi berpikir dalam rangka
menata kembali kultur politik bangsa Indonesia.
 Etika politik lebih banyak bergerak dalam
wilayah,dimana seseorang secara ikhlas dan
jujur melaksanakan hukum yang berlaku tanpa
adanya rasa takut kepada sanksi daripada
hukum yang berlaku.
 Pada hakikatnya,etika politik tidak diatur
dalam hukum tertulis secara lengkap tetapi
melalui moralitas yang bersumber dari hati
nurani,rasa malu kepada masyarakat,dan rasa
takut kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
 Konflik sosial yang
berkepanjangan,berkurangnya sopan santun
dan budi luhur dalam pergaulan
sosial,melemahkan kejujuran dan sikap
amanah dalam kehidupan
berbangsa,pengabaian terhadap ketentuan
hukum dan peraturan yang disebabkan oleh
berbagai faktor.
 Faktor dari dalam negri,antara lain sbb:
 A. masih lemahnya pengamalan agama dan
munculnya pemahaman ajaran agama yang
keliru dan sempit.
 B. Sistem sentralisasi pemerintahan di masa
lampau sehingga timbul fanatisme daerah
 C. Terjadinya ketidakadilan ekonomi dalam
kurun waktu yang panjang sehingga
munculnya perilaku ekonomi yang bertentang
dengan moralitas dan etika.
 Faktor dari Luarnegri adalah sbb:
 A. Pengaruh globalisasi yang luas dengan
persaingan bangsa yang semakin tajam.
 B. Makin tingginya intensitas intervensi
kekuatan global dalam perumusan kebijakan
nasional.
 Dalam Tap.MPR. No.VI/MPR/2002 diuraikan
etika kehidupan berbangsa adalah sbb:
 A. Etika sosial dan budaya
 B. Etika politik dan pemerintahan
 C. Etika ekonomi dan bisnis
 D. Etika penegakan hukum yang berkeadilan
 E. Etika keilmuan
 F. Etika lingkungan.
 1. Pengertian Ideologi adalah gabungan dari
dua kata majemuk,yaitu idea dan logos, yang
berasal dari bahasa Yunani eidos dan logos.
 Secara sederhana ,ideologi berarti suatu
gagasan yang berdasarkan pemikiran sedalam-
dalamnya dan merupakan pemikiran filsafat.
 2. Makna Ideologi bagi Negara.
 Pancasila sebagai ideologi nasional
mengandung nilai2 budaya bangsa
Indonesia,yaitu cara berpikir dan cara kerja
perjuangannya.
 Pancasila perlu di pahami dengan latar
belakang sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
 Pancasila bersifat integralistik,yaitu paham
tentang hakikat negara yang dilandasi dengan
konsep kehidupan bernegara.
 Pancasila berbeda dengan ideologi lainnya
seperti kapitalisme dan komunisme.
 1. Ideologi liberalisme
 Inggris memulai timbulnya liberalisme yang
diakibatkan oleh alam pemikiran yang disebut
zaman pencerahan(aufklarung) yang
menyatakan,bahwa manusia memberikan
penghargaan dan kepercayaan besar dan
resiko.
 2. Ideologi sosialisme
 Tokoh utama yang mengajarkan komunisme
adalah Karl Marx (1818-1883) tokoh sosialis
revolusioner yang banyak menulis naskah di
bidang sosial dan ekonomi.
 Ajaran komunis didasarkan atas kebendaan.
Oleh karena itu komunisme tidak percaya
kepada Tuhan,bahkan agama dikatakannya
sebagai racun bagi masyarakat. Bertolak
belakang dengan ajaran Pancasila.
 1. arti ideologi terbuka ialah nilai2 dan cita2nya
tidak dipaksakan dari luar,melainkan digali
dan diambil dari kekayaan rohani,moral,dan
budaya masyarakatnya sendiri.
 Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat
berinteraksi dengan perkembangan zaman dan
adanya dinamika secara internal.
 2. Faktor pendorong keterbukaan ideologi
Pancasila
 A. pembangunan berkembang cepat
 B. bangkrutnya ideologi yang tertutup dan
beku.
 3 Sifat ideologi:
 A. dinamis realistis
 B. Dinamis idealisme
 C. dinamis fleksibilitas.
 . Batas 2 keterbukaan ideologi Pancasila
 A. stabilitas nasional yang dinamis
 B. Larangan terhadap ideologi
marxisme,leninisme,dan komunisme
 C. mencegah berkembangnya paham liberal
 D. larangan terhadap pandangan ekstrim
 E. penciptaan norma yang harus melalui
konsensus.
 Nilai-nilai pada masa kejayaan:
 A. masa kejayaan nasional
1. 1. masa kerajaan sriwijaya
2. 2. masa kerajaan majapahit
3. B. perjuangan bangsa Indonesia melawan
sistem penjajahan
4. 1.perjuangan sebelum abad XX
5. 2.Kebangkitan Nasional 1908
 3.Sumpah pemuda 1928
 4.Perjuangan bangsa Indonesia pada masa
penjajahan jepang
 C.Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
 1.Proses perumusan Pancasila dan UUD 1945
 2.Proklamasi kemerdekaan dan maknanya
 3.Proses pengesahan Pancasila dan dasar
negara dan UUD 1945
 D. Perjuangan mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan Indonesia.
 1. masa revolusi fisik
 2.masa demokrasi liberal
 3.masa orde lama
 4.masa orde baru
 5.masa era global
 Menurut sejarah,kira-kira pada abad VII-XII,
bangsa Indonesia telah mendirikan kerajaan
Sriwijaya di Sumatra Selatan dan kemudian
pada abad XIII-XVI didirikan pula kerajaan
Majapahit di Jawa Timur.
 Kedua zaman itu merupakan tonggak sejarah
bangsa Indonesia karena bangsa Indonesia
pada masa itu telah memenuhi syarat-syarat
sebagai suatu bangsa yang mempunyai negara.
 Negara Kebangsaan Indonesia terbentuk
melalui tiga tahap.
 Pertama,zaman Sriwijaya di bawah wangsa
Syailendra (600-1400).
 Kedua negara kebangsaan zaman Majapahit
(1293-1525) kedua tahap negara kebangsaan
tersebut adalah negara kebangsaan lain.
 Ketiga,negara kebangsaan modern,yaitu
negara Indonesia merdeka 17 agustus 1945
 Kesuburan Indonesia dengan hasil buminya
yang melimpah,terutama rempah-rempah
yang sangat dibutuhkan oleh negara-negara di
luar Indonesia menyebabkan bangsa
asing(Eropa) masuk ke Indonesia. Bangsa
Eropa yang membutuhkan rempah-rempah itu
mulai memasuki Indonesia,yaitu:
 Portugis,Spanyol,Inggris,dan Belanda.
 Bangsa Eropa berlomba-lomba
memperebutkan kemakmuran bumi Indonesia.
Sejak itu mulailah lembaran hitam sejarah
Indonesia dengan penjajahan Eropa khususnya
Belanda.
 1. perjuangan sebelum abad ke-XX
 Penjajahan Eropa yang memusnahkan
kemakmuran bangsa Indonesia itu tidak
dibiarkan begitu saja oleh segenap bangsa
Indonesia. Sejak semula imprialis itu
menjejakkan kakinya di Indonesia,dimana
mana bangsa Indonesia melawannya dengan
semangat patriotik melalui perlawanan secara
fisik.
 2. Kebangkitan Nasional 1908
 Pada permulaan abad ke XX bangsa Indonesia
mengubah cara-caranya dalam melakukan
perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
Kegagalan perlawanan secara fisik yang tidak
adanya koordinasi pada masa lalu mendorong
pemimpin-pemimpin Indonesia abad ke-XX itu
untuk mengubah bentuk perlawanan yang
lain.
 3. sumpah pemuda 1928
 Pada tanggal 28 Oktober 1928 terjadilah
penonjolan peristiwa sejarah perjuangan
bangsa Indonesia mencapai cita-citanya.
 Pemuda Indonesia dipelopori oleh
Muh.Yamin,Kuncoro Purbopranoto,dan lain-
lain mengumandangkan sumpah pemuda
yang berisi pengakuan akan adanya
bangsa,tanah air,dan bahasa satu yaitu
Indonesia.
 4. Perjuangan bangsa Indonesia pada masa
penjajahan Jepang.
 Pada tanggal 7 Desember 1941 meletusnya
perang pasifik,dengan dibomnya Pearl
Harbour oleh Jepang. Dalam waktu
singkat,jepang dapat menduduki daerah-
daerah jajahan sekutu di daerah pasifik
 1. Proses perumusan Pancasila dan UUD 1945
 Sebagai tindak lanjut dari janji Jepang,maka
tanggal 1 Maret 1945 Jepang mengumumkan
akan dibentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia(Badan
Penyelidik),dalam bahasa Jepang disebut
Dokuritu Zyunbi Tyoosakai.
 Pada tanggal 29 Mei 1945,Badan Penyelidik
mengadakan sidangnya yang pertama.
 Beberapa tokoh berbicara dalam sidang
tersebut:
 A. Mr.Muhamad Yamin
 Pada tanggal 29 Mei 1945,Mr.Muh.Yamin
mendapat kesempatan pertama
mengemukakan pidatonya dihadapan sidang
lengkap Badan Penyelidik yang p
 Dalam pidatonya berisikan lima asas dasar
untuk negara Indonesia yang diidam-
idamkan,yaitu sebagai berikut:
 1.Perikebangsaan
 2.Perikemanusiaan
 3.Periketuhanan
 4.Perikerakyatan
 5.Kesejahteraan rakyat
 Setelah berpidato beliau menyampaikan usul
tertulis mengenai rancangan UUD Republik
Indonesia. Rumusan lima asas dasar negara
berbunyi sebagai berikut:
 1. Ketuhanan Yang Maha Esa
 2. Kebangsaan persatuan Indonesia
 3. Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab
 4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

 B. Ir. Soekarno
 Pada tanggal 1 Juni 1945,Ir.Soekarno
menyampaikan pidatonya dihadapan sidang
hari ketiga Badan Penyelidik. Usul 5 dasar2
negara merdeka:
 1. Kebangsaan Indonesia
 2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
 3. Mufakat(demokrasi)
 4.Kesejahteraan sosial
 5.Ketuhanan yang berbudaya.
 Setelah mengadakan pembahasan disusunlah
sebuah Piagam sebagai berikut:
 1. Ketuhanan,dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
 3.Persatuan Indonesia.
 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
 9 tokoh tersebut:
 1. Ir.Soekarno
 2.Drs. Moh.Hatta
 3.Mr.A.A Maramis
 4.Abikoesno Tjokrosoejoso,
 5.Abdulkahar Moezakir
 6.Haji Agus Salim
 7.Mr.Achmad Soebardjo
 8. K.H Wachid Hasjim
 9.Mr.Muh.Yamin
 2. Proklamasi kemerdekaan dan maknanya:
 A. proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
sebagai titik puncak perjuangan Bangsa
Indonesia
 B. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
sebagai sumber lahirnya Republik Indonesia
 C. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
merupakan norma pertama dari tata hukum
Indonesia.
 1. Masa revolusi fisik
 Sehubungan dengan keadaan pada waktu
itu,terutama sikap Belanda yang ingin
menjajah kembali Indonesia,maka untuk
menanggapi keadaan tersebut,
dipertimbangkan perlu adanya badan yang
ikut bertanggungjawab tentang nasib bangsa
dan negara Indonesia disamping pemerintah.
 Yang dimaksud pemerintah pada waktu itu
adalah Presiden.
 2. masa demokrasi liberal
 Belanda mengetahui bahwa Indonesia telah
merdeka. Mereka tidak terima dan ingin
merebut kekuasaan itu dengan cara
membonceng tentara sekutui yang bertugas
melucuti tentara jepang di Indonesia setelah
jepang menyatakan kekalahannya dalam
perang dunia II

Anda mungkin juga menyukai