DEFINISI
• Demam tifoid disebut juga dengan Typus abdominalis atau typhoid fever.
Demam tifoid ialah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada
saluran pencernaan (usus halus) dengan gejala demam satu minggu atau lebih
disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan
kesadaran.
Epidemiolgi
Data World Health Organization (WHO) tahun
2003 memperkirakan terdapat sekitar 17 juta kasus
demam tifoid di seluruh dunia dengan insidensi
600.000 kasus kematian tiap tahun.
Antigen Vi (Kapsul)
Terjadinya penularan Salmonella typhii sebagaian besar melalui minuman/makanan yang
tercemar oleh kuman yang berasal dari penderita atau pembawa kuman, biasanya keluar
bersamasama dengan tinja (melalui rute oral fekal=jalur oro-fekal).
MAKANA
N
LALAT TANGAN
PATOGENESIS
PATOGENESIS
PATOGENESIS
PATOGENESIS
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
• SGOT-SGPT meningkat
2. Uji Serologis
Uji Widal
• Mendeteksi antibodi O & H dgn aglutinasi
• Antibodi O Meningkat akhir Minggu I (hr 6-8)
• Antibodi H hari ke 10-12 sejak awal penyakit
Sensitivitas 69%, spesifitas 83%.
Diagnosis demam tifoid baru dapat ditegakkan jika pada ulangan pemeriksaan
Widal selang 1-2 minggu terdapat kenaikan titer agglutinin O sebesar 4 kali.
• Tes TUBEX
• Pemeriksaan bakteriologis dengan isolasi dan biakan kuman
Minggu I : Darah (40-80%) & Sumsum Tulang (80-95%)
Minggu II & III : Tinja & Urin
Metode lain untuk identifikasi bakteri S. typhi yang akurat adalah mendeteksi DNA
(asam nukleat) gen flagellin bakteri S. typhi dalam darah dengan teknik hibridisasi
asam nukleat atau amplifikasi DNA dengan cara polymerase chain reaction (PCR)
melalui identifikasi antigen Vi yang spesifik untuk S. typhi.
Tatalaksana
Non-Medika
Mentosa Tirah Baring
Seperti kebanyakan penyakit sistemik, istirahat sangat membantu. Pasien harus
diedukasi untuk tinggal di rumah dan tidak bekerja sampai pemulihan
Nutrisi
Pemberian makanan tinggi kalori dan tinggi protein (TKTP) rendah serat adalah yang paling membantu
dalam memenuhi nutrisi penderita namun tidak memperburuk kondisi usus. Sebaiknya rendah selulosa
(rendah serat) untuk mencegah perdarahan dan perforasi. Diet untuk penderita demam tifoid, basanya
diklasifikasikan atas diet cair, bubur lunak, tim, dan nasi biasa.
Cairan
Penderita harus mendapat cairan yang cukup, baik secara oral maupun parenteral. Cairan parenteral
diindikasikan pada penderita sakit berat, ada komplikasi, penurunan kesadaran serta yang sulit makan.
Cairan harus mengandung elektrolit dan kalori yang optimal. Kebutuhan kalori anak pada infus setara
dengan kebutuhan cairan rumatannya.
Demam tifoid pada anak disebabkan oleh bakteri gram negatif Salmonella typhi yang
ditularkan melalui jalur fecal-oral yang mana pada nantinya akan masuk ke saluran cerna
dan melakukan replikasi dapal ileum terminal.
Demam tifoid pada anak memiliki gejala yang cukup spesifik berupa demam, gangguan
gastro intestinal, dan gangguan saraf pusat. Demam yang terjadi lebih dari 7 hari terutama
pada sore menjelang malam dan turun pada pagi hari. Gejala gastrointestinal bisa terjadi
diare yang diselingi konstipasi. Pada cavum oris bisa didapatkan Tifoid Tongue yaitu lidah
kotor dengan tepi hiperemi yang mungkin disertai tremor.
Diagnosis cukup ditegakkan secara klinis. Pemeriksaan penunjang yang dapat menunjang
infeksi Demam Tifoid ini adalah Darah Lengkap, Uji Widal, atau pemeriksaan serologi
khusus yaitu IgM dan IgG antiSalmonella.
Penatalaksanaan penyakit ini meliputi 3 pokok utama yaitu: istirahat dengan tirah baring
yang cukup, Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein Rendah Serat, dan Antibiotika yang memiliki
efektivitas yang cukup tinggi terhadap kuman Salmonella typhi.