TENTANG
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
DENPASAR ..
DIVISI I
PEKERJAAN MOBILISASI
MOBILISASI
DIVISI
I
CARA PEMBAYARAN
Keterkaitan pembayaran Uang Muka seperti berikut :
Foto Sampel
Material ditumpuk di
bahu/pinggir jalan
NomorMata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air Meter Kubik
SELOKAN & SALURAN AIR
ITEM PEK.
2.2
Sering bahan yang dipakai oleh kontraktor untuk pekerjaan pasangan batu
mortar :
1. Ukuran dan kekerasan bahan yang dipakai tidak sesuai.
2. Mortar/spesi salah pemasangannya
3. Kelandaian dasar saluran terlalu tajam
SELOKAN & SALURAN AIR
ITEM PEK.
2.2
FOTO SAMPEL
BAHAN
Tanah dasar dibentuk dari Timbunan Biasa, Timbunan Pilihan, Lapis
Pondasi Agregat atau Drainase Porous, atau tanah asli dari daerah
galian. Bahan yang digunakan dalam setiap hal haruslah sesuai
dengan yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, dan sifat- sifat bahan
yang disyaratkan untuk bahan yang dihampar dan membentuk tanah
dasar haruslah seperti yang disyaratkan dalam Spesifikasi
PEKERJAAN PENYIAPAN BADAN JALAN
DIVISI
III
3.2.3 Timbunan Pilihan Berbutir Meter Kubik 3.2.(3) TImbunan Pilihan Berbutir (diukur Meter kubik
di atas
bak truk)
3.4.2 Pemotongan Pohon Pilihan Pohon 3.4.(2) Pemotongan Pohon Pilihan Buah
diameter 15 – 30 cm diameter 15-30 cm
3.4.3 Pemotongan Pohon Pilihan Pohon 3.4.(3) Pemotongan Pohon Pilihan Buah
diameter 30 – 50 cm diameter 30-50 Cm
3.4.4 Pemotongan Pohon Pilihan Pohon 3.4.(4) Pemotongan Pohon Pilihan Buah
diameter 50 – 75 cm diameter 50-75Cm
3.4.5 Pemotongan Pohon Pilihan Pohon 3.4.(5) Pemotongan Pohon Pilihan Buah
diameter > 75 cm diameter >75 cm
DIVISI IV
PEKERJAAN PELEBARAN
PERKERASAN DAN BAHU JALAN
PELEBARAN PERKERASAN
ITEM PEK.
4.1
• Kuantitas yang diukur harus sesuai dengan gambar kerja yang disetujui
oleh direksi pekerjaan
• Kuantitas yang diukur harus sesuai dengan gambar kerja yang disetujui
oleh direksi pekerjaan
PEKERJAAN PELEBARAN PERKERASAN
DIVISI DAN
DAN BAHU
BAHU JALAN
JALAN
IV
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran harus merupakan kompensasi penuh untuk perolehan,
pemasokan, penghamparan, pemadatan, penyelesaian akhir dan
pengujian bahan, pemeliharaan permukaan akibat beban lalu lintas
yang lewat akan dibayar berdasarkan masing-masing harga satuan
item pekerjaan yang dilaksanakan.
(Seperti ditunjukkan dalam daftar dibawah ini)
PEKERJAAN PELEBARAN PERKERASAN
DIVISI DAN
DAN BAHU
BAHU JALAN
JALAN
IV
4.2.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A Meter Kubik
4.2.(2a) Lapis Pondasi Agregat Kelas B Meter Kubik
4.2.(2b) Lapis Pondasi Agregat Kelas S Meter Kubik
4.2.(3) Semen Untuk Lapis Pondasi Semen Tanah Ton
4.2.(4) Lapis Pondasi SemenTanah Meter Kubik
4.2.(5) Agregat Penutup BURTU Meter Persegi
4.2.(6) Bahan Aspal Untuk Pekerjaan Pelaburan Liter
4.2.(7) Lapis Resap Pengikat Liter
4.2.(8) Lapis Resap Perekat Liter
4.2.(9) Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi haluslkasar) Ton
4.2.(10) Laston Lapis Antara Modifikasi (AC-BC Mod) (gradasi halus/kasar) Ton
4.2.(11) Laston Lapis Pondasi (AC-Base) (gradasi halus/kasar) Ton
4.2.(12) Laston Lapis Pondasi Modifikasi (ACBase Mod) (gradasi halus & kasar) Ton
4.2.(13) Aspal Keras Ton
4.2.(14) Aspal Modifikasi Ton
4.2.(15) Bahan Anti Pengelupasan Kg
4.2.(16) Bahan Pengisi (Filler) Tambahan Kapur Kg
4.2.(17) Bahan Pengisi (Filler) Tambahan Semen Kg
4.2.(18) Asbuton (bitumen dan mineral) sebagai Bahan Pengisi (Filler) Tambahan Ton
PERUBAHAN ITEM PADA DIVISI IV
DIVISI SPESIFIKASI
SPESIFIKASI 2010
2010 REV.
REV. 22
IV
• Bahan harus ditest terlebih dahulu termasuk asal bahan/quarry, dengan tidak
diperbolehkan mengganti quarry yang telah disetujui.
• Dibuat Design Mix terlebih dahulu
• Penghamparan harus memperhatikan kadar air optimum
• Tidak diperbolehkan menghampar pada waktu hujan atau kondisi landasan masih
basah
• Pada setiap 200 m3 harus dilakukan analisa saringan untuk mengetahui komposisi
campuran bahan agar mengetahui kesesuaian terhadap JMF
• Kadar Air Pemadatan : 3% < OMC atau 1 % > OMC
• Pemadatan dilaksanakan dari tepi dan bergerak kearah sumbu jalan
• Pemadatan bagian super elevasi dimulai dari bagian sisi yang rendah bergerak menuju sisi
bagian yang lebih tinggi .
PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGGREGAT
ITEM PEK
5
a) Lapis Pondasi Agregat harus diukur sebagai jumlah meter kubik dari bahan yang sudah dipadatkan,
lengkap di tempat dan diterima. Volume yang diukur harus didasarkan atas penampang melintang yang
ditunjukkan pada Gambar bila tebal yang diperlukan merata, dan pada penampang melintang yang
disetujui Direksi Pekerjaan bila tebal yang diperlukan tidak merata, dan panjangnya diukur secara
mendatar sepanjang sumbu jalan.
b) Pekerjaan penyiapan dan pemeliharaan tanah dasar yang baru atau perkerasan lama dan bahu
jalan lama dimana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar tidak diukur atau dibayar menurut Seksi
ini, tetapi harus dibayar terpisah dari harga penawaran yang sesuai untuk Penyiapan Badan Jalan dan
Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama atau Bahu Jalan yang ada menurut Seksi 3.3,8.1 dan 8.2 dari
Spesifikasi ini.
PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGGREGAT
ITEM PEK
5
o Dasar Pembayaran :
Kuantitas yang ditentukan, sebagaimana diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga
Satuan Kontrak per satuan pengukuran untuk masing masing Mata Pembayaran yang
terdaftar di bawah ini dan termasuk dalam Daftar Kuantitas dan Harga, yang harga serta
pembayarannya harus merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pemasokan,
pemadatan, penyelesaian akhir dan pengujian bahan, pemeliharan permukaan akibat
dilewati oleh lalu lintas dan semua biaya lain - lain yang diperlukan atau lazim untuk
penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi ini.
5.1.1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A Meter Kubik 5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat kelas A Meter Kubik
5.1.2 Lapis Pondasi Agregat Kelas B Meter Kubik 5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat kelas B Meter Kubik
5.1.3 Lapis Pondasi Agregat Kelas S Meter Kubik
5.2.(1) Lapis Permukaan Agregat Tanpa Meter Kubik
Penutup Aspal
5.2.(2) Lapis Pondasi Agregat Tanpa Penutup Meter Kubik
Aspal
5.2. PERKERASAN BERBUTIR TANPA PENUTUP ASPAL
5.2.1 Lapis Pondasi Agregat Kelas C Meter Kubik
5.5 (1) Lapis Beton Semen Pondasi Bawah Meter kubik 5.5.(1) Lapis Pondasi Atas Bersemen (Cement Meter Kubik
Treated Base) (CTB)
(Cement Treated Sub Base (CTSB)
5.5.(2) Lapis Pondasi Bawah Bersemen Meter Kubik
(Cement Treated Sub-Base) (CTSB)
DIVISI VI
PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL
CAMPURAN BERASPAL PANAS
ITEM PEK
6.3
- Sebelum Prime Coat, permukaan lapisan Base harus kering dan bersih dari bahan organik, dengan alat Air
Compressor
- Tidak boleh dilaksanakan saat angin kencang, hujan atau mau hujan
- Jenis Alat, Asphalt Distributor atau Hand Sprayer Asphalt
- Lapisan berikutnya di hampar setelah bahan resap pengikat telah sepenuhnya meresap ke dalam lapis
atas pondasi, dan berumur 2 hari minimum, dan maksimum 14 hari .
- Sertifikasi aspal dari pabrik
- Job Mix Formula
- Takaran pemakaian aspal yang dihasilkan oleh distributor aspal harus diuji dengan cara melintaskan
batang semprot di atas bidang pengujian selebar 25 cm x 25 cm yang terbuat dari lembaran resap yang
bagian bawahnya kedap, yang beratnya harus ditimbang sebelum dan sesudah disemprot.
• Mineral yang dikandung dalam Aspal Modifikasi Tipe Asbuton yang Diproses diperoleh dari hasil
ekstraksi terhadap Aspal Modifikasi Tipe Asbuton yang Diproses. Bitumen dari Aspal Modifikasi
Tipe Asbuton yang Diproses yang diperoleh dari hasil ektraksi campuran aspal. Kadar Aspal
Modifikasi Asbuton yang Diproses adalah kadar bitumen ditambah kadar mineral agregat dalam
Aspal Modifikasi Tipe Asbuton yang Diproses dan dibayar menurut mata pembayaran 6.3.(8b).
• Baik kandungan bitumen maupun mineral agregat yang dikandung Asbuton yang digunakan
sebagai bahan pengisi tambahan (filler added) diperoleh dari hasil ekstraksi bahan Asbuton.
Kadar aspal yang diperoleh dari hasil ektraksi campuran aspal merupakan gabungan Kadar
Keras (Pen.60/70) dan kadar bitumen Asbuton. Kadar Aspal Keras merupakan selisih kadar
bitumen total hasil ekstraksi dan kadar bitumen Asbuton dan dibayar menurut mata pembayaran
6.3.(8a) dan kadar bitumen Asbuton tidak dibayar terpisah tetapi sudah termasuk dalam mata
pembayaran 6.3.10.(c).
• Kuantitas yang diterima untuk pengukuran tidak boleh meliputi lokasi dengan tebal hamparan
kurang dari tebal minimum yang dapat diterima atau setiap bagian yang terkelupas, terbelah, retak
atau menipis (tapered) di sepanjang tepi perkerasan atau di tempat lainnya. Lokasi dengan kadar
aspal yang tidak memenuhi kadar aspal optimum yang ditetapkan dalam JMF dan toleransi yang
disyaratkan dalam Tabel 6.3.3.(2), tidak akan diterima untuk pembayaran.
ITEM PEK
CAMPURAN BERASPAL PANAS
6.3
• Campuran beraspal yang dihampar langsung di atas permukaan aspal lama yang dilaksanakan pada kontrak
yang lalu, menurut pendapat Direksi Pekerjaan memerlukan koreksi bentuk yang cukup besar, harus
dihitung berdasarkan nilai terkecil antara :
a) jumlah tonase dari bahan yang telah dihampar dan diterima berdasarkan
berat campuran beraspal yang diperoleh dari penimbangan muatan di rumah
timbang, dan
b) hasil perkalian antara tebal rata-rata yang diterima dengan luas penghamparan
aktual yang diterima dan kepadatan lapangan rata-rata. Bilamana tebal rata-rata
campuran beraspal melampaui yang perkiraan yang dibutuhkan (diperlukan untuk
perbaikan bentuk), maka tebal rata-rata yang digunakan dan diterima oleh Direksi
Pekerjaan yang diperhitungkan untuk pembayaran.
• Kecuali yang disebutkan dalam di atas, maka tebal campuran beraspal yang diukur untuk pembayaran tidak
boleh lebih besar dari tebal rancangan yang ditentukan dalam Gambar Rencana.
• Lebar hamparan campuran beraspal yang akan dibayar harus seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana
dan harus diukur dengan pita ukur oleh Penyedia Jasa di bawah pengawasan Direksi Pekerjaan. Pengukuran
harus dilakukan tegak lurus sumbu jalan per 25 meter atau lebih rapat sebagaimana yang diperintahkan Direksi
Pekerjaan dan tidak termasuk lokasi hamparan yang tipis atau tidak memenuhi ketentuan sepanjang tepi
hamparan. Interval jarak pengukuran memanjang harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
tetapi harus selalu berjarak sama dan tidak lebih dari 25 meter. Dalam menghitung luas untuk pembayaran
setiap lokasi perkerasan yang diukur, harus merupakan lebar rata-rata yang diukur dan disetujui.
ITEM PEK
CAMPURAN BERASPAL PANAS
6.3
• Bilamana Direksi Pekerjaan menerima setiap campuran beraspal dengan kadar aspal rata-
rata yang lebih tinggi dari kadar aspal optimum yang ditetapkan dalam JMF tetapi masih
memenuhi toleransi yang disyaratkan dalam Tabel 6.3.3.(2», pembayaran aspal yang
digunakan pada campuran beraspal harus dihitung berdasarkan berat hamparan dikalikan dengan
kadar aspal optimum yang ditetapkan dalam JMF. Bilamana Direksi Pekerjaan menerima
setiap campuran beraspal dengan kadar aspal rata-rata yang lebih rendah dari kadar aspal
optimum yang ditetapkan dalam JMF tetapi masih memenuhi toleransi yang disyaratkan
dalam Tabel 6.3.3.(2», pembayaran aspal yang digunakan pada campuran beraspal harus
dihitung berdasarkan berat hamparan dikalikan dengan kadar aspal rata-rata tersebut.
6.3.(5c) Laston Lapis Aus Perata (AC-WC(L)) (gradasi halus/kasar)
Ton
6.3.(5d) Laston Lapis Aus Modifikasi Perata (AC-WC(L) Mod) (gradasi halus/kasar) Ton
6.3.(6a) Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi halus/kasar) Ton
6.3.(6b) Laston Lapis Antara Modifikasi (AC-BC Mod)(gradasi halus/kasar) Ton
6.3.(6c) Laston Lapis Antara Perata (AC-BC(L)) (gradasi halus/kasar) Ton
6.3.(6d) Laston Lapis Antara Modifikasi Perata (AC-BC(L) Mod) Ton
Leveling (gradasi halus/kasar)
6.3.(7a) Laston Lapis Pondasi (AC-Base) (gradasi halus/kasar) Ton
Ton
6.3.(7b) Laston Lapis Pondasi Modifikasi (AC-Base Mod) (gradasi halus/kasar)
6.3.(7c) Laston Lapis Pondasi Perata (AC-Base(L))(gradasi halus/kasar) Ton
6.3.(7d) Laston Lapis Pondasi Modifikasi Perata (AC-Base(L) Mod) Ton
(gradasi halus/kasar)
6.3.(8a) Aspal Keras Ton
6.3.(8b) Aspal Modifikasi Ton
6.3.(9) Bahan Anti Pengelupasan Kg
6.3.(10a) Bahan Pengisi (Filler) Tarnbahan Kapur Kg
6.3.(IOb) Bahan Pengisi (Filler) Tambahan Semen Kg
6.3.(10c) Asbuton (bitumen dan mineral) sebagai Bahan Pengisi (Filler) Tambahan Ton
PERUBAHAN ITEM PADA DIVISI VI
DIVISI SPESIFIKASI
SPESIFIKASI 2010
2010 REV.
REV. 22
VI
• Sebelum Pengecoran Beton seluruh acuan, tulangan dan lain yang harus dimasukkan ke dalam
beton(seperti pipa atau selongsong) harus sudah dipasang dan diikat kuat supaya tdk bergeser pada
saat pengecoran
• Pengecoran Beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi, yang telah
disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.
• Beton harus di cor sedemikian sehingga terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus campuran
• Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian > 150 cm dan tidak boleh di cor
langsung di dalam air.
• Air tidak boleh di alirkan diatas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan beton dalam waktu 24 jam
JMD & JMF, Slump Test, dan Pengujian kuat beton tidak kurang dari satu pengujian kuat tekan untuk
setiap 60 meter kubik.
PEKERJAAN BETON
ITEM PEK.
7.1
• Bilamana beton dicor ke dalam acuan struktur yang memiliki bentuk yang rumit dan
penulangan yang rapat, maka beton harus dicor dalam lapisan-Iapisan horisontal dengan tebal
tidak melampuai 15 cm. Untuk dinding beton, tinggi pengecoran dapat 30 cm menerus
sepanjang seluruh keliling struktur.
• Bilamana beton dicor di dalam air dan pemompaan tidak dapat dilakukan dalam waktu 48 jam
setelah pengecoran, maka beton harus dicor dengan metode Tremi atau metode drop-bottom-
bucket, dimana bentuk dan jenis yang khusus digunakan untuk tujuan ini harus disetujui
terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan.
• Tremi harus kedap air dan mempunyai ukuran yang cukup sehingga memungkinkan pengaliran
beton. Tremi harus selalu diisi penuh selama pengecoran. Bilamana aliran beton terhambat
maka Tremi harus ditarik sedikit dan diisi penuh terlebih dahulu sebelum pengecoran
dilanjutkan.
PEKERJAAN BETON
ITEM PEK.
7.1
Sambungan :
Jadwal pengecoran beton yang berkaitan harus disiapkan untuk setiap jenis struktur yang diusulkan
dan Direksi Pekerjaan harus menyetujui lokasi sambungan konstruksi pada jadwal tersebut, atau
sambungan konstruksi tersebut harus diletakkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar.
Sambungan konstruksi tidak boleh ditempatkan pada pertemuan elemen-elemen struktur terkecuali
disyaratkan demikian.
b) Sambungan konstruksi pada tembok sayap harus dihindari. Semua
sambungan konstruksi harus tegak lurus terhadap sumbu memanjang dan
pada umumnya harus diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
e) Bilamana sambungan vertikal diperlukan, baja tulangan harus menerus
melewati sambungan sedemikian rupa sehingga membuat struktur tetap
monolit.
Atas persetujuan Direksi Pekerjaan, bahan tambahan (aditif) dapat digunakan untuk pelekatan pada
sambungan konstruksi, cara pengerjaannya harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya
Penggetar harus dibatasi waktu penggunaannya, sehingga menghasilkan pemadatan yang diperlukan tanpa
menyebabkan terjadinya segregasi pada agregat.
PEKERJAAN BETON
ITEM PEK.
7.1
Beton Siklop
Pengecoran beton siklop yang terdiri dari campuran beton kelas fe' 15 MPa atau K-175 dengan batu-
batu pecah ukuran besar. Batu-batu ini diletakkan dengan hati-hati, tidak boleh dijatuhkan dari
tempat yang tinggi atau ditempatkan secara berlebihan yang dikhawatirkan akan merusak bentuk
acuan atau pasangan-pasangan lain yang berdekatan. Semua batu-batu pecah harus cukup dibasahi
sebelum ditempatkan. Volume total batu pecah tidak boleh melebihi sepertiga dari total volume
pekerjaan beton siklop.
Untuk dinding-dinding penahan tanah atau pilar yang lebih tebal dari 60 cm dapat digunakan batu-
batu pecah berukuran maksimum 25 cm, tiap batu harus cukup dilindungi dengan adukan beton
setebal 15 cm; batu pecah tidak boleh lebih dekat dari 30 cm dalam jarak terhadap permukaan atau
15 cm dalam jarak terhadap permukaan yang akan dilindungi dengan beton penutup (caping).
PEKERJAAN BETON
ITEM PEK.
7.1
Acuan (perancah)
a) Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal, dinding, kolom yang tipis dan
struktur yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengeeoran beton. Cetakan yang ditopang
oleh perancah di bawah pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, tidak boleh dibongkar
hingga pengujian menunjukkan bahwa paling sedikit 85 % dari kekuatan rancangan
beton telah dicapai.
b) Untuk memungkinkan pengerjaan akhir, acuan yang digunakan untuk pekerjaan
ornamen, sandaran (railing), dinding pemisah (parapet), dan permukaan vertikal yang
terekspos harus dibongkar dalam waktu paling sedikit 9 jam setelah pengecoran
dan tidak lebih dari 30 jam, tergantung pada keadaan cuaca.
PEKERJAAN BETON
ITEM PEK.
7.1
Dasar Pembayaran
Kuantitas yang diterima dari berbagai mutu beton yang ditentukan sebagaimana yang
disyaratkan di atas, akan dibayar pada harga kontrak untuk mata pembayaran dan
menggunakan satuan pengukuran yang ditunjukkan di bawah dan dalam daftar
kuantitas.
Harga dan pembayaran harus merupakan kompensasi penuh untuk seluruh penyediaan dan
pemasangan seluruh bahan yang tidak dibayar dalam mata pembayaran lain,
termasuk "water stop", lubang sulingan, acuan, perancah untuk pencampuran,
pengecoran, pekerjaan akhir dan perawatan beton, dan untuk semua biaya lainnya yang
perlu dan lazim untuk penyelesaian pekerjaan yang sebagaimana mestinya, yang diuraikan
dalam seksi ini.
Nomor Mata Uraian Satuan
Pembayaran Pengukuran
7.1.(1) Beton mutu tinggi, fe '50 MPa Meter Kubik
7.1.(2) Beton mutu tinggi, fe '45 MPa Meter Kubik
7.1.(3).a Beton mutu tinggi, fe '40 MPa dengan traveler Meter Kubik
7.1.(3).b Beton mutu tinggi, fe'40 MPa perancah Meter Kubik
7.1.(4) Beton mutu sedang, fe '35 MPa Meter Kubik
7.1.(5).a Beton mutu sedang, fe'30 MPa lantai jembatan Meter Kubik
PEKERJAAN BETON
ITEM PEK.
7.1
Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
7.1.(5).b Beton mutu sedang, fe ‘ 30 MPa lantai ………….. Meter Kubik
7.1.(6) Beton mutu sedang, fe‘ 25 MPa lantai ………….. Meter Kubik
7.1.(7).a Beton mutu sedang, fe‘ 20 MPa lantai ………….. Meter Kubik
7.1.(7).b Beton mutu sedang, fe‘ 20 MPa yang dilaksanakan di air Meter Kubik
7.1.(8) Beton mutu rendah, fe‘ 15 MPa lantai ………….. Meter Kubik
7.1.(9) Beton Siklop, fc '15 MPa Meter Kubik
7.1.(10) Beton mutu rendah, fe‘ l0 MPa Meter Kubik
BAJA TULANGAN
ITEM PEK.
7.3
PENGUKURANDAN PEMBAYARAN
1) Cara Pengukuran
a) Baja tulangan akan diukur dalam jumlah kilogram terpasang dan diterima oleh
Direksi Pekerjaan. Jumlah kilogram yang dipasang harus dihitung dari panjang aktual
yang dipasang, atau luas anyaman baja yang dihampar, dan satuan berat dalam kilogram
per meter panjang untuk batang atau kilogram per meter persegi luas anyaman. Satuan berat
yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan akan didasarkan atas berat nominal yang
disediakan oleh pabrik baja, atau bila Direksi Pekerjaan memerintahkan, atas dasar
pengujian penimbangan yang dilakukan Penyedia Jasa pada contoh yang dipilih
oleh Direksi Pekerjaan.
b) Penjepit, pengikat, pemisah atau bahan lain yang digunakan untuk
penempatan atau pengikatan baja tulangan pada tempatnya tidak akan dimasukkan dalam
berat untuk pembayaran.
c) Penulangan yang digunakan untuk gorong-gorong beton bertulang
atau struktur lain di mana pembayaran terpisah untuk struktur yang lengkap telah
disediakan dalam Seksi lain dari Spesifikasi ini, tidak boleh diukur untuk pembayaran
menurut Seksi ini.
BAJA TULANGAN
ITEM PEK.
7.3
PENGUKURANDAN PEMBAYARAN
1) Cara Pengukuran
a) Pemasangan Struktur Jembatan Rangka Baja
Pemasangan struktur jembatan rangka baja harus diukur untuk pembayaran dalam jumlah total
kilogram struktur baja yang selesai dikerjakan di tempat dan diterima oleh Direksi Pekerjaan. Berat
masing-masing komponen harus diambil dari gambar kerja dan daftar komponen dari pabrik pembuat
jembatan.
Berat total struktur yang diukur untuk pembayaran harus dihitung sebagai berat semua komponen masing-
masing baja yang digunakan dalam pemasangan struktur akhir, termasuk bagian-bagian baja fabrikasi, pelat,
perletakan jembatan semi permanen, baut, mur, ring dan pengencang lainnya, dan lantai pra-fabrikasi
lainnya, bilamana lantai ini termasuk dalam rancangan. Bilaman lantai kayu disebutkan dalam gambar
pelaksanaan atau oleh Direksi Pekerjaan, berat perlengkapan perangkat keras untuk lantai kayu tidak boleh
dimasukkan dalam pengukuran untuk pemasangan.
PEKERJAAN BAJA STRUKTUR
ITEM PEK.
7.4
DASAR PEMBAYARAN
Kuantitas untuk pengangkutan dan pemasangan struktur jembatan rangka baja sebagaimana yang
ditentukan diatas harus dibayarkan menurut Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata
Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga
dan pembayaran harus merupakan kompensasi penuh untuk pemeriksaan, pencatatan, pengangkutan,
pengiriman, pembongkaran, penanganan dan penyimpanan semua bahan yang dipasok oleh Pemilik,
untuk perlengkapan dan penentuan titik pengukuran pekerjaan sementara, pemasangan perletakan
jembatan semi permanen, perakitan dan pemasangan komponen baja untuk struktur jembatan,
pembongkaran kembali dan pengembalian ke tempat penyimpanan Pemilik untuk pemasangan
pekerjaan baja sementara, rol, dongkrak dan perkakas khusus dan untuk penyediaan semua pekerja,
peralatan, perkakas lain dan keperluan lainnya yang diperlukan atau yang biasa untuk penyelesaian
pekerjaan pemasangan yang sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan dalam Seksi dari
Spesisfikasi ini.
Nomor Mata Uraian Satuan
Pembayaran Pengukuran
7.5.(1) Pemasangan Jembatan Rangka Baja Kg
7.5.(2) Pengangkutan Bahan Jembatan Kg
PEKERJAAN PONDASI TIANG
ITEM PEK.
7.6
Tiang pancang yang disediakan oleh Kontraktor, termasuk tiang uji tidak
diijinkan untuk menggantikan tiang pancang yang telah diterima sebelumnya oleh
Direksi Pekerjaan, yang temyata kemudian hilang atau rusak sebelum penye-
Iesaian Kontrak selama penumpukan atau penanganan atau pemancangan, dan akan
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan untuk disingkirkan dari tempat pekerjaan
atau dibuang dengan cara lain.
Bilamana perpanjangan tiang pancang diperlukan, panjang perpanjangan akan
dihitung dalam meter panjang dan akan diukur untuk pembayaran.Panjang tiang pancang
yang dibayar untuk penyediaan adalah dari ujung tiang sampai batas potong tiang
(cut off level).
Tidak ada pembayaran terhadap sisa potongan tiang atau penyediaan tiang pancang
yang tidak terpasang.
Bahan isian tiang berupa pasir tidak dibayar secara terpisah sedangkan bahan isian
berupa beton dan tulangan dibayar secara terpisah.
Baja tulangan dalam beton, penyetelan, sepatu dan penyambungan bilamana
diperlukan, acuan tidak akan diukur untuk pembayaran.
Bilamana Penyedia Jasa mengecor tiang pancang beton pracetak lebih panjang dari
yang diperlukan, sebagaimana seluruh panjang baja tulangan untuk memudahkan
pemancangan, maka tidak ada pengukuran untuk bagian beton yang harus dibongkar agar
supaya batang baja tulangan itu dapat dimasukkan ke dalam struktur yang mengikatnya.
PEKERJAAN PONDASI TIANG
ITEM PEK.
7.6
h) Tiang Uji
Tiang uji akan diukur dengan cara yang sama, untuk penyediaan dan
pemancangan seperti yang diuraikan dalam PasaI7.6.9.(I).(c) dan 7.6.9.(I).(d) di atas.
PEKERJAAN PONDASI TIANG
ITEM PEK.
7.6
Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, akan dibayar dengan Harga
Kontrak per satuan pengukuran, untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran
tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan, penanganan,
pemancangan, penyambungan, perpanjangan, pemotongan kepala tiang, pengecatan,
perawatan, pengujian, baja tulangan atau baja pra-tegang dalam beton, penggunaan
peledakan, pengeboran atau peralatan lainnya yang diperlukan untuk penetrasi ke
dalam lapisan keras, dan juga termasuk hilangnya selubung (casing), semua tenaga
kerja dan setiap peralatan yang diperlukan dan semua biaya lain yang perlu dan
biasa untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan
dalam Seksi ini.
PEKERJAAN PONDASI TIANG
ITEM PEK.
7.6
PERSYARATAN PELAKSANAAN :
Pengendalian Mutu
• Pemeriksaan / pengujian Material
• Job Mix Formula
• Kondisi Peralatan Campuran
• Proposi Campuran (Ukuran Takaran)
PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGGREGAT
ITEM PEK.
7.9
Dasar Pembayaran
Kuantitas, ditentukan sebagaimana diuraikan di atas, harus dibayar dengan Harga
Kontrak per satuan dari pengukuran untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran tersebut
harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan semua
bahan, dan penyiapan seluruh formasi atau fondasi, untuk pembuatan lubang
sulingan dan sambungan konstruksi, untuk pemompaan air, dan peketjaan akhir
dan untuk semua peketjaan lainnya atau biaya lain yang diperlukan atau lazim untuk
penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Pasal ini.
7.9.(1) Pasangan Batu meter kubik
PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGGREGAT
ITEM PEK.
7.9
PASANGAN BRONJONG
• Tebing sungai, Lereng Timbunan lereng galian dan permukaan lainnya yang rawan
terhdp erosi
• Kawat bronjong hrs baja seng yg memenuhi SNI 07-6892-2002 kelas I , lapisan galvanis
minimum 0,26 kg/m2
• Bentuk Batu,
* Bersudut tajam, berat > 40 kg
* Dimensi minimum 300 mm
• Batu harus keras dan awet
PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGGREGAT
ITEM PEK.
7.9
1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari bronjong lengkap di
tempat dan diterima. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi
nominal dari masing-masing keranjang bronjong seperti yang diuraikan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas harus dibayar pada Harga Kontrak per satuan
pengukuran, untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran tersebut haruslah merupakan kompensasi
penuh untuk seluruh galian dan penimbunan kembali, untuk pemasokan, pembuatan, penempatan
semua bahan, termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian dan pekerjaan lain yang
diperlukan untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti yang
diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.
e) Pelaburan aspal pada perkerasan yang tidak kedap atau retak bilamana luas pelaburan yang
diperlukan antara 10 % dan 30 % dari setiap 100 meter panjang perkerasan berpenutup aspal pada
proyek itu dan luas tiap pelaburan aspal tidak melampaui 40 meter persegi.
f) Pelaburan aspal (sealing) pada retak yang lebar yang memerlukan penanganan yang khusus.
g) Perataan setempat (spot levelling) pada perkerasan berpenutup aspal yang ambles, dimana
jumlah bahan yang diperlukan tidak Iebih dari 10 meter kubik dalam tiap kilometer panjang.
h) Perbaikan tepi perkerasan termasuk restorasi Iebar perkerasan berpenutup aspal
i) Perataan berat untuk meratakan alur (rutting) yang dalam atau untuk mempertahankan Iereng
melintang jalan yang standar.
j) Penambahan bahan agregat pada perkerasan jalan tanpa penutup aspal yang memerlukan tidak
lebih dari 50 meter kubik (ukuran dalam bak truk, gembur) bahan untuk setiap kilometer panjang.
PENGEMBALIAN KONDISI
DIVISI DAN
DAN PEKERJAAN
PEKERJAAN MINOR
MINOR
VIII
Pekerjaan ini dapat meliputi pengisian lubang-lubang, menggali dan menambal lokasi yang Iemah atau
lokasi yang mempunyai retak struktural, perataan setempat minor dan perbaikan lereng melintang
perkerasan dengan bahan pondasi, perbaikan gradasi perkerasan berbutir dengan mencampur agregat
kasar atau halus dan penggantian bahan pada permukaan lama.
Pekerjaan berukuran lebih besar dari yang diklasifikasikan sebagai Pekerjaan Pengembalian Kondisi
harus diberi kompensasi menurut mata pembayaran pada Divisi 2, 3, 5 atau 6 yang sesuai. Pekerjaan
kecil yang mencakup perbaikan lubang yang lebih kecil dari 40Cm x 40Cm dan luas pelaburan setempat
yang mencakup kurang 10% dari setiap 100 meter panjang perkerasan berpenutup aspal harus dipandang
telah diberi kompensasi penuh menurut Seksi 10.1 dari Spesifikasi ini.
PENGEMBALIAN KONDISI
DIVISI DAN
DAN PEKERJAAN
PEKERJAAN MINOR
MINOR
VIII
e) Pengukuran Mata Pembayaran pengembalian kondisi perkerasan beraspal yang terdaftar dalam Pasal
8.1.4.(2) di bawah ini harus mencakup semua operasi pengembalian kondisi seperti pemasokan, pencampuran,
penghamparan, pemadatan dan penyelesaian akhir setiap jenis campuran aspal yang diuraikan dalam Seksi
6.3, untuk Campuran Aspal Panas, dan Seksi 6.5, untuk Campuran Aspal Dingin, sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, Pembayaran tersebut juga harus sudah mencakup pemasokan,
pencampuran dan pemakaian lapis resap pengikat dan atau lapis perekat, bila diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
f) Bahan aspal yang digunakan untuk pelaburan setempat, laburan aspal (BURAS) dan pekerjaan kecil
lainnya harus diukur untuk pembayaran menurut Mata Pembayaran 8.1.(9) Residu Bitumen Untuk
Pekerjaan Minor. Volume yang diukur harus merupakan volume residu bitumen. Residu bitumen harus
didefinisikan sebagai bahan bitumen yang tetap tinggal setelah semua bahan pengencer (cutter oil) dan air
menguap. Kadar residu bitumen harus ditentukan menurut petunjuk Direksi Pekerjaan dengan salah satu cara
berikut : dengan pengujian destilasi; dari resep pabrik pembuatnya; dari nilai minimum bitumen residu yang
disyaratkan oleh spesifikasi bahan yang sesuai. Pengukuran residu bitumen untuk pekerjaan minor
harus mencakup semua pekerjaan dan bahan yang berkaitan, termasuk pembersihan dan
pemasokan, pengiriman dan penghamparan setiap jenis agregat penutup atau blotter bahan.
g) Mata Pembayaran 8.1.(6), Lasbutag atau Latasbusir harus digunakan untuk semua Lasbutag dan
Latasbusir Kelas A dan B dan harus mencakup kompensasi penuh untuk semua bahan yang terkandung di
dalamnya termasuk Asbuton, bahan peremaja, dan bahan tambah (additive) serta bahan anti pengelupasan jika
diperlukan.
PENGEMBALIAN KONDISI
DIVISI DAN
DAN PEKERJAAN
PEKERJAAN MINOR
MINOR
VIII
b) Direksi Pekerjaan akan memeriksa dan mengesahkan tagihan Pekerjaan Harian Penyedia
Jasa sebagai bagian dari permohonan Pembayaran Sertifikat Bulanan sesuai dengan Pasal-
pasal yang berkaitan dari Syarat-syarat Kontrak tentang pengesahan dan pembayaran.
9.1.(14) Penggilas Bervibrasi 5 - 8 Ton jam
9.1.(15) Pemadat Bervibrasi 1,5 - 3,0 PK jam
9.1.(16) Penggilas Roda Karet 8 - 10 Ton jam
9.1.(17) Kompresor 4000 - 6500 liter/menit Jam
9.1.(18) Mesin Pengaduk Beton (Molen) 0,3 - 0,6 M3 jam
9.1.(19) Pompa Air 70 - 100 mm jam
9.1.(20) JackHammer jam