Anda di halaman 1dari 26

DEMAM TIFOID PADA ANAK

DEFINISI

• Demam tifoid disebut juga dengan Typus abdominalis atau typhoid fever.
Demam tifoid ialah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada
saluran pencernaan (usus halus) dengan gejala demam satu minggu atau lebih
disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan
kesadaran.
Epidemiolgi
Data World Health Organization (WHO) tahun
2003 memperkirakan terdapat sekitar 17 juta kasus
demam tifoid di seluruh dunia dengan insidensi
600.000 kasus kematian tiap tahun.

Data tahun 2010, estimasi global jumlah kasus


demam tifoid 13,9-26,9 juta,4 dengan estimasi kasus
di negara berkembang sebesar 20,6 juta kasus, dan
223.000 kematian.

Di Indonesia pada tahun data pada tahun 2009,


kasus demam tifoid mencapai 80.850 kasus, yang
meninggal 1.747 orang dengan case fatality rate
(CFR) sebesar 1,25%,6 sedangkan menurut profil
kesehatan tahun 2010 demam tifoid dan paratifoid
menurun sehingga 41.081, yang meninggal 274
orang dengan case fatality rate 0,67%
Etiologi
Salmonella Typhi
bakteri Gram-negatif, mempunyai flagela, tidak
berkapsul, tidak membentuk spora fakultatif anaerob.

Antigen O (Antigen somatik)

Antigen H (Antigen Flagella)

Antigen Vi (Kapsul)
Terjadinya penularan Salmonella typhii sebagaian besar melalui minuman/makanan yang
tercemar oleh kuman yang berasal dari penderita atau pembawa kuman, biasanya keluar
bersamasama dengan tinja (melalui rute oral fekal=jalur oro-fekal).

MAKANA
N

FESES Fakto MINUMA


N
r
Resik
o

LALAT TANGAN
PATOGENESIS
PATOGENESIS
PATOGENESIS
PATOGENESIS
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS

Demam Gangguan Sal. Cerna Ganguan kesadaran


KONTINYU
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. pemeriksaan darah tepi


2.Uji serologis
• Uji widal
• Tes Tubex
3. Gald Kultur : media empedu
1.Darah Tepi :
Anemia ringan
Lekosit = normal, turun atau naik
•  Leukopeni
• Aneosinofili & Limfositosis
Trombositopenia
• penurunan produksi & peningkatan destruksi sel-sel RES

• SGOT-SGPT meningkat
2. Uji Serologis
Uji Widal
• Mendeteksi antibodi O & H dgn aglutinasi
• Antibodi O Meningkat akhir Minggu I (hr 6-8)
• Antibodi H hari ke 10-12 sejak awal penyakit
Sensitivitas 69%, spesifitas 83%.

Diagnosis demam tifoid baru dapat ditegakkan jika pada ulangan pemeriksaan
Widal selang 1-2 minggu terdapat kenaikan titer agglutinin O sebesar 4 kali.
• Tes TUBEX
• Pemeriksaan bakteriologis dengan isolasi dan biakan kuman
Minggu I : Darah (40-80%) & Sumsum Tulang (80-95%)
Minggu II & III : Tinja & Urin

Media pembiakan yang direkomendasikan untuk S.typhi adalah media empedu


(gall) dari sapi
• Pemeriksaan molekuler

Metode lain untuk identifikasi bakteri S. typhi yang akurat adalah mendeteksi DNA
(asam nukleat) gen flagellin bakteri S. typhi dalam darah dengan teknik hibridisasi
asam nukleat atau amplifikasi DNA dengan cara polymerase chain reaction (PCR)
melalui identifikasi antigen Vi yang spesifik untuk S. typhi.
Tatalaksana
Non-Medika
Mentosa Tirah Baring
Seperti kebanyakan penyakit sistemik, istirahat sangat membantu. Pasien harus
diedukasi untuk tinggal di rumah dan tidak bekerja sampai pemulihan

Nutrisi
Pemberian makanan tinggi kalori dan tinggi protein (TKTP) rendah serat adalah yang paling membantu
dalam memenuhi nutrisi penderita namun tidak memperburuk kondisi usus. Sebaiknya rendah selulosa
(rendah serat) untuk mencegah perdarahan dan perforasi. Diet untuk penderita demam tifoid, basanya
diklasifikasikan atas diet cair, bubur lunak, tim, dan nasi biasa.

Cairan
Penderita harus mendapat cairan yang cukup, baik secara oral maupun parenteral. Cairan parenteral
diindikasikan pada penderita sakit berat, ada komplikasi, penurunan kesadaran serta yang sulit makan.
Cairan harus mengandung elektrolit dan kalori yang optimal. Kebutuhan kalori anak pada infus setara
dengan kebutuhan cairan rumatannya.

Kompres Air Hangat


Mekanisme tubuh terhadap kompres hangat dalam upaya menurunkan suhu tubuh
yaitu dengan pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal
ke hipotalamus melalui sumsum tulang belakang.
Medika Mentosa
Simptomatik Paracetamol 10mg/kg/kali minum

50-100 mg/kg/hari dibagi menjadi 4 dosis,


Chloramphenicol selama 10-14 hari

Trimetropim 10mg/kg/hari dan Sulfametoxazole 50


Cotrimoxaxole mg/kg/hari bagi menjadi 2 dosis.
Syrup 4-5mg/kg/kali minum sehari 2 kali selama 2 minggu

Ampicillin dan Amoxicillion 100-200 mg/kg/hari dibagi menjadi 4 dosis


selama 2 minggu

Ceftriaxone 100 mg/kg/hari IV dibagi menjadi 1-2 (maks 4 gram/hari)


Sefalosporin Gen 3
selama 5-7 hari
Cefotaxime 150-200 mg/kg/hari dibagi dalam 3-4 dosis
Cefixime 10-15mg/kg/hari selama 10 hari
Komplikasi
INTESTINAL
• Perdarahan usus
• Perforasi usus
• Peritonitis
EKSTRAINTESTINAL
• Bronkitis dan Bronkopneumonia
• Kolesistitis
• Typhoid Ensefalopati
• Meningitis
• Miokarditis
• Infeksi Saluran Kemih
• Karier Kronik
PENCEGAHAN

• Cuci Tangan • Sering cuci tangan


• Hindari Minum Air yang tidak • Bersihkan alat rumah tangga secara
dimasak teratur
• Tidak perlu menghindari buah dan • Hindari memegang makanan
sayuran mentah • Gunakan barang pribadi yang
• Pilih makanan yang masih panas terpisah
Pencegahan dengan menggunakan vaksin
Di banyak negara berkembang, tujuan kesehatan masyarakat dengan mencegah dan
mengendalikan demam tifoid dengan air minum yang aman, perbaikan sanitasi, dan perawatan
medis yang cukup, mungkin sulit untuk dicapai. Untuk alasan itu, beberapa ahli percaya bahwa
vaksinasi terhadap populasi berisiko tinggi merupakan cara terbaik untuk mengendalikan
demam tifoid.

Vaksin parenteral sel Vaksin Polisakarida


Vaksin Oral Ty 21a
utuh (TAB Vaccine)
Vaksin yang Dosis dewasa 0,5 mL; Mempunyai daya proteksi 60-
mengandung Salmonella anak 6-12 tahun 0,25 70 persen pada orang dewasa
typhi galur Ty 21a. Per mL; dan anak 1-5 dan anak di atas 5 tahun
oral 3 kali interval tahun 0,1 mL yang selama 3 tahun. Vaksin ini
pemerian selang sehari. diberikan 2 dosis tersedia dalam alat suntik 0,5
Kontraindikasi: Wanita dengan interval 4 mL yang berisi 25 mikrogram
Hamil, menyusui, minggu. Pemberian antigen Vi dalam buffer fenol
penderita dengan injeksi isotonik. Vaksin diberikan
imunokompromais, subkutan. secara intramuskular dan
sedang demam, sedang ES:demam, nyeri diperlukan pengulangan
minum antibiotik, dan kepala, lesu, dan (booster) setiap 3 tahun.
anak kecil 6 tahun. bengkak dengan nyeri Vaksin ini dikontraindikasikan
Diberikan pada anak pada tempat suntikan. pada keadaan hipersensitif,
berumur diatas 2 tahun, KI: keadaan demam, hamil, menyusui, sedang
lama proteksi 6 tahun hamil, dan riwayat demam, dan anak kecil 2
demam pada tahun.
pemberian pertama.
Prognosis
Prognosis pasien demam tifoid tergantung ketepatan terapi, usia,
keadaan kesehatan sebelumnya, dan ada tidaknya komplikasi. Di
negara maju, dengan terapi antibiotik yang adekuat, angka mortalitas
<1%.
Di negara berkembang, angka mortalitasnya >10%, biasanya karena
keterlambatan diagnosis, perawatan, dan pengobatan. Munculnya
komplikasi, seperti perforasi gastrointestinal atau perdarahan hebat,
meningitis, endokarditis, dan pneumonia, mengakibatkan morbiditas
dan mortalitas yang tinggi. Relaps dapat timbul beberapa kali. Individu
yang mengeluarkan S.ser. Typhi ≥ 3 bulan setelah infeksi umumnya
menjadi karier kronis. Resiko menjadi karier pada anak–anak rendah
dan meningkat sesuai usia. Karier kronik terjadi pada 1-5% dari
seluruh pasien demam tifoid
Kesimpulan

Demam tifoid pada anak disebabkan oleh bakteri gram negatif Salmonella typhi yang
ditularkan melalui jalur fecal-oral yang mana pada nantinya akan masuk ke saluran cerna
dan melakukan replikasi dapal ileum terminal.
 
Demam tifoid pada anak memiliki gejala yang cukup spesifik berupa demam, gangguan
gastro intestinal, dan gangguan saraf pusat. Demam yang terjadi lebih dari 7 hari terutama
pada sore menjelang malam dan turun pada pagi hari. Gejala gastrointestinal bisa terjadi
diare yang diselingi konstipasi. Pada cavum oris bisa didapatkan Tifoid Tongue yaitu lidah
kotor dengan tepi hiperemi yang mungkin disertai tremor.
 
Diagnosis cukup ditegakkan secara klinis. Pemeriksaan penunjang yang dapat menunjang
infeksi Demam Tifoid ini adalah Darah Lengkap, Uji Widal, atau pemeriksaan serologi
khusus yaitu IgM dan IgG antiSalmonella.
 
Penatalaksanaan penyakit ini meliputi 3 pokok utama yaitu: istirahat dengan tirah baring
yang cukup, Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein Rendah Serat, dan Antibiotika yang memiliki
efektivitas yang cukup tinggi terhadap kuman Salmonella typhi.

Anda mungkin juga menyukai