HIPERTENSI
DIABETES MELLITUS
KESEHATAN JIWA
Trend ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup
(pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll).
Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles
Upaya Promotif-Preventif yang efektif harus diutamakan agar dapat menurunkan
beban penyakit.
2
Faktor Risiko
Perilaku Penyebab
Terjadinya PTM
Yang Harus
Diperbaiki
SEPULUH PENYEBAB KEMATIAN UTAMA (SEMUA UMUR)
SAMPLE REGISTRATION SYSTEM (SRS)
INDONESIA, 2014
25
21,1
20
15 12,9
10
6,7
5,7 5,7
4,9
5 2,7 2,6 2,1 1,9
0
Mengapa PTM Menjadi Masalah
Sebagian besar
masyarakat
belum mengerti
Sumber : Riskesdas 2013 7
Data Riskesdas (2013)
1
Gangguan mental emosional
(gejala depresi dan anxietas)
≥15 tahun 6% (>14 juta jiwa)
2
14,3% penderita
gangguan jiwa berat
www.themegallery.com
tersebut pernah dipasung
Company Logo
Estimasi WHO:
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang belum mendapatkan
layanan kesehatan jiwa di Negara-negara dengan penghasilan
rendah-menengah termasuk Indonesia adalah >85%.
9
• Pemasungan pada ODGJ:
bentuk pengekangan kebebasan yang dilakukan
pada ODGJ di komunitas melanggar HAM
Berakibat perampasan kebebasan mengakses
layanan untuk membantu pemulihan fungsi ODGJ
tersebut
sebagian besar dilakukan oleh keluarga inti
Beberapa alasan pemasungan: kurangnya
pengetahuan, kesulitan akses dan keterjangkauan
ke layanan kesehatan jiwa.
APAKAH HIPERTENSI ?
Pengertian
11
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH
JNC 7 - 2003
Tekanan darah (mm Hg) Kategori
SISTOLIK DIASTOLIK
<120 dan <80 Normal
120-139 atau 80-89 Prehipertensi
140-159 atau 90-99 Hipertensi derajat 1
≥160 atau ≥100 Hipertensi derajat 2
12
GEJALA DAN TANDA
Seringkali hipertensi terjadi tanpa gejala, sehingga penderita
tidak merasa sakit. Gejala dan tanda muncul biasanya karena
sudah terjadi kelainan organ
13
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI
2. Dapat Diubah
Merokok, diet rendah serat, konsumsi garam berlebih,
kurang aktifitas fisik, kegemukan, konsumsi alkohol,
dyslipidemi, stress
14
Pencegahan dan Pengendalian
(MODIFIKASI
GAYA HIDUP)
FARMAKOLOGI
(OBAT ANTI
HIPERTENSI)
16
MODIFIKASI GAYA HIDUP UNTUK
TATALAKSANA HIPERTENSI
Modifikasi Rekomendasi Penurunan tek darah sistolik
(kurang lebih)
Penurunan berat badan Pertahankan berat badan normal 5-20 mm Hg untuk setiap
(Indeks massa tubuh 18.5-24.9 penurunan berat badan 10 kg
kg/m2)
Adaptasi diet DASH Konsumsi buah, sayur sebanyak 5 8-14 mm Hg
(Dietary Approach to Stop porsi/hari, produk rendah lemak
Hypertension) dan rendah lemak jenuh
Diet rendah garam Konsumsi garam tidak lebih dari 2-8 mm Hg
2.0 g/hari atau 1 sendok teh peres
Peningkatan aktifitas fisik Lakukan aktifitas aerobik secara 4-9 mm Hg
teratur seperti jalan
(30 menit/hari setiap hari)
Tidak mengkonsumsi Tidak mengkonsumsi alkhohol 2-4 mm Hg
alkhohol
17
DIABETES MELLITUS
APAKAH DIABETES MELLITUS ????
DIABETES MELITUS (DM)
G U LA D A R A H
Penyakit menahun
S
S S
S S
S S
400
G LU KO SA
S
S S S
A lir a n D a r a h
S S
S S S
S
S S S
S
S S
S S 300
200
yang melebihi nilai
S S
S S
S S S
S S
S S S
S
S
S
S S
normal akibat
S S
S S S
S S
S
S
S S
S
S S S
S
S
100
gangguan
S S S S
S
S S S S
S S S S S
S S
S S
S
metabolisme glukosa,
S
S S
S S
S S S
S
S S
kekurangan hormon
S
S S
SEL
S
Sel
S
S S
Lem ak
S
S
Sel
S
SS EE LL
Se l
H a ti
O to t
insulin atau kerja
hormon insulin
terganggu
Gejala DM
• Gejala awal atau gejala • Gejala lanjutan
klasik – Mudah capek
– Banyak makan – BB turun
– Banyak minum – Kesemutan
– Banyak kencing – Rasa tebal pada kaki
– Kulit terasa panas dan
kram
– Penglihatan kabur
– Gigi mudah goyang
– Ibu hamil mudah
keguguran
Sering buang air kecil, terutama pada Cepat merasa lapar dan haus
malam hari
23
Berat badan menurun Cepat merasa lelah dan mengantuk
Gejala Tidak Khas
• Kesemutan
• Gatal di daerah genital
Kesemutan
• Keputihan
• Infeksi sulit sembuh
• Pengelihatan Kabur
Sering timbul bisul
• Cepat lelah
• Mudah mengantuk
• Sering timbul bisul
Penglihatan kabur 24
Kapan kita dikatakan DM ???
2. Pre-Diabetes 4. Komplikasi
Gemuk tidak lagi sebagai lambang kemakmuran
Gemuk
dulu dipandang sebagai
tanda kemakmuran..
28
FAKTOR RESIKO DIABETES
KURANG
AKTIVITAS
OBESITAS
MER
OKO
DIABETES K
KOLESTEROL
TINGGI
HIPERTENSI
30
PENGELOLAAN PADA DIABETES MELLITUS
Tujuan Pengelolaan DM
Perencanaan pola
makan sehat
Minum obat
secara teratur
dan tepat waktu
Deteksi dini kelainan kaki resiko tinggi
GANGGUAN GANGGUAN
CEMAS DEPRESI
GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK/
BIPOLAR
SKIZOFRENIA
GANGGUAN CEMAS
Gejala Utama:
Rentang emosi: mudah tersinggung, tidak sabar,
gelisah, tegang, frustasi
Ciri Fisik : gelisah, berkeringat, jantung berdegup
kencang, kepala seperti diikat, gemetar dan sering
buang air kecil
Ciri Perilaku: gelisah, tegang, gemetar, gugup, bicara
cepat dan kurang koordinasi
Ciri Kognitif: sulit konsentrasi, gejala panik, merasa
tidak bisa mengendalikan semua, merasa ingin
melarikan diri dari tempat tersebut, serasa ingin mati
GANGGUAN DEPRESI
Gejala Utama:
Merasa sedih berkepanjangan
lebih dari 2 minggu dan
bertahan selama 2 bulan
Hilang minat dan ketertarikan
terhadap aktivitas yang
biasanya menyenangkan
Mudah lelah
• Depresi sering disertai dengan keluhan fisik seperti
nyeri kepala, gangguan lambung, dan keluhan fisik lain
yang kronis atau tidak sembuh-sembuh dengan
pengobatan fisik biasa.
Gejala tambahan:
Rasa bersalah
Merasa tidak berguna
Pandangan masa depan suram/
pesimis
Harga diri dan kepercayaan diri
berkurang
Gangguan tidur
Gagasan/perbuatan yang
membayakan diri (ide bunuh diri)
Gangguan pola makan
GANGGUAN BIPOLAR
Definisi: gangguan suasana perasaan yang berganti-ganti
antara episode manik dan depresi dalam periode
waktu yang berbeda
EPISODE MANIK: EPISODE DEPRESI:
Suasana hati yang Murung (sedih) sepanjang
gembira berlebihan waktu
Sangat Kehilangan minat/keinginan
bersemangat Mudah lelah/tak bertenaga
Tidak mudah Lelah
Harga diri tinggi
Gagasan/ide yang Gejala tambahan :
melompat-lompat Rasa bersalah
Banyak bicara Merasa tidak berguna
Perhatian mudah Pandangan masa depan
teralih suram/ pesimis
Kebutuhan tidur Harga diri dan kepercayaan
diri berkurang
berkurang
Gangguan tidur
Dorongan untuk Gagasan/perbuatan yang
membelanjakan membayakan diri (ide bunuh
sesuatu tanpa diri)
perhitungan Gangguan pola makan
Pengendalian diri
kurang
GANGGUAN PSIKOTIK/SKIZOFRENIA
Gejala Utama
• Perilaku aneh atau kacau (pembicaraan
tidak nyambung /tidak relevan)
• Rentang emosi labil, mudah
tersinggung, gelisah sampai tidak
terkontrol
• Menarik diri dari lingkungan (diam dan
atau mengurung diri),
• Kecurigaan atau keyakinan yang jelas
keliru dan dipertahankan
(delusi/waham)
• Halusinasi (mendengar suara / melihat
sesuatu tidak nyata), kadang terlihat
bicara sendiri dan sulit tidur
• Tidak dapat bertanggung jawab
terhadap yang biasa dikerjakan
(aktivitas pekerjaan, sekolah, rumah
tangga, dan sosial)
FAKTOR RISIKO GANGGUAN JIWA
Faktor Biologik
Faktor Psikologik
Faktor Sosial:
• Genetik/Keturunan
• perubahan struktur • Tipe kepribadian
• Relasi interpersonal
otak dan (dependen,
yang kurang baik
keseimbangan kimia perfeksionis,
(disharmoni
otak introvert) kurang
keluarga)
• penyakit fisik motivasi
• Stress yang
(kondisi medis • kurang dapat
berlangsung lama
kronis dan kondisi menyesuaikan diri
• Masalah kehidupan
penggunaan terhadap
• Kurangnya
obat2an/narkoba) perubahan
dukungan keluarga
kehidupan
dan lingkungan
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA
Adakah anggota keluarga yang sering mengalami:
» marah-marah tanpa alasan yang jelas, memukul, merusak
barang, mudah curiga berlebihan, tampak bicara sendiri,
bicara kacau atau pikiran yang aneh?
» sedih terus menerus lebih dari 2 minggu, berkurangnya minat
terhadap hal-hal yang dulunya dinikmati, dan mudah lelah
atau tenaganya berkurang sepanjang waktu?
» cemas, khawatir, was-was. Kurang konsentrasi disertai
dengan keluhan fisik seperti sering berkeringat, jantung
berdebar, sesak, mual?
» gembira berlebihan, merasa sangat bersemangat, merasa
hebat dan lebih dari orang lain, banyak bicara dan mudah
tersinggung?
» gejala tersebut di atas mengalami pengekangan kebebasan
berupa pengikatan fisik atau pengurungan/pengisolasian?
Penanganan awal dan perawatan ODGJ
(Orang Dengan Gangguan Jiwa) di keluarga