Anda di halaman 1dari 16

REPUBLIK MALUKU

SELATAN
PENDAHULUAN
Republik Maluku Selatan (RMS) adalah daerah
separatis yang memisahkan diri dari NKRI. RMS
diproklamasikan merdeka pada 25 April 1950.
 Bendera RMS terdiri dari warna biru, putih, hijau, dan merah.
Bendera ini pertama kali dikibarkan tanggal 2 Mei 1950 pukul
10.00. Dua hari kemudian, pemerintah merilis penjelasan
tentang arti bendera.
Warna biru : laut dan kesetiaan
Warna putih : kesucian, perdamaian, dan pantai putih
Warna hijau : tumbuh-tumbuhan
Warna merah : nenek moyang dan darah rakyat.
PEMBAHASAN
 Penyebab munculnya Republik Maluku
Selatan (RMS)
 Dampak positif dan negatif adanya RMS
 Cara pemerintah mengatasi RMS
 Peranan Organisasi Internasional
 Pendapat kelompok kami mengenai
masalah RMS
Penyebab Munculnya RMS
Penyebab awal dari kemunculan RMS dikarenakan
ketidakpuasan tokoh pendiri RMS, Mr. Dr. Ch. R.
Soumokil atas keputusan KMB. Ia bingung akan
status Maluku Selatan dalam NKRI. Kemudian ia
menggunakan KNIL untuk mengetahui kejelasan
statusnya.Akhirnya KMB membentuk Indonesia
Serikat dengan RI serta “negara-negara”ciptaan
van mook menjadi negara-negara bagian.Pada
tanggal 24 april 1950 RMS diproklamirkan di
Ambon. KNIL adalah singkatan dari kata Koninklijk
Nederlands Indisch Leger.KNIL adalah badan
bentukan dari Belanda.
Tiga alasan yang dikemukakan didalam
proklamasi tersebut antara lain:
1. Masalah hubungan daerah dengan RIS.
2. Menurut mereka, dewan Maluku Selatan
membenarkan gerakan separatis.
3. Negara Indonesia Timur sudah tidak sanggup
mempertahankan kedudukannya sebagai
negara bagian. Pada 3 November 1950, kota
Ambon dapat dikuasai setelah terjadi baku
tembak yang sengit antara kedua belah pihak.
 DAMPAK RMS
o Dampak Positif
Dengan diterapkan penghargaan kembali dan
pengembalian pedoman (orientasi) adat istiadat dan
budaya Maluku di tengah masyarakat setempat.
Akhirnya masyarakat Maluku menyadari pentingnya
dan kokohnya adat istiadat dan kebudayaan Maluku.
o Dampak Negatif
Akibat adanya pemberontakan dari pihak Maluku
Selatan mengakibatkan adanya kerusakan fasilitas
negara/ masyarakat dan menimbulkan banyak korban.
Selain itu, membuat masyarakat bingung akan status
kewarganegaraannya.
Hilangnya kesatuan dan persatuan NKRI.
Merusakkan stabilitas keamanan dan kenyamanan di
wilayah NKRI.
Upaya pemerintah menghadapi masalah
RMS
Pemerintah Indonesia pada waktu itu (1950)
menghadapi pemberontakan RMS dengan tiga
opsi. Opsi pertama, penyelesaian secara damai
dengan pembicaraan-pembicaraan.Opsi kedua
bila opsi pertama tidak berhasil, dilakukan
blokade laut untuk memaksa mereka 
bersediaberunding.Bila opsi pertama dan kedua
tidak berhasil, akan dilakukan operasi
militer,seperti pendaratan dan lain-lain.
 Opsi pertama dimulai pada 27 April 1950 dengan
mengirim Dr J. Leimena (menteri kesehatan waktu
itu), Ir Putuhena, Pellaupessy dan Dr
Rehatta.Rombongan berangkat ke Ambon dengan
korvet Hang Tuah. Merapat pada 1 Mei 1950,
sebuah higginboot mendatangi Hang Tuah dengan
Syahbandar Ambon sebagai pengantar surat yang
berisi penolakan. Rombongan akan memberi surat
balasan, tetapi higginboot itu telah diperintahkan
untuk segera kembali, tak boleh 
menunggu. Leimena menyatakan, "Kami sesalkan
bahwa mereka tidak mau menerima dan 
berbicara dengan kami yang datang melulu untuk
merundingkan hingga soal Maluku dapat
diselesaikan dengan baik untuk kepentingan dan
keselamatan seluruh nusa dan bangsa.Saya
merasa ini sangat menyedihkan" .
 Opsi kedua, blokade laut, dilakukan pada 18 Mei
sampai 14 Juli 1950.Semua perairan Maluku diawasi
dan kapal-kapal pemberontak dihancurkan. Pada 14
Juli diadakan pendaratan di Pulau Buru dan
kemudian di pula-pulau lainseperti Seram, Tanimbar,
Kei, dan Aru. Opsi kedua ini pun tidak bisa memaksa 
Soumokil bersedia berunding.
 Opsi ketiga, operasi militer, dilakukan di bawah
kepemimpinan Kolonel Kawilarang, panglima
Indonesia Timur saat itu.Operasi militer menumpas
pemberontakan RMS yang terkenal dengan Gerakan
Operasi Militer IV atau GOM IV.Komandan pasukan
(brigade) adalah Letkol Slamet Riyadi. Rencananya:
pasukan pertama didaratkan di Hitu, kemudian
pasukan kedua di Tulehu, lalu pasukan ketiga di
Ambon (RZ Leirissa, 1978).
 Mengingat persenjataan, sistem transportasi
dan sarana komunikasi yang belum secanggih
sekarang ini, operasi berlangsung lama.
Operasi itu baru bisa mulai dilakukan
September, dan baru Oktober APRI
menguasai jazirah Hitu.Akhirnya pada 4
November 1950 benteng Nieuw Victoria dapat
direbut APRI.Sisa-sisa angkatan perang RMS
lari ke gunung dan banyak yang melarikan diri
ke pulau-pulau sekitar pulau Ambon.
Pimpinan angkatan perang RMS tertangkap 
atau menyerah pada 1952.Soumokil sendiri
baru tertangkap pada 1962.
Pada 1951 sekitar 4000 orang maluku
selatan,tentara KNIL beserta keluarganya
melarikan diri kebelanda yang saat itu
diyakini hanya untuk sementara.RMS
dibelanda lalu menjadi pemerintahan di
pengasingan.
Pemerintahan RI dibawah pimpinan
soekarno-hatta mengultimatum semua
aktivis RMS yang memproklamirkan
berdirinya Republik Maluku Selatan untuk
menyerahkan diri pada pemerintah
RI.Sehingga semua aktivis itu ditangkap oleh
pasukan pasukan militer yang dikirim dari
pulau jawa.
Peranan Organisasi Internasional terhadap
gerakan Republik Maluku Selatan
Tidak ada nama organisasi luar negeri yang
berperan secara pasti membantu menghadapi
permasalahan RMS. Tetapi pihak luar negeri
(Belanda) membantu RMS untuk mengungsikan
anggota KNIL sebanyak 4000 orang.
PENDAPAT KELOMPOK
Pendapat kelompok kami mengenai gerakan
Republik Maluku Selatan adalah kurangnya
perhatian pemerintah akan wilayah kesatuan
Republik Indonesia. Terbukti dengan
terpisahnya Republik Maluku Selatan dari
NKRI.

Anda mungkin juga menyukai