Anda di halaman 1dari 49

1.

ANATOMI DAN HISTOLOGI


SISTEM REPRODUKSI PRIA
• Interna
• Testis
• Epididymis
• Vas Deferens
• Ductus Ejaculatorius
• Kelenjar Aksesorius
• Eksterna
• Penis
• Glans
• Uretra
• Scrotum
Histologi Testis
Histologi Epididimis dan Efferent
ducts
Histologi Penis & Urethra
2.MEKANISME
BERKEMIH
Mekanisme Berkemih
Kontrol Refleks Kontrol Volunter
Kandung kemih
Koretks Serebri
terisi
+
Reseptor Regang Neuron motorik
+ ke sfingter
Saraf ─ eksternus
Parasimpatis
+
+
Sfingter uretra
Kandung Kemih eksternus
membuka ketika Sfingter uretra
Kontraksi neuron motorik eksternus
kandung kemih dihambat tertutup ketika
neuron motorik
Sfingter uretra dirangsang
internus secara
mekanis terbuka

Berkemih Tidak Berkemih


Hello!

3.PATOFISIOLOGI
DISURIA

Hi
!
Disuria

Disuria adalah rasa nyeri, tidak


nyaman, atau panas saat buang
air kecil
Patofisiologi Disuria
Kontraksi otot
Urine kontak
kandung kemih Ransangan
Peradanga dengan
& gerak nyeri &
n mukosa yang
peristalsis terbakar
meradang
urethra

-Disuria yang bukan dari peradangan(adanya batu,tumor,trauma)


-Lebih umum dijumpai pada wanita muda

Hello!
4.Mekanisme Keluarnya Duh Pada Infeksi
Gonore
&
Jenis-jenis Duh Tubuh yang Keluar dari
Uretra Laki-laki
Mekanisme Keluarnya
Duh Gonore
Smegma

Fisiologi Prostatore

Rangsangan Seksual
Duh uretra

Uretritis Gonore

Patologi
Uretritis non Gonore
5.DIAGNOSA BANDING PENYAKIT DENGAN DUH TUBUH DARI
URETHRA LAKI LAKI
1. Gonore

 Merupakan suatu IMS yg disebabkan oleh Neisseria

gonorrhoeae.

 Faktor resiko : adanya kontak seksual dengan orang

yang terinfeksi.
2. Uretritis Non Spesifik
 Infeksi Genital non Spesifik (IGNS) adalah penyakit
menular seksual berupa peradangan di uretra, rektum,
atau serviks yang disebabkan oleh kuman nonspesifik.
 Etiologi : Chlamydia trachomatis, Ureaplasma
urealyticum, dan Mycoplasma hominis.
3. Trikomoniasis
 Merupakan infeksi saluran urogenital bagian bawah
pada wanita maupun pria, dapat bersifat akut atau
kronik, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan
penularannya biasanya melalui hubungan seksual.
6.DEFENISI, ETIOLOGI, MORFOLOGI
NEISSERIA GONORRHOEAE
Defenisi Neisseria
gonorrhoeae
• Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae yang ditularkan selama kontak seksual
dengan gejala ringan dan terkadang tanpa gejala
sama sekali. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan
kemandulan, kerusakan sendi, dan ruam.
• Menyebar melalui seks vaginal, anal, dan oral; juga
dapat diturunkan secara genetik kepada anak jika
ibu hamil memilikinya; tidak menyebar melalui
kontak biasa.
Etiologi Neisseria
gonorrhoeae
• Gram negatif, intraseluler, diplococcus aerobic
(diplococcus yang dikenal sebagai gonococcus).
• Ditularkan melalui kontak seksual langsung.
• Dapat ditularkan ke selaput lendir mulut atau faring
melalui kontak orogenital.
• Menginfeksi epitel terutama saluran urogenital,
rektum, faring, dan konjungtiva.
• Periode inkubasi 2-14 hari.
• Pada tahun 1879, gonococcus pertama kali
dideskripsikan oleh Albert Ludwig Sigesmund
Neisser dalam nanah gonore.
Morfologi Neisseria
gonorrhoeae
• Di bawah mikroskop, tampak sebagai kokus gram negatif yang
terlihat berpasangan (diplococci) dengan perataan sisi yang
berdekatan.
• Diameternya berkisar antara 0.6-1 μm.
• Diplococci berbentuk ginjal/biji kopi.
• Ini adalah bakteri yang tidak membentuk spora dan mampu
bergerak menggunakan motilitas berkedut/twitching motility
(bentuk motilitas bakteria merangkak yang digunakan untuk
bergerak ke atas permukaan.).
• Gonococci menunjukkan pili pada permukaannya.
• Gonokokus bersifat anaerob obligat, tidak tahan lama diudara
bebas, cepat mati pada keadaan kering, tidak tahan zat
desinfektan, hidup optimal pada suhu 25,5ºC dan pH 7,4.
Untuk pertumbuhan optimal diperlukan kadar CO2 2-10%.
• Pili meningkatkan pengikatan kokus ke permukaan mukosa
dan meningkatkan virulensi dengan membatasi fagositosis.
• Sel darah merah manusia diaglutinasi oleh gonokokus piliated,
tetapi tidak dengan sel darah merah dari mamalia lain.
7.PATOGENESIS GONORRHEA
8.DIAGNOSIS
GONORE(ANAMNESIS,PEMERIKSAAN FISIK DAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG)
1. Anamnesis
• Keluar cairan dari kemaluan
• Nyeri saat BAK yang dialami sejak 1 hari yang lalu
• Cairan yang keluar seperti nanah
• Laki-laki tersebut ada melakukan hubungan seksual
dengan wanita yang baru dikenalnya 4 hari yang lalu

2. Pemeriksaan Fisik
• Dijumpai duh tubuh uretra mukopurulen tanpa darah
• Orificium Uretra Externa eritema ,edema dan ektropion.
• Dijumpai adanya pembesaran kelenjar getah bening pada
lipatan paha kanan dan kiri.
3. Pemeriksaan Penunjang
• Dari pemeriksaan duh tubuh dengan pengecatan Gram
(sediaan langsung) dijumpai: diplokokus gram negatif,
intraselular dan ekstraselular.
9.FAKTOR RISIKO
INFEKSI MENULAR
SEKSUAL
• Untuk Pria :

1. memiliki lebih dari 1 pasangan seksual dalam beberapa bulan terakhir


2. Berhubungan di usia dini
3. Berhubungan seksual dengan PSK dalam beberapa bulan terakhir
4. Sudah pernah mengalamai infeksi menular seksual lebih dari sebulan yang
lalu
5. Perilaku istri/pasanggan seksual berisiko tinggi
6. Seks tanpa pengaman
• Untuk wanita :

1. Suami/pasanggan seksual menderita IMS


2. Suami sering ganti pasanggan dalam sebulan terakhir
3. Mempunyai pasanggan baru dalam 3 bulan terakhir
4. mengalami satu atau lebih terkena IMS dalam 1 bulan terakhir
5. Perilaku suami/pasanggan seksual berisiko tinggi
6. Sering mencuci Vagina
7. Memiliki profesi sebagai PSK
10.KOMPLIKASI
GONORE
11.TATALAKSANA, PENCEGAHAN, DAN
EDUKASI GONORRHOEA
Juffry Prayoga
190100103
B - 10
TATALAKSANA
• Obat untuk penyakit gonorrhoea adalah antimicrobial
• Dual terapi ceftriaxone dan azithromycin dapat
menyembuhkan semua kasus gonorrhoea
• Kalau pasien mengalami cephalosporin allergic dapat
diberikan gentamicin, ciprofloxacin, dan azithromycin
• Berdasarkan WHO, penggunaan cefixime dan
azthromycin juga dapat menyembuhkan gonorrhea
TATALAKSANA
1. Terapi untuk gonorrhea genital dan anorektal
Dual terapi
•ceftriaxone 250 mg intramuskular single dose + azithromycin
1 g oral single dose
•cefixime 400 mg oral single dose + azithromycin 1 g oral
single dose
Single terapi
•ceftriaxone 250 mg IM single dose
•cefixime 400 mg oral single dose
TATALAKSANA
2. Terapi untuk Gonorrhoea oropharyngeal
Dual Terapi
•ceftriaxone 250 mg intramuscular (IM) single dose +
azithromycin 1 g oral single dose
•cefixime 400 mg oral single dose + azithromycin 1 g oral
single dose
Single terapi
•ceftriaxone 250 mg IM single dose.
TATALAKSANA
3. Cephalosporin Allergic
a. Rekomendasi pengobatan
•Spectinomycin 2 g IM single dose dan azithromycin 2 g
single oral dose
•Ciprofloxacin 500 mg single oral dose
•Gentamicin 240 mg IM single dose dan azithromycin 2 g
single oral dose

4. Ditemukan C. trachomatis
•Doxycycline 100 mg secara oral 2 kali sehari selama 7 hari
TATALAKSANA
Keterangan :
Azithromycin tidak boleh diberikan saat perut kosong
karena memberikan efek di sistem gastrointestinal.
Berikan azithromycin bersamaan dengan makanan ringan
Dan bila pasien punya risiko untuk muntah, maka berikan
anti-emetic

Indikasi Pemberian monoterapi cephalosporin :


a.Apabila terbukti tidak ada atau sedikit resistensi
cephalosporin
b.Apabila azithromycin tidak tersedia
PENCEGAHAN
1. Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
2. Berhubungan seksual hanya dengan satu pasangan
3. Jangan berhubungan seksual dengan seseorang yang
terinfeksi
4. Lakukan pemeriksaan rutin
5. Berkumur dengan cairan antiseptic setelah
berhubungan seksual
EDUKASI
1. Melarang pasien melakukan hubungan seksual sampai
benar-benar pulih
2. Hindari berhubungan seksual yang berisiko
3. Gunakan kondom saat berhubungan seksual
4. Jalani pengobatan sampai dokter menyatakan sembuh
5. Sarankan kontrol dalam waktu 5-7 hari setelah sembuh
6. Sarankan pasien melakukan skrining HIV dan IMS
lainnya sebagai bentuk deteksi dini
GONORRHEA
PADA SKDI

Level kompetensi 4A yang artinya lulusan dokter


mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan secara mandiri Dan tuntas
12.MENJELASKAN ASPEK ETIK
DOKTER TERHADAP PASIEN
DENGAN INFEKSI MENULAR
SEKSUAL
PRINSIP ETIK KEDOKTERAN

Prinsip Otonomi

Prinsip Beneficiance
Prinsip Non-malificence

Prinsip Justice
Pada kasus ini, dokter mendapatkan pasien laki-laki
dengan Gonorrhea dan pasien telah berhubungan
dengan seorang Wanita yang baru dikenalnya 4
hari yang lalu. Dokter juga harus
mempertimbangkan hak otonomi pasien bila dia
mengatakan bahwa takut ketahuan oleh
keluarganya dengan menjaga kerahasiaan pasien.
Pasien juga harus dibuat mengerti semua tindakan
yang dilakukan dokter juga demi kebaikan pasien
itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai