Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MIKROBIOLOGI

LINGKUNGAN

Nama : Faldi Muhammad Divo


No. BP : 2010942005
Kelas : Mikrobiologi TL A
Dosen : Shinta Silvia, Dr. Eng
A. PENDAHULUAN
Protista adalah mikroorganisme eukariotik sederhana yang tidak dapat
digolongkan ke dalam kingdom animalia, plantae, atau fungi sehingga protista
digolongkan ke dalam kingdom tersendiri. Walaupun tergolong dalam kingdom
tersendiri, protista memiliki sifat-sifat dari kingdom lainya, sehingga protista dapat
diklasifikasikan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip jamur, dan
protista mirip tumbuhan (algae).
Protista mirip tumbuhan adalah salah satu jenis protista yang memiliki sifat
mirip tumbuhan yaitu dapat melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Tetapi
protista mirip tumbuhan berbeda dengan tumbuhan secara umum, karena tidak dapat
dibedakan akar, batang, dan daunnya (bersifat talus). Protista mirip tumbuhan ini bisa
berupa uniseluler atau multiseluler, yang mana uniseluler biasanya disebut dengan
fitoplankton dan yang multiseluler disebut dengan alga. Baik dalam bentuk
fitoplankton atau alga dapat memproduksi oksigen, sehinggga alga dan fitoplankton
disebut juga sebagai penghasil oksigen terbesar di bumi saat ini.
B. CIRI-CIRI DAN KARAKTERISTIK
 1. Ada yang bersifat uniseluler atau multiseluler serta bersifat eukariotik.
2. Ukuran bervariasi mulai dari 8 m (mikroskopis) sampai 60 m (makroskopis)
dan berupa talus.
3. Bentuk tubuh tetap dan bervariasi serta memiliki membran sel dan nukleus.
4. Dapat hidup secara soliter atau berkoloni dengan habitat yang bervariasi.
5. Memiliki klorofil yang disimpan didalam kloroplas. Protista juga memiliki
xantofil (kuning), fikosianin (biru), fukosantin (cokelat), dan fikoetrinin
(merah), dan karoten (keemasan) sebagai bahan fotosintesis selain klorofil.
6. Memiliki kloroplas yang berbentuk spiral, cakram, bulat, mangkuk, jala, atau
sejenisnya.
7. Dapat bergerak secara plankton (bergerak mengandalkan arus perairan),
nekton (dapat bergerak sendiri di perairan), atau bentos (berdiam atau
menempel pada dasar perairan)
8. Reproduksi secara aseksual (pembelahan biner, fragmentasi, dan spora
vegetatif) atau secara seksual (konjugasi, singami, dan anisogami)
C. KLASIFIKASI PROTISTA MIRIP TUMBUHAN

1. Euglenophyta
2. Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
3. Pyrrophyta (Ganggang Api)
4. Phaeophyta (Ganggang Cokelat)
5. Bacillariophyta (Diatom)
6. Rhodophyta (Ganggang Merah)
7. Chlorophyta (Ganggang Hijau)
1. Euglenophyta
 Bersifat uniseluler dan tidak memiliki dinding sel serta memiliki mulut sel pada salah satu
ujung tubuhnya.
 Mempunyai bintik mata (stigma) berwarna merah yang berfungsi menangkap cahaya untuk
berfotosintesis.
 Umumnya berwarna hijau dan memiliki satu sampai empat bulu cambuk (flagel) sebagai
alat untuk bergerak yang tidak sama panjang (heterokontae).
 Memiliki klorofil a dan b serta karotenoid sehingga memungkinkan berfotosintesis.

 Hidup dengan cara autotrof (berfotosintesis) atau dengan cara heterotrof (memakan sisa
organik) tergantung situasi lingkungan, yang mana cadangan makanan disimpan dalam
bentuk polisakarida paramilon
 Umumnya hidup pada air tawar yang kaya zat organik.

 Memiliki membran sel tipis yang tersusun atas lapisan protein berbentuk spiral.
Contoh Euglenophyta (Euglena viridis)
2. Chrysophyta
 Memiliki kadar karoten dan xantofil yang lebih banyak dari kadar klorofil (klorofil a dan c)
dan memiliki pigmen fukosantin yang menyebabkan algae berwarna keemasan.
 Sebagian besar chrysophyta merupakan uniseluler dan sebagian lainya multiseluler, yang
mana mereka ditemui hidup secara soliter dan ada juga yang berkoloni.
 Chrysophyta uniseluler berfungsi sebagai komponen fitoplanton.

 Terdapat chrysophyta yang memiliki dinding sel dan yang tidak, dinding sel yang dimiliki
chrysophyta umumnya mengandung selulosa, pektin, dan silica.
 Umumnya chrysophyta yang berdinding sel memiliki flagel yang memungkinkan mereka
untuk bergerak bebas dalam perairan, tetapi chrysophyta yang tidak berdinding sel tidak
memiliki flagel tetapi masih bisa bergerak secara amoeboid (bergerak merayap).
 Dapat hidup di air tawar, tanah lembab, dan terkadang di laut.

 Bertahan hidup dengan cara autotrof (berfotosintesis) dan heterotrof (menyerap makanan).

 Umumnya bersifat makroskopis.

 Dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk laminarin (minyak).


Contoh Chrysophyta (Dynobiron)
3. Pyrrophyta
 Disebut juga dinoflagellata atau ganggang api karena memiliki kemampuan untuk
memancarkan nyala merah atau biru (bioluminesens) seperti nyala api pada saat berada di
tempat gelap seperti api karena memiliki cangkang yang mengandung fosfor, dan memiliki
juga memiliki dua flagel.
 Mengandung karotenoid dan klorofil a dan b, kandungan karotenoid lebih banyak dari
klorofil sehingga pyrrophyta lebih berwarna emas, coklat, atau merah. Sebagian jenis
pyrrophyta juga mengandung pigmen xantofil, dinosatin, dan fikobilin (pigmen biru).
 Bertahan hidup dengan cara autotrof (berfotosintesis) atau heterotrof (menelan materi
organik). Pyrrophyta autotrof terkadang hidup bersimbiosis dengan karang, anemon laut,
cacing pipih, atau kerang raksasa, sementara yang heterotrof bisa bersifat parasit bagi
makhluk laut lain.
 Bersifat uniseluler dan beberapa multiseluler serta bersifat motil (aktif bergerak).
 Beberapa jenis pyrrophyta memiliki dinding sel yang mengandung selulosa dan beberapa
lainnya tidak.
 Habitat sebagian besar pyrrophyta adalah di laut dan sebagian lainnya di air tawar.
Contoh Pyrrophyta (Dinoflagellata)
4. Phaeophyta
 Disebut ganggang cokelat karena mengandung pigmen xantofil, klorofil a dan c, b-karotin,
dan diadinoxantin, dimana kandungan xantofil (cokelat) lebih dominan.
 Bersifat makroskopis karena memiliki talus, yang menempelkan sebagian tubuhnya pada
substrat dan sebagian lainnya mengapung di permukaan air.
 Struktur tubuhnya hampir seperti tumbuhan tingkat tinggi karena ada bagian tubuh yang
menyerupai akar, batang, dan daun.
 Umumnya berhabitat di laut dingin, di bebatuan dasar perairan sedalam 1,5-5 m.
 Berbentuk seperti filamen yang bercabang, filamen tidak bercabang, atau lembaran cokelat.
 Memiliki inti sel yang bersifat eukariotik karena memiliki membran pada inti sel.
 Bersifat multiseluler dan hidup dengan cara berkoloni yang membentuk organ
sesungguhnya, dimana satu koloni dapat berukuran lebih dari 30 m.
 Bersifat autotrof dengan cara berfotosintesis, dan cadangan makanan disimpan dalam
bentuk laminarin.
 Memiliki dinding sel yang bagian dalamnya tersusun atas lapisan selulosa, dan pada dinding
sel dan ruang intersel terdapat asam alginate (algi).
Contoh Phaeophyta
5. Bacillariophyta
 Disebut juga sebagai diatom, merupakan protista uniseluler yang tidak bisa bergerak aktif
dan berperan sebagai fitoplankton.
 Diatom hidup secara soliter atau berkoloni (membentuk filamen) dengan cara mengapung di
permukaan air atau menempel pada substrat di dalam air.
 Mengandung pigmen klorofil a dan c, xantofil, dan karoten.
 Memiliki cangkang (dinding sel) yang memanjang mengikuti bentuk tubuh ditom yang
terdiri atas bagian yang menyerupai kotak (hipoteka) dan tutupnya (epiteka), cangkang ini
tersusun atas pektin dan silika.
 Apabila diatom mati, maka jasadnya akan menjadi tanah dan tersisa cangkang silika yang
tembus cahaya.
 Bertahan hidup dengan cara autotrof (berfotosintesis), dengan sebagian besar diatom
berhabitat di air tawar dan air laut tetapi sebagian jenis diatom dapat ditemui di tanah basah,
kulit kayu, gambut, dan lumpur yang subur dan tidak tercemar.
 Memiliki laju pertumbuhan yang tinggi hingga dapat mencapai 2.000-10.000 sel/ liter air.
 Tubuhnya memiliki sifat simetris radial dan bilateral, dengan bentuk tubuh seperti oval,
bulat, segitiga, dan sebagainya yang bersifat mikroskopis.
Contoh Bacillariophyta (Diatom)
6. Rhodophyta
 Disebut juga dengan ganggang merah karena umumnya rhodophyta berwarna merah yang
disebabkan oleh kandungan pigmen fikobilin yaitu fikoetrinin yang bersifat dominan
dibandingkan pigmen fikobilin lain yaitu fikosianin (biru), serta terdapat juga klorofil a,
klorofil b, dan karotenoid sehingga terdapat juga rhodophyta yang berwarna ungu (di laut
dalam).
 Bersifat eukariotik, multiseluler, dan makroskopis (dapat tumbuh hingga mencapai 1 m).
 Bersifat autotrof (berfotosintesis) yang mana cadangan makanannya disimpan sebagai
tepung fluoride (karbohidrat), floridosid (senyawa gliserin dan galaktosa), dan tetes minyak.
 Bersifat talus seperti lembaran atau pohon.
 Memiliki dinding sel yang berlapis, yang mana pada bagian dalam tersusun atas myofibril
dan bagian luar oleh zat lendir.
 Tubuhnya diselimuti kalsium karbonat.
 Habitat di daerah laut, umumnya pada bebatuan mulai daerah pasang sampai laut dengan
kedalaman 90 m yang mana masih terdapat sinar matahari.
 Beberapa jenis rhodophyta disebut dengan rumput laut dan dimanfaatkan sebagai bahan
makanan.
Contoh Rhodophyta
7. Chlorophyta
 Disebut sebagai ganggang hijau karena memiliki kloroplas berwarna hijau, yang disebabkan
karena pigmen klorofil a dan b lebih dominan daripada karoten dan xantofil. Kloroplas ini
memiliki berbagai bentuk seperti mangkuk, spiral, atau bintang.
 Memiliki struktur dan biokimia seperti tumbuhan, karena dapat menyimpan karbohidrat
dalam butir pati di kloroplasnya dan memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa,
pektin, dan polisakarida seperti pada tumbuhan umumnya. Cadangan makanan berupa
amilum dan lemak disimpan dalam pirenoid.
 Memiliki habitat di air tawar dan air laut sebagai fitoplankton dan dapat ditemui juga pada
tanah basah atau kering di daratan. 90% chlorophyta berhabitat di air tawar dan 10% sisanya
di air laut sebagai bentos atau plankton dan lainnya bersimbiosis dengan organisme darat.
 Bertahan hidup secara autotrof (berfotosintesis) dan memiliki bentuk tubuh tetap.
 Hidup secara soliter atau berkoloni, yang mana chlorophyta soliter akan bergerak bebas
karena memiliki flagel dan chlorophyta berkoloni akan menempel pada bebatuan di dasar
perairan dengan bantuan alat perekat pada substrat. Beberapa jenis chlorophyta diketahui
juga dapat bersimbiosis dengan organisme lain.
 Bersifat eukariotik dan terdapat uniseluler atau multiseluler.
 Memiliki stigma, satu atau dua flagel yang sama panjang, dan organel sel (kloroplas, badan
golgi, retikulum endoplasma, dan mitokondria.).
Contoh Chlorophyta
DAFTAR PUSTAKA

Atap. (2021). Kingdom Protista: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Contoh. Diakses pada 4
September 2021 dari https://www.gramedia.com/literasi/kingdom-protista/

Supervisor Blog MIPA. (2017). Alga (Ganggang): Pengertian, 14 Ciri, Klasifikasi, Struktur
Sel, Reproduksi, Contoh dan Peranannya dalam Kehidupan. Diakses pada 4 September 2021
dari https://www.biologijk.com/2017/11/alga-protista-mirip-tumbuhan.html?m=0

Anda mungkin juga menyukai